• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Pengertian Biaya Operasional

Dalam mengelola suatu perusahaan baik besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun pemerintah setiap harinya selalu berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkn, begitu pula halnya dengan Hotel Antares Indonesia Medan yang bergerak di bidang jasa perhotelan untuk melakukan kegiatan usahanya diharapkan memperoleh pendapatan yang akan dialokasikan untuk menutupi biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehingga diperoleh laba bersih.

Biaya operasi dapat dikelompokkan dalam biaya pemasaran dan biaya administrasi. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya dalam rangka penjualan produk smpai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum.

Dalam mengadakan perencanaan dan pengawasan biaya sangat perlu diketahui sifat-sifat biaya. Pada dasarnya dikenal tiga macam biaya yaitu:

1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya-biaya yang cenderung bersifat konstan secara total dari bulan ke bulan tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan. Diantaranya adalah gaji, pajak, kekayaan, asuransi dan penyusutan.

2. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang secara total selalu mengalami perubahan, dimana perusahaan searah dan sebandng dengan perubahan tingkat

kegiatan. Diantaranya adalah biaya bahan mentah langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tenaga (tower).

3. Biaya semivariabel (semivariable cost), yaitu biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami perubahan tetapi tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan. Diantaranya adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan dan biaya peralatan.

Biaya operasional pada Hotel Antares Indonesia Medan merupakan seluruh biaya pengeluaran yang dibedakan pada periode berjalan dalam operasi perusahaan. Biaya operasi pada Hotel Antares Indonesia Medan dikelompokkan ke dalam empat jenis biaya operasi yaitu:

1. Biaya karyawan 2. Biaya iklan

3. Biaya telepon, air dan listrik 4. Biaya pemeliharaan

5. Biaya bahan

6. Biaya administrasi hotel 7. Biaya penyusutan 8. Biaya umum

Biaya operasional ini disajikan di dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai pengurangan pendapatan operasi. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan penulis cantumkan tabel 1 laporan laba rugi Hotel Antares Indonesia Medan.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

TABEL I

LAPORAN LABA RUGI

HOTEL ANTARES INDONESIA MEDAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008

Pendapatan Operasional: Pendapatan Sewa Pendapatan Restoran Pendapatan Lain-Lain Total Pendapatan 611.999.997 391.142.856 246.873.247 1.250.016.100 Biaya Operasional Biaya Karyawan

Biaya Umum Dan Administrasi Biaya Pemeliharaan

Biaya Penyusutan Biaya Iklan

Biaya Air, Telepon,Listrik Biaya Lain-Lain Total Biaya Laba-Rugi Operasi 344.881.521 110.589.997 96.869.143 34.371.589 67.163.752 119.482.385 86.322.197 859.680.584 390.335.516 Pendapatan/Biaya Di Luar Usaha

Pendapatan di luar usaha Biaya di luar usaha

Selisih pendapatan/biaya di luar usaha Laba-Rugi Sebelum Pajak

86.747.814 64.121.103 22.626.701 367.708.815 Sumber : Hotel Antares Indonesia Medan

B. Pengertian Perencanaan Biaya Operasional.

Perencanaan dan pengawasan biaya operasional sangat erat hubungannya dengan manajemen dan juga merupakan suatu fungsi fundamental dari manajemen suatu rencana, pada dasarnya dinyatakan dalam satu kegiatan yang ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan berbagai kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Setiap perusahaan memerlukan adanya perwencanaan dan pengawasan oleh karena bersifat dasar bagi fungsi manajemen dalam penyusunan standarisasi biaya operasional. Dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan tindakan menyeluruh untuk mengoptimalkan dana-dana secara efektif dan efisien. Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.

Perencanaan pada hakikatnya adalah usaha yang dilakukan secara menyeluruh dan kontiniu serta dioperasikan untuk memilih yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada bagi pencapaian tujuan tertentu. Secara umum perencanaan merupakan kegiatan dalam organisasi dalam rangka pencapaian tujuan. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli di antaranya:

Menurut Herojito (2001:84), perencanan berisi perumusan dari tinadakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditentukan.

Menurut Supriyono (2000:4), perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi.

Perencanaan adalah menetapkan tujuan dan standar, mengembangkan aturan dan prosedur, mengembangkan peramalan-peramalan atau memproyeksikan beberapa peristiwa di masa depan.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahawa perencanaan adalah suatu proses penentuan terlebih dahulu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di waktu yang akan datag untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternatif yang akan mungkin terjadi, sedangkan biaya operasional merupakan segala pengeluaran yang berhubungan dengan biaya modal dan biaya-biaya operasi lainnya per tahun.

Perencanaan biaya operasional dianggap sebagai suatu kumpulan keputusan dan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan biaya operasional di masa yang akan datang. Tujuan utama perencanaan biaya operasional adalah untuk melihat program-program dan penentuan biaya operasional sekarang dan yang akan datang agar dapat digunakan untuk meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Perencanaan biaya operasional memiliki beberapa manfaat di antaranya:

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

2. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang lebih jelas.

4. Memudahkan melakukan koordinasi di antara bagian-bagian di dalam organisasi.

5. Membuat tujan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah. 6. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

Seperti diketahui perencanaan mempunyai berbagai kebaikan atau keuntungan 1. Sebagai dasar pengawasan

2. Memungkinkan delegasi kekuasaan 3. Menghemat tenaga manajemen 4. Ekonomis

5. Menghindari kesalahan dan resiko 6. Mengarah pada tindakan yang bertujuan 7. Memungkinkan koordinasi

8. Metode lebih baik

Pada dasarnya fungsi dari direktur keuangan adalah perencanaan melalui suatu kerja sama dengan bagian-bagian yang ada di unit pelaksana. Tugas utama dalam perencanaan ini adalah:

a. Penyusunan rencana kerja anggaran perusahaan b. Pengawasan rencana anggaran pesrusahaan

Rencana kerja yang pelaksanaaya lebih dari satu tahun, anggarannya disusun sesuai kebutuhan per tahun. Anggaranyang yang belum atau tidak direalisasikan sampai tahun anggaran berjalan dianggap bagus dan bila rencana kerja akan tetap dilaksanakan harus dianggarkan tahun berikutnya.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

C. Proses Penyusunan Anggaran

Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan terakhir sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan. Suatu anggaran dalam penyusunan prosedur anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang dibuat di dalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasainya.

Menurut Supriyono (2000:20), menyatakan pada umumnya pengarahan dan keputusan di dalam penyusunan anggaran didelegasikan kepada komite anggaran yang berkewajiban membuat laporan langsung kepada manajemen tingkat atas (top management). Komite anggaran dikepalai oleh Direktur Anggaran yang bertugas menyusun pedoman (manual) anggaran mengenai intruksi dan pengumpulan data anggaran, realisasi, dan laporan.

D. Anggaran Biaya Operasional.

Perencanaan biaya operasional dilakukan melaui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada Hotel Antres Indonesia Medan dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal.

Suatu anggaran adalah suatu rencana terperinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif biasanya dalam satuan uang untuk menunjukkan perolehan dan penggunaansumber-sumber suatu organisasidalam jangka waktu tertentu ,biasanya satu tahun.

Menurut Darsono dan Purwanti (2008:2), menyatakan bahwa anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang ,suatu perencanaan taktis laba jangka pendek, suatu sistem akuntansi berdasarkan tanggung jawab,suatu penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan ,se bagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.

Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Fungsi anggaran pada Hotel Antares Indonesia Medan adalah:

1. Fungsi perencanaan, sebagai alat perencanaan jangka pendek dan kesanggupan manajer untuk melakukan program atau bagian pada program umumnya satu tahun.

2. Fungsi koordinasi, untuk mengkoordinasi rencana dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan

3. Fungsi kumulasi, dalam penyusunan anggaran berbagai unit dan tingkatan organisasi komunikasi dan berperan serta dalam penyusumnan anggaran.

4. Fungsi motivasi, sebagai alat memotivasi para pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam pencapaian tujuan.

5. Fungsi pendidikan, yang berfungsi sebagai alat untuk mendidik manajer mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat pertanggungjawaban lain di dalam organisasi.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

Suatu perusahaan khususnya dalam Hotel Antares Indonesia Medan memiliki paket anggaran yang lengkap (anggaran induk) adalah suatu jaringan kerja yang berisi anggaran yang terpisah namun saling berhubungan satu sama lain yang terdiri dari:

1. Anggaran operasi, anggaran ini menunjukan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang. Elemen anggaran operasi meliputi anggaran penjualan, anggaran harga pokok penjualan, dan anggaran produksi yang terdiri dari:

1) Bahan yang digunakan dan yang dibeli 2) Upah tenaga kerja langsung

3) Biaya produksi tidak langsung 4) Perubahan tingkat produksi

2. Anggaran kas, anngaran ini menunjukkan perkiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahuin anggaran.

3. Anggaran pengeluaran modal, anggaran ini menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran.

Secara umum anggaran dibagi dua yaitu anggaran pendapatan dan anggaran biaya, berdasarkan anggaran tersebut hotel membuat tahapan-tahapan anggaran yang terjadi sebagai berikut:

a. Ramalan anggaran pendapatan b. Anggaran biaya operasi langsung c. Anggaran biaya operasi tidak langsung d. Anggran laba-rugi

Ad.1. Ramalan Anggaran Pendapatan

Ramalan anggaran pendapatan ini merupakan rencana pendapatan yang akan dilaksanakan perusahaan yang disusun berdasarkan realisasi dari anggaran tahun sebelumnya juga dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pendapatan. Adpun penyusunan anggaran pendapatan hotel antares indonesia medan adalah disusun berdasarkan hasil pendapatan sewa dan dan pendapatan lainnya. Data tersebut dadat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

TABEL II

HOTEL ANTARES INDONESIA MEDAN ANGGARAN PENDAPATAN

TAHUN 2009 (dalam satuan rupiah)

Uraian jumlah Pendapatan sewa Pendapatan restoran Pendapatan lain-lain 97.909.897 85.170.494 40.684.764 Total 223.765.155

Sumber : Hotel Antres Indonesia Medan

Penyusunan anggaran ini merupakan langkah pertama di dalam perencanaan biaya sebab dalm anggaran ini ditetapkan berapa jumlah pendapatan yang harus dicapai perusahaan agar dapat menutupi biaya yang akan direncanakan kemudian.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

Ad.2.Anggaran Biaya Operasi Langsung

Setelah diketahui jumlah pendapatan yang akan direncanakan tahapan selanjutnya membuat perencanaan operasi hal ini dikarenakan semua pekerjaan yang dilakukan perusahaan memerlukan biaya. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

TABEL III

HOTEL ANTRES INDONESIA MEDAN ANGGARAN BIAYA OPRASI LANGSUNG

TAHUN 2009 (Dalam Satuan Rupiah)

Uraian jumlah

Biaya karyawan Biaya bahan

Biaya administrasi dan umum

52.394.246 27.681.226 9.331.991

Total 89.407.463

Sumber : Hotel Antares Indonesia Medan

Ad.3. Anggaran Biaya tidak Langsung

Penyusunan anggaran ini adalah untuk mendukung anggaran biaya operasi langsung yang berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya dengan memperhatikan keadaan intern dan ekstern perusahaan. Adapun anggaran biaya operasi tidak langsung dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

TABEL IV

HOTEL ANTARES INDONESIA MEDAN

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL TIDAK LANGSUNG TAHUN 2009

(Dalam Satuan Rupiah)

Uraian Jumlah

Biaya pemeliharaan Biaya penyusutan

Biaya air, telepon dan listrik Biaya iklan 28.596.852 26.697.651 20.312.089 17.163.752 Total 92.764.344

Sumber : Hotel Antares Indonesia Medan

Ad.4. Anggaran Laba-Rugi

Penyusunan terakhir adalah membuat anggaran laba-rugi setelah perusahaan membuat anggaran perndapatan dan merencanakan anggaran biayanya barulah perusahaan mengkalkulasikan berapa laba rugi yang diperoleh perusahaan untuk periode berjalan , hal ini berguna untukn mengefisiensikan biaya yang dianggarkan. Adapun anggarannya sebagai berikut:

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

TABEL V

HOTEL ANTRES INDONESIA MEDAN ANGGARAN LABA RUGI

(Dalam Satuan Rupiah)

Uraian jumlah jumlah

Pendapatan bersih Beban operasi langsung Beban operasi tidak langsung Total beban

Laba rugi operasi

- 89.407.463 223.765.155 - - (182.171.809) 41.593.346 92.764.344

Sumber: data diolah

D. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan. Pengawasan merupakan suatu usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Pengawasan berfungsi sebagai perbandingan antara kenyataan yang telah terjadi dengan perencanaan yang dibuat dan membuat alat pengukur, melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan koreksi langsung setiap terjadi kesalahan.

Menurut Herojito (2000:242), pengawasan sebagai elemen atau fungsi keempat manajemen ialah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Fungsi pengawasan adalah evaluasi atau

koreksi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan dengan maksud mendapatkan keyakinan dan jaminan bahwa tujuan orgnisasi dan rencananya dilaksanakan.

Pengawasan operasional adalah pengawasan yang dialakukan melalui kegiatan operasional perusahaan tetapi pengawasan operasional tidak akan efisien tanpa adanya pengawasan akuntansi.

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan biaya operasional merupakan suatu keiatan dalam mengadakan penilaian, pengukuran dan perbaikan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana pengeluaran biaya operasi yang telah dilakukan dan bila terdapat deviasi maka akan diadakan tindakan perbaikan agar rencana biaya operasional dapat sejalan dengan pelaksanaanya.

Prosedur perbandingan untuk mencapai tujuan dapat dibentuk dalam beberapa langkah yaitu:

1. Menetapkan alat pengukur (standar)

2. Mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap pekerjaan yang telah direalisasikan.

3. Mengadakan tindakan perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran standar atau pedoman yang telah ditetapkan untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan.

4. Melakukan perbaikan dan koreksi terhadap penyimpagan yang terjadi sesuai dengan apa yang direncanakan.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

Dari defenisi di atas dapat disimpulakan bahwa fungsi pengawasan dapat tercapai dengan berpedoman pada anggaran biaya operasional dimana anggaran untuk biaya operasional dapat terencana dan terarah, baik perencanaan panjang maupun jangka pendek untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengawasan biaya operasional mempunyai manfaat bagi suatu organisasi yaitu:

1. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.

2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan biaya operasional.

Pengawasan biaya operasional pada Hotel Antares Indonesia Medan diadakan melalui anggaran, sebagaimana kita ketahui anggaran selain alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan.

Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kesulitan dalam pelaksanaannya, apabila ada kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya, namun evaluasi tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode. perusahaan menganut prinsip fleksibilitas anggaran artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran.

Pelaksanaan anggaran pada Hotel Antares Indonesia Medan di dalam hubungannya dengan pengawasan biaya operasionalnya adalah sebagai berikut:

1. Laporan Realisasi Anggaran Biaya Bulanan.

Berdasarkan laporan realisasi anggaran biaya bulanan khususnya dari masing-masing cabang dan unit usaha disusun laporan evaluasi realisasi anggaran bulanan oleh masing-masing penanggungjawab aaanggaran, khuasusnya anggaran biaya bulanan berisi sebagai berikut:

a). Analisa penyimpangan anggaran.

b). Tindak lanjut terhadap penyimpangan anggaran. 2. Revisi anggaran.

Revisi anggaran dilakukan apabila terjadi perubahan-perubahan yang tidak terakomodasi sebelumnya sehingga membuat anggaran tidak dapat berfungsi sebagai pedoman kerja dan alat pengawasan dengan efektif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengawasan biaya adalah terlebih dahulu menyusun dasar dari pengawasan tersebut.

Pengawasan Anggaran Biaya Administrasi Dan Umum. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan hotel.

Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya termasuk gaji, bonus tahunan, biaya perjalanan dan administrasi kantor.

Pengawasan yang dilakukan oleh Hotel Antares Indonsia Medan terhadap biaya administrasi umum adalah:

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

1) Membuat anggaran biaya administrasi dan umuim pada awal periode. 2) Mengalokasikan secara tepat.

3) Memeriksa bukti-bukti atau kuitansi yang terjadi Pengawasan Anggaran Biaya Overhead.

1) Membuat anggaran biaya overhead

2) Menghitung penyusutan terhadap peralatan dan investasi yang dimiliki. 3) Memperkirakan biaya operasi tidak langsung dan menganalisanya. A. Pengawasan Pendapatan

Perkiraan pengawasan yang pertama adalah pendapatan yang merupakan sumber laba perusahaan. Dengan melihat kondisi perekonomian kita saat ini yang sedang kacau dan belum stabil maka hal ini sangat mempengaruhi pendapatan yang diterima perusahaan yang akan menimbulkan suatu penyimpangan.

B. Pengawasaan Biaya Operasional Langsung

Pengawasan biaya operasional dilakukan dengan membandingkan anggaran langsung dengan realisasi yang terjaedi di lapangan, jika ada perbedaan anggfaran dan realisasi biaya, itu adalah rugi di pemakaian biaya. Terjadinya perbedaan ini disebabkan oleh dua hal:

1) Jumlah biaya yang dikeluarkan lebih bedsar daripada anggaran 2) Biaya bahan lebih besar dari anggaran

Evaluasi yang dapat dilakukan panitia anggaran: 1) Mengurangi pemakaian yang tidak perlu.

C. Pengawasan Biaya Operasi Tidak Langsung

Pengawasan biaya operasi tidak langsung dilakukan untuk mendukung pengawasan biaya operasi langsung.

D. Pengawasan Anggaran Laba Rugi

Setelah disusun perbandingan anggaran dan realisasinya untuk semua perkiraan biaya yang ada barulah disusun anggaran laba rugi serta realisasinya, hal ini menjadi pengawasan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Jika ada terlihat penyimpangan yang terjadi, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki ataupun mengurangi penyimpangan yang terjadi. Langkah yang diambil perusahaan dengan cara evaluasi adalah:

1) Menaikkan anggaran biaya yang direncanakan sesuai dengan jumlah deviasi yang telah dihitung dan kenaikan harga yang telah diestimasi.

2) Menambah anggaran pendapatansbesar deviasi yang terjadi.

E. Proses Pengawasan

Unsur pokok dalam setiap pengawasan akan jadi proses pengawasan jika dihubungkan secara berurutasn dalam suatu siklus. Tujuan-tujuan ditetapkan program-program yang direncanakan, sumber daya dialokasikan dan pekerjaan dilaksanakan. Pada tahap ini informasi di umpan balikan ke tahap perencanaan progaram dan ke depan untuk perbandingan sasara-sasaran.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

Proses pengawasan anggaran didahului dengan penetapan tujuan oleh manajemen puncak dan penetapan strategi untuk mencapainya. Tahap-tahap proses pengawasan anggaran melalui 3 tiga tahap utama:

1) Penetapan sasaran 2) Implementasi

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Perusahaan melakukan pencatatan biaya operasional dengan mengelompokkan biaya-biaya tersebut melalui rekening anggaran, dalam arti dapat suatu perkiraan yang dilakukan. Hal ini berfungsi sebagai alat pengawasan bagi pengeluaran biaya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

2. Dalam merencanakan biaya operasional perusahaan sudah cukup tepat, yaitu melalui anggaran dimana setiap pengeluaran yang akan dilakukan telah direncanakan dengan sebaik-baiknya.

3. Pengawasan terhadap biaya operasional yang dilakukan sudah cukup memadai. Pengawasan terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan atau kesulitan dalam pelaksanaan ataupun pekerjaan yang dilakukan.

Hal ini berfungsi sebagai alat koreksi untuk peningkatan atau perbaikan dimasa yang akann datang, akan tetapi dalam melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap biaya operasional dalam hubungannya dengan efisiensi usaha di dalam perusahaan masih terdapat kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1. Dalam melakukan pencatatan biaya operasional tidak dibedakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk operasi penjualan maupun untuk biaya operasi administrasi.

Rumata Panjaitan : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Hotel Antares Indonesia Medan, 2010.

2. Perusahaan tidak memiliki alat ukur efisiensi formal. Dalam hal ini pengukuran efisiensi anggaran memegang peranan penting.

B. Saran

1. Hotel Antares Indonesia Medan sebaiknya mendistribusikan dan mengalokasikan semua biaya secara tepat keseluruh bagian dan fungsi yang ada di dalam perusahaan khususnya terhadap biaya operasional hendaknya dilakukan dengan lebih cermat agar anggaran biaya operasional yang disusun dapat lebih baik dan realistis.

2. Anggaran dapat digunakan sebagai alat ukur efisiensi namun mengandalkan anggaran saja tidaklah cukup memadai, ada baiknya perusahaan menggunakan teknik pengukuran efisiensi melalui laba usaha.

3. Hotel Antares Indonesia Medan telah memiliki sistem dan prosedur yang baik dalam perencanaan dan pengawasan biaya operasional. Hal ini dapat dilihat penulis dengan tersedianya dokumentasi peraturan secara formal tang merupakan pedoman perusahaan dalam menjalankan kegiatannya, tetapi dalam hal ini praktek usaha tidak dapat dipastikan. Ini telah dijalankan sesuai pedoman oleh karena tidak adanya alat ukur yang diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, Purwanti, 2008, Penganggaran Perusahaan, Mitra Wacana Media, jakarta.

Herujito, Yayat M, 2001, Dasar-dasr Manajemen, PT Grasindo, Jakarta. Supriyono, 2000, Akuntansi Biaya, Edisi Dua, Buku Dua, PT BPFE Yogyakarta.

Dokumen terkait