• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Pembahasan

Dalam bab pembahasan ini akan dibahas “Mengapa ASI Ekslusif tidak diberikan, dan kemungkinan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tidak diberikannya ASI Ekslusif.”

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan pada tabel 2 menunjukan bahwa faktor pengetahuan tidak sebagai faktor kegagalan dalam pemberian ASI Ekslusif pada bayi (93,3%) di Kelurahan Tegal Sari Kisaran Barat. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ridwan dan Rostia (2006) yang menunjukan bahwa faktor pengetahuan sebagai faktor kegagalan terhadap pemberian ASI yaitu sebesar 60 % responden di Kelurahan Pa’ Baeng-baeng Makasar.

Salah satu faktor yang mendukung faktor pengetahuan adalah pendidikan yang dimiliki oleh responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden adalah SMU (40 %). Sesuai dengan hasil penelitian Notosiswoyo (2001) menunjukan bahwa variabel pendidikan terakhir ibu memiliki hubungan yang bermakna dengan pengetahuan. Pendapat lain yang mengatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuanya dan semakin rendah tingkat pendidikan seseorang maka semakin rendah pula tingkat pengetahuannya (Natoatmodjo, 2005).

Berdasarkan penelitian , Faktor pekerjaan merupakan faktor kegagalan dalam memberikan ASI Ekslusif yaitu 76,7%. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden adalah Ibu Rumah Tangga (66,7%). Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amin (2001) yang menunjukan bahwa

pada kelompok ibu yang tidak bekerja keinginan untuk memberikan ASI Eksklusif lebih tinggi dibandingkan pada ibu yang bekerja. Ada faktor lain yang mempengaruhi seperti yang disebutkan oleh Amin (2001) bahwa faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif yang paling dominan adalah faktor lingkungan.

Berdasarkan dari faktor penyakit (internal) dari ibu seperti terjadinya bendungan ASI yang mengakibatkan ibu merasa sakit sewaktu bayinya menyusu, luka-luka pada putting susu yang sering menyebabkan rasa nyeri dan demam, kelainan pada putting susu dan adanya penyakit tertentu seperti tuberkolose, malaria yang merupakan alasan untuk tidak menganjurkan ibu menyusui bayinya. Hal ini menunjukan bahwa faktor penyakit ibu (66,7%) merupakan faktor kegagalan dalam pemberian ASI eksklusif.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Soetjiningsih (1997), yang menunjukan bahwa Ada penyebab lain yang tidak kalah penting yang menyebabkan ibu tidak mau memberi ASI eksklusif dikarenakan puting susu ibu yang lecet (57%) di desa Simpang Agung kecamatan Seputih Agung. .

Selain faktor internal terdapat juga faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dalam pemberian ASI Eksklusif, seperti promosi susu formula (56,7%).sebagai faktor kegagalan dalam pemberian ASI Eksklusif. Berdasarkan hasil penelitian Nurcholish (2005) bersama program Appropriate Technologi in Health (PATH) di daerah Cirebon, Kediri, Cianjur, Blitar tahun 2003 diketahui berbagai “kenakalan” produsen susu formula dan makanan pendamping bayi, diantaranya promosi dalam berbagai bentuk kepada sarana kesehatan serta tenaga

kesehatan, baik dokter maupun bidan untuk turut serta memesarkan produk mereka.

Hasil penelitian di Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Kisaran Barat, juga diketahui bahwa penolong persalinan sebagai faktor kegagalan dalam pemberian ASI secara Eksklusif sebesar 76,7%. Hal ini di sebabkan karena bayi sudah diberikan susu formula oleh petugas kesehatan pada hari pertama bayi di lahirkan. Dan setelah pulang dari rumah bersalin ibu juga dibekali susu formula oleh penolong persalinan. Hal tersebut menyebabkan kegagalan dalam pemberian ASI Ekslusif.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suradi (2004) bahwa pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif masih rendah, disebabkan oleh tatalaksana rumah sakit yang salah. Beberapa rumah sakit memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir sebelum ibunya mampu memproduksi ASI, sehingga menyebabkan bayi tidak terbiasa menghisap ASI dari puting susu ibunya, dan akhirnya tidak mau lagi mengkonsumsi ASI.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor kegagalan dalam pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Tegal Sari Kec. Kisaran Barat memberikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

a. Pengetahuan responden terhadap pemberian ASI sudah baik sehingga faktor pengetahuan tidak sebagai faktor kegagalan dalam pemberian ASI.

b. Diketahui dari hasil data faktor kegagalan yang mempengaruhi dalam pemberian ASI Eksklusif yang paling banyak terjadi di Kelurahan Tegal Sari kec. Kisaran Barat adalah faktor penolong persalinan yang telah memberikan susu formula pada bayi yang baru dilahirkan dan ibu juga di bekali susu formula serta pekerjaan ibu yang yang tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya.

c. Faktor pekerjaan ibu merupakan sebagai faktor terjadinya kegagalan dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tegal Sari Kec. Kisaran Barat.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang ASI dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan payudara selama masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup

b. Perlunya intervensi melalui pemberdayaan dan menyadarkan kepada petugas kesehatan (Dokter, Bidan dan Paramedis lainnya), diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam rangka peningkatan penggunaan ASI secara Eksklusif.

c. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kegagalan lain yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan penyebab petugas kesehatan mempromosikan susu formula.

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, R. (2006). Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 6-11 Bulan. Di ambil Tanggal 5 Oktober 2010. http://www.artikeilmiah.com.html

Arifin, M Siregar. (2004). Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Diambil tanggal 10 Maret 2010 dari http:// jurnal ASI Eksklusif.com Azis, A Alimul hidayat. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bobak, M & Irene et, al. (2004). Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta: EGC. Gupte, Suraj M.D. (2004). Panduan Keperawatan Anak. Jakarta.

Magdalena, S. Silalahi. (2005). Pengetahuan dan Sikap Ibu-Ibu Menyusui di Kota dan di Desa tentang Pemberian ASI Eksklusif. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Merenstein, Gerald B. (2001). Buku Pegangan Pediatri. Edisi 17, Jakarta: Widya Medika.

Murkoff, Heidi. (2006). Kehamilan: Apa yang Anda Hadapi Bulan per Bulan. Edisi 3, Jakarta: Arcan.

Musbikin, Imam. (2006). Persiapan Menghadapi Persalinan. Jakarta: Mitra Pustaka.

Nur afifah, Diana. (2007). Faktor yang Berperan Dalam Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Diambil Tanggal 10 februari 2010.

Notoatmodjo, S. (2000). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Satyanegara, Surya. (2004). Panduan Lengkap Perawatan untuk Bayi dan Balita. Jakarta: Arcan.

Schwartz, M. William. (2004). Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC.

Verralls, Sylvia. (1997). Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan. Edisi 3, Jakarta: EGC.

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Saya yang bernama Sally Almira. Dlm Nim: 091121057 adalah mahasiswa Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara yang akan melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-faktor Kegagalan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tegal Sari Kec. Kisaran Barat”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program Studi Ilmu keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal kegagalan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tegal Sari kec. Kisaran Barat. Untuk keperluan tersebut saya mengharapkan ketersediaan Ibu-ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang membahayakan. Jika Ibu-ibu bersedia, selanjutnya saya mohon ketersediaan ibu-ibu mengisi kuisioner dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu-ibu.

Identitas pribadi Ibu-ibu sebagai responden akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Partisipasi Ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga Ibu-ibu berhak mengundurkan diri tanpa tanpa ada sanksi apapun. Jika ada yang kurang jelas, silahkan bertanya langsung kepada peneliti.

Kisaran, Juni 2010 Responden

KUESIONER PENELITIAN Petunjuk Pengisian :

1. Isilah titik dibawah ini dan beri tanda checklist (√) pada salah satu kolom kurung ( ) sesuai dengan jawaban yang menurut ibu benar.

2. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan kepada peneliti. A. Data Demografi

1. Kode (diisi peneliti) : ……..

2. Umur : …….. Tahun 3. Agama ( ) Islam ( ) keristen 4. Suku / Bangsa ( ) Batak ( ) Melayu ( ) Jawa ( ) Lain-lain 5. Pendidikan Terakhir ( ) SD ( ) SMU ( ) SMP ( ) Perguruan Tinggi 6. Pekerjaan

( ) Pegawai negeri ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai swasta ( ) Ibu rumah tangga

7. Bayi yang sedang disusui merupakan anak ke dan usianya bulan 8. Apakah ibu pernah mendapat penjelasan/penyuluhan tentang ASI

Eksklusif ? ( ) Ya ( ) Tidak

B. KUESIONER TENTANG FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Berikan tanda checklist (√) pada salah satu kolom Ya atau Tidak yang menjadi jawaban ibu!

NO PERTANYAAN YA TIDAK

A. FAKTOR INTERNAL

1.

PENGETAHUAN IBU

ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu tanpa makanan dan minuman tambahan lain apapun selama 0-6 bulan

2. Pemberian ASI Eksklusif minimal diberikan selama 4 bulan

3. Dalam ASI terdapat zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari penyakit

4. kolostrum merupakan air susu yang pertama kali keluar berwarna putih kekuningan

5.

PEKERJAAN IBU

Karena pekerjaan banyak maka saya tidak sempat memberikan ASI kepada bayi saya.

6. Memberikan ASI Eksklusif kepada bayi, akan mengganggu pekerjaan/kegiatan saya.

7. Sebelum bekerja saya memeras ASI terlebih dahulu dan menyimpannya di lemari Es. 8. Saat bekerja saya membawa bayi agar dapat

diberikan ASI

9.

PENYAKIT IBU

Apakah ibu merasa demam jika tidak memberikan ASI pada bayi.

10. Saat memberikan ASI payudara saya terasa nyeri, bengkak dan puting luka

11. Apakah ibu mempunyai penyakit TBC, diabetes, hipertensi dll, serta mengkonsumsi obat-obatan sehingga tidak dapat menyusui.

12. Saya tidak dapat memberi ASI karena air susu saya tidak keluar dengan lancar

B. FAKTOR EKSTERNAL

13.

PROMOSI SUSU FORMULA

Saya memberikan susu formula karena tertarik melihat iklan di tv.

14. Saya membaeri susu formula karena melihat anak di tv yang diberikan susu formula sehat dan cerdas.

15. Saya memberikan susu formula karena promosi yang disampikan sangat bagus buat anak.

16. Saya mendapat informasi susu formula dari media iklan dan petugas kesehatan

17.

PENOLONG PERSALINAN

Setelah pulang dari rumah bersalin saya dibekali susu formula oleh petugas kesehatan/bidan 18. Saya mengikuti saran dari petugas

kesehatan/bidan, untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya sampai berumur 6 bulan

19.

20.

Setelah bayi saya lahir, hari pertama bayi saya sudah di berikan susu formula oleh petugas kesehatan

Petugas kesehatan/bidan yang menolong persalinan saya memberikan informasi tentang menyusui secara eksklusif

CURRICULUM VITAE

Nama : Sally Almira Dalimunthe Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 11 September 1987

Alamat : Jln. Sisingamangaraja Gg. Air Bersih No. 49 Kisaran Riwayat Pendidikan : 1. 1993 – 1999 : SD 0107973 Inpres Kisaran

2. 1999 – 2002 : MTS. Al-wasliyah Kisaran 3. 2002 – 2005 : SMU Negeri 2 Kisaran

4. 2005 – 2008 : Akper Pemkab Labuhan Batu Rantau Prapat

Dokumen terkait