• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

6. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa (2013: 21) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku secara sadar serta bersifat tetap. Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mentransfer bahan pelajaran kepada subjek belajar (Sunhaji via Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 19). Subjek belajar harus dibelajarkan bukan untuk diajarkan (Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, 2013: 18). Subjek belajar yang dimaksud di sini adalah siswa. Hal ini berarti bahwa pembelajaran menimbulkan adanya komunikasi searah antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan melakukan transfer bahan pelajaran.

Pada dasarnya pembelajaran digunakan untuk menentukan dunia pendidikan berjalan dengan baik atau tidak. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Komponen ini nantinya yang akan menentukan media, strategi, dan pendekatan pembelajaran apa yang akan digunakan. Pengelolaan dan pengembangan komponen pembelajaran harus berorientasi pada beberapa model pembelajaran. Model pembelajaran memperhatikan keadaan nyata dalam melaksanakan proses pembelajaran yang dilakukan.

Jamal Ma’mur Asmani (2011: 52-56) menjelaskan ada tiga model pembelajaran, yaitu:

a. CTL(Contextual Teaching and Learning)

CTL (Contextual Teaching and Learning) merupakan pembelajaran yang membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan situasi nyata yang ada pada kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini bertujuan agar siswa mengenal pribadinya dan lingkungan sosial di sekitarnya. Situasi pembelajaran yang seperti ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapi secara sendiri atau madiri. Pembelajaran CTL menekankan pada interaksi belajar antar guru dan siswa atau sebaliknya; pemahaman terhadap dunia nyata sesuai dengan situasi, konteks, dan keadaan; serta berfikir kritis dalam memecahkan masalah. b. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan Keterampilan Proses adalah pembelajaran yang dirancang agar siswa menemukan fakta-fakta dan membentuk konsep-konsep atau teori-teori. Pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat dilakukan melalui pengamatan, pengelompokan, interaksi, pengukuran, prediksi, dan pembandingan.

c. Pembelajaran PAKEM (Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) Pembelajaran PAKEM adalah pembelajaran yang berusaha menggali potensi dan kemampuan siswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Model pembelajaran PAKEM dilakukan untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman peserta didik

melalui berbagai sumber dan alat bantu belajar, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Di era global saat ini model pembelajaran tidak lagi bersifat tradisional melainkan juga dengan mengkaitkan media dalam proses pembelajaran, baik software dan hardware. Penggunaan media dalam pembelajaran akan membawa perubahan dimana terjadi pergeseran peranan guru sebagai penyampai materi pelajaran. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya penyampai materi belajar dan sebagai sumber belajar. Siswa dapat memperoleh informasi atau bahan ajar dari berbagai media, seperti: televisi, radio, majalah, koran, komputer, dan lain-lain. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran seperti ini biasanya disebut sebagai pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi lebih menekankan penggunaan komputer dan internet sebagai media pembelajaran serta e-learning sebagai pendukung kegiatan pembelajaran. Komputer sebagai media pembelajaran memungkinkan proses pembelajaran dilakukan secara individu (individual learning), sehingga akan menumbuhkan kemandirian siswa dalam proses belajar mengajar. Cole dan Chan menjelaskan manfaat komputer sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Komputer sebagai sumber belajar dimana siswa dapat mencari sendiri materi pembelajaran yang diinginkan dan ingin dipelajari.

b. Komputer merangsang perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran.

c. Komputer memberikan motivasi siswa untuk belajar. Pembelajaran dengan menggunakan komputer lebih menarik, sebab menggunakan animasi, grafik, warna, dan musik yang tersedia dalam sistem komputer untuk menampilkan materi pembelajaran.

d. Komputer dapat memantau perkembangan dan kemampuan siswa secara individual. Materi yang ada di dalam sistem komputer menyesuaikan dengan kemampuan siswa.

e. Komputer dapat menghemat waktu dalam menyampaikan materi pembelajaran (Ariesto Hadi Sutopo, 2012: 18-19).

Komputer mempunyai peranan yang sangat penting sebagai media pembelajaran. Komputer sudah dianggap sebagai sumber utama dalam menjalankan proses pembelajaran di sekolah. Melalui komputer siswa dapat menjalankan berbagai aplikasi yang dapat merangsang kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Apalagi saat ini dengan adanya internet sangat menunjang sekali siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.

Internet merupakan ruangan raksasa yang menyediakan millyaran informasi dan data yang dapat diakses kapan pun dan dimana pun. Internet telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia, seperti e-commercepada bidang ekonomi, e-goverment pada bidang pemerintahan, dan media pembelajaran e-learning pada bidang pendidikan. Bagi pendidikan,

internet memberikan fasilitas beragam yang berkaitan sumber belajar. Hanya dengan memanfaatkan search engine, materi-materi pembelajaran yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Bagi para peserta didik atau akademisi internet menyediakan berbagai referensi, jurnal, dan berbagai penelitian dalam jumlah yang sangat banyak. Sedangkan untuk para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, dimana pengajar atau guru dapat mempublikasikan informasi yang akan disampaikan kepada peserta didik secara langsung.

Jika dilihat dari interaksi antara guru dengan siswa, internet juga memungkinkan terselenggaranya pembelajaran jarak jauh, yaitu pembelajaran yang dilakukan secara online dengan menggunakan real- time. Pembelajaran yang seperti ini dikenal dengan nama pembelajaran e- learning. Ariesto Hadi Sutopo (2012: 28) menjelaskan e-learning adalah model pembelajaran yang memiliki jangkauan luas dengan memafaatkan media Teknologi Informasi dan Komunikasi dan internet untuk menyampaikan pembelajaran. E-learning merupakan pembelajaran yang berbasis elektronik. Materi pembelajaran didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar.

Wahono mengatakan bahwa ada beberapa keuntungan menggunakan e-learning dalam proses pembelajaran, yaitu: fleksibel dalam hal waktu dan tempat, karena siswa dapat belajar kapan pun dan dimana pun; menghemat waktu belajar dan biaya perjalanan untuk

mendapatkan sumber belajar; menghemat biasa pendidikan secara keseluruhan; mengembangkan kemampuan individual dalam memperoleh pengetahuan atau informasi pembelajaran (Rusman, 2012: 138). Dari pendapat tersebut jelas bahwa teknologi informasi dan komunikasi yang berbentuk e-learning sangat memberikan keuntungan dalam menunjang proses belajar mengajar baik oleh guru atau siswa secara efektif.

Dokumen terkait