• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan melalui data yang didapat dari 32 responden atau sampel dengan tingkat signifikansi 0,05. Pengujian dinyatakan valid karena sig.(2-tailed)<0.05. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Uji Reliabilitas

Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan hasil nilai Alpha Cronbach yang dihasilkan adalah 0.777>nilai kritis 0.6. Hal ini menunjukan bahwa alat pengukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Analisis Deskriptif

Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran karakteristik investor. Hasil analisis karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil analisis karakteristik responden

Kategori Karakteristik Persentase

(%)

Jenis Kelamin a. Laki-laki 55

b. Perempuan 45 Usia a. < 20 tahun 2 b. 20-29 tahun 40 c. 30-39 tahun 36 d. 40-49 tahun 19 e. > 50 tahun 3

Status Pernikahan a. Belum menikah 38

b. Menikah 62

Pendidikan Terakhir a. SMA/SMK 8

b. Diploma/D3 12

c. S1 67

d. S2 13

Status Pekerjaan a. Pelajar/Mahasiswa 15

b. Karyawan 68

13

Lanjutan Tabel 2

Kategori Karakteristik Persentase

(%)

Pengeluaran per bulan a. < Rp 5.000.000 37

b. Rp 5.000.000 - < Rp 10.000.000 34 c. Rp 10.000.000 - < Rp 15.000.000 15 d. Rp 15.000.000 - < Rp 20.000.000 8 e. > Rp 20.000.000 6

Produk investasi pasar a. Reksadana 26

modal yang dimiliki b. Saham 42

c. Reksadana, Obligasi 1

d. Saham, Reksadana 30

e. Saham, Reksadana, Obligasi 1

Pengalaman berinvestasi a. < 1 tahun 32

b. 1 - 2 tahun 24

c. 2 - 3 tahun 18

d. > 3 tahun 26

Tipe investasi a. Investor (jangka pendek, menengah, ataupun panjang)

80 b. Trader (jangka pendek) 17 c. Investor (jangka pendek,

menengah, ataupun panjang), sekaligus trader (jangka pendek)

3

Sumber: Data diolah (2015)

Pada Tabel 2. dapat dilihat pada karakteristik responden. Berdasarkan karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa investor laki-laki memiliki proporsi lebih tinggi dibandingkan dengan investor perempuan. Persentase investor laki-laki sebesar 55% sedangkan perempuan 45%. Hal ini menunjukkan bahwa investor laki-laki lebih tertarik dan lebih memiliki keberanian yang tinggi dalam menanamkan modalnya di pasar modal dibandingkan dengan investor perempuan. Karakteristik usia, yaitu mayoritas responden berusia sekitar 20-29 tahun yang memiliki proporsi sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa investor yang berusia antara 20-29 tahun lebih tertarik untuk berinvestasi karena pada usia produktif tersebut investor mempunyai pandangan masa depan yang luas, sehingga cenderung lebih berani untuk menghadapi risiko dalam melakukan investasi. Karakteristik status pernikahan, yaitu mayoritas dengan status menikah sebesar 62%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang sudah menikah memiliki minat yang tinggi dalam berinvestasi kerena ingin menunjang kehidupannnya di masa depan. Karakteristik pendidikan terakhir adalah mayoritas sebanyak 67% responden memiliki latar belakang pendidikan Strata 1 (S1). Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang berinvestasi di pasar modal

14

membutuhkan pengetahuan yang tinggi dalam memahami produk investasi, hingga kebanyakan responden berpendidikan S1. Karakteristik status pekerjaan yang memiliki persentase tertinggi adalah karyawan sebesar 68%. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pekerjaan juga menjadi pertimbangan dalam melakukan investasi. Karakteristik pengeluaran per bulan adalah mayoritas responden memiliki pengeluaran per bulan sekitar <Rp.5.000.000 sebanyak 37%. Hal ini menunjukkan meskipun dengan pengeluaran per bulan <Rp.5000.000, responden mampu mengalokasikan dananya pada kegiatan investasi. Karakteristik produk investasi pasar modal adalah mayoritas hanya memiliki satu produk yaitu saham sebesar 42%. Hal ini menunjukkan responden lebih banyak berminat melakukan transaksi saham karena saham tergolong memiliki tingkat pengembalian yang cepat dan lebih mudah dalam bertransaksi. Karakterisitik pengalaman berinvestasi menjadi seorang investor yang memiliki persentase tertinggi adalah <1 tahun sebesar 32%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tersebut adalah investor yang belum terlalu lama berinvestasi. Karakteristik tipe investasi yang memiliki persentase tertinggi adalah bertipe investor (jangka pendek, menengah, ataupun panjang) sebesar 80%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memutuskan untuk menjadi tipe investor yang mencakup jangka pendek, menengah, ataupun panjang.

Tingkat Literasi Keuangan Investor

Pada kuesioner untuk variabel literasi keuangan investor diperoleh hasil analisis deskriptif dari setiap jawaban responden yang ditunjukkan dengan hasil SPSS, yaitu berapa persentase skor total jawaban yang benar dari setiap responden. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Total penilaian literasi keuangan investor Nilai Literasi

Keuangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 20 1 1.0 1.0 1.0 40 26 26.0 26.0 27.0 60 38 38.0 38.0 65.0 80 32 32.0 32.0 97.0 100 3 3.0 3.0 100.0 Total 100 100.0 100.0

Sumber: Data diolah (2015)

Tabel 4 Analisis deskriptif penilaian literasi keuangan investor

N

Valid Missing Mean Median

Sandard Deviation Va-riance Mini- mum Maxi-mum 100 0 62.0000 60.0000 1.71741E1 294.949 20.00 100.00

Sumber: data diolah (2015)

Pada Tabel 3. jumlah responden yang memiliki nilai literasi 20 hanya 1%, nilai literasi 40 sebesar 26%, nilai literasi 60 sebesar 38%, nilai 80 sebesar 32% dan nilai 100 sebesar 3%. Setelah itu, maka dapat ditentukanlah seberapa besar tingkat literasi keuangan investor yang dapat dilihat pada Tabel 4 yang

15

sebelumnya dilakukan proses pengolahan data pada Tabel 3. Hasil total nilai literasi keuangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki literasi keuangan investor berada diatas rata-rata (mean) sebesar 62 dengan akumulasi jumlah responden sebesar 70% yang mendapat nilai 60 dan 80.

Keputusan Investasi

Pada variabel keputusan investasi dianalisis bagaimana pertimbangan investor dalam menentukan keputusan investasi yang diukur dengan skala likert menggunakan penilaian seberapa sering, yaitu dengan bobot (1) tidak pernah, (2) jarang, (3) kadang-kadang, (4) sering, (5) selalu. Hasil analisis dapat dilihat pada Lampiran 3, bahwa jumlah responden terbanyak yang paling sering mempertimbangkan dasar-dasar keputusan investasi meliputi return, risk dan the time factor adalah 17 responden dengan tingkat keputusan investasi sebesar 84%. Jika dibandingkan dengan total sampel 100 responden dan hasil tingkat keputusan investasi tertinggi yang hanya 17 orang, maka menunjukkan masih sangat kecil responden yang mempertimbangkan dasar-dasar keputusan investasi.

Uji Asumsi Klasik

Hipotesis 1 Pengaruh Pengalaman Berinvestasi terhadap Literasi Keuangan Investor

a. Uji Normalitas

Hipotesis yang diuji adalah H0, yaitu data residual berdistribusi normal dan Ha, yaitu data residual tidak berdistribusi normal. Pada hasil yang dapat dilihat pada Lampiran 4, diperoleh taraf signifikansi adalah 0.061>0.05 dengan demikian data residual berdistribusi normal, pada taraf signifikansi 0.05. b. Uji Heteroskedastisitas

Hasil output memberikan koefisien parameter untuk variabel independen (X) yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0.558>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan hasil uji scatterplots. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 4. Hipotesis 2 Pengaruh Literasi Keuangan Investor terhadap Keputusan Investasi

a. Uji normalitas

Hipotesis yang diuji adalah H0, yaitu data residual berdistribusi normal dan Ha, yaitu data residual tidak berdistribusi normal. Pada hasil yang dapat dilihat pada Lampiran 5, diperoleh taraf signifikansi adalah 0.563>0.05, dengan demikian data residual berdistribusi normal, pada taraf signifikansi 0.05. Hasil output dapat dilihat pada Lampiran 5.

b. Uji heteroskedastisitas

Hasil output memberikan koefisien parameter untuk variabel independen (X) yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0.105>0.05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan hasil uji scatterplots. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 5.

16

Analisis Regresi Linear Sederhana

Hipotesis 1 Pengaruh Pengalaman Berinvestasi terhadap Literasi Keuangan Investor

Pada analisis regresi linear sederhana untuk variabel pengalaman berinvestasi dalam satuan tahun (lama waktu berinvestasi) dan literasi keuangan investor dalam bentuk persentase. Berikut adalah hasil dari analisis regresi linear sederhana menggunakan perangkat lunak SPSS.

Berdasarkan Lampiran 6, dapat diketahui bahwa variabel pengalaman berinvestasi berpengaruh positif terhadap variabel literasi keuangan. Hal ini ditunjukkan melalui tabel nilai beta variabel bebas bernilai positif. Persamaan regresi linear sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Literasi keuangan (Y)= 54.769 + 3.038 pengalaman berinvestasi (X) Makna:

a = nilai intercept (konstan) sebesar 54.769 menyatakan bahwa jika tidak ada pengalaman berinvestasi, maka literasi keuangan investor adalah 54.769.

b = koefisien regresi variabel X sebesar 3.038 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan pengalaman berinvestasi akan meningkatkan literasi keuangan investor sebesar 3.038 satuan. Namun sebaliknya, jika pengalaman berinvestasi turun sebesar satu satuan, maka literasi keuangan investor juga diprediksi mengalami penurunan 3.038 satuan. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y).

Adapun pengujian hipotesis pada analisis regresi linear sederhana, yaitu dengan hasil yang dapat dilihat pada Lampiran 6:

a. Koefisien determinasi

Nilai R square yang dihasilkan sebesar 4.4%, artinya keragaman literasi keuangan mampu dijelaskan oleh pengalaman berinvestasi sebesar 4.4%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.

b. Uji F

Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 4.523 dengan tingkat signifikansi 0.036. Probabilitas (0.036)<0.05, maka model signifikan pada taraf 5%.

c. Uji t (uji parsial)

Digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (literasi keuangan). Nilai-p (0,036)<alpha 5% artinya tolak H0, sehingga disimpulkan bahwa pengalaman berinvestasi berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan investor, yang artinya semakin tinggi pengalaman berinvestasi, maka semakin tinggi pula literasi keuangannya.

17

Hipotesis 2 Pengaruh Literasi Keuangan Investor terhadap Keputusan Investasi

Pada analisis regresi linear sederhana untuk variabel literasi keuangan dan keputusan investasi dalam bentuk satuan persentase. Berikut adalah hasil dari analisis regresi liniear sederhana menggunakan perangkat lunak SPSS.

Berdasarkan Lampiran 7, dapat diketahui bahwa variabel literasi keuangan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Hal ini ditunjukkan melalui tabel nilai beta variabel bebas bernilai positif. Persamaan regresi linear sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keputusan investasi (Y)= 80.479 + 0.038 literasi keuangan (X) Makna:

a = nilai intercept (konstan) sebesar 80.479 menyatakan bahwa jika tidak ada literasi keuangan investor, maka keputusan investasi adalah 80.479.

b = koefisien regresi variabel X sebesar 0.038 menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) satu satuan literasi keuangan investor akan meningkatkan keputusan investasi sebesar 0.038 satuan. Namun sebaliknya, jika literasi keuangan investor turun sebesar satu satuan, maka keputusan investasi juga diprediksi mengalami penurunan 0.038 satuan. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y).

Adapun pengujian hipotesis pada analisis regresi linear sederhana, yaitu dengan hasil yang dapat dilihat pada Lampiran 7:

a. Koefisien determinasi

Nilai R square yang dihasilkan sebesar 0.3% artinya keputusan investasi mampu dijelaskan oleh literasi keuangan sebesar 0.3%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.

b. Uji F

Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 0.258 dengan tingkat signifikansi 0.612. Karena probabilitas 0.612>0.05, maka model tidak signifikan pada taraf 5%.

c. Uji t (uji parsial)

Digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (keputusan investasi). Nilai-p (0,612)>alpha 5% artinya terima H0, sehingga disimpulkan bahwa literasi keuangan investor tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi, yang artinya semakin tinggi literasi keuangan investor, maka tidak serta merta keputusan investasi semakin tinggi pula.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data menggunakan analisis deskriptif bahwa literasi keuangan investor dikategorikan berada diatas rata-rata, berarti responden yang sudah berinvestasi sebagian besar memiliki literasi yang cukup baik. Untuk responden yang masih memiliki literasi keuangan yang relatif rendah, maka literasinya harus ditingkatkan lagi dengan lebih aktif meningkatkan

18

pengetahuan dan pemahamannya mengenai produk/instrumen pasar modal dan mencari sumber-sumber informasi yang tepat agar dana investasi yang dimiliki masuk ke wadah investasi yang tepat pula.

Pada regresi linear sederhana bahwa pengalaman berinvestasi berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan investor, hal ini menunjukkan ternyata pengalaman berinvestasi dengan waktu yang lebih panjang dapat menentukan literasi keuangan investor semakin tinggi. Sedangkan, untuk literasi keuangan investor tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi, hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat literasi keuangan investor, maka tidak serta merta pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi semakin tinggi pula.

Dokumen terkait