• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil tentang Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas IV SDI Al Azhar Plus Mojokerto Setelah Digunakan Strategi TGT

BAB II KAJIAN TEORIKAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian tentang Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas IV SDI Plus Al Azhar Mojokerto Setelah Digunakan Strategi TGT

2. Pembahasan Hasil tentang Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas IV SDI Al Azhar Plus Mojokerto Setelah Digunakan Strategi TGT

76

2. Pembahasan Hasil tentang Peningkatan Minat Belajar Siswa Kelas IV SDI Al Azhar Plus Mojokerto Setelah Digunakan Strategi TGT

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pembahasan mata pelajaran SKI tentang mengenal dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya melalui strategi TGT (Teams Games Tournament) hasil penilaian angket minat belajar pra siklus 11,11%, untuk siklus I menunjukkan prosentase sebesar 27,77%. Siswa yang berminat yaitu sebanyak 5 siswa dari 18 siswa. Pada perbaikan siklus II siswa mulai terbiasa menggunakan strategi TGT sehingga minat belajar siswa meningkat. Prosentase dari hasil angket minat pada siklus II memperoleh 88,88%. Siswa yang berminat yaitu 16 siswa. Perbandingan angket minat siswa antara siklus I dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut.

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00%

77

Grafik 4.3 Hasil Angket Minat Belajar

Pemaparan diatas menunjukkan bahwa strategi TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan minat belajar siswa dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat mencapai kriteria tinggi dan kriteria sangat tinggi. Dalam mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam materi mengenal dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa penelitian telah mengalami keberhasilan.

BAB V A.Kesimpulan

Dari seluruh urain yang penulis paparkan dalam tiap-tiap bab, maka dapat di tarik kesimpulan yakni:

1. Desa Trowulan merupakan desa yang mempunyai banyak peninggalan sejarah zaman Majapahit dan mempunyai banyak tradisi. Diantaranya tradisi Ruwah Desa, Kuda Lumping, Bantengan, Seni Patrol, Hadrah. Oleh sebab itu Masyarakat Desa Trowulan merupakan masyarakat yang bersifat sosial tinggi. Karena mempunyai banyak kegiatan sosial dan keagamaan diantarnya tahlilan dan dibaan. Dari kegiatan keagamaan dan sosial bisa menjadikan masyarakat mempunyai jiwa sosial yang tinggi dan nilai keagamaan yang baik dengan diadakannya kegiatan dibaan. Dan juga bisa menghasilkan generasi yang taat beragama dan sifat kesopanan juga diberikan orang tua ke anaknya. Desa Trowulan mengalami perkembangan yang sangat baik. Dan juga kondisi ekonomi masyarakat cukup baik. Diantaranya bekerja sebagai pegawai Negri dan juga pertanian yang menjadi komoditi utama masyarakat Trowulan.

2. Tradisi Ruwah Desa merupakan tradisi untuk mengenang arwah leluhur dan keselamatan desa. Mendoakan para tetua adat dan agama supaya tenang di sisi-Nya dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Karena doa-doa yang dipanjatkan dari kitab suci Alquran. tradisi tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar

68

masyarakat. Sehingga terjalinnya masyarakat yang sejahterah. Dengan adanya tradisi bisa melestarikan kebudayaan yang tidak akan hilang oleh perkembangan zaman.

3. Masyarakat sekitar Trowulan sangat menerima dengan adanya tradisi ruwah desa. Karena sebagai simbol untuk menjadikan desa Trowulan dijauhkan dari hal-hal buurk dan diberikan keselamatan. Sebagai bentuk rasa hormat masyarakat kepada arwah para leluhur. Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan tersebut karena menjaga rasa solidaritas antar masyarakat dengan masyarakat yang lain agar terjalinnya komunikasi yang baik.

B.Saran

Dari pengamatan dan pemahaman kita tentang tradisi buang sial di Dusun Trowulan Desa Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto dapat penulis sampaikan dalam pembahasan terakhir ini sebagai saran, agar dijadikan bahan pemikiran bagi kita semua dan masyarakat. Adapun saran-saran dari penulis sebagai berikut :

1. Mengharap kepada semua masyarakat desa Trowulan untuk tetap melestarikan tardisi atau kebudayaan tradisi buang sial atau Ruwah Desa sebagai tradisi lokal. Sehingga menjadi ikon peninggalan zaman dahulu agar bisa dinikmati anak cucu kita semua.

2. Bagi para masyarakat yang masih melestarikan tradisi tersebut supaya diturunkan ke anaknya agar bisa menjadi penerus yang akan datang.

69

Dari merekalah tradisi akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Sehingga kelestarian tradisi akan terus berjalan.

3. Untuk masyarakat bisa juga menjadi pengetahuan tentang bermacam-macam tardisi yang ada di seluruh indonesia, dan terutama di Desa Trowulan mempunyai banyak macam tradisi yang perlu kita lestarikan agar tidak hilang karena kemunculan tradisi-tradisi baru.

4. Apa yang penulis tuliskan dalam skripsi ini adalah masih sangat sederhana baik dari segi material maupun bahan data. Sehingga perlu saran maupun kritik dari pembaca.

5. Semoga kiranya pembaca mau memberikan tambahan isi dalam skripsi agar menjadi lebih baik dikemudian hari. Maka penulis berharap skripsi ini bisa menjadi penelitian yang baik bagi pembaca.

Dalam pembahasan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi data atau bahan penelitian agar menjadi lebih baik. Akan tetapi penulis juga menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan mungkin bisa dikatakan jauh dari sempurnah. Maka penulis mengharapkan dari semua pihak untuk memberikan saran-saran maupun kritik yang bersifat membangun . Apabila skripsi ini terdapat kesalahan dalam penulisan mohon maaf yang sebanyak-banyaknya. Karena kemampuan penulis ada batasnya dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

70

Semoga Allah selalu senantiasa memberikan kelancaran dan bimbingan rohani serta hidayah kepada kita semua. Dan memberikan petunjuk dalam melakukan kegiatan sehari-hari agar dijauhkan dari keburukan dan mendapatkan syafaat dari Allah. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA a. Buku

Herusatoto, Budiono, Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita, 2001.

Koentjoroningrat, Kebudayaan Jawa. Jakarta:Balai Pustaka, 1984.

Koentjoroningrat, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1990. Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi. UI Press: Jakarta, 1987.

Ma’arif, Ahmad Syafi’i, “Menembus Batas Tradisi,” Menuju Masa Depan Yang

Membebaskan. Jakarta:PT Kompas Media Nusantara, 2006. Mardalis, Metode Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara, 1995.

Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian, Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Pendekatan Sejarah.

Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991.

Soejono Soekamto, Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Gramedia, 1969.

Syamsul Arifin,“Pesantren sebagai Saluran Mobilitas Sosial ” Suatu Pengantar Penelitian.Universitas Muhammadiyah Malang, 2010.

Gertz, Cliffort, Abangan, Santri dan Priyayi Dalam Masyarakat Jawa, Terj. Aswab Muhasin. Jakarta: Pustaka Jawa, 1983.

Data Monografi Desa Trowulan Tahun 2016. b. Al-Qur’an

Al-Quran, 3 (Ali Imran).

c. Wawancara

Achmad Syafi’i, Wawancara,Trowulan.

Bandi, Wawancara,Trowulan.

Senoaji, Wawancara, Trowulan.

Sholikhin, Wawancara,Trowulan.

Sripurwadyo, Wawancara, Trowulan.

Taufikurrohman, Wawancara, Trowulan.

Umar Aziz, Wawancara, Trowulan.