• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1

4.2. Pembahasan

Pengolahan limbah cair industri pelapisan logam yang dilakukan dengan metode elektrolisis telah mampu menurunkan kadar logam berat seperti kromium, zink dan kadmium. Prinsip dasar dari elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik dengan dua macam elektroda yaitu : elektroda (+) atau anoda yang mengalami proses oksidasi dan sekaligus berfungsi sebagai koagulan dan elektroda (-) atau katoda yang mengalami proses reduksi dan sekaligus berfungsi sebagai tempat pengendapan elektroda.Selain itu, pada penelitian ini dilakukan proses elektrolisis dengan variasi tegangan 8, 11, 14 dan 17 volt untuk menentukan tegangan optimum dalam proses elektrolisis limbah cair industri pelapisan logam tersebut.

Penelitian yang telah dilakukan dengan metode elektrolisis dengan variasi tegangan 8,11,14 dan 17 volt. Elektroda yang dipilih untuk proses elektrolisis adalah elektroda karbon karena elektroda karbon ini merupakan elektroda inert yang mempunyai potensial elektroda (Eo) yang tinggi dan mudah mengalami reduksi.

Elektrolisis dengan anoda karbon (C) dan katoda karbon (C). Elektroda karbon merupakan elektroda inert sehingga pada anoda yang terjadi reaksi sebagai berikut adalah.

Reaksi elektrolisis Cr

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh perbandiangan persentasi penurunan kadar kromium, zink dan kadmium dengan metode penambahan poly aluminium chloride (PAC) dan dengan metode elektrolisis terhadap variasi tegangan seperti tautan pada gambar 4.4.

Gambar 4.4.Grafik perbandingan persentase kadar logam Cr, Zn dan Cd dengan menggunakan metode penambahan PAC dan metode Elektrolisis.

Pada grafik menunjukan hubungan antara persentase penurunan kadar logam Cr, Zn, dan Cd dengan metode yang digunakan dalam penurunan logam-logam tersebut. Pada grafik dapat dijelaskan bahwa persentase penurunan kadar logam jauh lebih besar apabila digunakan metode elektrolisis jika dibandingkan dengan metode penambahan PAC. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan elektroda karbon sebagai anoda dalam metode elektrolisis memberikan hasil yang paling efeksi dalam proses penurunan kadar logam berat,

0.00%

metode penurunan kadar logam Cr, Zn dan Cd

Logam Cr logam Zn logam Cd

seperti Cr, Zn dan Cd dalam limbah cair industri elektroplating. Hal ini disebabkan karena dengan adanya arus listrik pada proses elektrolisis dapat menyebabkan ion logam yang terdapat dal;am larutan menjadi tereduksi. Selain itu, meningkatkan tegangan elektrolisis juga dapat membentuk Al(OH)3 dengan jumlah yang semakin banyak yang mempunyai daya adsorpsi tinggi dan dapat bertindak sebagai koagulan yang dapat menarik koloid-koloid berupa ion-ion logam atau partikel lainnya dan memebentuk flok yang nantinya akan terpisah dari larutan sehingga mudah untuk dipisahkan.

Untuk menentukan tegangan optium dalan elektrolisis dilakukan pada potensial dan arus listik terkontrol dengan variasi tegangan 8, 11, 14 dan 17 volt.

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh perubahan konsentrasi logam terhadap tegangan elektrolisis seperti pada tautan pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Grafik perubahan konsentrasi logam terhadap tegangan elektrolisis

Dari gambar di atas disimpulkan bahwa semakin besr tegangan elektrolisis maka akan semakin banyaknya ion logam dalam larutan yang mengalami reduksi.

Dari hasil penelitian ini didapat tegangan optimal dalam elektrolisis selama 14 volt karena penurunan kadar logam Cr, Zn dan Cd pada tegangan 14 volt dan 12 volt.

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan elektroda karbon secara elektrolisis lebih efektif apabila digunakan untuk menurunkan kadar logam berat, seperti Cr, Zn, dan Cd dalam limbah cair industry pelapisan logam jika dibandingkan dengan metode penambahan Poly Aluminium Chloride (PAC).

2. tegangan optimum untuk menurunkan kadar logam Cr, Zn dan Cd adalah 17 volt.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai saran agar dapat dilakukan lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penelitian ini diantaranya.

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada larutan limbah cair. Mengingat bahwa logam berat tidak seluruhnya berada di larutan limbah cair dan sewaktu-waktu akan mengendap secara kontinu dan permanen di bagian dasar larutan, maka penting dilakukan proses analisa logam berat pada limbah cair industri pelapisan logam tersebut, dan apabila hasil analisa kandungan logam beratnya ternyata diperoleh cukup besar maka perlu dilakukan proses pengolahan lebih lanjut berupa penurunan logam berat pada limbah cair tersebut.

2. Metode elektrolisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilakukan secara lebih aplikatif dalam pengelolaan berbagai limbah industri, seperti industri kimia, industri pangan, industri tekstil dan lain-lain.

3. Dalam penelitian ini dilakukan metode elektrolisis pada limbah cair, dan bukan hanya metode elektrolisis yang digunakan dalam menurunkan kadar logam pada limbah cair tersebut, tetapi bisa juga dengan mengunakan metode penambahan bahan kimia yang dapat bersifat sebagai adsorben atau penyerap seperti penambahan kitosan

DAFTAR PUSTAKA

Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). 2008.

Toxicological Profile for Manganese (Draft for Public Comment).

Atlanta GA: U.S. Department of Public Health and Human Services.

Public Health Service.Anonim. 2005. Activated Carbon.Available from

Apriliana, H. M. 2014. Uji kelayakan gas hasil elektrolisis sebagai bahan bakar.(Thesis). Palembang: politeknik negeri sriwijaya press

Arifin. 2008. Pengendalian Proses Koagulan pada Suatu Instalasi Pengolahan. Air dengan Metode Streaming Current Meter (SCM)(http//www:chemtrac.com/product/cca3100/documents/l aboratory SCM pdf).

Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta: Penerbit Erlangga

Basset, J. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : EGC Brady, J. 1994. Kimia Universitas: Asas dan Struktur. Jilid 1. Jakarta:

Erlangga

Brett,C.M.A and Brett,A.M.O.1993, Electrochemistry: Principles, Methods,and Application.New Yor: Oxford University Press Inc

Cotton, F. A., Wilkinson, G., Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic Chemistry.Third Edition. New York: John Wiley & Sons

Christian D, Gary. 1994. Analitical Chemistry. John Wiley and Sons inc. New York.

Djajadiningrat, Asiz,H. 2004. Pengolahan Limbah Cair Tanpa Bahan Kimia. Bandung: ITB

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta:

Universitas Indonesia..

Darwono.1. 1995.. Logam Dalam Sistem Biologi Hidup. Jakarta: UI press

Day and Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Eckenfelder. 1989. Industrial Water Pollution Control, Second Edition.

Mc Graw Hill. New York.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kuliatas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogjakarta: Penerbit Kasinius Heryando. D. 1994. bPencemaran Dan Toksikologi Logam Berat.

Jakarta: Pt. Renika cipta

Keenan, C.W. 1999. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Edisi Keenam. Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Khopkar. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.nto,

Kusnoputra H.1985 kesehatan lingkungan. Jakarta:Falkultas kesehatan Masyarakat II Press

Linnik. P. N. 2003. Complexation as The Most Important Factor in The Fate and Transport of Heavy Metals in The Dnier Water Bodies. Academic Press . London.

Putra, J, A. 2006. Kontaminasi Logam Berat Terhadap Lingkungan.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Purnomo. D. 1991. Jenis- jenis Logam Berat. Surabaya: ITS

Mahida. 1984. Dampak Negatif yang Ditimbulkan Adanya Limbah Cair. Jakarta: Universitas Indonesia.

Moore, J.W. 1991. Inorganic Contaminants of Surface Water.

Springer-Verlag. New York. 334 p.

Mulia. 2005. Logam Berat yang Dapat Mencemari Lingkungan.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Mulyono. 2006. Kamus Kimia. Cetakan Pertama. Jakarta:Gramedia Novonty, V. and Olem, H. 1994. Water Quality, Prevention,

Identification, and Management of Diffuse Pollutan. Van Nostrans Reinhold. New York. 1054.

Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat.

Jakarta:Rineka Cipta

Putra,M H.2000. Efektifitas dan Efesiensi Proses Elektrokoagulasi Untuk Penurunan Kekeruhan Air Sumur Dangkal GunaMeningkatkan Efisien Kualitas Air

Minum.[Tesis].Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Pacsa Sarjana

Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan kimia. UI-press

Rumapea, Nurmida. 2009. Penggunaan Kitosan dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe) dan Seng (Zn) pada Air Gambut. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sahu. 2013. Logam Berat yang Mengganggu Kesehatan Manusia.

Surabaya: ITS.

Satoto, I. 200&. Menjadi Pengusaha Electroplating Chrome.

Yogyakarta: ANDI.

SMKN3. 2003. Jenis-jenis Koagulan yang Umum untuk Pengolahan Limbah. Madium: SMKN3.

Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Suharto, I.2011. Limbah kimia Dalam Pencemaran Udara Dan Air.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset

Underwood, A.L.1998. Analisa Kimia Kuantitatif.jilid 6.

Jakarta:Erlangga

Vogel, A. I. 1997. Buku Teks Anorganik kualitatif Mikro dan Semi Mikro.Edisi Kelima. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka

Widodo,Agus. 2008. Potensi Kitosan dari Sisa Udang Sebagai Koagulan Logam Berat Limbah Cair Industri Kecil. Surabaya:

ITS.

Widowati, W. Astiana Sastiono. Raymond Jusuf Rumampik. 2008. Efek Toksik Logam. Yogyakarta;Andi

Zoski,G.C.2007. Handbook of Elektrochemistry. First Edition.amsterdam

http://id.wikipedia.org/wiki/kromium.diakes pada tanggal 23 Februari 2018

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Seri Standar Cr dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada λspesifik = 357,9 nm

No Konsentrasi

Lampiran 2. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Seri Standar Zn dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada λspesifik = 213,9 nm

No Konsentrasi

Lampiran 3. Data Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Seri Standar Cd dengan Spektrofotometri Serapan Atom pada λspesifik = 228,8 nm

No Konsentrasi

Lampiran 4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5

Lampiran 5. Sampel Limbah Cair Industri Pelapisan Logam

Letak Geografis Pengambilan Sampel

Bak Penampungan yang Berisi Bak Penampungan yang Berisi Limbah Cair Sebelum Penambahan Limbah Cair Setelah Penambahan Poly Aluminium Chloride (PAC) Poly Aluminium Chloride (PAC)

Titik Pengambilan Sampel 30 cm

30 cm

Kondisi Limbah Cair Sebelum Kondisi Limbah Cair Setelah Penambahan PAC Penambahan PAC

Lampiran 6. Proses dan Peralatan yang Digunakan Pada Saat Elektrolisis

Rangkaian Alat dan Proses Selama Elektrolisis

Lampiran 7. Limbah Cair Industri Pelapisan Logam Sebelum dan Sesudah Elektrolisi

Sebelum Proses Elektrolisis Sesudah Proses Elektrolisis

Lampiran 8. Spektrofotometer Serapan Atom Merk Shimadzu Tipe AA-7000

Dokumen terkait