• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Sistem Akuntansi Penggajian pada Pemkot

Dalam dokumen HERVIANY MONA ROHMANIATY F3309057 (Halaman 53-64)

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Pembahasan Sistem Akuntansi Penggajian pada Pemkot

commit to user

Sistem penggajian adalah sistem yang digunakan untuk menangani

transaksi pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan.

Formula yang dipakai untuk menentukan besarnya gaji bersih yang

diterima PNS adalah sebagai berikut ini.

GAJI BERSIH = GAJI KOTOR – POTONGAN

GAJI KOTOR = GAJI POKOK + TUNJANGAN

*Potongan: PPh pasal 21, Taperum, Askes,dan IWP.

*Tunjangan: tunjangan fungsional, tunjangan struktural, tunjangan umum,

tunjangan beras, tunjangan PPh 21, tunjangan istri atau suami, tunjangan

anak, tunjangan askes.

Unsur-unsur yang mempengaruhi pembayaran gaji adalah sebagai berikut

ini:

a. Gaji pokok

Gaji pokok adalah gaji yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Gaji pokok disesuaikan dengan pangkat atau golongan yang

disandang oleh pegawai. Semakin tinggi pangkat atau golongan yang

disandang maka akan semakin tinggi pula gaji yang dibayarkan.

b. Tunjangan

Tunjangan yang diberikan kepada karyawan karena kebijakan-

kebijakan yang telah ditetapkan dan diatur dalam peraturan presiden.

Macam-macam tunjangan yang terdapat dalam sistem penggajian

Pemkot Surakarta (Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta)

commit to user

1)Tunjangan fungsional

Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden

republik Indonesia nomor 47 tahun 2006.

Golongan 3 : Rp 185.000,00

Golongan 2 : Rp 180.000,00

Golongan 1 : Rp 180.000,00

2)Tunjangan struktural

Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden

republik indonesia nomor 3 tahun 2006. Macam tunjangan

struktural adalah sebagai berikut ini:

Tunjangan Jabatan Struktural Tabel II.1

No Eselon

1 II A

2 III A

3 IV A

Eselon 2, yaitu Kepala Bagian: Rp 440.000,00

Eselon 3, yaitu Kasubag: Rp 490.000,00

Eselon 4, yaitu Kasi (IVA) : Rp 540.000,00

3)Tunjangan umum

4)Tunjangan beras

Tunjangan beras sebesar Rp 42.300/kg X 10

5)Tunjangan PPH 21 atau khusus yaitu 5% dari gaji pokok

6)Tunjangan istri/suami

commit to user

7)Tunjangan anak

Tunjangan anak dihitung dengan gaji pokok X 5%

8)Tunjangan askes

c. Potongan

Unsur-unsur yang ada dalam potongan gaji terdiri atas:

1) PPH 21

2) TAPERUM

TAPERUM adalah suatu potongan yang digunakan untuk

tabungan pembelian kredit perumahan.

Golongan 4 : Rp 10.000,00

Golongan 3 : Rp 7.000,00

Golongan 2 : Rp 5.000,00

3) ASKES yaitu 2% dari gaji pokok.

4) IWP (Iuran Wajib Pegawai) yaitu 10% dari gaji pokok.

Pembahasan sistem penggajian yang diterapkan pada Pemkot Surakarta

(Bagian Perekonomian Setda Kota Surakarta) adalah sebagai berikut.

1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian:

a. Fungsi kepegawaian

Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi kepegawaian adalah

bagian kepegawaian yang mempunyai tugas mencari pegawai

baru, menyeleksi calon pegawai, memutuskan penempatan

pegawai baru. Sedangkan Kepala Sekretariat Daerah mempunyai

commit to user

kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan, dan

pemberhentian karyawan.

b.Fungsi pencatat waktu hadir

Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi pencatat waktu

hadir adalah bagian pencatat waktu hadir atau disebut dengan

sekretaris. Fungsi pencatat waktu hadir berupa kartu pencatat

waktu hadir yang ditandatangani pada saat apel pagi (masuk

kantor) dan pada saat apel sore (pulang kantor). Kartu hadir

kemudian diserahkan kebagian kepegawaian untuk membuat

buku absensi atau rekap kehadiran pegawai. Kartu absensi

terdapat dua rangkap, yang pertama untuk syarat penggajian dan

yang kedua untuk arsip permanen. Bagi karyawan yang tidak

masuk kantor ataupun ijin sakit, tidak akan mempengaruhi gaji

mereka, karena mereka selalu dibayar penuh oleh pemerintahan

kota Surakarta perbulan. Kepala Sekretariat Daerah hanya

memberikan teguran bagi mereka yang sering absen, dan tidak

ada sanksi tegas untuk mereka yang sering tidak masuk kerja.

c.Fungsi pembuat daftar gaji dan upah

Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi pembuat daftar gaji

adalah bagian pembukuan gaji. Fungsi pembuat daftar gaji

bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi

commit to user

potongan yang menjadi beban setiap pegawai selama waktu

pembayaran gaji.

d.Fungsi keuangan

Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi keuangan adalah

bagian pengguna anggaran atau bagian umum. Fungsi ini

bertanggung jawab untuk mencairkan SP2D gaji melalui bank

yang sudah ditunjuk pemerintah daerah. Dalam hal ini, bank yang

telah ditunjuk adalah BPD Jateng.

e.Fungsi Akuntansi

Pada Pemkot Surakarta, yang menjadi fungsi akuntansi adalah

bagian pembuat daftar gaji. Fungsi ini bertanggung jawab

mencatat pembayaran gaji pegawai, beserta rincian tunjangan dan

potongan pegawai.

2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian:

a. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian Pegawai

Negeri Sipil (PNS):

1) Surat keputusan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

2) Surat keterangan keluarga

3) Akte nikah bagi yang sudah berkeluarga

b. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan pendukung

(Dokumen Pendukung) perubahan gaji PNS:

1) Surat keputusan berkala bagi PNS

commit to user

3) Surat keterangan perubahan keluarga bagi PNS yang ada

penambahan atau pengurangan jiwa

4) Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural dan

jabatan fungsional

5) Surat pernyataan melakukan tugas dalam jabatan struktural

maupun jabatan fungsional

6) Surat Penyediaan Dana (SPD)

7) Surat Permohonan Pembayaran (SPP) gaji

8) Surat Perintah Membayar (SPM)

9) Surat Perintah Pencairan Dana (SPD)

c. Kartu jam hadir

Pada Pemkot Surakarta, dokumen ini digunakan oleh fungsi

pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap pegawai. Catatan

jam hadir pegawai berupa kartu absensi rangkap dua, yang

ditandatangani oleh pegawai saat apel pagi (masuk kantor) dan

pada saat apel sore (pulang kantor).

d. Daftar gaji

Pada Pemkot Surakarta, dokumen ini berisi gaji pokok pegawai

yang dikurangi dengan potongan beras, PPh pasal 21, Askes,

Taperum (sewa hutang rumah), dan ditambah dengan berbagai

tunjangan diantaranya tunjangan suami atau istri, tunjangan anak,

tunjangan struktural, tunjangan fungsional, tunjangan beras, PPh

commit to user

e. Rekap Daftar Gaji

Pada Pemkot Surakarta, dokumen ini merupakan ringkasan gaji

per golongan yang dibuat berdasarkan daftar gaji, yang

diantaranya terdapat jumlah kotor bulan ini dan jumlah kotor

bulan lalu.

f. Amplop gaji

Pada Pemkot Surakarta, uang gaji para pegawai diserahkan

kepada setiap pegawai dalam amplop gaji. Pemkot surakarta

belum memakai transfer rekening sebagai pemberian gaji, dan

masih dalam tahap rencana untuk pemberian gaji melalui transfer

rekening.

g. Bukti Kas Keluar

Pada Pemkot Surakarta, bukti kas keluar merupakan perintah

pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada

fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang

diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan telah mendapat

persetujuan dari kepala bagian.

3. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian Pemkot

Surakarta, yaitu kartu penghasilan pegawai.

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai

potongan yang diterima oleh setiap pegawai. Selain itu, kartu

commit to user

dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh pegawai yang

bersangkutan.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian:

a.Prosedur pencatatan waktu hadir (fungsi kepegawaian):

1) Merekap dan mengecek daftar pegawai.

2) Berdasarkan daftar hadir pegawai tersebut, bagian

kepegawaian membuat buku absensi rangkap dua.

3) Merekapitulasi gaji karyawan sesuai dengan golongan

masing-masing sesuai dengan SK (Surat Keputusan).

4) Mengirimkan buku absensi lembar pertama dan hasil

rekapitulasi penghasilan karyawan ke bagian pembuat daftar

gaji.

5) Mengarsipkan buku absensi lembar ke dua secara permanen

berdasarkan tanggal.

b.Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah (fungsi pembuat daftar

gaji):

1) Menerima buku absensi lembar pertama dan hasil rekapitulasi

penghasilan pegawai dari bagian kepegawaian.

2) Berdasarkan buku absensi, pembuat daftar gaji kemudian

menghitung gaji bersih pegawai, lalu membuat SPP (Surat

Permintaan Pembayaran) gaji rangkap dua dan SPM (Surat

commit to user

perubahan, SPJ (Surat Pertanggung Jawaban), dan amplop

gaji. SPJ tersebut biasanya dibuat tanggal 10 bulan

sebelumnya.

3) Mengirimkan buku absensi lembar pertama, SPP (Surat

Permintaan Pembayaran) gaji lembar kedua, SPM lembar

kedua, M1 (Mutasi Gaji), dan SPJ (Surat Pertanggung

Jawaban) yang sudah diotorisasi oleh pejabat yang

bersangkutan ke bendahara umum pemegang kas daerah dinas

pendapatan pengelolaan keuangan dan aset.

4) Mengirimkan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) lembar

ketiga dan SPM (Surat Perintah Membayar) gaji lembar

pertama dan amplop gaji ke bendahara pengeluaran Pemkot

Surakarta (Setda Kota Surakarta).

5) Mengarsipkan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) gaji

lembar pertama dan SPM (Surat Perintah Membayar) lembar

ketiga dan hasil rekapitulasi secara permanen berdasarkan

tanggal.

c.Prosedur distribusi biaya gaji (fungsi akuntansi):

1) Menerima buku absensi lembar pertama, SPP (Surat

Permintaan Pembayaran) gaji lembar kedua dan SPM (Surat

Perintah Membayar) lembar kedua, M1 (Mutasi Gaji), dan

SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) dari bagian pembuat daftar

commit to user

2) Meneliti dan mengecek ulang dokumen-dokumen yang

diterima dari bagian pembuat daftar gaji.

3) Berdasarkan dari dokumen-dokumen yang diterima dari

bagian pembuat daftar gaji, kemudian bagian bendahara

umum pemegang kas daerah membuat SP2D (Surat Perintah

Pencairan Dana) rangkap dua. Dokumen ini diotorisasi oleh

Kepala Sekretariat Daerah.

4) Mengirimkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) lembar

pertama ke bendahara pengeluaran Pemkot Surakarta (Setda

Kota Surakarta).

5) Mengarsipkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) lembar

kedua, SPM lembar kedua, buku absensi lembar pertama, SPP

(Surat Permintaan Pembayaran) lembar kedua, M1 (Mutasi

Gaji), dan SPJ (Surat Pertanggung Jawaban) secara permanen

berdasarkan tanggal.

d.Prosedur pembayaran gaji (fungsi keuangan)

1) Menerima SPP (Surat Pemintaan Pembayaran) gaji lembar

ketiga dan SPM (Surat Perintah Membayar) lembar pertama

dan amplop gaji dari bagian pembuat daftar gaji.

2) Menerima SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) gaji lembar

commit to user

3) Mencairkan SP2D gaji melalui bank yang sudah ditunjuk

pemerintah daerah. Dalam hal ini, bank yang telah ditunjuk

adalah BPD Jateng.

4) Memasukkan uang gaji pegawai ke dalam amplop. Kemudian

membagikan kepada pegawai berdasarkan SPP (Surat

Permintaan Pembayaran) gaji.

Dalam dokumen HERVIANY MONA ROHMANIATY F3309057 (Halaman 53-64)

Dokumen terkait