• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Visi, Misi, dan Struktur Organisasi Gambaran Umum PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum atau kerugian. Perusahaan ini diatur dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Memiliki Visi yaitu menjadi perusahaan asuransi umum yang memberikan nilai lebih bagi stakeholder. Misi PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 adalah menghasilkan bisnis berkualitas dengan menciptakan SDM yang unggul, mengintegrasikan sistem dan teknologi informasi, melakukan inovasi terus menerus, mengembangkan jaringan layanan yang luas, mengoptimalkan Bumiputera group.

Karyawan yang bekerja di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 berjumlah 33 orang, dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu dinas dalam yang berjumlah 5 orang dan dinas luar atau pemasaran yang berjumlah 28 orang. Struktur organisasi PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

(Sumber: Bagian Sumber Daya Manusia PT Bumiputera Muda 1967, 2014) 4.2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 28 orang pemasaran yang mengisi kuesioner. Hasil pengisian kuesioner tersebut kemudian dikelompokkan masing-masing ke dalam beberapa kategori, yaitu berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja,status pernikahan, dan jurusan pendidikan.

Kepala Cabang

Ka.sie Pemasaran Ka.sie Teknik, Keuangan, dan Umum

- Unit Grup - Unit Non-Grup - Unit Khusus

4.2.1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Responden yang diteliti memiliki usia yang tergolong usia dibawah 20 tahun hingga diatas 50 tahun seperti pada gambar berikut:

Gambar 4. Komposisi responden berdasarkan usia (Sumber: data primer diolah, 2014)

Gambar 4 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak adalah dari kelompok usia responden sekitar 21-30 tahun yaitu sebanyak 9 orang atau 32%, diikuti dengan usia 31-40 dan 41-50 tahun yaitu sebanyak 7 orang atau 25 %. Hal ini menunjukan bahwa karyawan divisi pemasaran PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 sebagian besar masih berusia muda dan pada usia yang sangat produktif

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pekerjaan sebagai tenaga pemasaran seringkali mengharuskan karyawan melakukan perjalanan ke luar tempat kerja karena harus bertemu dengan pelanggan. Kebanyakan orang hal tersebut lebih cocok dilakukan oleh laki-laki. Hal tersebut juga berlaku di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 sehingga sebagian besar karyawan berjenis kelaim laki-laki. Hasil terlihat pada Gambar 8 berikut:

Gambar 5. Komposisi responden berdasarkan Jenis Kelamin (Sumber: data primer diolah, 2014)

Berdasarkan Gambar 5 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak dari kelompok jenis kelamin adalah laki-laki yaitu sebanyak 22 orang atau 79%, sedangkan jumlah perempuan 6 orang kisaran 21%. Hal ini menunjukkan karyawan yang berjenis kelamin laki-laki sebagai proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan perempuan yang berada di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967.

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah hal penting yang menjadi kualifikasi setiap karyawan dalam bekerja. Berikut adalah hasil analisis berdasarkan tingkat pendidikan:

Gambar 6. Komposisi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan (Sumber: data primer diolah, 2014)

Gambar 6 menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak dari kelompok tingkat pendidikan, yaitu yang berpendidikan S1 dengan jumlah 10 orang atau sekitar 36 %. Karyawan yang berpendidikan D3 dan SMA yaitu berjumlah 9 orang atau sekitar 32 %. Dengan demikian, sebagian besar responden

memiliki pendidikan yang tinggi. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, responden lebih memahami bagaimana cara kerja yang lebih baik.

4.2.4. Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja

Dalam Gambar 7 berikut responden akan diklasifikasikan berdasarkan masa kerja sehingga dapat diketahui berapa lama karyawan telah bekerja di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967.

Gambar 7. Komposisi Responden berdasarkan Masa Kerja (Sumber: data primer diolah, 2014)

Berdasarkan Gambar 7, menunjukkan data bahwa jumlah responden yang terbanyak dari kelompok masa kerja 1–2 tahun dan > 6 tahun sebanyak 9 orang atau 32 %, diikuti dengan masa kerja 3-4 tahun dan 4-5 tahun sebanyak 5 orang atau sekitar 18 %. Dalam hal ini masa kerja dapat pula menentukan kompetensi karyawan dalam hal pengalaman kerja.

4.2.5. Karakteristik Responden berdasarkan Status Pernikahan

Berikut ditampilkan jumlah responden yang menikah dan belum menikah, dimana yang menikah lebih banyak dibandingkan yang belum menikah.

Gambar 8. Komposisi Responden berdasarkan Status Pernikahan (Sumber: data primer diolah, 2014)

Berdasarkan Gambar 8 diketahui responden yang telah menikah sebanyak 65% dan responden yang belum menikah sebanyak 36%. Hal ini menentukan apakah keluarga menjadi faktor pendorong karyawan untuk bekerja lebih giat.

4.2.6. Karakteristik Responden berdasarkan Jurusan/Spesialis

Menjadi seorang tenaga pemasaran tidaklah harus memiliki latar belakang pemasaran, hal ini dapat dijelaskan dalam gambar berikut.

Gambar 9. Komposisi responden berdasarkan jurusan/spesialis (Sumber: data primer diolah, 2014)

Berdasarkan Gambar 12, diketahui bahwa lulusan spesialis/jurusan akuntasi merupakan prosentase terbesar sebanyak 36%. Lulusan dengan prosentase terbesar kedua adalah jurusan teknik informatika yaitu sebanyak 12%. Yang dimaksud spesialis atau jurusan lainnya adalah lulusan dari berbagai disiplin ilmu lainnya. Disiplin ilmu lainnya meliputi SD, SMP, SMA/SMK. Tenaga pemasaran Bumida menyadari bahwa pendidikan adalah bagian penting dalam sebuah pekerjaan. Hal ini mempengaruhi daya saing masing-masing dalam memperoleh hasil pekerjaan.

4.3. Analisis Deskriptif

Seluruh jawaban responden ditabulasikan dan dibuat distribusi frekuensinya sesuai dengan pernyataan masing-masing. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi dan interpretasi menggunakan rata-rata tertimbang, diketahui bahwa responden memiliki persepsi yang baik terhadap kompetensi dan kinerja.

4.3.1 Kompetensi

Secara garis besar, persepsi responden terhadap kompetensi adalah baik, ini terlihat dari hasil rataan skor yang berada diatas 2,7. Untuk lebih rinci akan dideskripsikan dalam tabel-tabel berikut ini.

No. Kompetensi Mean Keterangan Peringkat 1. Karakteristik Pribadi 4,32*) Sangat Setuju 1 2. Motivasi 4,28 Sangat Setuju 2 3. Keterampilan 4,10 Sangat Setuju 3 4. Konsep Diri 3,97 Setuju 4 5. Pengetahuan 3,89 Setuju 5 *) Rataan skor tertinggi dari indikator kompetensi

Berdasarkan rataan skor tertinggi dari indikator kompetensi dalam tabel 5, skor tertinggi adalah karakteristik pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 memiliki karakteristik pribadi yang kuat dalam membentuk kompetensinya. Tetapi meskipun pengetahuan memiliki skor terendah, tidak berarti perannya tidak ada sama sekali. Hal ini karena pemasaran di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 berasal dari latar pendidikan yang berbeda. Berikut rincian pemaparan hasil penelitian masing-masing indikator.

(Sumber: data primer diolah, 2014)

Tabel 5. Persepsi Karyawan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Terhadap Kompetensi

Tabel 6. Persepsi Karyawan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Terhadap Pengetahuan No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS S KS TS STS 5 4 3 2 1

1 Latar belakang pendidikan saya sesuai dengan pekerjaan saya saat ini

3 8 8 3 6 2,96 Kurang Setuju 2 Pengetahuan saya semakin

bertambah saat saya bekerja di bidang ini

7 20 1 0 0 4,21 Sangat Setuju 3 Pengetahuan yang saya miliki

mempengaruhi tingkat keberhasilan saya dalam pekerjaan

8 20 0 0 0 4,28 Sangat Setuju 4 Saya telah memiliki pengetahuan

yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan

1 18 9 0 0 3,71 Setuju 5 Pengetahuan inti yang ditetapkan

Bumida sangat diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan

12 14 1 1 0 4,32 Sangat Setuju

Tabel 6 memperlihatkan rata-rata responden menjawab setuju bahwa pengetahuan menjadi indikator kompetensi. Responden memiliki latar belakang pendidikan yang beragam, dan cenderung tidak sesuai dengan pekerjaan saat ini sebagai Tenaga Pemasaran. Tetapi responden memiliki pengetahuan yang semakin bertambah setelah menjalani profesi Tenaga Pemasaran selama beberapa waktu. Sehingga latar belakang pendidikan tidak secara signifikan mempengaruhi pengetahuan responden di bidang pemasaran ini. Pengalaman menjalani profesi sebagai tenaga pemasaran membuat responden semakin yakin akan kemampuan dalam mendalami pengatahuan sebagai tenaga pemasaran.

Tabel 7. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan keterampilan No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS S KS TS STS 5 4 3 2 1

6 Saya mampu mengoperasikan

computer 12 15 0 0 1 4,32

Sangat Setuju 7 Saya dapat membuat analisa dalam

pekerjaan saya 6 20 2 0 0 4,14 Setuju 8 Saya mampu mengutarakan

pendapat dengan baik dalam rapat 6 18 3 1 0 3,96 Setuju 9 Saya dapat berkomunikasi dengan

baik terhadap nasabah saya 8 18 2 0 0 4,21

Sangat Setuju 10 Saya mampu membuat draft

proposal untuk diajukan kepada

calon nasabah 5 20 3 0 0 3,89 Setuju

Rata-rata 4,10 Setuju

(Sumber: data primer diolah, 2014)

Persepsi responden terhadap pernyataan keterampilan menurut Tabel 7 mengartikan bahwa kemampuan mengoperasikan komputer dan membuat draft

proposal merupakan poin penting untuk menjadi seorang Tenaga Pemasaran yang Profesional. Dengan nilai rata-rata tertinggi maka keterampilan dalam mengoperasikan komputer menjadi hal yang cukup penting dalam pekerjaan pemasaran.

Responden pun setuju dengan kemampuan komunikasi yang diperlukan dengan untuk menunjang kegiatan pekerjaan responden. Terutama dalam rapat evaluasi maupun saat menemui klien dapat menjelaskan dengan baik apa yang akan disampaikan adalah hal yang sangat penting dan menentukan.

Tabel 8. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan motivasi No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS S KS TS STS 5 4 3 2 1

11 Komisi dan tunjangan menjadi motivasi saya bekerja di perusahaan ini

14 13 1 0 0 4,46 Sangat Setuju 12 Kondisi kantor dan rekan kerja

membuat saya bersemangat dalam bekerja

9 18 0 1 0 4,25 Sangat Setuju 13 Target yang harus dicapai

memberikan saya dorongan yag baik dalam bekerja

3 23 1 1 0 4 Setuju 14 Saya ingin membuktikan

kemampuan saya terhadap perusahaan dan keluarga

9 15 3 1 0 4,5 Sangat Setuju 15 Keluarga memberikan saya

kepercayaan diri dalam menyelesaikan tugas

8 18 1 1 0 4,18 Setuju

Rata-rata 4,28 Sangat

Setuju

(Sumber: data primer diolah, 2014)

Pada tabel 8, responden menyatakan sangat setuju pada pernyataan bahwa komisi dan tunjangan menjadi motivasi bekerja di perusahaan ini. Hal ini disebabkan karena adanya kondisi kantor dan rekan kerja yang memberikan semangat dalam bekerja serta adanya target yang harus dicapai membuat responden terdorong untuk lebih giat sehingga dapat memberikan bukti atas kemampuan bekerjanya kepada perusahaan dan keluarga masing-masing karyawan.

Tabel 9. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan karakteristik pribadi

(Sumber: data primer diolah, 2014)

No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS S KS TS STS 5 4 3 2 1

16 Saya dapat bekerja secara mandiri

6 2

1 1 0 0 4,18 Setuju 17 Saya mampu bekerja sama dengan

tim 8 19 0 1 0 4,25 Sangat Setuju 18 Saya ingin mengembangkan diri

dengan mengikuti pelatihan 17 10 0 1 0 4,54 Sangat Setuju

Rata-rata 4,32 Sangat

Persepsi responden dalam Tabel 9 adalah bahwa karyawan memiliki kemampuan bekerja dalam tim maupun secara mandiri. Dan responden memiliki kemauan untuk semakin berkembang dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan. Dengan memiliki kepribadian yang mandiri dan mampu bekerja sama dengan sesama rekan kerja maka akan menghasilkan kompetensi yang baik.

Tabel 10. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan Konsep Diri No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS SS KS TS STS 5 4 3 2 1 19 Saya adalah orang

yang cerdas dalam bekerja

3 23 1 1 0 4 Setuju 20 Saya ingin memiliki

kesuksesan dari pekerjaan yang saya lakukan 16 10 1 1 0 4,64 Sangat Setuju 21 Saya seharusnya mendapatkan penghargaan dari atasan atas hasil pekerjaan saya

4 19 5 0 0 3,96 Setuju

22 Saya sering merasa

gagal dalam pekerjaan 0 2 18 6 2 2,71

Kurang Setuju 23 Saya harap saya bisa

menjadi seorang pemimpim/leader dalam tim 5 19 3 1 0 4,54 Sangat Setuju Rata-rata 3,97 Setuju

(Sumber: data primer diolah, 2014)

Pernyataan-pernyataan dalam tabel 10 mengenai konsep diri menyatakan bahwa responden kurang setuju jika mereka sering mengalami perasaan gagal dalam pekerjaan. Hal ini berarti responden cukup percaya diri dengan hasil kerjanya selama ini. Dengan kepercayaan diri tersebut responden merasa pantas untuk mendapatkan penghargaan dari atasan ataupun perusahaannya.

Pada poin 20, responden menyatakan memiliki keinginan untuk sukses dalam pekerjaan ini dan menjadi Tenaga Pemasaran yang handal dan bercita-cita menjadi pemimpin dalam tim yang dinyatakan dalam poin 23.

4.3.2. Kinerja

Persepsi responden atas pernyataan-pernyataan dalam karakteristik kinerja adalah sebagian besar setuju bahwa faktor-faktor yang ada dapat membentuk kinerja karyawan di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. Hal ini terlihat

dari rataan skor di atas 2,7 yang berarti hasil adalah positif. Kondisi-kondisi seperti adanya hubungan antara lingkungan internal dan eksternal karyawan yang baik diakui mempengaruhi secara positif terhadap kinerja karyawan.

Tabel 11. Persepsi Karyawan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Terhadap Kinerja

No. Kompetensi Mean Keterangan Peringkat

1. Internal Organisasi 4,15*) Setuju 1

2. Lingkungan Eksternal 4,12 Sangat 2

3. Internal Karyawan 4,03 Setuju 3

*) Skor rataan tertinggi dari Indikator Kinerja

Tabel 11 memperlihatkan bahwa indikator Internal Organisasi memiliki pengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. Setelah itu, lingkungan eksternal organisasi dan internal karyawan yang berturut-turut mempengaruhi kinerja. Secara rinci dapat dilihat pada tabel-tabel dan penjelasan berikut ini.

Tabel 12. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan Internal Karyawan No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS S KS TS STS 5 4 3 2 1 1 Senantiasa mengevaluasi pekerjaan

yang telah diselesaikan 6 22 0 0 0 4,21

Sangat Setuju 2 Hasil pekerjaan yang dicapai telah

sesuai

dengan rencana kerja

3 20 5 0 0 3,93 Setuju

3

Teliti dalam melaksanakan pekerjaan 8 18 2 0 0 4,21 Sangat Setuju 4 Tepat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan 5 18 5 0 0 4,00 Setuju

5 Kualitas dalam menyelesaikan

pekerjaan telah cukup baik 3 23 2 0 0 4,04 Setuju 6 Menyelesaikan pekerjaan melebihi

target yang telah ditargetkan sebelumnya

2 15 10 1 0 3,57 Setuju

7 Selalu konsentrasi dalam

pekerjaannya 10 16 2 0 0 4,29

Sangat Setuju 8 Menguasai bidang tugas dan tanggung

jawab yang dipercayakan 5 23 0 0 0 4,18 Setuju 9 Merasa mampu dalam menyelesaikan

setiap masalah yang berhubungan dengan pekerjaan

1 23 4 0 0 3,89 Setuju

10 Memiliki pengalaman cukup di bidang

tugas saat ini 4 19 5 0 0 3,96 Setuju

Rata-rata 4,03 Setuju

Secara garis besar, tabel 12 mendeskripsikan responden yang setuju bahwa karekteristik internal karyawan mempengaruhi atau menjadi pembentuk kinerja karyawan. Poin 1 dan 2 menggambarkan bahwa responden telah terbiasa mengevaluasi pekerjaannya untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan target maupun rencana kerja. Pada karakteristik ini integritas pribadi karyawan terhadap perusahaan cukup tinggi berdasarkan hasil jawaban pada masing-masing poin pernyataan. Dengan konsentrasi, ketelitian, dan penguasaan pada bidang pekerjaan maka karyawan akan dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi pada pekerjaannya.

Tabel 13. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan Internal Organisasi No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keteranga n SS S KS TS STS 5 4 3 2 1 11 Membina kerja sama yang baik

dengan rekan kerja 19 7 2 0 0 4,60

Sangat Setuju 12 Membina pergaulan dengan unit

kerja lain 6 21 1 0 0 4,18 Setuju 13 Bersedia membantu rekan kerja 5 23 0 0 0 4,18 Setuju 14 Menjadi anggota tim yang

kompak 9 18 1 0 0 4,29

Sangat Setuju 15 Memberikan saran untuk

perbaikan kinerja, kepada pimpinan baik diminta atau tidak

4 20 4 0 0 4,43 Sangat Setuju 16 Mencoba pola kerja baru yang

lebih baik daripada mengikuti pola kerja berdasarkan kebiasaan selama ini

5 19 2 0 2 3,89 Setuju 17 Aktif turun ke lapangan jika

dibutuhkan dalam bekerja 6 20 2 0 0 4,14 Setuju 18 Senantiasa menciptakan

kreativitas untuk meningkatkan hasil kerja

3 25 0 0 0 4,10 Setuju 19 Dalam menyelesaikan tugas,

memiliki gagasan gagasan yang dapat menguntungkan perusahaan

1 25 2 0 0 3,96 Setuju 20 Merasa bahwa keberhasilan dalam

pekerjaan karena kontribusi dari rekan kerja

1 20 6 1 0 3,75 Setuju 21 Merasa bahwa keberhasilan

pekerjaan yang dilakukan tidak terlepas dari dukungan pimpinan

4 24 0 0 0 4,14 Setuju

Rata-rata 4,15 Setuju

Tabel 13 menggambarkan bahwa responden memiliki kontribusi terhadap kekompakan dalam perusahaan. Sebagian besar responden menyatakan setuju terhadap poin-poin pernyataan dalam kuesioner.

Tabel 14. Distribusi frekuensi persepsi responden terhadap pernyataan Lingkungan Eksternal No Item Pernyataan Jawaban Responden Mean Keterangan SS S KS TS STS 5 4 3 2 1 22 Selalu mengamati kondisi di sekitar

tempat bekerja 0 27 1 0 0 3,96 Setuju 23 Tidak menyalahgunakan

kepercayaan baik dari atasan maupun konsumen untuk kepentingan pribadi

15 13 0 0 0 4,54 Sangat Setuuju 24 Mengenal Keadaan Lingkungan

sekitar kantor 2 26 0 0 0 4,07 Setuju 25 Mendapat pengaruh dari kondisi

masyarakat sekitar kantor 1 10 16 1 0 3,39 Setuju 26 Memiliki Hubungan yang baik

dengan karyawan di kantor yang berdekatan

5 15 8 0 0 4,57 Sangat Setuju 27 Ikut senantiasa menjaga keamanan

dan kenyamanan lingkungan kantor/tempat bekerja

7 20 1 0 0 4,21 Sangat Setuju

Rata-rata 4,12 Setuju

(Sumber: data diolah, 2014)

Dari tabel 14 responden selalu mengamati kondisi di sekitar tempat bekerja. Dari pernyataan tersebut 96% responden menjawab setuju bahwa dengan mengamati kondisi di sekitar tempat bekerja akan memberikan efek yang baik bagi keadaan kerja. Sebagian besar responden menyatakan tidak menyalahgunakan kepercayaan baik dari atasan maupun konsumen untuk kepentingan pribadi. Hal ini selain mempertegas integritas karyawan terhadap perusahaan, juga menjadi faktor pembentuk bagi kinerja yang baik dari karyawan di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967.

4.4. Hasil Analisis Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Menggunakan Partial Least Square (PLS)

Dalam penelitian dengan menggunakan Partial Least Square (PLS), terutama penelitian Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 maka model yang digunakan adalah model reflektif. Pada model ini, kebaikan diukur dari bagaimana peubah indikator

dapat mencerminkan atau merefleksikan variabel laten. Model path analysis PLS lainnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.4.1. Evaluasi Model Pengukuran

Evaluasi model pengukuran berfungsi untuk mengetahui validitas dan reliabilitas suatu konstruk. Syarat dari setiap konstruk dikatakan valid jika loading factor (Lampiran 4) dari setiap konstruk bernilai > 0,70 seperti pada gambar 10 berikut:

Gambar 10. Model Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

Pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa konstruk-konstruk pembentuk kompetensi memiliki nilai >0,7 sehingga memiliki nilai yang baik sebagai pembentuk kompetensi. Setelah beberapa konstruk yang tidak valid dikurangi, maka model pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 0,779. Dengan demikian maka semakin tinggi kompetensi, akan semakin baik pula kinerja karyawan. Hasil analisis menunjukkan karyawan yang menjadi tenaga pemasaran di Bumida menyetujui bahwa kompetensi mempengaruhi kinerja karyawan. Dapat dilihat pula bahwa konstruk yang paling mempengaruhi kompetensi adalah karakteristik pribadi dengan nilai 0,347, sedangkan kinerja dipengaruhi oleh konstruk dengan nilai terbesar 0,918. Itu berarti kedua konstruk tersebut memiliki pengaruh positif terhadap karyawan.

Tabel 15. Nilai Composit Reliabilitymelalui analisis SmartPLS

Konstruk Composit Reliability

Keterampilan 0,897248 Kinerja 0,939026 Kompetensi 0,918166 Konsep Diri 0,887503 Motivasi 0,932923 Pengetahuan 0,823834 Pribadi 0,925213

Dari Tabel 15 diketahui masing-masing konstruk reliabel karena memiliki nilai composite reliabilityc) > 0,8. Hal ini menggambarkan konsistensi internal yang baik.

Tabel 16. Nilai Cronbach Alpha melalui analisis SmartPLS

Konstruk Cronbachs Alpha Keterampilan 0,857130 Kinerja 0,927712 Kompetensi 0,880638 Konsep Diri 0,747649 Motivasi 0,903501 Pengetahuan 0,576804 Pribadi 0,877625

Dari tabel 16 diketahui hampir seluruh konstruk reliabel karena memiliki nilai cronbach alpha > 0,7, kecuali konstruk pengetahuan. Konstruk pengetahuan memiliki nilai < 0,7 karena di lapangan ditemui karyawan-karyawan pemasaran PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 berasal dari berbagai latar belakang pendidikan.

4.4.2. Evaluasi Model Struktural

Menilai model struktural adalah melihat hubungan antara variabel konstruk laten dengan melihat hasil estimasi koefisien parameter jalur dan tingkat signifikansinya.

Tabel 17. Nilai R Square melalui analisis SmartPLS Konstryu.6 R Square Keterampilan Kinerja 0,606348 Kompetensi 0,925550 Konsep Diri Motivasi Pengetahuan Pribadi

Dari tabel 17 diketahui bahwa nilai R2 untuk kinerja sebesar 0,606 (termasuk pada penggolongan baik/ substansial) hal ini berarti variabilitas kinerja yang dapat dijelaskan oleh konstruk kompetensi sebesar 61%. sedangkan kompetensi termasuk baik dengan nilai R2 adalah sebesar 0,925. Hal ini berarti variabilitas kompetensi dapat dapat dijelaskan sebesar 92% oleh konstruk konsep karakter pribadi, pengetahuan, keterampilan, motivasi dan konsep diri sedangkan 8% dijelaskan oleh variabel diluar konstruk.

Tabel 18. Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) melalui analisis SmartPLS Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Deviation (STDEV) Standard Error (STERR) T Statistics (|O/STERR|) Keterampilan -> Kompetensi 0,318632 0,339094 0,135849 0,135849 2,345486** Kompetensi -> Kinerja 0,778684 0,819417 0,059222 0,059222 13,148523*** Konsep Diri -> Kompetensi 0,164304 0,146869 0,117660 0,117660 1,396424 Motivasi -> Kompetensi 0,245928 0,237260 0,118066 0,118066 2,082971** Pengetahuan -> Kompetensi -0,036536 -0,037435 0,080400 0,080400 0,454433 Pribadi -> Kompetensi 0,346861 0,360373 0,148350 0,148350 2,338118** *** p < 0,01, ** p < 0,05

Berdasarkan pada hasil path coefficient, terdapat hubungan jalur yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dengan nilai t

statistic di atas 1,96 yaitu 13,15. Seperti terlihat dalam tabel 18 bahwa hasil

bootstraping yang terdapat pada gambar diketahui bahwa pengaruh yang nyata antara konstruk keterampilan, motivasi dan karakteristik pribadi terhadap

kompetensi nilai p-value < 0,05 atau nilai thitung > ttabel (1,96), sedangkan konstruk konsep diri dan pengetahuan tidak berpengaruh secara nyata terhadap kompetensi. selain itu diketahui pengaruh nyata konstruk kompetensi terhadap konstruk kinerja dengan nilai t sebesar 13,14 > dari t tabel (1,96). Uji hubungan antara konstruk menunjukan bahwa hampir semua konstruk berpengaruh positif dengan nilai koefisien parameter yang bervariasi dari 0,16 sampai 0,77, kecuali konstruk pengetahuan yang memiliki pengaruh negatif. Hal ini menunjukan bahwa semakin ditingkatkan variabel konstruk maka akan meningkatkan pula varibel yang dibentuknya.

4.4.3. Implikasi Manajerial

Setelah melakukan penelitian menggunakan analisis deskriptif dan Partial Least Square (PLS), maka kompetensi memiliki pengaruh yang baik atau positif terhadap kinerja karyawan di PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967. Secara rinci dapat dilihat dalam tabel 19 dan gambar 13 berikut ini.

Tabel 19. Hasil penelitian menggunakan Analisis Deskriptif dan PLS

No Analisis Kompetensi Kinerja

1. Deskriptif Karakteristik Pribadi Internal Organisasi

2. PLS Karakteristik Pribadi Internal Karyawan

Dalam Tabel 19 dapat dilihat bahwa hasil analisis deskriptif dan PLS untuk variabel kompetensi adalah indikator karakteristik pribadi. Sedangkan pada variabel kinerja menurut analisis deskriptif indikator yang paling berpengaruh adalah internal organisasi dan dari analisis PLS adalah internal karyawan. Dari hasil tersebut maka implikasi manajerial dapat digambarkan sebagai berikut.

OUTPUT

a. M enciptakan karyawan bekerja dengan kreativitas dan kerja sama sesama tim sehingga mendapatkan hasil yang baik. b. Karyawan berkontribusi secara lebih

aktif terhadap perusahaan sehingga target produksi dapat tercapai.

c. Karyawan memiliki ketelitian, konsentrasi, dan pengalaman kerja sehingga terdorong untuk memberikan kinerja yang lebih baik bagi perusahaan.

OUTCOME

a. Meningkatkan pendapatan perusahaan dengan karyawan yang memiliki kekompakan dan tanggung jawab.

b. Perusahaan akan memiliki kontribusi terhadap perkembangan bisnis asuransi secara luas.

c. Menciptakan suatu kondisi perusahaan yang berdaya saing lebih tinggi dengan adanya karyawan yang kompeten dan kinerja perusahaan secara lebih pasti akan meningkat dari tahun ke tahun.

Analisis

Deskriptif Input Analisis PLS

Proses Kinerja Internal Organisasi Internal Karyawan - Evaluasi - Ketelitian - Konsentrasi - Pengalaman - Teamwork - Kreatifitas - Kontribusi Kompetensi K arakteristik Pribadi - Target pribadi - Target tim - Pengembangan diri

Gambar 11. Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kompetensi dapat menjadi pengaruh yang baik terhadap kinerja karyawan untuk menjadikan perusahaan memiliki daya saing lebih baik. Langkah yang perlu dilakukan oleh manajemen Bumida adalah mematangkan target perusahaan baik target masing-masing tenaga pemasaran maupun target tim. Program pengembangan diri bagi karyawan sangat

Dokumen terkait