• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBEBATAN A. Definisi

Dalam dokumen SAP bencana gempa bumi fix (Halaman 29-35)

Pembalutan/bebat adalah penutupan suatu bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan dengan tujuan tertentu. Pembebatan mempunyai peran penting dalam membantu mengurangi bengkak. Kontaminasi oleh mikroorganisme dan membantu mengurangi ketegangan jaringan luka.

B. Tujuan

Tujuan pembalutan meliputi satu atau lebih hal-hal berikut: 1. Menahan sesuatu meliputi;

a. Menahan penutup luka b. Menahan pita traksi kulit c. Menahan bidai

d. Menahan bagian tubuh yang cedera dari gerakan dan geseran (sebagai “splint”)

e. Menahan rambut kepala di tempat 2. Memberikan tekanan, seperti terhadap:

a. Kecenderungan timbulnya perdarahan atau hematom b. Adanya ruang mati (dead space)

3. Melindungi bagian tubuh yang cedera

4. Memberikan “support” terhadap bagian tubuh yang cedera

C. Manfaat

2. Mengimobilisasi luka, misal bahu yang keseleo

3. Memberikan tekanan, misal pada ekstremitas inferior dapat meningkatkan laju darah vena

4. Menutup luka, misal pada operasi abdomen yang luas 5. Menopang bidai (dibungkuskan pada bidai)

6. Memberikan kehangatan, misal bandage flanel pada sendi rematik

D. Prinsip-prinsip pembalut

1. Balutan harus rapat rapi jangan terlalu erat karena dapat mengganggu sirkulasi 2. Jangan terlalu kendor sehingga mudah bergeser atau lepas

3. Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk mengetahui adanya gangguan sirkulasi E. Syarat-syarat pembalutan:

1. Mengetahui tujuan yang akan dikerjakan mengetahui seberapa batas fungsi bagian tubuh tersebut dikehendaki dengan balutan

2. Tersedia bahan-bahan memadai sesuai dengan tujuan pembalutan, bentuk besarnya bagian tubuh yang akan dibalut

F. Tipe-tipe pembebat:

1. Strectable roller bandage

Terbuat dari kain, kasa, flanel, atau bahan elastik. Kebanyakan terbuat dari kasa karena mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah longgar

a. Jenis-jenisnya:

1) Lebar 2,5cm: digunakan untuk jari tangan, kaki

2) Lebar 5cm: digunakan untuk leher dan pergelangan tangan 3) Lebar 7,5cm: digunakan untuk kepala, lengan atas, fibula, kaki 4) Lebar 10cm: digunakan untuk daerah femur dan pinggul 5) Lebar 10-15cm; digunakan untuk dada, abdomen, punggung 2. Triangle cloth

a. Berbentuk segitiga dan terbuat dari kain masing-masing panjangnya 50-100cm

b. Digunakan untuk bagian tubuh yang berbentuk lingkaran, atau untuk menyokong bagian tubuh yang luka

c. Bisa dipakai pada luka kepala, bahu, dada, tangan, kaki, lengan atas 3. Putaran Dasar Dalam pembebatan

a. Putaran spiral

1) Digunakan untuk membebat bagian tubuh yang mempunyai lingkaran sama, misal: lengan atas, kaki

2) Putaran dibuat dengan sudut kecil 30o dan setiap putaran menutup 2/3 lebar bandage dari putaran sebelumnya

b. Putaran sirkuler

1) Biasanya digunakan untuk mengakhiri pembebatan, juga untuk menutup bagian tubuh yang berbentuk silinder/tabung misalnya pada bagian proksimal jari kelima. Biasanya tidak digunakan untuk menutup daerah luka karena menimbulkan ketidaknyamanan

2) Bebat ditutupkan pada bagian tubuh sehingga setiap putaran akan menutup dengan tepat bagian putaran sebelumnya

c. Putaran spiral terbalik

1) Digunakan untuk membebat bagian tubuh dengan bentuk silinder yang berdiameter tidak sama, misalnya pada tungkai bawah kaki yang berotot 2) Bebat diarahkan ke atas dengan sudut 300, kemudian letakkan ibu jari

dari tangan yang bebas di sudut bagian atas dari bebat. Bebat diputarkan membalik sepanjang 14cm (6 inch), dan tangan yang membebat diposisikan pronasi sehingga bebat menekuk di atas bebat tersebut dan lanjutkan putaran seperti sebelumnya

d. Putaran berulang

1) Digunakan untuk menutup bagian bawah dari tubuh misalnya tangan jari, atau pada bagian tubuh yang diamputasi

2) Bebat diputarkan secara sirkuler di bagian proksimal. Kemudian ditekuk membalik dan dibawa ke arah sentral menutup semua bagian distal. Kemudian bagian inferior, dengan dipegang tangan yang lain dibawa kembali ke arah kiri dari bagian sentral bebat. Pola ini dilanjutkan

bergantian ke arah kanan dan kiri, saling tumpang tindih, tetapi pada putaran awal dengan 2/3 lebar bebat. Bebat kemudian diakhiri dengan dua putaran sirkuler yang bersatu di sudut lekukan dari bebat.

e. Putaran angka delapan

Biasanya digunakan untuk membebat siku, lutut, tumit. Bebat diakhiri dengan dua putaran sirkuler menutupi sentral sendi. Kemudian bebat dibawah menuju ke atas persendian, membuat putaran seperti angka delapan. Setiap putaran dilakukan ke atas dan ke bawah dari persendian dengan menutup putaran sebelumnya dengan 2/3 lebar bebat. Lalu diakhiri dengan dua putaran sirkuler di atas persendian

G. Macam-macam bahan pembalutan 1. Pembalut segitiga (mitella)

Terbuat dari kain tipis, lemas, kuat, biasanya berwarna putih. Bentuk segitiga sama kaki-tegak lurus dengan panjang kaki-kakinya 90 cm - 100 cm (40 inch) Cara memakai bisa dilebarkan atau dilipat-lipat sehingga berbentuk dasi (cravat) atau seperti kain pramuka. Terdapat 3 macam pembalut segitiga:

a. Segitiga biasa b. Segitiga plantenga c. Segitiga funda

Penggunaannya bisa untuk pembalut biasa, torniquet, penahan bidai atau penyangga (sling).

2. Pembalut pita

Pembalut bentuk pita ada bermacam-macam: a. Pembalut kasa gulung

Biasanya untuk pembalut luka sederhana atau pembalut gips. Pembalut kasa dipakaibila diperlukan pembalut yang kaku dan kuat misalnya untuk penutup kepala, bidai, pembalut gips (saat ini jarang dipakai)

Disamping itu juga bisa dibuat dari kain katun atau kain flanel, dan sering kali dipakai untuk tujuan PPGD.

Tersedia di toko dengan ukuran 4 dan 6 inch. Bisa dipakai untuk berbagai tujuan: penahan, penekanan, pelindung, dan penyangga, sehingga pemakaiannya sagat luas.

c. Pembalut tricot

Terdiri dari rain seperti kain kasa sehingga agak elastik bagian tengahnya diisi kapas sehingga berbentuk bulat panjang. Tersedia di toko dengan berbagai ukuran: 2,4,6, dan 10 inch. Pemakaiannya sebagai bebat, tekan, penahan, penyangga dan pelindung.

d. Lain-lain

Stocking elastik, terbuat dari bahan elastik dengan tekanan tertentu. Yang lain misalnya baju elastik. Butterfly, terbuat dan plaster kecil untuk merapatkan luka-luka kecil tanpa dijahit

3. Plaster

a. Terdiri dar pita terperekat, dipergunakan untuk: b. Meletakkan kassa penutup luka

c. Untuk fikasi

d. Untuk adaptasi, mendekatkan tepi luka lama yang sudah bersih

Saat ini telah tersedia lembaran atau anyaman berperekat yang tahan air (hipafix). Untuk meletakkan penutup luka secara berkeliling dengan sedikit penekanan dan agak kedap air.

H. Teknik pembalutan 1. Pembalut segitiga

a. Untuk kepala

Capitalum parvum triangulare (triagle of head or sclap) b. Untuk pembungkus kepala atau penahan rambut

Fascial nadosa

c. Untuk fiksasi cedera tulang atau sendi pada wajah

d. Untuk pembalut mata atau telinga atau perdarahan temporal e. Untuk pembalut sendi bahu, sendi panggul

f. Untuk pembalut punggung atau dada, penyangga buah dada

g. Untuk pembalut sendi siku atau lutut atau tumit atau pergelangan tangan h. Untuk pembalut tangan atau kaki

i. Untuk penyangga lengan atau bahu (sling) j. Penggunaan segitiga funda

k. Penggunaan segitiga plantenga (penyangga atau penekanan buah dada, pembalut perut atau bokong)

2. Pembalut pita

Pembalut gulung dapat di buat dari kain katun, kain kassa, flanel, ataupun bahan yang elastik. Tetapi yang banyak dijual diapotik-apotik ialah yang terbuat dari kain kassa. Keuntungan dari kain kassa ialah : mudah menyerap air atau darah dan tidak gampang bergeser sehingga mengendor.

a. Untuk kepala dan wajah

b. Untuk anggota badan berbentuk bulat panjang c. Untuk anggota badan berbentuk lonjong d. Untuk persendian

e. Beberapa metode lai-lain

Pembebatan untuk rahang, pipi dan pelipis Pembebatan untuk luka dada

Pembebatan untuk siku cedera pembebatan untuk telapak tangan

Dalam dokumen SAP bencana gempa bumi fix (Halaman 29-35)

Dokumen terkait