PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini digunakan bahan cetak hidrokoloid ireversibel, yaitu alginat
yang merupakan bahan cetak yang umumnya dipakai oleh dokter gigi. Bahan cetak ini lebih
hidroskopik dan kurang stabil dibandingkan bahan cetak jenis silikon. Sehingga perubahan
dimensi lebih mungkin terjadi apabila bahan ini direndam kedalam larutan desinfektan.
Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai perubahan dimensi bahan cetak alginat yang
melibatkan desinfektan dengan jenis berbeda seperti sodium hipoklorida, glutaraldehida, dan
air daun sirih dengan konsentrasi yang bervariasi.2,4,5 Bahan air ozon merupakan salah satu
bahan desinfeksi yang efektif membunuh mikrobial dengan perendaman selama 3 menit.10
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap perubahan dimensi bahan cetak alginat
setelah direndam ke dalam larutan desinfektan air ozon dengan lama perendaman yang
bervariasi.
Berdasarkan data hasil penelitian ini (Tabel 1) didapatkan rata-rata perubahan
dimensi, yaitu 10,534 ± 0,05103 mm pada perendaman selama 0 menit (kelompok kontrol),
10,539 ± 0,05109 mm (0,004%) pada perendaman selama 1 menit, 10,571 ± 0,05195 mm
(0,03%) pada perendaman selama 3 menit, 10,602 ± 0,069090 mm (0,06%) pada perendaman
selama 5 menit, 10,665 ± 0,08290 mm (0,12%) pada perendaman selama 7 menit, dan 10,734
± 0,09536 mm (0,18%) pada perendaman selama 9 menit. Dari data tersebut didapatkan
rata-rata perubahan dimensi terbesar adalah hasil cetakan yang direndam kedalam air ozon selama
Hasil uji statistik ANOVA satu arah dengan post hoc Tukey HSD didapatkan
stabilitas dimensi die hasil pengisian cetakan tidak mengalami perubahan yang signifikan
antara kontrol dan perendaman hasil cetakan 1, 3, dan 5 menit (p>0,05). Sedangkan pada
perendaman hasil cetakan 7 menit dan 9 menit mengalami perubahan dimensi die hasil
pengisian cetakan yang signifikan (p<0,05) dimana jarak antara puncak die ke alas die
semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa setelah perendaman 7 dan 9 menit akan terjadi
perubahan stabilitas dimensi bahan cetak (Tabel 2).
Rata-rata perubahan dimensi antara die kontrol dengan die hasil perendaman selama 1
menit diperoleh signifikansi sebesar 1 (p>0,05) yang artinya terjadi perubahan stabilitas
dimensi pada gyps stone hasil pengisian cetakan dalam larutan desinfeksi yaitu sebesar
-0,005. Rata-rata perubahan dimensi antara die kontrol dengan die hasil perendaman selama 3
menit diperoleh signifikansi sebesar 0,836 (p>0,05) yang artinya terjadi perubahan stabilitas
dimensi pada gyps stone hasil pengisian cetakan dalam larutan desinfeksi yaitu sebesar
-0,037. Rata-rata perubahan dimensi antara die kontrol dengan die hasil perendaman selama 5
menit diperoleh signifikansi sebesar 0,255 (p>0,05) yang artinya terjadi perubahan stabilitas
dimensi pada gyps stone hasil pengisian cetakan dalam larutan desinfeksi yaitu sebesar
-0,068. Rata-rata perubahan dimensi antara die kontrol dengan die hasil perendaman selama 7
menit diperoleh signifikansi sebesar 0,001 (p<0,05) yang artinya terjadi perubahan stabilitas
dimensi pada gyps stone hasil pengisian cetakan dalam larutan desinfeksi yaitu sebesar
-0,13100. Rata-rata perubahan dimensi antara die kontrol dengan die hasil perendaman selama
9 menit diperoleh signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) yang artinya terjadi perubahan
stabilitas dimensi pada gyps stone hasil pengisian cetakan dalam larutan desinfeksi yaitu
sebesar -0,20000.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata jarak puncak
imbibisi selama perendaman alginat dalam air ozon akibat sifat hidrofilik dari bahan cetak
alginat. Proses imbibisi bahan cetak ini akan mempengaruhi stabilitas dimensi hasil cetakan,
dalam hal ini dimensi hasil cetakan (die) meningkat.11
Namun, hasil penelitian mengenai pengaruh lama perendaman terhadap stabilitas
dimensi ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan desinfektan lain.
Siswomiharjo W (1994) menyatakan perubahan dimensi hasil cetakan bahan alginat yang
direndam dalam larutan desinfektan air sirih 25% pada perendaman 10 menit.5 Panza, dkk
(2006) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perendaman alginat dalam larutan
desinfektan sodium hipoklorida 1% selama 10 menit dan glutaraldehida 2% selama 10 dan 15
menit tidak mempengaruhi stabilitas dimensi bahan cetak tersebut, tetapi terjadi perubahan
dimensi bahan cetak tersebut setelah perendaman sodium hipoklorida 1% selama 15 menit.4
Hasil penelitian Oderinu (2007) menyatakan tidak terjadi perubahan dimensi hasil cetakan
bahan cetak alginat dengan perendaman dalam sodium hipoklorida 1% selama 10 menit,
namun pada perendaman 20 dan 30 menit terlihat perubahan yang signifikan.13 Sedangkan
hasil penelitian ini mendapatkan bahwa tidak terjadi perubahan dimensi hasil cetakan bahan
cetak alginat setelah direndam ke dalam air ozon selama 1, 3 dan 5 menit, namun pada
perendaman 7 dan 9 menit terlihat adanya perubahan dimensi yang signifikan. Namun
perubahan dimensi yang terjadi pada penelitian ini masih dalam batas toleransi klinik (0 –
0,2%).5
Ada berbagai kemungkinan hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
sebelumnya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan jenis dan konsentrasi larutan
desinfektan yang digunakan. Pada larutan yang memiliki kandungan oksigen dapat
menyebabkan terjadinya oksidasi. Oksidasi ini menyebabkan terjadinya fluktuasi yang dapat
menambah tekanan pada larutan perendam. Tekanan tersebut dapat menyebabkan proses
terjadi pada penelitian ini yaitu pada 7 menit, karena penelitian ini menggunakan larutan air
ozon yang memiliki kadar oksigen yang lebih tinggi dibandingkan penelitian-penelitian
sebelumnya menggunakan desinfektan lainnya (sodium hipoklorida, glutaraldehida, dan air
sirih) yang memiliki kadar oksigen lebih rendah.5
Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman
jarak alas die dan puncak die hasil pengisian cetakan. Metode ini dipilih karena lebih
sederhana jika dibandingkan dengan beberapa metode pengukuran lainnya, seperti metode
pengukuran yang dilakukan oleh Panza, dkk (2006) dan Silva, dkk (2004) dengan
menetapkan beberapa garis tertentu.2,4
Hasil penelitian Sylvani (2002) membuktikan perendaman cetakan alginat dalam air
ozon selama 3 menit efektif dalam mengurangi pertumbuhan bakteri.10 Sehingga penelitian
ini menegaskan bahwa penggunaan air ozon sebagai bahan desinfektan bahan cetak alginat
tidak akan mempengaruhi stabilitas dimensi hasil cetakan, dimana berdasarkan hasil
penelitian ini perendaman cetakan alginat kedalam air ozon selama 3 menit tidak
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Tidak terjadi perubahan dimensi hasil cetakan bahan cetak alginat setelah direndam
ke dalam air ozon selama 1, 3 dan 5 menit, namun pada perendaman 7 dan 9 menit terlihat
adanya perubahan dimensi yang signifikan.
7.2 Saran
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data awal untuk penelitian
lebih lanjut.
2. Diharapkan penelitian lanjutan yang lebih jauh dan mendalam untuk mengetahui
lebih pasti penyebab perubahan stabilisasi bahan cetak pada saat perendaman
dalam larutan desinfektan.
3. Disarankan penggunaan larutan air ozon sebagai salah satu bahan desinfektan
DAFTAR PUSTAKA
1. Junevicius J, Pavilonis A, Surna A. Transmission of microorganisms from dentists to
dental laboratory technicians through contaminated dental impressions. Stomatologija, Baltic Dental and Maxillofacial Journal. 2004; 6: 20-3.
2. Silva S, Salvador M. Effect of the disinfection technique on the linear dimensional stability
of dental impression materials. J Appl Oral Sci. 2004; 12(3): 244-9.
3. Hiraguchi H, Nakagawa Hisami. Effects of disinfecting alginate impressions on the scratch
hardness of stone models. Dental Material Journal. 2006; 25(1): 172-6.
4. Panza L, Porto V, Salvador M, Silva R. Evaluation of dimentional stability of impression
materials immersed in disinfectant solutions using a metal cray. Revista Odonto. 2006; 21(53): 261-5.
5. Siswomihardjo W. Perubahan dimensi cetakan alginate setelah direndam dalam air sirih
25%. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 1994; 43(1):69-71.
6. Stubinger S, Sader R, Filippi A. The use of ozone in dentistry and maxillofacial surgery: a
review. Quintessence International. 2006; 37(5): 353-6.
7. Nagayoshi M, Fukuizumi T. Efficacy of ozone on survival and permeability of oral
microorganisms. Oral Microbiology Immunology. 2004; 19: 240-6.
8. Ibrahim N, Abdullah M. Antimicrobial evaluation of sodium hypochlorite and ozonated
water on E. Faecalis biofilm. Annals of Dentistry University of Malaya. 2008; 15(1): 20-6.
9. Lynch E, Edward J. Evidance-based efficacy of ozone for root canal irrigation. Journal
10.Sylvani, Ary. Efektivitas air ozon sebagai bahan disinfeksi cetakan alginate. Research
Report from JIPTUNAIR. 2002. (abstrak)
11.Anusavice K. Phillip’s Science of Dental materials. Ed 10. Alih bahasa. Johan AB,
Purwoko S. Jakarta : ECG, 2003: hal 103-14, 155-75.
12.Nandini V, Venkatesh K, Nair K. Alginate impression: a practical perspective. J Conserv
Dent. 2008; 11(1): 37-41.
13.Sumadhi S. Perubahan dimensi hasil cetakan gigi dan mulut. Medan: USU Press, 2010 :
hal 71-82.
14.Sunnen G. Ozone in medicine: overview and future directions. Journal of Advancement in
Medicine. 1988; 1(3): 159-74.
15.Bocci V. Scientific and medical aspects of ozone therapy – state of art. Medical research.
2006; 37: 425-35.
16.Bocci V. Ozone as janus: this controversial gas can be either toxic or medically useful.
Mediators of Inflammation. 2004; 13(1): 3-11.
17.Bachanek T, Wolanska E, Chalas R. Practical use of ozone in dentistry – comments.
Annales of Universitatis mariae Curie-Sklodowska. 2008; 113(1): 168-71.
Lampiran 1. Alur Penelitian
PENCETAKAN
HASIL CETAKAN
Hasil cetakan segera diisi gips stone tanpa perendaman kedalam air ozon
Hasil cetakan direndam dalam air ozon selama 1, 3, 5, 7 dan 9 menit
Pengisian hasil cetakan dengan gips stone setelah perendaman hasil cetakan dalam air ozon selama 1, 3, 5, 7 dan 9 menit
PENGUKURAN
DATA
Lampiran 2. Data hasil pengukuran dari puncak die ke alas die 0 menit (kontrol) (mm) 1 menit (perendaman) (mm) 3 menit (perendaman) (mm) 5 menit (perendaman) (mm) 7 menit (perendaman) (mm) 9 menit (perendaman) (mm) 10,55 10,55 10,55 10,59 10,62 10,67 10,53 10,53 10,54 10,54 10,58 10,66 10,61 10,61 10,62 10,63 10,69 10,70 10,46 10,46 10,59 10,62 10,77 10,87 10,61 10,61 10,63 10,67 10,71 10,85 10,53 10,55 10,57 10,63 10,65 10,67 10,46 10,46 10,48 10,46 10,58 10,66 10,52 10,55 10,65 10,71 10,82 10,89 10,55 10,55 10,55 10,59 10,65 10,70 10,52 10,52 10,53 10,58 10,58 10,67
Lampiran 3. Hasil uji statistik pengukuran jarak puncak die ke alas die gips stone hasil pengisian cetakan setelah perendaman hasil cetakan dalam larutan desinfektan air ozon dan tanpa perendaman
Descriptives
Jarak_puncak_die_ke_alas_die
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower Bound Upper Bound
0 menit 10 10.5340 .05103 .01614 10.4975 10.5705 10.46 10.61 1 menit 10 10.5390 .05109 .01616 10.5025 10.5755 10.46 10.61 3 menit 10 10.5710 .05195 .01643 10.5338 10.6082 10.48 10.65 5 menit 10 10.6020 .06909 .02185 10.5526 10.6514 10.46 10.71 7 menit 10 10.6650 .08290 .02621 10.6057 10.7243 10.58 10.82 9 menit 10 10.7340 .09536 .03016 10.6658 10.8022 10.66 10.89 Total 60 10.6075 .09790 .01264 10.5822 10.6328 10.46 10.89
Test of Homogeneity of Variances
Jarak_puncak_die_ke_alas_die
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.264 5 54 .061
ANOVA
Jarak_puncak_die_ke_alas_die
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .308 5 .062 12.885 .000
Within Groups .258 54 .005
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons Dependent Variable:Jarak_puncak_die_ke_alas_die (I) Perendam an_menit (J) Perendam an_menit Mean Difference(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD 0 menit 1 menit -.00500 .03090 1.000 -.0963 .0863
3 menit -.03700 .03090 .836 -.1283 .0543 5 menit -.06800 .03090 .255 -.1593 .0233 7 menit -.13100* .03090 .001 -.2223 -.0397 9 menit -.20000* .03090 .000 -.2913 -.1087 1 menit 0 menit .00500 .03090 1.000 -.0863 .0963 3 menit -.03200 .03090 .904 -.1233 .0593 5 menit -.06300 .03090 .335 -.1543 .0283 7 menit -.12600* .03090 .002 -.2173 -.0347 9 menit -.19500* .03090 .000 -.2863 -.1037 3 menit 0 menit .03700 .03090 .836 -.0543 .1283 1 menit .03200 .03090 .904 -.0593 .1233 5 menit -.03100 .03090 .915 -.1223 .0603 7 menit -.09400* .03090 .040 -.1853 -.0027 9 menit -.16300* .03090 .000 -.2543 -.0717 5 menit 0 menit .06800 .03090 .255 -.0233 .1593 1 menit .06300 .03090 .335 -.0283 .1543 3 menit .03100 .03090 .915 -.0603 .1223 7 menit -.06300 .03090 .335 -.1543 .0283 9 menit -.13200* .03090 .001 -.2233 -.0407 7 menit 0 menit .13100* .03090 .001 .0397 .2223 1 menit .12600* .03090 .002 .0347 .2173 3 menit .09400* .03090 .040 .0027 .1853 5 menit .06300 .03090 .335 -.0283 .1543 9 menit -.06900 .03090 .240 -.1603 .0223 9 menit 0 menit .20000* .03090 .000 .1087 .2913 1 menit .19500* .03090 .000 .1037 .2863
3 menit .16300* .03090 .000 .0717 .2543
5 menit .13200* .03090 .001 .0407 .2233
7 menit .06900 .03090 .240 -.0223 .1603
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.