• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.4.1 Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Simpang Limun

Dari penelitian yang dilakukan terdapat 87 sampel yang merasa puas atas pelayanan di Puskesmas Simpang Limun dan 9 sampel merasa tidak puas terhadap pelayanan yang ada di Puskesmas Simpang Limun.

5.4.1.1 Pengaruh Dimensi Kehandalan Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Simpang Limun

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi kehandalan tidak berpengaruh terhadap kepuasaan pasien (p=0,135 > 0,05) dengan nilai β= -0,331. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa responden menilai baik pelayanan kesehatan dari dimensi kehandalan sebanyak 59 responden (61,5%). Responden yang menilai tidak baik pelayanan kesehatan dari dimensi kehandalan sebanyak 37 responden (38,5%). Kepuasan yang dirasakan pasien pada dimensi kehandalan dinilai dari segi kemampuan petugas memberikan pelayanan yang tepat dan cepat ketika melakukan pemeriksaan dan menangani masalah kesehatan yang dialami oleh pasien sesuai kebutuhannya, serta mampu mendiagnosa penyakit dengan baik dan benar. Sedangkan pasien yang tidak puas pada dimensi ini dari segi pelayanan

petugas yang kurang memberi tahu cara perawatan penyakit hanya sekedar mengobati pasien.

Menurut Azwar (2007), syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat, serta bersifat kesinambungan.Ketersediaan petugas kesehatan dipuskesmas sangatlah penting agar dapat memberikan rasa kenyamanan kepada pasien merasa puas. Berdasarkan hasil penelitian ini, responden lebih merasa puas saat petugas kesehatan melayani pengobatan secara cepat dan nyaman.

5.4.1.2 Pengaruh Daya Tanggap Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Simpang Limun

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi daya tanggap berpengaruh terhadap kepuasan pasien (p=0,024 < 0,05) dengan nilai β=1,025. Berdasarkan penelitian responden yang menilai baik pelayanan kesehatan dari dimensi daya tanggap sebanyak 53 responden (55,2%). Sedangkan responden yang menilai tidak baik pelayanan kesehatan dari dimensi daya tanggap sebanyak 43 responden (44,8%). Kepuasan yang dirasakan pasien dari dimensi daya tanggap dinilai dari bagian pendaftaran dilayani dengan cepat dan petugas kesehatan tanggap dalam membantu pasien yang datang. Sedangkan pasien yang tidak puas dari dimensi daya tanggap dari segi petugas kesehatan yang kurang mendengarkan keluhan pasien.

5.4.1.3 Pengaruh Jaminan Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Simpang Limun

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi jaminan berpengaruh terhadap kepuasan pasien (p=0,004 < 0,05) dengan nilai β=0,875. Berdasarkan penelitian responden yang menilai baik pelayanan kesehatan dari dimensi jaminan sebanyak 50 responden (52,1%). Sedangkan responden yang menilai tidak baik dari dimensi jaminan sebanyak 46 responden (47,9%). Kepuasan yang dirasakan pasien dinilai dari segi petugas kesehatan memberikan pasien dan keluarga pasien bertanya tentang penyakit yang diderita dan mampu memberikan suasana aman dan tentram di lingkungan puskesmas. Sedangkan pasien yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan dimensi jaminan dari segi petugas kesehatan belum menciptakan suasana kekeluargaan dengan pasien. Dimensi mutu pelayanan jaminan dan kepastian berpengaruh terhadap kepuasan pasien dipuskesmas. Pelayanan yang unggul adalah suatu sikap atau cara petugas melayani pelanggan secara memuaskan dengan cara memperhatikan kecepatan pelayanan, ketepatan diagnose, keramahan, dan kenyamanan, sehingga pasien merasa puas dengan pelayananan.

5.4.1.4 Pengaruh Empati Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Simpang Limun

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dimensi jaminan berpengaruh terhadap kepuasan pasien (p=0,001 < 0,05) dengan nilai β=0,771. Berdasarkan penelitian responden yang menilai baik pelayanan kesehatan dari dimensi empati sebanyak 43 responden (44,8%). Sedangkan responden yang menilai tidak biak dari dimensi empati sebanyak 53 responden (55,2%). Kepuasan yang dirasakan pasien terhadap

pelayanan kesehatan dari dimensi empati dari segi petugas kesehatan yang menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien pada saat berkomunikasi. Sedangkan pasien yang tidak puas terhadap pelayanan kesehatan dari dimensi empati dari segi petugas kesehatan yang belum memberi salam kepada pasien yang datang dan belum mengucapkan terima kasih pada akhir pelayanan.

Menurut Azwar (2007), yang mengutip pendapat Robert dan Prevost dimensi mutu pelayanan kesehatan yang terkait pada dimensi ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, keprihatinan, perhatian, serta keramah-tamahan petugas dalam melayani pasien, dan atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh pasien.

Rasa empati dari petugas puskesmas merupakan salah satu alat untuk memenuhi harapan pasien yang ingin diperlakukan dengan baik. Maksudnya adalah mencoba untuk memahami apa yang diinginkan dan dirasakan pasien. Diperlukan adanya kesamaan persepsi antara petugas puskesmas dalam melayani pasien tentang pentingnya membina hubungan personal dengan pasien, sehingga pasien merasa nyaman, puas, dan mau berkunjung kembali ke puskesmas.

BAB VI KESIMPULAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Simpang Limun pada dimensi daya tanggap, dimensi jaminan, dan dimensi empati.

2. Tidak ada pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap kepuasan pasien di puskesmas Simpang Limun pada dimensi bukti fisik dan kehandalan.

3. Dari hasil analisis regresi linear menunjukan bahwa variabel daya tanggap memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasaan pasien.

6.2Saran

1. Petugas Kesehatan

a. Pada dimensi bukti langsung lebih meningkatkan kebersihan di area ruang tunggu dan menambah jumlah tempat duduk diruang tunggu.

b. Pada dimensi kehandalan perawat lebih baik lagi untuk memberikan penjelasan bagaimana cara perawatan penyakit pasien .

c. Pada dimensi daya tanggap dokter dan perawat lebih mendengarkan keluhan yang dialami pasien tentang penyakit yang dideritanya.

d. Pada dimensi jaminan lebih terciptanya suasana kekeluargaan antara petugas kesehatan dengan pasien.

e. Pada dimensi empati petugas kesehatan lebih memberikan sapaan salam kepada pasien yang datang.

2. Diharapkan kepada pihak Puskesmas Simpang Limun agar meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar mau memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Simpang Limun.

Dokumen terkait