• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Penelitian

1. Pola Penggunaan Smartphone Setiap Anggota Keluarga Di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Pola penggunaan smartphone setiap anggota keluarga di Kecamatan Palattae Kelurahan Kahu Kabupaten Bone yaitu menggunakan smartphone sebagai alat untuk memfasilitasi komunikasi jarak jauh dengan keluarga. Penggunaan smartphone untuk sebagai alat bantu komunikasi dengan keluarga yang jauh dilakukan agar komunikasi dapat tetap terus berjalan dan juga sebagai alat untuk tetap memantau keadaan keluarga melalui smartphone.

Smartphone juga digunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan informasi yang tidak diketahui seperti hal-hal baru yang sebelumnya tidak didapatkan di bangku sekolah dilingkungan hidup atau lingkungan sehari-hari sehingga dengan smartphone dalam dunia maya atau dunia internet informasi-informmasi atau pengetahuan-pengetahuan baru dapat dengan mudah didapatkan untuk tetap mengetahui hal-hal baru.

Kemudian smartphone juga mampu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dan juga pekerjaan kantor seperti meyimpan file penting mencari informasi terkait pekerjaan dan lain-lain, bahkan dijadikan sebagai alat hiburan untuk mengisi waktu kosong.

Pola penggunaan smartphone setiap anggota keluarga di Kecamatan Palattae Kelurahan Kahu Kabupaten Bone juga memakan durasi waktu cukup panjang dalam setiap harinya baik itu di lingkungan keluarga dan juga lingkungan lainnya. Seperi yang terjadi di keluarga I, keluarga II, dan keluarga III, masing-masing mereka memberikan pernyataan terkait penggunaan smartphone di setiap harinya memakan waktu yang cukup lama hal ini di akibatkan untuk mengisi kekosongan mereka dan juga untuk membantu kegiatan mereka.

Hasil pembahasan penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Inda Riana, Agus wahyudi, (2015) dalam penelitiannya “Pengaruh Gadget Pada Interaksi Sosial Dalam Keluarga”, penggunaan smartphone dilakukan oleh keluarga dikarenakan smarrphone dijadikan sebagai alat untuk melakukan komunikasi kepada keluarga yang jauh dan juga sebagai alat bantu dalam menyelasaikan pekerjaan sekolah, rumah tangga, dan pekerjaan kantor. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Shite dan Hedriana, (2019) yang berjudul “Pemanfaatan Smartphone Pada Interaksi Remaja Dalam Keluarga Di Desa Lembak Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim” yang menyatakan dalam hasil penelitiannnya pola penggunaan smartphone di

kalangan remaja dalam keluarga dimanfaatkan untuk memperoleh teman yang lebih banyak dan juga sebagai media untuk membantu pekerjaan-pekerjaan sekolah.

Berdasarkan teori Gillin dan Gillin salah satu pendekatan interaksi sosial yang berfokus pada akomodasi. Menurut pendekatan ini, interaksi sosial berkaitan dengan akomodasi, yaitu seberapa bersimpati anggota sebuah kelompok terhadap kelompok lain, dan berdasarkan temuan dari peneliti terkait pola penggunaan smartphone setiap anggota keluarga di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone penggunaan smartphone dijadikan sebagai alat komunikasi kepada keluarga jauh sehingga tetap terjalin interaksi yang baik, sehingga suatu individu mampu melakukankan adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkunngan sekitar. Smartphone juga dijadikan sebagai alat bantu untuk mendapatkan informasi yang tidak di ketahui serta alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada, namun di samping itu penggunaan smartphone oleh anggota keluarga memakan durasi waktu yang cukup panjang sehingga mengurangi inetraksi secara langsung terhadap anggota keluarga, maka dari itu peneliti menyimpulkan pola penggunaan smartphone setiap anggota keluarga di Kelurahan Palattae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone sudah cukup efektif.

2. Dampak Sosial Pola Penggunaan Smartphone Terhadap Interaksi Sosial Anggota Keluarga Dikelurahan Pallatae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone

Dampak sosial pola penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial anggota keluarga di Kelurahan Pallatae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone menimbulakan dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak positif yang dihasilkan dari penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial di lingkup keluarga yaitu dapat mempermudah komunikasi kepada keluarga yang sedang jauh bahkan dapat tetap mengontrol keluarga dari jauh, dengan adanya komunikasi jarak jauh yang dilakukan keluarga, keadaan keluaga dapat tetap diketahui dalam kondisi apapun sehingga keluarga dapat tetap terjaga dengan baik.

Dampak positif lainnya untuk mendapatkan informasi-informasi yang tidak diketahui sehingga dapat dijadikan sebagai sumber ilmu dalam melakukan interaksi kepada keluarga yang lebih baik lagi. Dengan adanya pengetahuan informasi-informasi yang tidak diketahui selain menambah ilmu pengetahuan sumber informasi tersebut juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki interksi keluarga menuju lebih baik lagi.

Dampak negatif yang dihasilkan dari penggunaan smartphone adalah terbentuknya perubahan karakter oleh anak-anak dalam keluarga karena kecanduan dalam menggunaan smartphone sehingga terjadi jarak sosial atau kurangnya interaksi kepada orang tua mereka, begitupun dengan orang tua dalam keluarga dengan penggunaan smartphone yang berlebihan mengakibatkan kurangnya kontrol yang dilakukan kepada anak-anak mereka, hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap satu sama lain.

Melihat dampak negatif yang terjadi dalam lingkungan keluarga mereka maka dibutuhkan upaya yang harus dilakukan oleh anggota keluarga. Adapun upaya yang dilakukan kepada anggota keluarga mereka dengan cara membuat aturan-aturan dan batas-batas pemakaian smartphone sehingga terjadi interaksi diatara mereka dengan nyaman.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh A‟Limah dan Dyah Latifatullah, (2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Dan Penggunaan Smartphone Sebagai Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 1 Sambit Pponorogo”. Hasil penelitiannya menunjukkan dampak positif yang dihasilkan oleh penggunaan smartphone dalam media belajar mampu meningkatkan pengetahuan dari siswa, namun dampak negatifnya kurangnya interaksi terhadap lingkungan sekitarnya di akibatkan penggunaan smartphone. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Marsal Arif dan Fitri Hidayati, (2019) dalam peelitiannya yang berjudul “Pengaruh Smartphone Terhadap Pola Interaksi Sosial Pada Anak Balita Di Lingkungan Keluarga Pegawai UIN Sultan Syarif Kasim Riau”, hasil penelitiannya menunjukka dengan penggunaan smartphone membuat jarak sosial yang mengakibatkan kurangnya perhatian yang diberikann kepada anak mereka.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian penggunaan smartphone memiliki dampak positif dan negatif, dimana dampak positifnya smartphone dapat dijadikan sebagai alat komunikasi jarak jauh dengan

keluarga dan sebagai sumber informasi dan juga membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, dampak negatifnya adalah terjadinya jarak sosial yang mengakibatkan kurangnya komunikasi secara langsung kepada keluarga sehingga kurangnya perhatian yang diberikan kepada satu sama lain, berdasarkan teori teori gillin dan gillin secara akomodasi merupakan suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang dipergunakan oleh ahli biologi untuk menunjuk pada suatu proses di mana makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya. melihat dampak negatif yang dihasilkan oleh smartphone maka keluarga harus mulai beradaptasi dizaman sekarang karena dengan adanya smartphone akan mengurangi interasi secara langsung dilingkungan keluarga. dengan upaya untuk mencegah adanya jarak sosial di lingkup keluarga maka dibuatlah aturan pembatasan penggunaan smartphone agar dalam berinteraksi dapat berjalan dengan nyaman sehingga dengan aturan tersebut keluarga diusahakan untuk beradaptasi untuk mengurangi interksi secara tidak langsung, maka peneliti menyimpulkan pola penggunaan smartphone terhadap interaksi sosial anggota keluarga di Kelurahan Pallatae Kecamatan Kahu Kabupaten Bone sudah cukup efektif

BAB VI