• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Jumlah Sebaran Simpangan Traffic Light di Samarinda

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa jumlah simpang traffic light di Samarinda adalah sebanyak 33 simpang yang tersebar di setiap kecamatan. Berdasarkan dari Tabel 1 dapat dilihat masing-masing Kecamatan terdapat jumlah simpang traffic light yang berbeda-beda, karena menurut Anonim (2008) kriteria yang harus dipenuhi untuk pemasangan

traffic light atau alat pemberi isyarat lampu lalu lintas adalah bila waktu

menunggu/tundaan rata-rata kendaraan di persimpangan dari arah berlawanan telah melampaui ± 30 detik, arus kendaraan dari masing-masing lengan ± 750 kendaraan/jam dan angka kecelakaan ± 5 kejadian/tahun. Keberadaan lampu merah pada suatu persimpangan jalan memang sangat penting, terutama jika arus lalu lintas kendaraan yang melaluinya sudah cukup padat sehingga untuk menyeberang dari satu jalan ke jalan seberangnya pengendara harus menunggu hingga kondisi jalan sepi dan memungkinkan untuk menyeberang.

Kecamatan Samarinda kota terdapat simpang traffic light terbanyak yaitu 12 simpang. Hal ini disebabkan Kecamatan tersebut memiliki banyak simpangan dan terdapat banyak tempat ibadah, sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana perekonomian, pusat perbelanjaan, pusat hiburan, kantor pemerintahan dan sarana olah raga. Oleh karena itu, banyak orang-orang yang mendatangi ke tempat tersebut. Alasan yang sama berlaku pula untuk Kecamatan Sungai Kunjang, Kecamatan Samarinda Ulu terdapat 5 simpang traffic light dan Sungai Pinang terdapat 6 simpang traffic light.

Kemudian ada 4 Kecamatan yang memiliki simpang traffic light paling sedikit yaitu Kecamatan Samarinda Seberang terdapat 2 simpang traffic light dan

Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda Utara dan Loa Janan Ilir dengan jumlah masing-masing 1 simpang traffic light. Sementara itu, untuk Kecamatan Palaran dan Sambutan belum adanya pemasangan traffic light. Di Kecamatan Samarinda Ilir, Samarinda Utara, Loa Janan ilir terdapat 1 simpang traffic light, Palaran dan Sambutan tidak terdapat traffic light karena di daerah tersebut tidak banyak simpangan. Dan di setiap simpangan tidak terjadi waktu menunggu untuk menyeberangi jalan serta tidak banyak pengguna jalan di daerah tersebut.

Akhir-akhir ini terjadi penambahan jumlah alat transportasi yang di akibatkan oleh penambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hal ini akhirnya menjadi kendala dalam pengaturan lalu lintas di setiap simpang jalan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Samarinda jumlah penduduk Samarinda Tahun 2014 adalah 805.688 Jiwa yang tersebar di setiap kecamatan dengan luas Samarinda 718 km2. Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk dan luas wilayah perkecamatan tersebut disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Kepadatan Penduduk di Kecamatan Samarinda No. Nama Kecamatan

Luas Wilayah (KM2) Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan Penduduk (Jiwa/KM2) 1. Sungai Kunjang 69,23 126.302 1.825 2. Samarinda Ilir 17,18 73.383 4.271 3. Samarinda Ulu 34,69 134.659 3.882 4. Samarinda Utara 229,52 105.695 460 5. Sungai Pinang 34,16 99.894 2.924 6. Loa Janan Ilir 26,13 62.740 2.401 7. Samarinda Kota 11,12 36.604 3.292 8. Samarinda Seberang 12,49 63.716 5.101

9. Palaran 182,53 54.353 298

10. Sambutan 100,95 48.342 479

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat disimpulkan bahwa penduduk yang paling padat yaitu Kecamatan Samarinda Seberang dengan jumlah 5101 jiwa/km2. Dan yang tidak padat berada di wilayah Kecamatan Palaran,

Sambutan dan Samarinda Utara dengan jumlah kurang dari 500 jiwa/km2. Untuk wilayah Kecamatan Samarinda Seberang dengan jumlah penduduk yang banyak dan luas wilayah kecil, masih adanya setiap simpangan yang belum terpasang

traffic light. Seperti di simpang 3 Jalan APT Pranoto terkadang terjadi hambatan

dari arah arus yang berlawanan untuk menyeberang ke jalan seberangnya sehingga petugas polantas (Polisi Lalu Lintas) turun ke lapangan untuk mengatur persimpangan jalan tersebut.

2. Data Koordinat Keberadaan Traffic Light di Samarinda

Pengukuran koordinat dilakukan untuk memperoleh letak traffic light yang ada di Samarinda sehingga dapat dijadikan data input untuk pembuatan peta sebaran traffic light di Samarinda. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur GPS Navigasi Garmin tipe 60 CSx.

Pada saat pelaksanaan pengukuran di lapangan yang menjadi kendala adalah banyaknya bangunan-bangunan tinggi, cuaca buruk seperti mendung dan hujan. Hal ini dapat menghalangi alat ukur GPS dalam menerima pancaran sinyal dari satelit sehingga mengakibatkan koordinat yang di ukur memiliki angka akurasi yang rendah. Rendahnya angka akurasi ini dapat dilihat pada alat GPS dimana tertulis estimated accuracy. Semakin kecil angka estimated accuracy maka pengukuran koordinat semakin bagus. Titik koordinat yang memiliki angka estimasi akurasi yang besar akan bergeser dari lokasi sesungguhnya.

3. Simpang Traffic Light Rawan Macet dan Tidak Berfungsi

Sejalan dengan jumlah penduduk, maka wajar jika kebutuhan semakin banyak, seperti kebutuhan sekunder yang dianggap menjadi kebutuhan pokok yaitu kendaraan. Dengan banyaknya jumlah kendaraan dan tidak adanya pelebaran serta penambahan ruas jalan alternatif maka meningkatkan

kemacetan diruas jalan. Sebagian besar wilayah Samarinda yang rawan macet yaitu di simpang Muara kecamatan Sungai Kunjang, Jembatan Mahakam BC Kecamatan Samarinda Seberang, Air Putih dan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu, Pasar Pagi, Bhayangkara dan Masjid Raya Kecamatan Samarinda Kota, Sempaja Kecamatan Samarinda Utara dan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang.

Jalur menuju simpang Air Hitam rawan macet baik dari arah Jalan Kadrie Oening, Jalan AW Syahrani, Jalan Letjen Soeprapto maupun Jalan Juanda. Terutama di sisi Jalan Juanda dan AW Syahranie dikarenakan adanya pembangunan jalan layang (flyover) membuat jalan menyempit. Jalan Kadrie Oening sering terjadi kemacetan karena banyak terdapat sejumlah sekolah, yaitu SMPN 1, SMAN 1, SDIT Cordova, SMPIT Cordova, SMPN 7, SMKN 17 dan SMK Media. Jalur menuju simpang Gajah Mada dan Pasar Pagi sering terjadi kemacetan karena banyaknya PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berdagang di pinggir jalan disepanjang tepi jalan, parkir kendaraan yang memakan bahu jalan dan adanya beberapa angkot yang dengan sembarang dan bebas menurunkan atau menaikkan penumpang.

Di Jembatan Mahakam sering terjadi macet karena pada saat pengguna jalan baik itu roda 2 maupun roda 4 yang akan memasuki jembatan mahakam harus antri disebabkan adanya penyempitan jalur masuk kearah jembatan. Selain itu, lebar jembatan yang tidak memadai serta banyaknya pengendara jalan baik itu roda 2 maupun roda 4 yang beraktivitas diatas jembatan. Oleh karena itu, dibuat jembatan kembar yang masih dalam proses pembangunan. Di Simpang Bhayangkara termasuk rawan macet karena adanya perencanaan taman kota Bhayangkara yang berguna untuk ruang terbuka hijau. Simpang

Muara kerap terjadi kemacetan di sisi Jalan Slamet Riyadi dan RE Martadinata karena disepanjang jalan ini terdapat toko-toko yang menjual khas makanan maupun suvenir kota Samarinda sehingga banyak mobil-mobil yang parkir dipinggir jalan serta kondisi jalan yang tidak baik sedikit bergelombang menyebabkan kendaraan tersebut perlahan melewatinya. Simpang Gunung Lingai di ruas Jalan PM Noor terjadinya penyempitan jalan (bootle neck) karena banyaknya rumah warga yang terlalu mepet ke badan jalan.

Untuk wilayah Samarinda masih terdapat simpang-simpang yang lampu

traffic light tidak berfungsi, seperti di simpang Ulin, simpang Pasar Pagi, simpang

Gunung Lingai, simpang Kantor Kec. Samarinda, simpang Harun Nafsi, simpang Bhayangkara dan simpang Jembatan Mahakam US. Dari hasil pengamatan disaat pengambilan titk koordinat traffic light, penyebab traffic light tidak berfungsi di simpang tersebut karena adanya penyempitan jalan, penambahan jalan dan lain sebagainya. Seperti di simpang Gunung Lingai karena adanya penyempitan jalan dari ruas Jalan PM Noor. Kemudian untuk simpang Kantor Kecamatan Samarinda karena adanya penambahan jalan dan kendaraan yang beraktivitas di jalan tersebut tidak terlalu padat. Hal yang sama untuk simpang Ulin dan Harun Nafsi karena tidak terlalu padat kendaraan baik itu kendaraan roda 2 maupun roda 4 yang beraktivitas di jalan tersebut. Untuk simpang Pasar Pagi karena menggunakan jalan yang satu arah. Dan simpang Jembatan Mahakam US karena untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas traffic light di simpang tersebut dinonaktifkan dan jalan dari sisi Jalan Slamet Riyadi untuk menyeberang ke jembatan mahakam ditutup.

Dari hasil pengamatan di simpang Ulin, Gunung Lingai dan Harun Nafsi apabila lampu lalu lintas tidak berfungsi otomatis kendaraan di jalan tidak

memiliki acuan kapan harus berhenti atau maju ketika ada disebuah persimpangan jalan. Disini sering terjadi ketidakpatuhan pengguna jalan akan peraturan lalu lintas, dimana terjadi serobot antar kendaraan. Dan untuk menyeberang jalan ke seberangnya membutuhkan waktu menunggu yang lumayan lama.

4. Peta Sebaran Traffic Light dan Titik Rawan Macet di Samarinda

Wilayah Samarinda terbagi menjadi 10 kecamatan, untuk sebaran simpang traffic light terdapat di 8 kecamatan masing-masing setiap kecamatan terdapat sebaran simpang traffic light yang berbeda-beda. Jumlah sebaran simpang traffic light di Samarinda berjumlah 33 simpang, ada 12 simpang 4 yang memiliki traffic light, 11 simpang 3 yang memiliki traffic light dan 5 simpang 2 yang memiliki traffic light ada 5 simpang yang hanya memiliki 1 traffic light, serta terdapat 9 titik rawan macet di Samarinda. Informasi ini dibuat menjadi peta sebaran sebaran traffic light dan titik rawan macet di Samarinda dengan simbol warna hijau muda untuk traffic light, tidak berfungsi dan rawan macet berwarna merah dan oren, merah tua untuk rawan macet dan tidak berfungsi warna oren.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Jumlah simpang traffic light di Samarinda terdapat 33 simpang yang tersebar di setiap Kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Kota terdapat 12 simpang, Kecamatan Sungai Kunjang dan Samarinda Ulu terdapat 5 simpang, Kecamatan Sungai Pinang dengan jumlah 6 simpang, Samarinda Ilir, Samarinda Utara dan Loa Janan Ilir terdapat 1 simpang dan untuk Kecamatan Palaran dan Sambutan belum terdapat simpang dengan pemasangan traffic light.

2. Di Samarida terdapat 9 lokasi simpang traffic light yang rawan macet yaitu simpang Jembatan Mahakam BC, Air Putih, Air Hitam, Muara, Pasar Pagi, Masjid Raya, Sempaja, Bhayangkara dan Gunung Lingai.

Dokumen terkait