• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Dalam dokumen BAB I Standar Proses Pendidikan (Halaman 48-55)

Strategi Pembelajarn Berorientasi Aktivitas Siswa

E. Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)

Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa (PBAS).

Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa. Pertama, asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, social, maupun kedewasaan moral. Oleh karena itu, proses pendidikan bukan hanya mengembangkan intelektual saja, tetapi mencangkup seluruh potensi yang dimiliki anak didik.

Kedua, asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan. Asumsi tersebut menggambarkan bahwa anak didik bukanlah objek yang harus dijejali dengan informasi, tetapi mereka adalah subjek yang memiliki potensi dan proses pembelajaran seharusnya diarahkan untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak didik itu.

Ketiga, asumsi tentang guru adalah: (a) guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik; (b) guru memiliki kemampuan professional dalam mengajar; (c) guru mempunyai kode etik keguruan; (d) guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siswa dalam belajar.

Keempat, asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran adalah (a) bahwa proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem; (b) peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru; (c) proses pengajaran akan lebih aktif apabila menggunakan metode dan teknik yang tepat dan berdaya guna; (d) pengajaran member tekanan kepada proses dan produk secara seimbang; (e) inti proses pengajaran adalah adanya kegiatan belajar siswa secara optimal.

1. Konsep dan Tujuan PBAS

PBAS dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dari konsep tersebut, ada dua hal yang harus dipahami. Pertama, dipandang dari sisi proses pembelajaran , PBAS menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktifitas intelektual. Kedua, dipandang dari sisi belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual, sikap, dan keterampilan. Artinya, dalam PBAS pembentukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran.

Dari penjelasan diatas, PBAS juga sebagai salah satu bentuk innovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar. Dan bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.

2. Peran Guru dalam Implementasi PBAS

Dalam implementas PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yg lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu, penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan invofatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.

Untuk itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, diantaranya adalah :

a. Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

b. Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.

c. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan. d. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukannya.

e. Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar, membimbing, dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.

f. Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.

3. Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar PBAS diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa itu ada yang langsung diamati, seperti

mengerjakan tugas, berdiskusi, mengumpulkan data dan lain sebagainya; akan tetapi ada yang tidak bisa diamati, seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak.

Namun demikian, salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran memiliki kadar PBAS yang tinggi, sedang atau lemah dapat kita lihat dari kriteria penetapan PBAS dalam proses pembelajaran. Kriteria tersebut menggambarkan sejauhmana keterlibatan siswa dalam pembelajaran baik dalam perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran maupun dalam mengevaluasi hasil pembelajaran.

1. Kadar PBAS Dilihat dari Proses Perencanaan.

 Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pengalaman dan mo-tivasi yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan pembelajaran.

 Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun rancangan pembelajaran.

 Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan memilih sumber belajar yang diperlukan.

 Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.

2. Kadar PBAS Dilihat dari Proses Pembelajaran

 Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental-emosional mau pun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat dili-hat dari tingginya perhatian, serta motivasi siswa untuk menyelesai-kan setiap tu-gas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah di-tentukan.

 Siswa belajar secara langsung (experiential learning). Dalam proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan melalui pengalaman nyata seperti merasakan, meraba, mengoperasikan, mela-kukan sendiri dan lain sebagainya.

Demikian juga pengalaman itu bi-sa dilakukan dalam bentuk kerjasama dan interaksi dalam kelompok.

 Adanya keinginan siswa untuk menciptaklan iklim belajar yang kondu-sif.

 Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembela-jaran.

 Adanya ketertlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menja-wab

 Dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan masalah yang di-ajukan atau yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung.

 Terjadinya interaksi yang multi arah baik antara siswa dengan siswa atau antara guru dan siswa. Interaksi ini juga ditandai dengan keterli-batan semua siswa secara merata. Artinya pembicaraan atau proses tanya jawab tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu.

3. Kadar PBAS Ditinjau dari Kegiatan Evaluasi Pembelajaran

 Adanya keterlibatan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil pembela-jaran yang telah dilakukannya.

 Kerterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan se-macam tes dan tugas-tugas yang harus dikerjakannya.

 Kemauan siswa untuk menyusun laporan baik tertulis maupun secara lisan berkenaan hasil belajar yang diperolehnya.

4. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan PBAS

Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

a. Guru

Dalam proses pembelajaran dalam kelas, guru merupakan ujung tombak yang sangat menentukan keberhasilan penerapan PBAS, karena guru merupakan orang yang berhadapan langsung dengan siswa.

1. Kemampuan guru

Kemampuan guru merupakan factor utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan PBAS. Guru yang memiliki kemampuan yang tinggi akan bersikap kreatif dan inovatif yang selamanya akan mencoba menerapkan berbagai penemuan baru yang dianggap lebih baik untuk membelajarkan siswa.

2. Sikap profesional guru

Sikap professional guru berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Guru yang professional selamanya akan berusaha untuk mencapai hasil yang optimal. Ia tidak akan merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

3. Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru

Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru akan sangat berpengaruh terhadap implementasi PBAS.

b. Sarana belajar

Keberhasilan implementasi PBAS juga dapat dipengaruhi oleh ketersedia sarana belajar. Ketersediaan sarana itu meliputi ruang kelas dan seting tempat duduk siswa, media, dan sumber belajar.

1) Ruang Kelas

Kondisi ruang kelas merupakan faktor yang menentukan keberhasilan penerapan PBAS. Ruang kelas yang terlalu sempit, misalnya akan mempengaruhi kenyamanan siswa dalam

belajar. Demikian juga halnya dengan penataan kelas. Kelas yang tidak ditata dengan rapi, tanpa ada gambar yang menyegarkan, ventilasi yang kurang memadai dan sebagainya akan membuat siswa cepat lelah dan tidak bergairah dalam belajar.

2) Media dan Sumber Belajar

PBAS merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan multi metoda dan multi media. Artinya melalui PBAS siswa memungkinkan untuk belajar dari berbagai sumber informasi secara mandiri, baik dari media grafis seperti buku, majalah, surat kabar, buletin dan lain sebagainya; atau dari media elektronik seperti radio, televisi, film slide, video, komputer, atau mungkin dari internet. Oleh karena itu keberhasilan penerapan PBAS akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan pemanfaatan media dan sumber belajar.

c. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan PBAS. Ada dua hal yang termasuk kedalam faktor lingkungan belajar, yaitu lingkungan fisik dan lingklungan psikologis. Lingkungan fisik meliputi keadaan dan kondisi sekolah, misalnya jum-lah kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin, kamar kecil yang tersedia; serta dimana lokasi sekolah itu berada. Apabila sekolah berada di dekat terminal atau pasar yang bising, misalnya, tentu saja akan mempengaruhi kenyamanan anak dalam belajar. Yang termasuk kedalam lingkungan fisik ini juga adalah keadaan dan jumlah guru.

BAB 7

Dalam dokumen BAB I Standar Proses Pendidikan (Halaman 48-55)

Dokumen terkait