• Tidak ada hasil yang ditemukan

memadai dalam pengelolaan kawasan taman pesisir jeen womom sehingga dalam 5 tahun kedepan, diharapkan beberapa sarpras penting dapat dibangun dan disediakan oleh Pemerintah Provinsi, Kabupaten maupun para pihak yang bekerja dalam pengelolaan Taman Pesisir Keen Womom.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut:

a. Identifikasi kebutuhan dan desain sarana dan prasarana berupa Master Plan, Maket dan Action Plan

b. Melaksanakan Pembangunan Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan hasil kajian dan identifikasi seperti Kantor UPTD, Pos Pemantauan penyu, MCK, Infrastruktur jalan pengelolaan, Jalan lingkar dalam kawasan/Jogging Track, Kolam Pembesaran tukik, Shelter, Pondok Wisata, Menara Pengawas, Pagar Pelindung Pantai, Mess Karyawan, Management Informasi System, , Klinik Penyu dan Hatchery/Kandang Relokasi, pemeliharaan Bangunan (Kantor/Pos) . c. Melakukan pengadaan Sarana dan Prasarana seperti CCTV infra red,

Speed Boat (lengkap), Mobil Double Cabin, Roda dua Trail, Radio Reciever , Handy Talky, Teropong infra red, GPS, Room theater

77 (peralatan audio visual), Meubeler (kantor, mess, ruang rapat, room theater mushola), Infocus + screen, Sarana Tapal batas laut, Muoring Buoy, Rambu-rambu konservasi, Papan Informasi, Papan nama kawasan (billboard), Kamera infra red, 1 set Perlengkapan kerja karyawan : (seragam kerja,sepatu boot, jas hujan, topi, tas lapang, senter), Peralatan pemantauan penyu, Peralatan relokasi sarang penyu, peralatan pengendalian predator, Peralatan penetasan, Peralatan kualitas air, Peralatan Tagging, Peralatan klinik penyu, Pengadaan hardware dan software Management Information System, Peralatan Selam (BCD, regulator,wetsuit,masker, snorkel, fins, tabung, kompresor) dan Peralatan Kantor.

d. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang telah diadakan dan di bangun untuk kepentingan pengelolaan kawasan Taman Pesisir Jeen Womom.

4. Pengembangan kebijakan dan aturan pengelolaan dan pemanfaatan

Status kebijakan saat ini , dalam pengelolaan Taman Pesisir Jeen Womom belum ada kebijakan yang dibuat baik di tingkat Pemerintah Kabupaten Tambrauw maupun di Tingkat Pemerintah Propinsi Papua Barat.

Dalam pengelolaan kawasan 5 tahun kedepan, diharapkan ada kebijakan yang telah diterbitkan untuk mendukung pengelolaan kawasan.

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk pelaksanaan program ini adalah :

78 a. Penyusunan aturan pengelolaan dan pemanfaatan

- Peraturan Daerah tentang Perlindungan Penyu di Kabupaten Tambrauw

- Peraturan Daerah tentang Perlindungan Penyu di Propinsi Papua Barat

- Peraturan Daerah ekowisata berbasis konservasi penyu (BLUD) di Kabupaten Tambrauw

- Peraturan Bupati Tambrauw tentang kemitraan : konsultan individu, profesional maupun LSM yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Taman Pesisir Jeen Womom. Kemitraan pengelolaan KKP merupakan kerjasama yang dilakukan oleh unit organisasi pengelola dengan para mitra atas dasar prinsip-prinsip kesetaraan, keterbukaan, saling menguntungkan dan pemberdayaan. Melalui kemitraan pengelolaan ini diharapkan pengelolaan TP Jeen Womom dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Kemitraan pengelolaan diformalkan dalam bentuk Perjanjian Kemitraan.

Pada proses Peraturan Bupati tentang Kemitraan akan dilakukan tahapan sebagai berikut :

Sosialisasi rencana kerja kepada para mitra

Membuat kajian akademik tentang panduan dan prosedur bekerja/berkunjung dalam kawasan konservasi perairan

Konsultasi publik tentang kajian akademik panduan dan prosedur bekerja /berkunjung ke kawasan konservasi perairan

79 Pengesahan dan adopsi panduan dan bekerja

dalam kawasan konservasi perairan oleh dinas terkait

Melakukan pertemuan untuk menyepakati jadwal dan agen pertemuan rutin dengan para mitra

- Master Plan Pengelolaan ekowisata Penyu di Kabupaten Tambrauw,

- Revisi Surat Keputusan Bupati Tambrauw tentang Forum Kolaborasi pengelolaan kawasan Taman Pesisir Jeen Womom

- Surat Keputusan Gubernur Provinsi Papua Barat tentang Forum Kolaborasi Pengelolaan kawasan Taman Pesisir Jeen Womom.

- Peraturan Bupati Tambrauw tentang sistem Retribusi bagi pelaku usaha dan wisatasan yang berkunjung untuk ekowisata penyu

- Peraturan Kepala UPTD terkait beberapa Standard Operation Procedure (SOP) yang digunakan dalam operasional kantor, pengelolaan kawasan, ekowisata, penggunaan peralatan.

b. Penataan batas kawasan

- Surat Keputusan Bupati Tambrauw tentang Tim Penataan Batas kawasan Taman Pesisir Jeen Womom

c. Kebijakan Pengawasan terpadu

- Peraturan Bupati Tambrauw tentang Pengawasan terpadu Taman Pesisir Jeen Womom

- Surat Keputusan Bupati Tambrauw tentang Tim Pengawasan terpadu Taman Pesisir Jeen Womom

80 5. Inisiasi dan pengembangan Pendanaan berkelanjutan

Status pendanaan saat ini, Unit Pelaksana Teknis Daerah masih dibiayai oleh APBD , namun hanya masih sebatas pada operasional kantor UPTD. Sistem pendanaan ini hanya masih sebatas pada kebijakan Pemerintah Kabupaten, sehingga diharapkan secara permanen Pemerintah Propinsi hingga Pemerintah Pusat untuk lebih berkolaborasi dalam pengembangan sistem pendanaan kegiatan pengelolaan kawasan.

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan program ini adalah :

a. Identifikasi pendanaan berkelanjutan

Lembaga pengelola melaksanakan kajian untuk mengidentifikasi pendanaan berkelanjutan bagi pengelolaan kawasan Taman Pesisir Jeen Womom kedepan. Hal ini akan terwujud dalam Dokumen Perencanaan Pendanaan Berkelanjutan.

b. Pengembangan model investasi dalam kawasan

Lembaga pengelola juga melaksanakan kajian pengembangan model investasi dalam kawasan Taman Pesisir Jeen Womom, terutama yang menunjang peningkatan ekonomi masyarakat di dalam Taman Pesisir Jeen Womom.

6. Pembentukan jejaring kawasan konservasi perairan

Jejaring KKP adalah kumpulan individu KKP yang dikelola secara bersama-sama dan sinergis pada berbagai skala luasan dan dengan berbagai tingkat perlindungan untuk memenuhi tujuan pengelolaan yang lebih efektif, komprehensif dan berkelanjutan dibandingkan dengan pengelolaan kawasan konservasi secara

81 sendiri-sendiri (modifikasi dari IUCN, 2007). Jejaring KKP dibentuk berdasarkan keterkaitan biofisik antar KKP dan dapat ditambah dengan memperhatikan keterkaitan aspek sosial, ekonomi dan budaya, dan/atau aspek tata kelola. TP Jeen Womom merupakan salah satu KKP yang terdapat di Provinsi Papua Barat atau yang dikenal dengan Bird’s Head Seascape (BHS). KKP di BHS dapat membentuk jejaring KKP berdasarkan ketiga aspek diatas.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut: - Kajian Pembentukan Jejaring Kawasan Konservasi Perairan - Koordinasi Jejaring Kawasan Konservasi Perairan

7. Pengembangan organisasi/kelembagaan masyarakat/adat

Peran organisasi/kelembagaan masyarakat/adat yg diharapkan dalam pengelolaan kawasan, hak masyarakat adat terhadap kawasan (petuanan), kelembagaan masyarakat adat yg ada disekitar kawasan.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut: a. Sosialisasi pentingnya kelembagaan adat di kampung

b. Sidang adat untuk pembentukan kelembagaan di kampung

c. Menyusun dan sosialisasi aturan adat

d. Menata mekanisme bekerja didalam kampung

e. Penataan dan penguatan kearifan lokal untuk meningkatkan kerja bersama

82 Penetapan kawasan merupakan mandat tindaklanjut setelah sebuah KKP di cadangkan. PermenKP No. 2 Tahun 2009 menyebutkan KKP yang telah dicadangkan selanjutnya diusulkan kepada Menteri untuk ditetapkan menjadi KKP.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut:

a. Menyiapkan dokumen-dokumen untuk pengusulan penetapan b. Koordinasi dan pengusulan penetapan TP Jeen Womom ke

Menteri

9. Penataan Batas Kawasan

Penataan batas dalam rangka realisasi legalitas status kawasan diperlukan untuk menegaskan batas definitif di lapangan serta memperoleh status hukum yang jelas dan pasti, sehingga akan menunjang kegiatan – kegiatan perencanaan dan pelaksanaan (pembinaan dan pengawasan) kawasan konservasi pesisir dan pulau- pulau kecil.

Sesuai dengan mandat Permen Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil dan Permen Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan, bahwa penetapan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Penetapan suatu kawasan menjadi kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil wajib didukung dengan berbagai data sehingga hasil penetapan tidak menimbulkan berbagai masalah lain

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut: a. Menyiapkan dokumen-dokumen untuk pengusulan penetapan

83 b. Koordinasi dan pengusulan penetapan TP Jeen Womom ke

Menteri

10. Pengawasan Kawasan

Pengawasan kawasan Taman Pesisir Jeen Womom sangat penting mengingat luasannya yang besar. Pengawasan dilakukan dengan melibatkan para pihak terkait dan masyarakat setempat.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut: a. Patroli Rutin

b. Patroli terpadu

11. Monitoring dan evaluasi program.

Monitoring rutin dilakukan ketika program/strategi masih berjalan. Monitoring untuk melihat sampai sejauh mana (kemajuan) program-program yang telah dijalankan. Apakah telah mencapai keluaran yang diharapkan atau belum dan apakah telah mampu menghasilkan perubahan sebagaimana yang diharapkan atau belum.

Sedangkan evaluasi dilakukan di akhir program/strategi atau ketika suatu program/strategi telah selesai dilaksanakan seluruhnya. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai efektifitas program yang dijalankan. Apakah memiliki kontribusi yang besar bagi suatu perubahan/perbaikan ataukah tidak. Dengan evaluasi ini akan diketahui apakah program-program yang dijalankan perlu terus dilakukan atau perlu ada perbaikan atau program baru yang diharapkan akan lebih berhasil.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut:

a. Monitoring pelaksanaan kegiatan program penguatan kelembagaan

84 b. Evaluasi

5.2.2 Strategi penguatan pengelolaan sumberdaya kawasan

Penguatan pengelolaan sumberdaya TP Jeen Womom dilakukan melalui program dan kegiatan berikut:

1. Perlindungan penyu dan pengelolaan habitatnya.

Pada saat ini, sebagai kawasan pantai peneluran penyu di Kabupaten Tambrauw, Taman Pesisir Jeen Womom lebih diutamakan pada upaya menyelamatkan penyu yang akan melakukan aktifitas bertelur, perlindungan sarang dari serangan predator dan kerusakan sarang akibat ombak pasang yang tinggi. Dalam 5 tahun kedepan program perlindungan penyu dan pengelolaan habitatnya dapat meningkatkan jumlah sukses penetasan tukik dan menurunkan jumlah kerusakan sarang akibat serangan predator dan ombak.

Kegiatan untuk menjalankan program ini sebagai berikut: a. Pemantauan aktifitas penyu bertelur

Pemantauan dilakukan pada pagi dan malam hari. Pemantauan pagi dilakukan untuk mendata jumlah sarang telur penyu, sarang terpredasi, serta sarang hilang akibat tergerus abrasi. Sedangkan pemantauan malam, selain untuk mendata hal-hal tersebut, juga dilakukan untuk mendata individu betina yang naik bertelur. Pada pengamatan malam, setiap individu bertelur yang berhasil dijumpai, sebisanya diukur panjang dan lebar lengkung karapasnya, serta dipasangi nomor tag (PIT tag dan Flippers tag).

Sementara ini, pemasangan nomor Pit tag seri 12xxxxxxxA diberlakukan untuk pantai Jeen Jessa, dan seri 13xxxxxxxA untuk Pantai Jeen Syuab. Pemantauan pagi dilakukan

85 sepanjang tahun pada saat sebelum dan ketika memasuki musim peneluran. Pemantauan malam dilakukan pada musim peneluran saja. Di Jeen Jessa, kegiatan ini dilakukan dari April - September, sedangkan di Pantai Jeen Syuab dari Oktober - Maret. Musim puncak peneluran di Jeen Jessa adalah Juni – Juli, sedangkan di Jeen Syuab adalah dari Desember – Februari.

b. Relokasi sarang terancam

Melaksanakan kegiatan pemantauan sarang yang terancam rusak terutama yang penyebab kerusakan sarang penyu bukan organisme/predator melainkan kondisi alam seperti ombak, panas terik dan banjir.

Kegiatan yang dilakukan berupa relokasi sarang penyu ke tempat yang aman atau ke kandang relokasi (Hatchery). Sarang penyu yang direlokasi paling banyak adalah sarang yang terancam rusak akibat tingginya air pasang yang dapat merendam sarang.

c. Pengendalian predator

Predasi adalah serangan dan penghancuran langsung satu organisme terhadap organisme lainnya. Intensitas Penyu belimbing dan sarangnya mengalami serangan oleh organisme lain ini sering terjadi. Organisme lain ini disebut sebagai predator.

Predator yang menyerang penyu dan sarangnya adalah Anjing, Biawak, Babi hutan dan Buaya.

Kegiatan pengendalian predator dilakukan dengan beberapa metode kegiatan sebagai berikut :

- Menutup sarang dengan jaring - Memasang Jerat Babi

86 - Memasang Jerat Biawak

- Jerat Buaya

d. Kelompok Masyarakat Pengawas

Kelompok Masyarakat Pengawas Zonasi dalam taman pesisir (termasuk Sarang penyu) adalah bentuk pelibatan masyarakat adat dalam upaya perlindungan penyu dan pengendalian predator.

Kegiatan yang dilakukan pada program ini adalah : - Pembentukan kelompok masyarakat pengawas - Pelatihan kelompok masyarakat pengawas - Pengaturan mekanisme bekerja POKMASWAS - Pelaksanaan pengawasan

2. Perlindungan dan pelestarian vegetasi pesisir

Pada saat ini, ekositem vegetasi pesisir memiliki peranan penting sebagai daya dukung terhadap morfologi pantai yang tetap mempertahankan pantai berpasir yang merupakan habitat peneluran penyu. Jika vegetasi pantai rusak maka akan menyebabkan kerusakan pantai akibat abrasi.

Selain itu, vegetasi pesisir pantai merupakan habitat dari beberapa jenis satwa endemik yang berpotensi sebagai objek ekowisata yang dapat dikembangkan.

Kegiatan untuk menjalankan program ini sebagai berikut: a. Kajian jenis vegetasi pesisir

b. Kajian pola pemanfaatan vegetasi pesisir 3. Perlindungan dan pelestarian habitat perikanan

87 Pada saat ini, wilayah perairan Taman Pesisir Jeen Womom diperuntukan sebagai Sub Zona Perikanan Berkelanjutan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai peneluran sebagai wilayah tangkapan ikan.

Berkaitan juga, wilayah perairan ini juga merupakan wilayah ruaya penyu selama musim bertelur sehingga perlu dikedepankan prinsip kehati-hatian dalam pemanfaatannya.

Kegiatan untuk menjalankan program ini sebagai berikut: a. Sosialisasi alat tangkap yang ramah penyu

b. Pengamanan kawasan Sub Zona Perikanan Berkelanjutan c. Penegakan hukum

4. Penelitian dan Pengembangan

Program penelitian dan pengembangan menjadi pendekatan ilmiah dalam mendapatkan kondisi kawasan yang bermanfaat bagi pengelolaannya. Hasil penelitian akan menjadi arahan bagi pengembangan pengelolaan kawasan kedepan.

Secara specifik bagi daya dukung kawasan seperti kondisi terkini dari keberadaan penyu dan aktifitas penelurannya, pemanfaatan perikanan, vegetasi pesisir, tingkat kesuksesan penetasan telur dan perubahan morfologi pantai dan suhu akibat perubahan iklim.

Kegiatan untuk menjalankan program ini sebagai berikut:

a. Identifikasi garis dasar (base line) biofisik : (Penyu, pemanfaaan perikanan, Vegetasi pantai)

b. Identifikasi garis dasar (base line) Sosekbud c. Kajian sukses penetasan penyu

d. Kajian kondisi suhu pasir dan perubahan morfologi pantai

e. Penelitian dan Pengembangan teknologi pengelolaan sumber daya Pesisir

88 5. Pemanfaatan Sumber daya Kawasan

Saat ini, pemanfaatan sumberdaya kawasan hanya masih sebatas pada ekoturisme penyu yang belum tertata dengan baik, sehingga kegiatan ini perlu rencanakan dengan baik agar tidak berdampak buruk bagi kelestarian penyu, ekosistem pesisir dan masyarakat lokal yang belum siap.

Kegiatan untuk menjalankan program ini sebagai berikut: a. Model Pengelolaan Ekowisata berbasis konservasi penyu.

Model pengelolaan ini akan terdiri dari :

- Penyusunan desain pengembangan ekowisata penyu, - Lokakarya hasil desain pengembangan ekowisata penyu, - Sosialiasasi hasil desain pengembangan ekowisata penyu, - Mempublikasikan wisata sesuai dengan desain wisata,

- Identifikasi kebutuhan infrastruktur yang mendukung pengembangan ekowisata penyu,

- Pembangunan infrastruktur prioritas,

- Pembentukan kelompok masyarakat pengelola ekowisata b. Pengelolaan ekowisata Bahari (surfing, sunset, outbound)

Kegiatan Pengembangan ekowisata Bahari akan terdiri dari : - Penyusunan desain pengembangan ekowisata Bahari, - Lokakarya hasil desain pengembangan ekowisata bahari, - Sosialiasasi hasil desain pengembangan ekowisata bahari, - Mempublikasikan wisata sesuai dengan desain wisata,

- Identifikasi kebutuhan infrastruktur yang mendukung pengembangan ekowisata bahari,

89 c. Pengelolaan Ekowisata Hutan Tropis dan Bird Watching

- Penyusunan desain pengembangan Tropis dan Bird Watching,

- Lokakarya hasil desain pengembangan Tropis dan Bird Watching,

- Sosialiasasi hasil desain pengembangan ekowisata Tropis dan Bird Watching,

- Mempublikasikan ekowisata sesuai dengan desainnya,

- Identifikasi kebutuhan infrastruktur yang mendukung pengembangan ekowisata Tropis dan Bird Watching,

- Pembangunan infrastruktur prioritas,

6. Penguatan dan Pengembangan data dan informasi

Saat ini, Unit Pelaksana Teknis Taman Pesisir Jeen Womom belum memiliki Basis Data dan Informasi yang baik terutama dalam mengkompilasi seluruh data dan informasi dalam pengelolaan kawasan. Dalam 5 Tahun kedepan, UPT Pengelola harus dapat menata kembali basis data dan informasi yang baik.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan Basis Data dan informasi b. Validasi dan penyelarasan data 7. Koordinasi pengawasan

Saat ini, belum ada pengawasan kawasan yang terpadu dan dilakukan. Pengawasan sangat penting dalam mengamankan kawasan dari aktifitas ilegal yang akan mengganggu kawasan TP Jeen Womom.

90 Keterlibatan para pihak terkait dalam melakukan pengawasan tergantung dari perencanaan pelaksanaan kegiatan pengawasan.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

a. Rakor bidang pengawasan b. Ratek bidang pengawasan

8. Penguatan dan Penyadaran masyarakat

Saat ini, program ini masih belum optimal dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Taman Pesisir Jeen Womom. Sasaran pelaksanaan program ini kepada masyarakat disekitar kawasan mapun diluar kawasan, maupun kepada pelajar dan mahasiswa.

Saat ini ada beberapa masyarakat yang secara personal maupun kelompok yang sudah peduli dengan pelestarian penyu dan habitatnya, ini pantas mendapatkan penghargaan sebagai bentuk dukungan UPT Jeen Womom.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :

a. Sosialisasi kepada masyarakat

b. Publikasi media cetak dan elektronik : - koran (radar & PR)

- radio (RRI & Swasta) - televisi lokal

- televisi Nasional

c. Edukasi kepada kalangan pelajar dan mahasiswa d. Pemberian Penghargaan

- kader konservasi - pemerhati penyu - pemerhati lingkungan 9. Monitoring dan evaluasi

91 Monitoring rutin dilakukan ketika program/strategi masih berjalan. Monitoring untuk melihat sampai sejauh mana (kemajuan) program-program yang telah dijalankan. Apakah telah mencapai keluaran yang diharapkan atau belum dan apakah telah mampu menghasilkan perubahan sebagaimana yang diharapkan atau belum.

Sedangkan evaluasi dilakukan di akhir program/strategi atau ketika suatu program/strategi telah selesai dilaksanakan seluruhnya. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai efektifitas program yang dijalankan. Apakah memiliki kontribusi yang besar bagi suatu perubahan/perbaikan ataukah tidak. Dengan evaluasi ini akan diketahui apakah program-program yang dijalankan perlu terus dilakukan atau perlu ada perbaikan atau program baru yang diharapkan akan lebih berhasil.

Kegiatan untuk menjalankan progam ini sebagai berikut:

a. Monitoring pelaksanaan kegiatan program penguatan pengelolaan sumberdaya kawasan

b. Evaluasi

5.2.3 Strategi Penguatan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat

Penguatan pengelolaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar TP Jeen Womom dilakukan melalui program dan kegiatan berikut:

1. Penguatan Sosial dan Budaya

Program penguatan sosial dan budaya akan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan berikut ini :

a. Inventarisasi keberadaan adat, seni, budaya dan/atau kearifan lokal

- Melakukan identifikasi nilai-nilai kearifan tradisional

- Melakukan pencatatan seluruh hasil identifikasi nilai-nilai kearifan tradisional

92 - Penyusunan peraturan bersama masyarakat terkait

nilai-nilai kearifan lokal dan penerapannya

- Menata batas pemanfaatan/kepemilikan lahan

- Penyusunan peraturan dan sanksi bersama masyarakat adat.

b. Inventarisasi dan fasilitasi dukungan dan persepsi masyarakat terhadap keberadaan konservasi penyu

2. Penguatan Ekonomi dan Kompensasi Hak Ulayat

Penguatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan Taman Pesisir adalah salah satu bentuk Kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat sekitar kawasan terutama pemilik hak ulayat. Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Identifikasi kondisi perekonomian masyarakat di sekitar kawasan

b. Pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi melalui kegiatan ekowisata dan kegiatan lainnya yang berkelanjutan

c. Fasilitasi akses permodalan masyarakat di sekitar kawasan d. Pemberian kompensasi kepada pemilik hak ulayat dalam

bentuk barang, jasa atau pendidikan yang secara langsung memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menunjang konservasi

3. Monitoring dan Evaluasi 5.2.4 Promosi

Salah satu bentuk pengembangan pemanfaatan Taman Pesisir Jeen Womom adalah Pemanfaatan Ekowisata sehingga sangat

93 diperlukan program dan kegiatan yang berkaitan dengan promosi ekowisata dengan baik.

Promosi ekowisata ini akan dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Penguatan sistem informasi promosi a. Identifikasi potensi ekowisata b. Pembentukan jaringan promosi 2. Aksi promosi

a. Promosi pada tingkat internasional (Pameran) - Pameran

- Leaflet - Bilboard

b. Promosi pada tingkat nasional - Pameran

- Leaflet - Bilboard

c. Promosi pada tingkat lokal - Pameran

- Leaflet - Bilboard

d. Promosi paket ekowisata 3. Monitoring dan Evaluasi

94 Target pengelolaan TP Jeen Womom pada rencana jangka menengah kedua, ketiga dan keempat (5 tahun kedua, ketiga dan keempat pengelolaan) adalah kawasan konservasi dikelola optimum (peringkat biru) sampai mandiri (peringkat emas). Fokus target ini pada:

1. Strategi penguatan kelembagaan

2. Strategi penguatan pengelolaan sumberdaya kawasan 3. Strategi penguatan sosial, ekonomi dan budaya

Mengacu pada ketiga strategi pengelolaan untuk mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran pengelolaan yang ditetapkan, maupun pencapaian pengelolaan efektif dimana kawasan konservasi mandiri, disusun program pengelolaan kawasan pada masing-masing strategi. Untuk kegiatan pengelolaan kawasan pada jangka menengah kedua disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pada jangka menengah pertama. Selanjutnya kegiatan pengelolaan kawasan pada jangka ketiga disusun berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan jangka menengah kedua, dan seterusnya.

Program pengelolaan jangka menengah kedua dan ketiga sebagai berikut:

5.3.1 Strategi penguatan kelembagaan

Program dari strategi ini dalam jangka 5 tahun kedua dan ketiga meliputi:

a. Pengembangan kualifikasi SDM unit organisasi pengelola sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

b. Peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sesuai kebutuhan a. Pengembangan sistem pendanaan berkelanjutan

b. Sosialisasi penetapan kawasan c. Penataan batas kawasan

95 e. Pengembangan jejaring KKP

f. Penguatan organisasi/kelembagaan masyarakat

g. Pengendalian dan pengawasan (penegakan aturan) dalam kawasan h. Pelembagaan kawasan melalui RPJMD, Renstra Pemda, RTRW dan

RZWP3K.

5.3.2 Strategi penguatan pengelolaan sumberdaya kawasan

Program dari strategi ini dalam jangka 5 tahun kedua dan ketiga meliputi:

a. Penyusunan SOP pemanfaatan kawasan b. Monitoring status populasi penyu

c. Peningkatan produksi tukik penyu belimbing ke laut

d. Monitoring status dan kondisi populasi ikan dan species target non-ikan e. Monitoring status dan kondisi tangkapan nelayan dalam kawasan f. Monitoring hasil dan dampak pemanfaatan kawasan

g. Penelitian dan pengembangan kawasan 5.3.3 Strategi penguatan sosial, ekonomi dan budaya

Program dari strategi ini dalam jangka 5 tahun kedua dan ketiga meliputi:

a. Penguatan kearifan lokal dalam mendukung pengelolaan kawasan b. Pengembangan pengawasan berbasis masyarakat

c. Pengembangan pemanfaatan kawasan berbasis masyarakat Program pengelolaan jangka menengah keempat sebagai berikut: 1. Strategi penguatan kelembagaan

Program dari strategi ini dalam jangka 5 tahun keempat meliputi: a. Pemantapan kinerja unit organisasi pengelola

Dokumen terkait