• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARU ACTK

7 PEMBAHASAN UMUM

Agroindustri kelapa potensial untuk dikembangkan di Indonesia namun masih tertinggal jauh dari Filipina. Perlu upaya untuk mengejar ketertinggalan dari Filipina dengan melakukan pengembangan produk baru khususnya dari bagian buah kelapa yang belum optimal dikembangkan yaitu tempurung kelapa. Tempurung kelapa yang dahulu hanya dianggap sebagai limbah atau bila dijual pun nilai jualnya rendah, ternyata dapat diproduksi menjadi asap cair yang mengandung beragam senyawa kimia yang bermanfaat sebagai bahan baku industri (Hasanah et al. 2012).

Pengembangan produk baru asap cair tempurung kelapa dimulai dengan mendapatkan konsep produk baru yang dapat dikembangkan. Melalui serangkaian tahapan seperti yang dibahas pada Bab 2, penelitian ini telah menemukan beberapa konsep produk baru yang dapat dikembangkan dari asap cair tempurung kelapa yakni: pengawet makanan, pewarna makanan, flavor, antioksidan, sabun, shampoo antiketombe, obat gatal, obat sakit kulit, penghilang bau, sterilizing agent, additive untuk rubber sheet, fumigan pada industri kayu, termisida, pupuk

alami, hormon pertumbuhan tanaman, pestisida, herbisida, insektisida, fungisida, repelen, serta obat dan campuran makanan ternak.

Setelah diketahui konsep produk baru yang dapat dikembangkan maka perlu diseleksi konsep produk yang menjadi prioritas untuk pengembangan pada tahap berikutnya. Hal ini karena pada dasarnya pengembangan produk baru merupakan suatu rangkaian proses yang terbagi menjadi beberapa tahap (gate). Konsep

produk baru yang dikembangkan pada suatu tahap harus dievaluasi secara ketat dan cermat demi menjamin bahwa hanya konsep produk baru yang dinilai akan sukses yang akan diproduksi dan diluncurkan ke pasaran.

Seperti yang terjadi pada perusahaan yang sedang melakukan pengembangan produk baru, pemilihan konsep ini bukan merupakan hal yang mudah, karena kesalahan dalam memilih konsep dapat mengakibatkan kegagalan produk setelah dipasarkan. Oleh karena itu, berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, diketahui bahwa perusahaan memerlukan suatu sistem pendukung keputusan yang mudah, handal, tepat dan cepat untuk menyeleksi konsep-konsep produk baru yang akan dikembangkan ke tahap concept development. Sistem

pendukung keputusan ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menurunkan resiko kegagalan suatu produk di pasaran, sehingga dapat mengefisienkan biaya yang khusus dialokasikan untuk kegiatan pengembangan produk baru.

Pada penelitian ini telah dirancang bangun sistem pendukung keputusan (SPK) intelijen untuk konsep produk baru. SPK intelijen dirancang berbasis komputer interaktif yang membantu para pengambil keputusan dalam pemilihan konsep produk baru yang akan dikembangkan. SPK intelijen ini diberi nama Co- NPD. Co-NPD dibentuk dari sistem manajemen basis model, sistem manajemen basis model, dan sistem manajemen dialog. Sistem manajemen basis model dibangun oleh model prediksi tingkat sukses dan model penentuan nilai dan rekomendasi konsep produk baru. Sistem manajemen basis data terdiri dari data konsep produk baru yang akan dikembangkan, data bobot kriteria dan sub kriteria, serta data hasil penilaian pakar terhadap determinan kuantitas bahan baku, potensi

66

pasar, dan keunggulan produk, serta data penilaian pakar untuk sub kriteria dari kebaruan, dan attractiveness. Konfigurasi model Co-NPD dapat dilihat pada

Gambar 15.

Data produk agroindustri sejenis

Data bobot kriteria (tingkat sukses, kebaruan, dan attractiveness)

Data bobot dari profit, penjualan, pangsa pasar dalam negei, pangsa pasar dalam negeri

Data bobot dari kebaruan untuk dunia dan kebaruan untuk agroindustri

Data bobot dari tren, keberlanjutan kebutuhan akan produk, pengaruh terhadap sektor lain, dan kemampuan

produk dalam memenuhi kebutuhan

Model prediksi tingkat sukses

Model penentuan nilai dan rekomendasi konsep produk

Data konsep produk berdasarkan variabel kesinambungan kuantitas bahan baku, potensi pasar, dan keunggulan produk

Data konsep produk berdasarkan sub-kriteria kebaruan dan attractiveness Data hasil prediksi tingkat sukses konsep

produk baru

SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

SISTEM MANAJEMEN BASIS MODEL SISTEM PENGOLAHAN TERPUSAT

SISTEM MANAJEMEN DIALOG PENGGUNA

Gambar 15 Konfigurasi model Co-NPD

Model prediksi tingkat sukses dibangun dengan sistem intelijen khususnya jaringan syaraf tiruan, sedangkan model penentuan nilai dan rekomendasi konsep produk baru dengan metode perbandingan berpasangan, dan Bayes. Model prediksi tingkat sukses terdiri dari 4 sub-model prediksi: profit, penjualan, pangsa

pasar dalam negeri dan pangsa pasar luar negeri. Hasil prediksi dari model ini bersama dengan 2 kriteria lain yaitu kebaruan dan attractiveness dikembangkan

menjadi model penentuan nilai konsep produk baru dalam bentuk persamaan matematika sebagai dasar pengelompokaan rekomendasi pengembangan konsep produk baru.

Co-NPD dibuat dalam bentuk aplikasi yang mudah digunakan di perusahaan. Pengguna dalam hal ini manajer R and D, atau bahkan pimpinan

perusahaan dapat dengan mudah menggunakan aplikasi berbasis Windows tahun

2010. Syarat dan spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan untuk

pengoperasian Co-NPD ini adalah: prosessor setara Pentium 4, RAM 512 MB,

hardisk 4 GB, dan sistem operasi Windows XP tahun 2010.

Pengguna hanya tinggal mengikuti petunjuk pengisian dan langsung mengklik pada jawaban yang sesuai dan secara otomatis diperoleh rekomendasi konsep produk baru yang dinyatakan dengan penilaian kurang potensial, cukup potensial dikembangkan namun perlu perbaikan, cukup potensial dikembangkan, potensial dikembangkan, dan sangat potensial dikembangkan. Kelebihan dari aplikasi ini adalah kemudahan penggunaan dan instalasi di Windows. Aplikasi ini

masih memiliki kekurangan yaitu beberapa penilaian misalnya kebaruan dan

attractiveness harus benar-benar dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman

dan ditunjang oleh data-data lain yang akurat misalnya data permintaan produk. Secara keseluruhan aplikasi ini akan dapat digunakan pada industri bila ditunjang dengan kemampuan user yang ahli dan berpengalaman. Sistem pendukung keputusan intelijen untuk seleksi konsep produk baru memberikan rekomendasi bahwa yang menjadi prioritas pertama untuk dikembangkan adalah produk- produk pertanian khususnya pupuk dan pestisida alami.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

1. Konsep produk baru yang dapat dikembangkan dari asap cair yaitu pengawet makanan, pewarna makanan, flavor, antioksidan, sabun, shampoo antiketombe, obat gatal, obat sakit kulit, penghilang bau, sterilizing agent, additive untuk rubber sheet, fumigan pada industri kayu, termisida, pupuk

alami, hormon pertumbuhan tanaman, pestisida, herbisida, insektisida, fungisida, repelen, dan obat dan campuran makanan ternak.

2. Determinan utama yang mempengaruhi kesuksesan produk baru yaitu kuantitas bahan baku, peluang pasar, dan keunggulan produk. Kriteria sukses produk baru agroindustri yaitu profit, penjualan, pangsa pasar dalam negeri dan pangsa pasar luar negeri.

3. Arsitektur jaringan dengan menggunakan 13 neuron pada lapisan masukan, 26 neuron pada lapisan tersembunyi, dan 11 neuron pada lapisan keluaran, dengan parameter learning rate 0,01, dan goal 10-4 menghasilkan: Model

prediksi profit yang paling akurat dibentuk dari fungsi aktivasi lapisan masukan tansig, lapisan keluaran purelin, metode pembelajaran trainlm, dengan MSE sebesar 2.00E-08, nilai R pelatihan = 1, dan epoch sebesar 9

dengan akurasi 91,60%. Model prediksi penjualan yang paling akurat dibentuk dari fungsi aktivasi lapisan masukan tansig, lapisan keluaran tansig,

68

metode pembelajaran trainlm dengan MSE sebesar 0.00170, nilai R pelatihan= 0.98963, epoch sebesar 50, dengan akurasi 86,34%. Model

prediksi pangsa pasar dalam negeri yang paling akurat dibentuk dari fungsi aktivasi lapisan masukan tansig, lapisan keluaran purelin, metode pembelajaran trainlm dengan MSE terkecil 5.57E-13, nilai R pelatihan = 1, dan epoch sebesar 13 dan akurasi 97,62%. Model prediksi pangsa pasar luar

negeri penjualan yang paling akurat dibentuk dari fungsi aktivasi lapisan masukan tansig, lapisan keluaran purelin, metode pembelajaran trainlm, dengan MSE terkecil 4.73E-14, nilai R pelatihan= 1, epoch sebesar 12,

dengan akurasi 94,16%.

4. Terdapat 5 kategori rekomendasi untuk pengembangan konsep produk baru yaitu kurang potensial, cukup potensial dikembangkan namun perlu perbaikan, cukup potensial dikembangkan, potensial dikembangkan, dan sangat potensial dikembangkan.

5. Pemodelan prediksi tingkat sukses konsep produk baru dilakukan dengan jaringan syaraf tiruan.

6. Pemodelan penentuan nilai dan rekomendasi konsep produk baru dilakukan dengan perbandingan berpasangan dan metode Bayes.

7. Pada penelitian ini telah dirancang bangun sistem pendukung keputusan intelijen untuk seleksi konsep produk baru berdasarkan kriteria tingkat sukses, kebaruan, dan attractiveness.

8. Konsep produk baru yang menjadi prioritas pertama dan dinyatakan potensial dikembangkan adalah adalah pupuk alami, hormon pertumbuhan tanaman, herbisida, pestisida, insektisida, fungisida dan repelen dinyatakan potensial dikembangkan.

Saran

1. Pada pemodelan prediksi tingkat sukses dengan jaringan syaraf tiruan, perlu dilakukan optimasi penentuan jumlah neuron pada lapisan tersembunyi dengan penggunaan genetic algorithm.

2. Perlu penelitian yang mengembangkan konsep produk baru asap cair tempurung kelapa berdasarkan kearifan lokal masyarakat Indonesia.

3.

Perlu dikembangkan penilaian kriteria attractiveness khususnya tren dengan

penggunaan sistem intelijen untuk penyempurnaan SPK intelijen seleksi konsep produk baru.