A. Perencanaan Kelistrikan Pada Mobil Listrik Mini
Sistem kelistrikan beban motor yang dihasilkan pada mobil listrik sebesar 36 volt, maka diperlukan suatu alat yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 36 volt ke 12 volt karena sistem lighting pada mobil membutuhkan suplay atau lebih rendah dari tegangan input. Converter DC ke DC adalah peralatan yang menghasilkan tegangan atau arus dc yang berasal dari suatu sumber dc. Peralatan ini berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan atau arus DC
Gambar 4.1 Rangkaian sistem kelistrikan mobil listrik mini 2
1
3
4 5
26
Kode warna kelistrikan mobil ini digunakan Juga sebagai penanda untuk meletakkan dimana kabel tersebut akan digunakan yang berupa warna-warna tersebut ditentukan untuk mewakili pembagian pada mobil listrik mini. Maka digunakan simbol warna kabel agar saat pembuatan atau pada saat merangkai sistem kelistrikan pada mobil listrik mini lebih mudah.
Sistem penerangan kendaraan mobil listrik terdiri dari penerangan dan perangkat persinyalan yang dipasang atau diintegrasikan ke depan, belakang, samping, dan dalam beberapa kasus bagian atas kendaraan mobil listrik . Ini menerangi jalan raya untuk pengemudi dan meningkatkan visibilitas kendaraan, memungkinkan pengemudi dan pejalan kaki lain untuk melihat keberadaan kendaraan, posisi, ukuran, arah perjalanan, dan niat pengemudi mengenai arah dan kecepatan perjalanan. Kendaraan darurat biasanya membawa perlengkapan penerangan khusus untuk memperingatkan pengemudi dan menunjukkan prioritas pergerakan dalam lalu lintas.
27
Gambar 4.2 Skema diagram penelitian
Gambar 4.3 Skema wiring diagram system lighting
BATTERAI 36 VOLT,
28 B. Komponen utama
1. Baterai
Penelitian ini menggunakan 3 buah baterai yang dirangkai seri dengan masing-masing kapasitas baterai 18 Ah dan tegangan 12 volt. Kapasitas keseluruhan baterai adalah tegangan 36 volt dan kapasitas 18 Ah.
Gambar 4.4 Baterai 2. Buck Converter
Buck Konverter pada penelitian menggunakan tegangan output 12,2 volt
Gambar 4.5 Buck converter
29 3. Bost Converter
Bost Converter pada penelitian menggunakan tegangan output 36 volt.
Gambar 4.6 Bost converter
4. Fuse
Fuse pada penelitian menggunakan 4 buah dan setiap fuse masing-masing memiliki beban 4 A.
Gambar 4.7 fuse / sakerin
30 C. Alur sistem kelistrikan
1. Alur lampu utama dan lampu kota belakang dimulai dari baterai melewati Fuse ke kunci kontak kemudian menuju ke buck converter lalu ke saklar, dari saklar kemudian diteruskan ke beban. Alur dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Alurglampu utama
2. Alur lampu tanda belok dan hazard dimulai dari baterai melewati Fuse ke kunci kontak kemudian ke buck converter lalu Fleser, dari Fleser kemudian dibagi ke saklar Sein dan saklar hazard kemudian dari kedua saklar tersebut baru diteruskan ke beban. Alur dapat dilihat pada gambar 4.9.
Gambar 4.9 Lamputtanda belok dan Hazard
31
3. Alur lampu rem dimulai dari baterai melewati Fuse ke kunci kontak kemudian ke buck converter dan dihubungkan ke saklar rem atau switch rem baru diteruskan ke beban. Alur lampu rem dapat dilihat pada Gambar. 4.10.
Gambar 4.10 AlurRLampuJRem
D. Analisa Beban Pemakaian Sistem Kelistrikan
Pengukuran beban pemakaian kelistrikan dengan pengukuran langsung menggunakan alat ukur tang meter. Perhitungan secara teoritis tidak dilakukan di sebabkan karena spesifikasi dari komponen yang dirangkai tidak tercantum. Berikut rangkaian pengukuran penggunaan tang meter yang dirangkai secara seri. Lihat pada gambar 4.11.
Gambar 4.11 PengukuranGmenggunakanYtang meter
32
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran
No Aksesoris Hasil Penukuran Manual
1 Lampu Besar 2,6 A
2 Lampu Rem k0,1 A
3 Lampu Sein 0,5 A
4 Lampu Hazard 0,1 A
Dari hasil pengukuran yang dilakukan, diperoleh hasil berapa kuat arus masing-masing rangkaian. Berikut adalah perhitungan daya listrik dari masing-masing rangkaian tersebut.
E. Perhitungan
fPerhitunganhdaya listrik (P) dari 2 olampu Utama
P = 2 (V x I)
= 2 (12,0 x 2,6 ampere)
= 2 x 31,2 watt
= 62,4 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari 2 lampu rem
P = 2 (V x I)
= 2 (12,0 x 0,1 ampere)
33 = 2 x 1,2 watt
= 2,4 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari lampu sein (depan)
P = V x I
= 12,0 x 0,5 ampere = 6 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari lampu sein (belakang)
P = V x I
= 12,0 x 0,1 ampere = 1,2 watt
Jadi perhitungan lampu tanda belok lampu (sein) 6 + 1,2 = 7,2 watt
Perhitungan daya listrik (P) dari lampu Hazard
P = 2 x sein depan + 2 x sein belakang
= (2 x 6) + (2 x 1,2) watt
= 12,0 + 2,4 watt
= 14,4 watt
Perhitungan daya total kelistrikan body
Ptotal = 62,4 + 2,4 + 6 + 1,2 + 14,4 = 86,4 watt
Menghitung daya tahan baterai untuk kelistrikan body
34 Kapasitas baterai = 54 Ah
Sumber daya baterai = 54 Ah x 12 volt
= 648 watt
Diasumsikan seluruh kelistrikan body dan membutuhkan 86,4 watt maka daya tahan baterai adalah 648 watt, 86,4 watt = 7,5 jam.
Perhitumgan tersebut diperoleh jika seluruh kelistrikan body dalam keadan menyala bersamaan dan terus menerus, namun dalam operasinya sehari-hari tidak sedemikian rupa sehingga baterai dapat bertahan lebih dari 7,5 jam operasioanal.
F. Prinsip Kerja
Cara menguji sistem penerangan pada setiap mobil listrik tidak ada yang sama persis, tetapi pada prinsipnya sama hanya letaknya saja yang berbeda.
Caranya yaitu dengan mengoperasikan saklar utama sistem penerangan. Pada saat saklar utama sebelah kanan kita putar satu kali, maka lampu kota harus hidup, dan bila kita putar dua kali, maka lampu kota dan lampu utama harus hidup. Sedangkan pada mobil ini saklar utama pada sebelah kanan jika kita tekan ke atas maka lampu utama akan menyala dan jika ingin mematikan lampu utama cukup dengan cara menekan saklar ke bawah. Pada saat lampu utama masih hidup, maka lampu-lampu dan kelistrikan yang lain harus hidup. Antara lain lampu tanda belok/sein, lampu hazzard, lampu rem. Jika saklar sebelah kanan kita geser ke belakang, maka lampu tanda belok sebelah
35
kanan harus menyala dan bila ditekan ke atas, maka lampu tanda belok sebelah kiri menyala. Untuk menghidupkan lampu hazard biasanya di sebelah depan saklar utama dilengkapi saklar untuk lampu hazard. Sedangkan saklar hazzard pada mobil ini terletak di sebelah kiri saklar utama dan cara pengoprasiannya dengan cara menekan untuk menghidupkan dan menekan untuk mematikan. Begitu juga saat pedal rem diinjak, maka lampu rem akan menyala.
36 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian terhadap system kelistrikan pada mobil listrik mini yang telah dirancang, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh system kelistrikan body pada mobil listrik mini telah selesai dirakit dan dapat berfungsi dengan baik. Saat dilakukan pengujian dan mampu mengalirkan listrik yang ada pada mobil listrik. Dengan baterai yang digunakan 12 volt 54 ampere sumber daya baterai sebesar 648 watt hours, seluruh kelistrikan body jika menyala membutuhkan 86,4 watt, maka daya tahan baterai 7,5 jam.
B. Saran
1. Penataan kabel kelistrikan harus lebih rapi agar kendaraan semakin terlihat bagus.
2. Gunakan selalu connector pada setiap ujung kabel yang akan disambung untuk mempermudahkan saat pemasangan dan pelepasan.
37