• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Tiap Tiap Tiap Tiap dan dan dan dan Antar Antar Antar Antar Siklus Siklus Siklus Siklus

Dalam dokumen TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Halaman 47-55)

HASIL PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN DAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Pembahasan Pembahasan Pembahasan Tiap Tiap Tiap Tiap dan dan dan dan Antar Antar Antar Antar Siklus Siklus Siklus Siklus

C.

C.C. PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan TiapTiapTiapTiap dandandandan AntarAntarAntarAntar SiklusSiklusSiklusSiklus

Siklus 1 dimulai dengan penyiapan media pembelajaran. Media pembelajaran menurut Latuheru (1988:14) adalah semua alat (bantu) atau benda

menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru) kepada penerima (peserta didik). Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran akan dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi dan minat belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu kwartet HaCe.

Desain media pembelajaran berupa kartu kwartet HaCe dilakukan dengan menyusun sebuah kategori berisi 4 hal yang terkait kategori tersebut. Pada siklus 1 disusun 16 kategori yang berisi kwartet dari tiap-tiap kategori. Kategori yang ditampilkan dibuat berdasarkan indikator dalam silabus pada materi hidrokarbon yang dipelajari siswa pada siklus 1 berupa kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa Hidrokarbon, menggolongkan senyawa Hidrokarbon dan turunannya.

Kartu Kwartet Nano HaCe berupa kartu berbahan dasar kertas sampul (cover) berukuran 5 x 6 cm berisi tulisan kategori pada bagian atas.

Masing-masing kategori terdiri atas empat buah kartu. Bagian bawah kategori burupa empat (kwartet) hal yang termasuk dalam kategori tersebut yang disusun dalam

dua baris dan dua kolom. Bagian bawah dari kartu kwartet berupa gambar yang merupakan gambar ilustrasi salah satu jawaban dari empat (kwartet) hal yang

diberi arsiran merah pada tulisannya. Satu set kartu Kartu Kwartet Nano HaCe terdiri atas 16 kategori yang bentuklay out-nya sabagai berikut:

HASIL

HASILHASILHASIL PEMBAKARANPEMBAKARANPEMBAKARANPEMBAKARAN HIDROKARBON HIDROKARBON HIDROKARBON HIDROKARBON CONTOH CONTOH

CONTOHCONTOH SENYAWASENYAWASENYAWASENYAWA ALKANAALKANAALKANAALKANA CO

CO CO

CO2222 Ca(OH)Ca(OH)Ca(OH)Ca(OH)2222keruhkeruhkeruhkeruh

2-METILPENTANA 2-METILPENTANA 2-METILPENTANA

2-METILPENTANA 2,2,4-2,2,4-TRIMETILHEKSANATRIMETILHEKSANA2,2,4-2,2,4-TRIMETILHEKSANATRIMETILHEKSANA H

H H

H2222OOOO KertasKertasKertasKertas KobaltKobaltKobaltKobalt Pink Pink Pink Pink 3-ETIL-2-METILPENTANA METILPENTANA METILPENTANA METILPENTANA 4-ETIL-2,5-4-ETIL-2,5-4-ETIL-2,5-

4-ETIL-2,5-DIMETILOKTANA DIMETILOKTANADIMETILOKTANADIMETILOKTANA

A A AA BBBB Gambar Gambar Gambar

Gambar 10.10.10.10. KartuKartuKartuKartu KwartetKwartetKwartetKwartet NanoNanoNanoNano HaCeHaCeHaCeHaCe SiklusSiklusSiklusSiklus 1111

Penyusunan kategori berdasarkan indikator dalam silabus pada materi hidrokarbon. Misalnya dari gambar 6.A. kategori “hasil pembakaran hidrokarbon” merupakan perwujudan dari indikator dalam silabus yang berupa “Kekhasan atom karbon yang ditunjukkan oleh kemampuan atom karbon untuk membentuk ikatan karbon-karbon dengan berbagai jenis ikatan (tunggal, rangkap) dideskripsikan

CH3 CH2 CH3

CH3

C

CH3

CH2

CH

CH3

dengan benar”. Demikian juga 15 kwartet yang lain, kategori yang ditampilkan disusun berdasar indikator pada silabus.

Pada permainan kartu kwartet ini terlebih dahulu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang, kemudian kartu dikocok oleh satu pemain. Setelah itu, kartu dibagikan ke setiap pemain, masing-masing pemain mendapatkan empat kartu, dan sisanya diletakkan di tengah-tengah area permainan. Setiap pemain harus bisa menjaga isi kartunya agar tidak diketahui oleh pemain lain. Pemain yang mendapat giliran pertama meminta kartu kepada pemain lainnya dengan menyebutkan kategori yang dimiliki oleh pemain pertama. Apabila dari pemain lain ada yang kategorinya sama dengan kategori yang diminta oleh pemain pertama, maka kartu itu harus diberikan kepada pemain yang meminta kategori itu. Apabila kategori kartu yang diminta tidak ada dari pemain yang lain, maka pemain yang meminta kategori itu harus mengambil satu buah kartu dari tumpukan kartu yang ada, begitupun dengan pemain selanjutnya. Apabila dari salah satu pemain sudah ada yang mengumpulkan empat buah kartu dengan kategori yang sama, maka kartu itu telah dianggap lengkap (kwartet) dan pemain tersebut berhak mendapatkan nilai.

Pemenang ditentukan dengan perolehan set kwartet yang didapatkannya selama permainan. Pemain dengan set kwartet terbanyak merupakan pemenang dalam permainan. Nilai total dihitung dari jumlah kemenangan dalam satu sesi permainan yang terdiri 5 kali siklus permainan.

Media pembelajaran berupa kartu kwartet dapat dimanfaatkan siswa dengan ditunjukkan semua siswa bisa memainkannya dalam permainan. Bahkan

siswa sudah pernah memainkannya sebelumnya. Jadi, penjelasan tata cara permainan tidak menemukan kendala dan siswa dengan cepat bisa memanfaatkan kartu kwartet HaCe dalam pembelajaran pada siklus 1.

Pemenang pada permainan kartu kwartet HaCe dalam tiap kelompok didapatkan setelah tiap kelompok melakukan 5 siklus permainan. Pemenang diberikan pujian dan hasilnya ditampilkan pada akhir pembelajaran sebagai penguatan dan motivasi untuk lebih aktif.

Hasil belajar pada siklus 2 mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi awal. 22 dari 30 siswa telah mencapai nilai KKM. Peningkatan ini mengindikasikan kebermanfaatan media pembelajaran yang digunakan. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat membantu meningkatkan Hasil Belajar siswa. Media pembelajaran membuat pembelajaran bakal menjadi lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Selain itu, kegiatan pembelajaran pun tidak membosankan dan tidak menjemukan (Prastowo, 2011).

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan Sudjana dan Rivai (2002:2) tentang manfaat media pembelajaran yaitu (a) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa, (b) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran, (c) metode pembelajaran akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, (d) siswa dapat lebih banyakmelakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Salah satu aktivitas pembelajaran yang muncul dalam pemanfaatan media pembelajaran ini adalah berbicara dengan anggota kelompoknya. Menurut Djiwandono (2008:118) berbicara berarti mengungkapkan pikiran secara lisan. Dengan mengungkapkan apa yang dipikirkan, seseorang dapat membuat orang lain yang diajak bicara mengerti apa yang ada dalam pikirannya. Hal tersebut berarti bahwa berbicara merupakan kegiatan yang sangat penting dalam proses berkomunikasi dengan orang lain. Dalam proses pembelajaran, tentu saja seseorang melakukan kegiatan berbicara untuk dapat diukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari. Pembelajaran keterampilan berbicara dalam penelitian ini adalah mengajukan dan menjawab kategori serta melakukan percakapan sederhana tentang hal-hal yang terkait kategori yang sedang ditanyakan.

Pemanfaatan media pembelajaran sudah dapat dilakukan. Pemahaman siswa terhadap tata cara permainan dan penskoran hasil permainan sudah baik. Peningkatan hasil belajarpun telah terjadi jika disbanding kondisi awal, akan tetapi belum memncapai indikator kinerja yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus 2 berdasarkan refleksi pada siklus 1.

Siklus 2 dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus 1. Kartu kwartet disusun dengan langkah sama dengan siklus 1. Hanya saja materi yang dimasukkan disesuaikan dengan materi pembelajaran pada siklus 2 yaitu kegunaan senyawa Hidrokarbon dalam kehidupan manusia. Set kartu dibuat sebanyak 16 kategori. Masing-masing kategori mewakili indikator yang ada pada silabus. Minyakbumi sebagai sumber

senyawa hidrokarbon yang berguna dalam kehidupan manusia berupa senyawa alkana, alkena dan alkuna. Salah satu bentuk pemanfaatan senyawa alkana berupa bahan bakar dari alkana. Indikator tersebut diwujudkan dalam kartu kwartet berikut:

BAHAN

BAHANBAHANBAHAN BAKARBAKARBAKARBAKAR DARIDARIDARIDARI ALKANA ALKANA ALKANAALKANA BAHAN BAHAN BAHAN

BAHAN BAKARBAKARBAKARBAKAR DARIDARIDARIDARI ALKANA ALKANA ALKANA ALKANA

ELPIJI BENSIN ELPIJI BENSIN

KEROSIN SOLAR KEROSIN SOLAR

Gambar Gambar Gambar

Gambar 11.11.11.11. KartuKartuKartuKartu KwartetKwartetKwartetKwartet NanoNanoNanoNano HaCeHaCeHaCeHaCe SiklusSiklusSiklusSiklus 2222

Mengingat kebermanfaatan kartu kwartet HaCe pada siklus 1, media ini digunakan juga pada siklus 2 dengan keyakinan bahwa media pembelajaran akan membangkitkan minat dan motivasi belajar. Hal ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2002:15) bahwa pemakaian media

minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Selain itu, media bergambar memberikan kesan yang lebih dibanding media yang tidak bergambar. Gambar yang dimuat dalam media ini tidak hanya sebagai dekorasi, namun gambar tersebut juga mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembelajaran. Hal tersebut didukung oleh pendapat yang dikemukakan Levie & Lenz (dalam Arsyad, 2002:16) tentang empat fungsi media yaitu (1) fungsi atensi yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran, (2) fungsi afektif yaitu media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar, (3) fungsi kognitif yaitu media visual dapat terlihat dari temuantemuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, (4) fungsi kompensatoris yaitu media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Sebagai wujud perbaikan dari hasil refleksi siklus 1 berupa perlunya rangsangan untuk lebih mengaktifkan siswa, maka siklus 2 diadakan kompetisi antar kelompok. Hal ini bertujuan member motivasi lebih karena siswa bermain bukan hanya dalam kelompok sendiri, akan tetapi melawan teman dari kelompok lain. Suasana kompetisi memacu siswa berbuat lebih dari biasanya.

Kemenangannya memberikan sumbangan pada kelompok. Masing-masing kelompok mengirimkan satu perwakilan pada tiap kelompok kompetisi. Jadi, terbentuk 6 kelompok kompetisi terdiri 5 siswa dari kelompok yang berbeda. Penilaian kemenangan sama dengan peraturan permainan. Perbedaannya pada penentuan kemenangan kelompok yang penentuannya merupakan jumlah kemenangan dari tiap anggota yang berkompetisi pada tiap kelompok kompetisi. Kelompok pemenang adalah kelompok dengan skor jumlah kemenangan anggota terbesar. Sebagai penghargaan diberikan penghargaan dan pujian terhadap kelompok pemenang.

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal dan kondisi pada siklus 1. Pemanfaatan media yang tepat lebih merangsang siswa aktif sehingga hasil belajarnya meningkat. Permainan membuat siswa merasa tidak bosan dalam pembelajaran, sehingga semangat dan motivasi belajarnya selalu terjaga. Kompetisi menuntut siswa mempersiapkan diri dan lebih kompetitif. Hasil belajar mengalami peningkatan dengan 25 dari 30 siswa mencapai nilai KKM. Hasil ini menunjukkan ketercapaian indikator kinerja berupa 1) Pembuatan kartu kwartet HaCe yang sesuai dengan indikator dalam silabus dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran; dan 2) 24 dari 30 siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70 telah terpenuhi sehingga hipotesis tindakan yang diajukan dinyatakan diterima atau terbukti secara empiris.

Dalam dokumen TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Halaman 47-55)

Dokumen terkait