• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus di RSUP Haji Adam Malik. Penelitian ini dilaksanakan mulai 11 Februari sampai dengan 12 Maret 2010 di RSUP Haji Adam Malik Medan dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Responden dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang melakukan rawat jalan di poliklinik RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini mencakup karakteristik demografi responden dan tingkat pengetahuan pasien diabetes tentang komplikasi diabetes melitus.

1.1 Data Demografi

Data demografi responden dapat dilihat pada tabel 1 yang meliputi usia, lama menderita diabetes melitus, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Berdasarkan penelitian diperoleh data mayoritas responden berusia 46-60 tahun sebanyak 40 responden (61,70%), mayoritas responden adalah laki-laki (56%), mayoritas responden berpendidikan SMA (58,5%), mayoritas memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta (41,5%)

Tabel.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Data Demografi Responden di RSUP Haji Adam Malik Medan (n = 65 orang)

Data Demografi Responden Frekuensi Persentase (%) Usia Mean 54 th 40-45 th 13 20,00 46-60 th 40 61,70 61-70 th 8 12,20 71-90 th 4 6,10

Lama Menderita Diabetes 0-5th 36 55,30 6-10th 19 29,30 10-15th 8 12,30

16-20th 2 3,10

Jenis Kelamin Laki-laki 37 56,90

Wanita 28 43,10 Pendidikan SD 5 7,70 SMP 14 21,50 SMU 38 58,50 Perguruan Tinggi 6 9,20 Tidak ada 2 3,10 Pekerjaan Wiraswata 27 41,50 buruh 4 6,20 PNS 22 33,80 Lain-lain 12 18,50

1.2 Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi akut dan kronis diabetes mellitus diketahui bahwa mayoritas pengetahuan pasien dikategorikan cukup dengan 45 responden (69,23%), kategori kurang 15 responden (23,07%) dengan skor (<12) dan baik 5 responden (7,70%) dengan skor (16-20).

Tabel.2 Gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus berdasarkan komplikasi akut dan kronis

Tingkat pengetahuan Skor Frekuensi Persentase(%)

Baik 16-20 5 7,70

Cukup 12-15 45 69,23

Kurang <12 15 23,07

Berdasarkan komplikasi akut tingkat pengetahuan pasien mayoritas kurang dengan jumlah responden sebanyak 34 responden (52,30%) dengan tingkat pengetahuan cukup 26 responden (40%) dan tingkat pengetahuan yang baik 5 responden (7,70%).

Tabel.3 Gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus berdasarkan komplikasi akut

Tingkat pengetahuan Skor Frekuensi Persentase(%)

Baik 7-8 5 7,70

Cukup 5-6 26 40,00

Kurang <5 34 52,30

Berdasarkan komplikasi kronis tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus di RSUP Haji Adam Malik Medan mayoritas responden memilki pengetahuan dengan kategori cukup 28 responden (43,07%), tingkat Pengetahuan kurang 26 responden (40%) dan tingkat pengetahuan baik 11 responden (16,93%).

Tabel.4 Gambaran tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus berdasarkan komplikasi kronis

Tingkat pengetahuan Skor Frekuensi Persentase(%)

Baik 10-12 11 16,93

Cukup 7-9 28 43,07

Kurang <7 26 40,00

Berdasarkan hasil penelitian di RSUP Haji Adam malik Medan diperoleh data (lampiran7 tabel A) distribusi frekuensi tentang komplikasi akut sebagai berikut sebanyak 50 responden (76,9%) mengetahui bahwa penurunan kadar gula darah di bawah 50 mg/dl adalah salah satu komplikasi diabetes melitus, sebanyak 48 responden (73,8%) mengatakan bahwa diabetes melitus adalah penyakit mematikan bila tidak ditangani secara cepat dan tepat, sebanyak 37 responden (56,9%) mengatakan bahwa tidak benar olah raga meningkatkan kadar gula darah penderita diabetes melitus, sebanyak 33 responden (50,8% ) pasien mengatakan bahwa efek dari alkohol pada penderita diabetes melitus adalah meningkatkan kadar gula darah, sebanyak 49 responden pasien (75,4%) membenarkan bahwa kadar gula darah yang mencapai 600mg/dl menyebabkan darah menjadi kental, sebanyak 48 responden (73,8%) mengatakan bahwa penghentian obat secara tiba-tiba akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah, sebanyak 38 responden (58,5%) membenarkan bahwa benar rasa cemas menyebabkan kadar gula darah menurun dan sebanyak 39 responden (60%) mengatakan tanda-tanda komplikasi diabetes adalah nafas cepat dan dalam, banyak kencing, haus berlebih dan mudah lelah.

Distribusi dan frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan komplikasi kronis diperoleh data, mayoritas menjawab benar diabetes melitus dalam waktu yang lama akan menyebabkan kurang peka terhadap nyeri (78,5%), diabetes melitus dapat menyebabkan luka dan infeksi (73,8%), diabetes melitus dapat menyebabkan denyut jantung penderitanya lebih cepat pada saat tidur 67,7%, menjawab benar bahwa pasien diabetes melitus memiliki resiko lebih besar terhadap penyakit jantung 83,1%, menjawab benar bahwa pengosongan lambung merupakan komplikasi dari diabetes mellitus (61,5%), pasien tidak setuju bahwa keringat pada pasien diabetes melitus sangat sedikit (55,4%), membenarkan penurunan kemampuan seksual pada pasien diabetes melitus disebabkan oleh pembuluh darah yang rusak (78,5%), mengatakan bahwa diabetes melitus tidak dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya (56,9%), pasien tidak setuju bahwa kurangnya penglihatan hanya disebabkan oleh usia dan tidak terkait dengan diabetes mellitus (67,7%), setuju bahwa kerusakan ginjal pada diabetes melitus dipengaruhi tekanan darah (73,8%), tidak setuju bahwa komplikasi pada ginjal disebabkan minum obat dan tidak ada pengaruh kadar gula darah (69,2 %) .

2. Pembahasan

Desain deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes melitus dengan jumlah responden yang terlibat adalah 65 orang pasien diabetes melitus yang rawat jalan di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi akut dan kronik 69,23% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup, 23,07% memiliki pengetahuan kurang, 7,70 %

dengan kategori baik. Tingkat pengetahuan berdasarkan komplikasi akut sebagian besar responden memilki pengetahuan yang kurang sebesar 52,30% , sedangkan tingkat pengetahuan tentang komplikasi kronis sebagian besar memilki pengethaun cukup (43.07%).

Tingkat pengetahuan yang bervarias dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang terdiri dari: pendidikan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi lingkungan, kebudayaan dan informasi (Notoadmojo,2002).

Umur merupakan salah satu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta sifat resistensi. Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut. Semakin tua umur seseorang semakin matang perkembangan mentalnya dan juga berpengauh pada pengetahuan yang diperolehnya, Akan tetapi, menjelang lansia kemampuan mengingat dan menerima suatu pengetahuan berkurang (Ahmadi 2001, dalam Hendra 2008) Pada penelitian ini mayoritas pasien pada usia 46-60 tahun sehingga kemampuan mengingat lebih menurun pada saat seseorang memasuki usia dewasa tengah sampai dengan lansia.

2.1 Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus tentang Komplikasi Akut Diabetes Melitus

Pengetahuan dijelaskan sebagai (knowledge) merupakan proses yang diketahui oleh manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri (Bahktiar A, 2005). Pernyataan ini menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan pengalaman belajar terhadap suatu hal. Data penelitian menunjukkan (56,9%) responden mengetahui bahwa tidak benar olahraga bertujuan meningkatkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus, (49,2%) mengetahui pengaruh alkohol pada pasien diabetes melitus adalah menurunkan kadar gula darah dan hanya (58,5%) dari responden yang mengetahui pengaruh cemas pada pasien diabetes melitus.

Berdasarkan data di atas bahwa terdapat perbedaan yang cukup besar antara jawaban yang benar dan salah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien belum memahami sepenuhnya komplikasi diabetes melitus dan indikator yang menyebabkan terjadinya suatu komplikasi diabetes melitus. Data tersebut juga mendukung hasil penelitian bahwa mayoritas pasien dalam kategori cukup. Pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal dari masing-masing individu. Perbedaan jawaban atas butir pernyataan di atas juga dipengaruhi oleh fakor lain yaitu pengalaman pasien, tingkat pendidikan masing-masing pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2003) bahwa sebagian besar pengetahuan dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat dari diri sendiri maupun orang lain, sedangkan tingkat pendidikan menentukan mudah tidaknya menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh dan pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pengetahuannya. Pengalaman pasien dapat diperoleh dari lamanya pasien mengalami suatu

penyakit dan tingkat pendidikan seseorang menunjukkan bagaimana respon seseorang terhadap suatu hal, pada penelitian ini mayoritas pasien pendidikannya adalah sekolah menengah atas dengan lama menderita diabetes melitus.

Pernyataan lain yang tidak menunjukkan perbedaan yang besar antara jawaban yang salah dan benar adalah mengenai batas kadar gula darah. Sebanyak (76,9%) mengetahui bahwa kadar gula di bawah 50mg/dl adalah komplikasi diabetes melitus dan (75, 4 %) mengetahui akibat kadar gula darah yang mencapai nilai lebih besar dari 600mg/dl. Pasien memiliki pengetahuan yang baik untuk hal kadar gula darah dikarenakan setiap pasien rutin memeriksa kadar gula darah dan memiliki pengetahuan maupun pengalaman tentang kadar gula darah dalam rentang yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa pasien memiliki pegetahuan pada tingkat menganalisis sesuai dengan Notoadmojo (2003) dimana kemampuan pasien dapat mengelompokan dan menggambarkan tentang kadar gula darah dan bagaimana kadar gula darah menjadi suatu komplikasi.

2.2 Pengetahuan Pasien Diabetes tentang Komplikasi Kronis Diabetes Melitus

Komplikasi kronis diabetes melitus adalah komplikasi akibat peningkatan kadar gula darah yang berlangsung lama yang timbul berangsur-angsur semakin berat, membahayakan dan terkadang tidak diketahui (Tandra, 2009).

Dari hasil penelitian diperoleh data yang meunjukkan bahwa hanya 53,9% responden mengetahui bahwa diabetes dapat menyebabkan kebutaan dan hanya 32,3% yang menyatakan bahwa diabetes dapat menyebabkan kurangnya penglihatan. Dua pernyataan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden

tidak mengetahui komplikasi yang mungkin akibat diabetes terhadap penglihatan. Responden pada penelitian mengetahui bahwa umur adalah faktor penurunan penglihatan tidak berkaitan dengan diabetes. Pada penelitian ini rata-rata pasien telah berusia 55 tahun, pasien meyakini bahwa penglihatan hanya dipengaruhi oleh usia karena rata-rata manusia mengalami penurunan fungsi penglihatan yang sama.

Pengetahuan seseorang dipengaruhi juga oleh keyakinan yang dimilikinya baik itu dari kebiasaan yang bersifat umum ataupun tidak (Notoadmojo,2003). Selain itu kurangnya pengetahuan pasien tentang komplikasi diabetes pada penglihatan disebabkan oleh lamanya tanda-tanda yang spesifik terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi. Hal ini berkaitan erat dengan pengalaman pasien dimana sebagian besar pasien mengalami diabetes melitus 0-5 tahun, sementara menurut Tandra (2008) tanda-tandanya adanya kerusakan mata karena diabetes melitus sering terjadi pada pasien yang menderita diabetes di atas lima tahun.

Pernyataan lain pada penelitian ini memberikan nilai yang hampir sama di mana rata-rata pasien dapat menjawab pernyataan dengan benar. Hal ini berkaitan dengan lama pasien menderita diabetes, di mana observasi peneliti juga menunjukkan bahwa rata-rata pasien yang menjadi responden telah mengalami komplikasi yang berkaitan dengan infeksi pada kaki, sensasi nyeri yang berkurang, komplikasi terhadap jantung, ginjal dan penyakit lain yang ada setelah mengalami diabetes dalam beberapa tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan

(Tandra, 2008) bahwa tanda adanya komplikasi telah muncul pada pasien yang menderita diabetes dalam beberapa tahun.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan pengambilan data yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 Februari sampai dengan 12 Maret 2010 di RSUP Haji Adam Malik Medan dan setelah membahas secara teoritis serta dilakukan pengujian hasil riset tentang Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus tentang Komplikasi diabetes melitus yang menjadi kesimpulan, yaitu: Tingkat pengetahuan pasien tentang komplikasi diabetes melitus mayoritas pasien memilki pengetahuan yang cukup.

2. Saran

2.1 Pelayanan Keperawatan

Tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus tentang komplikasi diabetes kategori cukup, oleh karena itu penelitian ini diharapkan menjadi data dasar, dan melalui penelitian ini diharapkan perawat bisa menjadi edukator, fasilitator dalam pencegahan komplikasi diabetes dengan pemberian informasi tentang yang berkaitan dengan komplikasi diabetes.

2.2 Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan pasien diabetes pada kategori cukup. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang faktor lain yang mempengaruhi peningkatan diabetes dan komplikasi diabetes.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, J. (2005). Komplikasi Kronik Diabetik Masalah Utama Penderita Diabetes dan Upaya Pencegahan. Diakses tanggal 22 Oktober 2009 dari :

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Bakhtiar,A. (2005). Filsafat Ilmu Dasar Pengetahuan. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.

D’Adamo, P. J., & Catherine W. (2006). Diabetes : Penemuan Baru Memerangi Diabetes Melalui Diet Golongan Darah. Yogyakarta : Bentang Pustaka. Hidayat, A. A.A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta

: Salemba Medika.

Inzucchi, E. (2004). The Diabetes Melitus Manual.Singapura Ilyas, S. (2004). Ilmu Perawatan Mata. Jakarta : Sagung Seto.

Kronergberg, H, Melmed, Polonsky,Larsen.(2008).William Textbook of endocrinology.philadelphia: Saunders

Medicastore. (2008). Komplikasi Diabetes Bisa Mematikan. Diakses tanggal 22

Oktober 2009 dari :

Nabil. (2009). Mengenal Diabetes. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Notoatmojo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Rahmadilayani, N. (2008). Hubungan antara Pengetahuan tentang Penyakit dan Komplikasi Diabetes pada Penderita Diabetes Melitus dengan Tingkat mengontrol Kadar Gula Darah. Diakses tanggal 23 September 2009. dari

Sastroasmoro, S., & Sofyan I. (1995). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Binarupa Aksara.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Soegondo, S, dkk. (1995). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Suryono.(2004).Penatalaksanaan Diabetes Melitus. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia

Tandra, H. (2007). Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

_______(2008). Diabetes Tanya Jawab Lengkap dengan Ahlinya.Jakarta. Gramedia PustakaUtama

Tjokroprawiro, A. (1997). Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Watloly,2005. Tanggung Jawab Pengetahua: mempertimbangkan epistemology secara cultural .Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

WHO. (2008). Diabetes. Diakses tanggal 22 Oktober 2009 dari :

WHO. (2008). Global Prevalence of Diabetes. Diakses tanggal 22 Oktober 2009 dari :

Yumizone. (2008). Kaki Diabetik . Diakses pada tanggal 16 September 2009. dari: http://yumizone.wordpress.com/2009/09/16/kaki-diabetik/

Lampiran 1

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Saya yang bernama Junita I. L. Siboro /061101074 adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus tentang Komplikasi diabetes melitus di RSUP H.Adam Malik medan”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Bapak/Ibu.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela sehingga Bapak/Ibu bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Identitas pribadi Bapak/Ibu akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini.

Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini.

Medan, Oktober 2009

Peneliti Respoden

Junita I. L. Siboro

Lampiran 3

PROPOSAL

− Biaya rental dan print proposal Rp 100.000

− Biaya internet Rp 50.000

− Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 50.000 − Fotocopy perbanyak proposal Rp 50.000 − Membeli sumber, tinjauan perpustakaan Rp 150.000

− Biaya survey awal Rp 42.000

− Biaya transportasi Rp 100.000

PENGUMPULAN DATA

− Transportasi Rp 100.000

− Fotocopy Rp 50.000

− Biaya penelitian Rp 114.000

ANALISA DATA DAN PENYUSUNAN LAPORAN

− Biaya rental dan print Rp. 50.000

− Penjilidan Rp. 100.000

− Fotocopy laporan penelitian Rp. 50.000

− CD Rp. 10.000

Rp 1.016.000

Lampiran 4

Kuesioner “Tingkat pengetahuan Pasien Diabetes Melitus tentang Komplikasi Diabetes Melitus”

A. Kuesioner Data Demografi

Berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang Anda anggap benar.

Nomor responden :

Umur :

Lama menderita Diabetes mellitus: 1. Jenis kelamin ( ) Laki-laki ( ) Perempuan 2. Pendidikan terakhir ( ) Tidak sekolah ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) Perguruan tinggi 3. Pekerjaan ( ) PNS ( ) Wiraswasta ( ) Buruh ( ) lainnya, sebutkan…… B. Kuesioner Pengetahuan

Berilah tanda checklist (√) pada pilihan yang Anda anggap benar. B = Benar

No. Pernyataan Benar Salah 1. Penurunan kadar gula darah dibawah 50mg/dl merupakan suatu

komplikasi diabetes.

2. Diabetes sewaktu-waktu dapat mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

3. Olah raga pada pasien diabetes dapat meningkatkan kadar gula darah.

4. Konsumsi alkohol pada pasien diabetes dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang tinggi.

5. Keadaan gula darah yang terlalu tingga mencapai 600mg/dl dapat membuat darah menjadi kental.

6. Penghentian obat anti diabetes secara tiba-tiba menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

7. Rasa cemas dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah. 8. Komplikasi diabetes dapat terlihat dengan nafas cepat dan dalam,

serta harum

9. Diabetes dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kurang peka terhadap nyeri.

10. Diabetes dapat berakibat luka dan infeksi pada kaki penderitanya 11. Diabetes menyebabkan denyut jantung penderitanya lebih cepat

pada waktu tidur.

12. Seseorang yang terkena diabetes memilki resiko lebih besar terhadap penyakit jantung

pengosongan lambung

14. Diabetes melitus dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak disadari.

15. Pengeluaran keringat pada penderita diabetes sangat sedikit

16. Penurunan kemampuan seksual pada penderita diabetes disebabkan oleh gangguan pembuluh darah

17. Diabetes tidak dapat menyebabkan kebutaan pada penderitanya 18. Kurangnya penglihatan pada pasien diabetes hanya disebabkan

oleh pengaruh usia, tidak ada hubungannya dengan diabetes

19. Kerusakan ginjal pada diabetes dipengaruhi oleh tekanan darah tinggi penderita diabetes mellitus

20. Komplikasi pada ginjal adalah akibat banyaknya minum obat bukan karena pengaruh kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Lampiran 7

A. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus tentang Komplikasi Akut

Pernyataan Benar Salah Frekuensi N Persentasi (%) Frekuensi n persentasi (%) 1. Kadar gula darah di bawah

50mg/dl adalah komplikasi diabetes

2. Diabetes melitus adalah penyakit yang mematikan bila tidak di tangani secara cepat dan tepat

3. Olahraga dapat meningkatkan kadar gula darah

4. Konsumsi alkohol akan menyebabkan kadar gula darah meningkat.

5. Keadaan gula darah yang mencapai 600mg/dl menyebabkan darah kental

6. Penghentian obat pada orang diabetes melitus menyebabkan kadar gula darah meningkat

7. Cemas menyebabkan kadar gula darah menurun

8. Tanda-tanda komplikasi diabetes adalah nafas ccepat yang dalam, bannyak kencing, rasa haus berlebih dan mudah lelah

50 48 28 33 49 48 38 39 76,9 73,8 43,1 50,8 75,4 73,8 58,5 60 15 17 37 32 16 17 27 26 23,1 26,2 56,9 49,2 24,6 26,2 41,5 40

B. Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus tentang Komplikasi Kronis

Frekuensi N Persentase (%) Frekuensi n Persentase (%)

1. Diabetes melitus dalam waktu yang lama akan menyebabkan kurang peka terhadap nyeri.

2. Diabetes melitus dapat menyebabkan luka dan infeksi 3. Diabetes melitus dapat menyebabkan denyut jantung penderitanya lebih cepat pada saat tidur.

4. Pasien diabetes melitus memiliki resiko lebih besar terhadap penyakit jantung.

5. Salah satu komplikasi pada penderita diabetes melitus adalah pengosongan lambung.

6. Diabetes melitus dapat menyebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak disadari.

7. Keringat pada pasien diabetes melitus sangat sedikit.

8.Penurunan kemampuan seksual dapat terjadi pada diabetes melitus.

9 Diabetes melitus tidak akan menyebabkan kebutaan pada penderitanya.

10.Kurangnya penglihatan hanya disebabkan oleh usia tidak berhubungan dengan penyakit diabetes melitus.

11. Kerusakan ginjal pada diabetes melitus dipengaruhi tekanan darah

12. Komplikasi pada ginjal disebabkan minum obat dan tidak ada pengaruh kadar gula darah .

51,5 48 44 54 40 53 29 51 28 44 48 20 76,5 73,8 67,7 83,1 61,5 81,5 44,6 78,5 43,1 67,7 73,8 30,8 14 17 21 11 25 12 36 14 37 21 17 45 21,5 26,2 32,3 16,9 38,5 18,5 55,4 21,5 56,9 32,3 26,2 69,2

Dokumen terkait