• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

4. Pembangunan yang Inklusif

Pembangunan yang inklusif diartikan sebagai pembangunan yang mengikutsertakan dan sekaligus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat. Fakta di berbagai negara menunjukkan bahwa kemiskinan hanya dapat berkurang dalam suatu perekonomian yang tumbuh secara dinamis. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang stagnan hampir bisa dipastikan berujung pada peningkatan angka kemiskinan. Pertumbuhan harus mampu menciptakan lapangan kerja produktif dalam jumlah besar. Selanjutnya, diharapkan terdapat multiplier effect pada peningkatan pendapatan mayoritas penduduk, peningkatan taraf hidup, dan pengurangan angka kemiskinan.

Untuk mencapai kondisi sebagaimana dikemukakan diatas, perlu diciptakan iklim usaha yang kondusif di daerah. Diperlukan kejelasan dan kepastian berbagai kebijakan dan peraturan, termasuk berbagai kemudahan seperti ijin berusaha, perpajakan dan perlindungan kepemilikan. Selanjutnya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus didorong untuk terus menciptakan nilai tambah, termasuk melalui pasar ekspor. Pertumbuhan yang berkualitas juga mengharuskan adanya prioritas lebih pada sektor perdesaan dan pertanian. Daerah perdesaan dan sektor pertanian juga merupakan tempat di mana penduduk miskin terkonsentrasi. Dengan demikian, pengembangan perekonomian perdesaan dan sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar dan pengurangan kemiskinan secara signifikan.

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

38 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 39

38 39

Pembangunan yang inklusif juga penting dipahami dalam konteks kewilayahan. Setiap daerah di Indonesia dapat berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dengan sumber daya dan komoditi unggulan yang berbeda. Perekonomian daerah ini yang kemudian akan membentuk karakteristik perekonomian nasional. Pengembangan ekonomi lokal menjadi penting untuk memperkuat ekonomi domestik.

Dalam pelaksanaannya program penanggulangan kemiskinan, dibagi menjadi 3 klaster: 1. Klaster 1 adalah program penanggulangan kemiskinan yang sasarannya adalah individu

atau keluarga. Program penanggulangan kemiskinan klaster 1 ini disebut juga sebagai program Bantuan sosial terpadu berbasis keluarga (Family Centered Integrated Social

Assistance). Bantuan sosial berbasis keluarga mencakup:

a. Pertama, Bantuan langsung kepada keluarga sasaran. Bantuan langsung dapat berupa bantuan langsung tunai bersyarat (Program Keluarga Harapan (PKH) –

Conditional Cash Transfer), Bantuan langsung tunai tanpa syarat (Unconditional Cash Transfer), Bantuan langsung dalam bentuk inkind (Beras miskin (Raskin),

serta bantuan bagi kelompok masyarakat rentan seperti mereka yang cacat, lansia, yatim/piatu dan sebagainya.

b. Kedua, bantuan pendidikan berupa beasiswa dan pendidikan anak usia dini. c. Ketiga, bantuan kesehatan termasuk pendidikan bagi orang tua berkaitan dengan

kesehatan dan gizi (parenting education) melalui pemberian pelayanan kesehatan yang ditunjuk.

2. Klaster 2 adalah program penanggulangan kemiskinan yang sasarannya adalah masyarakat atau komunitas. Program penanggulangan kemiskinan klaster 2 ini juga disebut sebagai program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari program klaster 2 adalah untuk meningkatkan keberdayaan kelompok-kelompok masyarakat agar dapat memaksimalkan fungsinya dalam masyarakat yang pada gilirannya berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. 3. Klaster 3 adalah program penanggulangan kemiskinan yang sasarannya adalah usaha

mikro dan kecil. Program penanggulangan kemiskinan klaster 3 ini juga disebut sebagai program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan akses permodalan dan sumber daya lainnya bagi usaha mikro dan kecil.

4.3. Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional

Program penanggulangan kemiskinan dapat dilaksanakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Tabel 10 menyajikan program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah pusat berserta sasarannya.

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

40 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 41

40 41

Tabel 10.

Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional dan Sasarannya

No Program Sasaran

1 Program Keluarga Harapan (PKH) Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin

2 Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) Rumah Tangga Hampir Miskin, Miskin dan Sangat Miskin 3 Program Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin

4 Program Beasiswa Pendidikan untuk Keluarga Miskin Siswa dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin a. Sekolah Dasar (SD/MI) Siswa SD dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin b. Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) Siswa SMP/MTs dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin c. Sekolah menengah Atas (SMA/MA/SMK) Siswa SMA/MA/SMK dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin d. Pendidikan Tinggi (Diploma dan Sarjana) Mahasiswa dari Rumah Tangga Miskin dan Sangat Miskin 5 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Kelompok Masyarakat Umum

a. PNPM Mandiri Perdesaan Kelompok Masyarakat Perdesaan b. PNPM Mandiri Perkotaan Kelompok MasyarakatPerkotaan

c. PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus Kelompok Masyarakat Pedalaman, Tertinggal dan Khusus (Bencana, Konflik dll) d. PNPM Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kelompok Masyarakat Perdesaan

e. PNPM Pembangunan Infrastruktur Ekonomi Wilayah (PISEW) Kelompok Masyarakat Perdesaan f. PNPM Peningkatan Usaha Agrobisnis Pertanian (PUAP) Kelompok Masyarakat Pertanian Perdesaan g. PNPM Kelautan dan Perikanan (KP) Kelompok Masyarakat Pesisir dan Pelaut h. PNPM Pariwisata Kelompok Masyarakat Perdesaan Potensial i. PNPM Generasi Kelompok Masyarakat Perdesaan j. PNPM Green Kecamatan Development Program (G-KDP) Kelompok Masyarakat Perdesaan k. PNPM Neigbourhood Development (ND) Kelompok Masyarakat Perkotaan 6 Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 4.3.1. Program Keluarga Harapan (PKH)

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada rumah tangga sangat miskin (RSTM) dimana sebagai imbalannya RSTM tadi diwajibkan untuk memeriksakan anggota keluarganya ke Puskesmas dan/atau menyekolahkan anaknya dengan tingkat kehadiran sesuai ketentuan.

PKH dilaksanakan oleh Kementerian Sosial dengan melibatkan berbagai kementerian/lembaga seperti: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas; Kementerian Kesehatan; Kementerian Pendidikan Nasional; Kementerian Agama, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Pusat Statistik (BPS), PT POS Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

40 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 41

40 41

1. Dalam jangka pendek memberikan income effect kepada rumah tangga miskin melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga miskin.

2. Dalam jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan antar generasi melalui: a. Peningkatan kualitas kesehatan/nutris, pendidikan, dan kapasitas

pendapatan anak di masa depan (price effect anak keluarga miskin)

b. Memberikan kepastian kepada si anak akan masa depannya (insurance

effect)

3. Merubah perilaku keluarga miskin untuk memberikan perhatian yang besar kepada pendidikan dan kesehatan anaknya

4. Mengurangi pekerja anak.

5. Mempercepat pencapaian MDGs (melalui peningkatan akses pendidikan, peningkatan kesehatan ibu hamil, pengurangan kematian balita, dan peningkatan kesetaraan jender.

Sebagai program bantuan tunai bersyarat, penerima PKH diharuskan melaksanakan kewajiban yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan:

Tabel 11.

Persyaratan dan Kewajiban Penerima Program Keluarga Harapan Terkait dengan Kesehatan

Anggota Keluarga Kewajiban

Memiliki anak usia 0-6 thn 1. Anak usia 0-11 bln harus mendapatkan imunisasi lengkap (BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B) dan ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan.

2. Anak usia 6-11 bln harus mendapatkan vitamin A minimal sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan Agustus.

3. Anak usia 12-59 bln perlu mendapatkan imunisasi tambahan dan ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 (tiga) bulan.

4. Anak usia 5-6 thn ditimbang berat badannya secara rutin setiap 3 bulan untuk dipantau tumbuh kembangnya dan atau mengikuti Program Pendidikan dan Perawatan Anak Usia Dini (PPAUD/Earty Childhood Care Education) apabila di lokasi/posyandu terdekat terdapat fasilitas PPAUD. Ibu rumah tangga yang hamil

dan/atau nifas 1. Selama kehamilan, ibu hamil harus melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan sebanyak 4 (empat) kali dan mendapatkan suplemen tablet Fe

2. Ibu melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan.

3. Ibu nifas harus melakukan pemeriksaan/diperiksa kesehatannya setidaknya 2 (dua) kali sebelum bayi berusia 28 hari.

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

42 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 43

42 43

Untuk kewajiban terkait pendidikan:

Tabel 12.

Persyaratan dan Kewajiban Penerima Program Keluarga Harapan Terkait dengan Pendidikan

Anggota Keluarga Kewajiban

Memiliki anak usia 0-6 thn

1. Didaftarkan ke SD/MI atau SMP/MT’s terbuka

2. Mengikuti kehadiran di kelas minimal 85 persen dari hari sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran berlangsung

Jika keluarga memiliki anak yang berusia 15-18 thn

1. Didaftarkan ke sekolah terdekat atau mengambil pendidikan kesetaraan (Paket A setara SD/MI Paket B setara SMP/MTs (namun belum menyelesaikan pendidikan dasar)

2. Didaftarkan disekolah terdekat, dimana sekolah tersebut memfasilitasi program remedial untuk mempersiapkannya mengikuti pelajaran (apabila yang bersangkutanbekerja/pekerja anak)

Besaran bantuan tunai untuk peserta PKH bervariasi tergantung jumlah anggota keluarga yang diperhitungkan dalam penerimaan bantuan, baik komponen kesehatan maupun pendidikan:

Tabel 13.

Skenario Bantuan Tunai Bagi Penerima PKH

Bantuan Tunai Bantuan Tunai/RTSM/Tahun

Bantuan Tetap 200.000

Benefit untuk RTSM dengan

1. Anak dengan umur dibawah 6 thn dan/atau ibu hamil dan menyusui 2. Setiap anak umur SD (SD/MI)

3. Setiap anak umur SMP (SMP/MTs)

800.000 400.000 80.000

Rata-rata bantuan per RTSM 1.390.000

Bantuanminimal per RTSM 600.000

Bantuan maksimum per RTSM 2.200.000

Catatan:

Bantuan per RTSM dibatasi maksimum Rp. 2.200.000 dan jumlah anak maksimum 3. Bantuan terkait kesehatan berlaku bagi RTSM dengan anak di bawah 6 thn dan/atau ibu hamil/nifas. Besar bantuan ini tidak dihitung berdasarkan jumlah anak. Besar bantuan adalah 16 persen rata-rata pendapatan RTSM per tahun. Pemberian uang tunai sebaiknya berada antara15-25 persen dari pendapatan rata-rata RTSM per tahun.

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

42 TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 43

42 43

Tantan

Pertam

P sekolah Kedua, pelayan berjalan direnca memad Kedua, P Juni, S lambatn dijangka form ve 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pe rs en ta se PR

Dokumen terkait