Tabel 04.02 Temuan Penelitian
No. Fokus Penelitian Temuan Penelitian
1. Jenis-jenis konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga
kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember.
Keadaan menunjukkan bahwa jenis konflik yang terjadi adalah konflik personal yang mana konflik yang terjadi dalam diri seorang individu karena harus memilih dari jumlah alternatif pilihan yang ada atau karena mempunyai kepribadian ganda dan konflik ini termasuk konflik personal pendekatan ke pendekatan yakni Konflik yang terjadi karena harus memilih dua alternatif yang berbeda, tetapi sama-sama menarik atau sama-sama baik kualitasnya.
2 Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga
kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember.
Keadaan menunjukkan bahwa faktor-faktor terjadinya konflik rata rata dari masing masing individu sendir dengan berbagai latar belakang seperti : 1. Urusan pribadi yang menumpuk dan terbawa ke sekolah 2. Kesalah fahaman antar individu yang mempunya sudut pandang yang berbeda. Dengan diketahuanya faktor timbulnya konflik kepala sekolah bisa menganbil tindakan agar relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan tercapai.
3 Bagaimana pemecahan konflik dalam
membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember.
Dari penjelasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa pemecahan konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember adalah : Menganalisa konflik yang terjadi dengan menggali informasi kepada beberapa guru lalu mencoba untuk menyimpulkan sementara, karena itu sebagai bahan nantinya saat bertemu atau bermusyawarah dan jalan keluar atau penyelesaian tanpa. Selanjutnya Evaluasi rutin bulanan menjadi salah satu cara untuk menekan terjadinya konflik atau masalah sehingga terminimalisir, selain itu
Dari beberapa data yang disajikan dan kemudian dilakukan analisis, maka hasil tersebut perlu untuk di adakan pembahasan terhadap hasil temuan dalam bentuk interprestasi dan diskusi dengan teori-teori yang ada dan relevan dengan topik penelitian ini, untuk itu pembahasan ini akan di sesuaikan dengan sub yang menjadi pokok pembahasan guna mempermudah dalam menjawab pertanyaan yang menjadi landasan melakukan penelitian. Adapun perincian temuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Jenis-jenis konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember.
Setelah memaparkan data dan mengkategorikanya menjadi beberapa bagian, maka langkah selanjutnya adalah menafsirkanya.
Pertama menganalisis pendapat kepala sekolah jenis-jenis konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember Dari beberapa data tersebut.
Konflik banyak jenisnya dan dapat di kelompokkan berdasarkan bebagai kriteria. Sebagai contoh, konflik dapat dikelompokkan berdasarkan altar terjadinya konflik, pihak yang terkait dalam konflik,
evaluasi bulana juga menjadi wadah bermusyawarah dalam menyelesaikan konflik atau masalah.
dan subtansi konflik.63 Sebagai mana yang di kemukakan oleh kepala sekolah bahwa Jenis konflik yang terjadi di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember adalah konflik personal yang bermula dari individu sendiri dan perbedaan pendapat.
konflik yang terjadi dalam diri seorang individu karena harus memilih dari jumlah alternatif pilihan yang ada atau karena mempunyai kepribadian ganda dan konflik ini termasuk konflik personal pendekatan ke pendekatan yakni Konflik yang terjadi karena harus memilih dua alternatif yang berbeda, tetapi sama-sama menarik atau sama baik kualitasnya.64 Konflik personal yang muncul dari individu seperti pada saat rapat berlangsung pernah terjadi perbedaan pendapat dalam mengambil usulan para guru yang sama-sama baik.
Dari beberapa pemaparan diatas, dapat di ketahuai bahwa jenis konflik yang ada secara garis besar adalah konflik personal yang muncul dari individu, sedang jenis konflik yang lain sangatlah jarang sekali terjadi di lembaga.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember.
63 Wirawan, Konflik dan Manajemen Konflik. (Jakarta selatan :salemba humanika, 2016), 55
64 Wirawan, Konflik dan Manajemen Konflik. 56
Perbedaan individu terjadi berdasarkanperbedaan antara anggota secara peseorangan, baik secara fisik dan mental maupun perbedaan material dan non-material.65
Salah satunya adalah Emosi mempunyai hubungan yang erat denga terjadinya konflik dan proses interaksi konflik. Emosi dapat menyebabkan terjadinya konflik dan memengaruhi proses interaksi konflik. Emosi adalah perasaan subjektif yang kompleks sebagai reaksi – kognitif dan fisiologis – atas suatu pengalaman yang memengaruhi sikap dan perilaku.
Emosi merupakan perasaan yang kompleks, bisa berupa perasaan senang, tidak senang, atau netral (perasaan yang biasa-biasa saja)66. sepertihalnya faktor-faktor terjadinya konflik MTs Raden Rahmat rata rata dari masing masing individu sendir dengan berbagai latar belakang. pertama, Urusan pribadi yang menumpuk dan terbawa ke sekolah salah satu alasan kenapa guru dalam melaksanakan kewajibanya menjadi sedikit terbengkalai misalnya ketika guru mempunya urusan rumah tangga yang padat dirumah mengakibatkan datang terlambat keseolah sehingga jam mengajar menjadi berkurang, dan kelas menjadi kosong dan terbengkalai.
Kedua, Kesalah fahaman antar individu yang mempunya sudut pandang yang berbeda kerap menjadi faktor munculnya konflik dan hal ini adalah hal yang wajar karna setiap kepala mempunya pemikiran yang berbeda sehingga memerlukan persamaan persepsi sehingga tidak terjadi konflik. Dengan diketahuanya faktor timbulnya konflik kepala sekolah
65 Rusdiana. 2015. Manajemen Konflik, (Bandung: Cv Pustaka Setia 2015) 150
66 Rusdiana. 2015. Manajemen Konflik, 152
bisa menganbil tindakan agar relasi atau hubungan antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan tercapai.
3. Bagaimana pemecahan konflik dalam membangun relasi antara kepala sekolah dengan guru dan tenaga kependidikan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember.
Konflik yang terjadi tentunya harus segera di tangani agar konflik tersebut tidak ber larut-larut dan mungkin akan berdampak buruk kepada lembaga. banyak cara dalam pemecahan konflik.
Resolusi konflik (conflict resolusi) adalah proses untuk mencapai keluaran konflik dengan menggunakan metode resolusi konflik. Metode resolusi konflik adalah proses manajemen konflik yang digunakan untuk menghasilkan keluaran konflik.67 Begitupun cara yang di lakukan di MTs Raden Rahmat Umbulsari jember dapat kita klasifikasikan menjadi beberapa cara, yaitu :
1. Menganalisa konflik yang terjadi dengan menggali informasi kepada beberapa guru lalu mencoba untuk menyimpulkan sementara, karena itu sebagai bahan nantinya saat bertemu atau bermusyawarah dan jalan keluar atau penyelesaian.
2. Melaskanakan Evaluasi rutin bulanan menjadi salah satu cara untuk menekan terjadinya konflik atau masalah sehingga terminimalisir, selain itu evaluasi bulana juga menjadi wadah bermusyawarah dalam menyelesaikan konflik atau masalah.
67 Wirawan, Konflik dan Manajemen Konflik, 180
Resolusi menang-menang (win-win resolution) adalah penyelesaian yang di pandang manusiawi karena menggunakan segala pengetahuan, sikap, dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa di hargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh potensi masing masing dalam upaya menyelesaikan konflik.
strategi ini menolong memecah masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan memojokan orang. 68
Dari penjelasan yang telah di uraikan diatas dapat di simpulkan bahwa dalam penanganan konflik menggunakan Resolusi menang-menang (win-win resolution) yang terjadi di lembaga di lakukan dengan cara musyawarah dan dilakukanya evaluasi bulanan sebagai cara untuk meminimalisir munculnya konflik.
68 Rusdiana. 2015. Manajemen Konflik, 183
BAB V
PENUTUP