• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt.

Sehingga, dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +9 Volt dan +12 Volt, tetapi +8.97Volt dan +12.03 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni. Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.

4.2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

Pengujian pemrograman dalam hal penelitian ini menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu ATMega8535.

ATMega menggunakan kristal dengan frekuensi 8 MHz, apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya. Gambar pengujian ATMega 8535 mengggunakan mode ISP (In System Programming) dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini (Gambar 4.1).

4.3. Interfacing LCD 2x16

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan. LCD dihubungkan langsung ke Port D dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk

high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada

layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan

memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ( 0 )

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroler

Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:

#include <mega8535.h> #include <stdio.h> #include <delay.h> #include <alcd.h> void main(void) { PORTA=0xff; DDRA=0x0F; PORTB = 0X03; DDRB = 0X8F; PORTD.7 = 1; DDRD.7 = 0; lcd_init(16); lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("KONVEYOR JALAN"); }

Gambar 4. 2 Pengujian LCD display 16x2

Program di atas akan menampilkan kata “KONVEYOR JALAN” . Seperti pada gambar 4.2 di baris pertama pada display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan rangkaian diaktifkan, maka pada LCD akan menampilkan status sensor berdasarkan kondisi masukan berupa botol kosong ataupun botol sudah terisi dan jumlah bool yang sudah terisi cairan.

4.4 Pengujian Sensor Photodioda

Pengujian rangkaian sensor potodioda dengan cara mengukur tegangan yang dikirimkan ke mikrokontroler pada saat pancaran led infrared terdeteksi botol dengan tidak terdeteksi botol dan data sensor deteksi air penuh. Pengujian ini bertujuan, baik atau tidaknya sensor untuk digunakan, berikut adalah data sensor ketika terdeteksi botol dan tidak terdeteksi botol.

Pengujian ini dimasukkan ke dalam tabel pengujian sensor photodiode. Berupa data tegangan di sensor saat mendeteksi botol dan data tegangan sensor saat mendeteksi air penuh. Pengujian dan pengukuran data tegangan menggunakan multimeter.Berikut tabel datanya dapat dilihat dari tabel data di bawah ini.

Tabel Data 4.1 Data Sensor Deteksi Botol (Sensor 1 dan Sensor 2)

Sensor Tegangan Sebelum Deteksi

Botol (V)

Tegangan Setelah Deteksi Botol (V)

Sensor 1 0.126 2.917

Tabel Data 4.2 Data Sensor Deteksi Air Penuh (Sensor 3)

Uji Sebelum Deteksi

Botol

Sesudah Deteksi Botol

Setelah Deteksi Air Penuh 1 0.134 0.157 2.178 2 0.122 0.158 2.181 3 0.131 0.150 2.179 ` 4.5Pengujian Motor DC

Driver motor DC menggunakan IC L298 diatas digunakan untuk mngendalikan 2 unit motor DC secara independent, aplikasi driver motor DC menggunakan IC L298. Untuk membuat driver motor DC dengan IC L298 cukup sederhana dan hanya menambahkan dioda dumper untuk tiap driver H-bridge IC L298 seperti pada gambar rangkaian driver motor DC diatas.

Menggunakan rangkaian driver motor DC IC L298 diatas pin enable (EN) untuk motor 1 (1EN) dan motor 2 (2EN) dihubungkan ke VCC. Kemudian untuk motor DC 1 dikontrol oleh pin 1A1 dan 1A2 dengan memberikan logika HIGH atau LOW pada pin tersebut, begitu juga untuk motor DC 2 dengan jalur kontrol adalah pin 2A1 dan 2A2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel konfigurasi kendali motor DC dengan IC L298 sebagai berikut.

Driver motor L298 digunakan sebagai pemicu dari arah pergerakan motor dc. L298 memiliki 2 buah pin enable, 4 buah pin input, dan 4 buah pin output yang mana memungkinkan bagi kita untuk mengontrol 2 buah motor dc, namun pada rangkaian driver kali ini hanya dipakai 1 buah motor dc jadi pin yang dipakai cukup 1 buah enable (ENB/PIN 11), 2 buah pin input (IN3/PIN 10 dan IN4/PIN12), dan 2 buah output (OUT3/PIN13 dan OUT4/PIN14) yang dihubungkan dengan motor dc.Hasil data logika L298 dapat kita lihat seperti tabel 4.6 di bawah ini, sebagai berikut yakni berupa tabel data 4.3 Logika L298 disederhanakan dalam bentuk tabel yang didapat dari penyesuaian dari datasheet L298H dan pengujian.

Pengujian dilakukan dengan cara memberi inputan berupa logika “1” dan “0” pada

masing-masing pin inputan secara bergantian kemudian melihat perubahan pada pergerakan motor yang terlebih dahulu sudah disambungkan pada pin-pin output dari driver. Berikut adalah tabel hasil pengujian rangkaian driver motor L298 (tabel 4.4 Pengujian L298).

Tabel 4.3 logika L298

\

4.6Pengujian Data

Pengujian data sensor photodiode 3 dilakukan sebanyak lima kali pengambilan data. Pengambilan data waktu menggunakan stopwatch. Kemudian nilai waktu yang didapat tersebut dirata-ratakan. Hal ini untuk melihat range waktu respon sensor dan pompa air terhadap volume air dan botol. Data Pengujian Pengisian Air volume terhadap waktu, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel data 4.5 Data V(mL) –vs- t (s)

Berdasarkan data yang didapat pada tabel 4.5 ditemukan bahwa waktu pengisian rata-rata berkisar antara 24.6-35.42 detik. Data yang didapat kemudian dapat dirata-ratakan sehingga nilai rata-rata waktu pengisian pada volume yang tetap yakni 160 mL adalah 30s. Faktor-faktor ralat yang didapat berupa kecepatan respon pompa air terhadap pengisian, konsisi selang air, kontinuitas air dan pengambilan data waktu menggunakan stopwatch yang bukan merupakan bagian dari alat. Hal ini berupa kondisi atau posisi selang air dan

No V (mL) t (s) 1 160 29 160 25 160 32 160 32.86 160 27 2 160 24.6 160 28 160 28.98 160 30.58 160 35.42 3 160 29.74 160 28.9 160 31.75 160 30.33 160 28.45 4 160 30.23 160 30.63 160 31.08 160 29.07 160 29.15 5 160 30.09 160 31.73 160 29.05 160 31.07 160 30.13

pengisian yang didapat berkisar antara 30 detik. Rata-rata dari tiap pengisian dapat dijelaskan pada grafik dan tabel data 4.6.

4.4.2 Data Pengisian Air Waktu Rata-Rata dan Volume Konstan

Pengisian air ke botol dengan volume yang tetap membutuhkan waktu. Mulai dari sensor photodida 1 dan 2 mendeteksi posisi botol. Sensor photodiode 3 mengaktifkan pompa air sampai botol penuh pada volume kontrol pengisian ke botol. Maka diperoleh data sebagai berikut sebagai acuan bahwa alat ini menghasilkan aplikasi pada bidang industri yang ekonomis dan efisien.

Tabel data 4.6 ∆V (mL)-vs-∆t (s) No. ∆V (mL) ∆t (s) 1 160 29,172 2 160 29,516 4 160 29,834 6 160 30,032 12 160 30.41 Gambar 4.3 Grafik ∆V (mL)-vs-∆t (s)

Penyajian data berupa grafik ∆V (mL)-vs-∆t (s) dapat kita lihat pada grafik 4.9. Data yang diperoleh dari pengolahan grafik adalah bahwa waktu pengisian rata-rata terhadap volume yang tetap. Pengisian air ke botol adal 30 s. Didapat dari grafik yang berupa graris lusu menandakan grafik yang konstan.

BAB 5

Dokumen terkait