• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran dan Penilaian

Dalam dokumen Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB-ATUNANETRA (Halaman 17-33)

Bagian I Petunjuk Umum

D. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran

Pada prinsipnya, pembelajaran di kelas hanya menyampaikan pengetahuan pokok dan memberikan dasar-dasar untuk pendalaman materi dengan melaksanakan tugas kelompok, berpasangan, dan mandiri. Untuk pengembangan dan pendalaman materi pembelajaran teks, guru perlu memanfaatkan sebanyak mungkin sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekitar sekolah. Sesuai dengan ketersediaan sumber belajar, tugas tambahan membaca buku perlu diberikan kepada setiap peserta didik dan hasil pelaksanaan tugas itu ditulis dengan menggunakan format yang telah ditentukan dalam panduan evaluasi pembelajaran ini. Selama proses pembelajaran teks berlangsung, apapun metode yang diterapkan oleh guru perlu diupayakan agar siswa dapat terkesan, terinspirasi, termotivasi untuk gemar belajar.

2. Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran bahasa Indonesi guru dianjurkan memanfaatkan berbagai media pembelajaran yang mendukung pencapaian hasil belajar peserta didik. Media pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah tentu berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Guru dituntut untuk kreatif memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah. Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokkan:

a) Media pembelajaran yang ada di kelas. b) Media pembelajaran yang ada di luar kelas

3. Prosedur Pembelajaran

Prosedur pembelajaran pada kurikulum 2013 selalu menggunakan pendekatan saintifik yang menerapkan lima langkah dalam pembelajaran berikut.

a) Mengamati

Peserta didik difasilitasi untuk membaca dari berbagai sumber, melalui kegiatan menyimak huruf

Braille, mendengarkan pembacaan teks, atau sumber

audio lainnya yang terkait dengan materi pembelajaran.

b) Menanya

Kegiatan menanya bisa dilakukan antarpeserta didik, atau dengan guru. Kegiatan menanya pada peserta didik tunanetra bisa dilakukan dengan lisan atau tulis. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan pola

bercakap-cakap yang diselipkan aktivitas tanya jawab tentang materi yang sedang dibahas.

c) Mengumpulkan informasi (mengeksplorasi)

Kegiatan ini ditandai dengan menggali berbagai informasi dari berbagai sumber. Kegiatan ini akan membuka cakrawala berpikir atau wawasan peserta didik yang lebih luas dan lebih lengkap. Dengan berbagai data dan informasi yang dijelajah selanjutnya peserta didik difasilitasi masuk pada tahapan aktivitas mengolah informasi.

d) Mengolah informasi (mengasosiasi)

Pada tahap ini peserta didik difasilitasi untuk memilih, menyortir, menyeleksi, bahkan menghubungkan satu informasi dengan informasi lainnya, menghubungkan satu nilai dengan nilai lainnya yang berkaitan dengan materi atau topik yang sedang dibicarakan. Mengolah informasi juga memiliki aktivitas mengaitkan materi yang dipelajari dengan kondisi lain baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

e) Mengomunikasikan

Mengomunikasikan secara tertulis atau lisan tentang hasil kajian kepada pihak lain (kawan, guru, orang tua, dll). Tahapan belajar ini sangat penting untuk mengukur berbagai aspek ketercapaian belajar peserta didik. Pada tahap ini guru dapat mengukur semua aspek penilaian terutama yang berkaitan

4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang direncanakan dapat tercapai dengan optimal. Metode merupakan cara yang diterapkan dalam implementasi strategi pembelajaran. Metode yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk anak tunanetra adalah:

 Ceramah dan informasi  Diskusi/kooperatif  Tanya jawab

 Pemberian tugas

5. Penilaian

Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi juga proses belajar.

Karakteristik penilaian dalam kurikulum 2013  Mengukur berpikir kritis

 Mengukur hirarki berpikir hingga Habits of Mind  Menilai proses dan hasil belajar

 Menilai kemampuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif  Melibatkan portofolio

 Perangkat penilaian dan tugas-tugas bersifat otentik

a.Jenis Penilaian

1) Penilaian Otentik

Penilaian otentik adalah penilaian yang mengharuskan peserta didik untuk menunjukkan pengetahuan (knowledge), sikap (afective), keterampilan (skills) dan kemampuannya (ability) dalam situasi yang nyata /real life situations (Popham, 1995; Bookhart, 2001).

Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru diharuskan menerapkan penilaian otentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik. Guru harus menerapkan berbagai kriteria yang berkaitan dengan konstruksi materi ajar dan aktivitas pengamatan. Pada waktu yang bersamaan, guru juga harus mencoba untuk menilai aktivitas dan prestasi peserta didik di luar sekolah.

Penilaian otentik akan mendorong para guru untuk selalu mencoba menggabungkan serangkaian kegiatan guru dalam pembelajaran dengan berbagai kegiatan belajar peserta didik. Guru harus dapat menumbuhkan motivasi secara terus-menerus agar peserta didik selalu terlibat dalam proses belajar mengajar. Hasilnya peserta didik memiliki

ketrampilan yang tinggi untuk belajar. Jenis penilaian otentik biasanya meliputi:

1)Penilaian kinerja, 2)Penilaian projek,

3)Penilaian portofolio, dan 4)Penilaian tertulis.

Dalam peraturan menteri (permen) nomor 66 tahun 2013 terdapat:

 Penilaian sikap: observasi, penilaian diri, penilaian antarteman (penilaian sebaya), dan jurnal.

 Penilaian pengetahuan: tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.

 Penilaian keterampilan: tes praktik, penilaian projek, dan portofolio.

2) Penilaian Sikap

a) Penilaian observasi

Penilaian ini dilakukan melalui pengamatan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

Kriteria Instrumen Penilaian Observasi

 Mengukur aspek sikap (bukan aspek kognitif atau psikomotor) yang dituntut pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.

 Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur.  Memuat sikap atau indikator sikap yang dapat

diobservasi;

 Mudah untuk digunakan; dan

 Dapat merekam sikap peserta didik.

b) Penilaian Diri

Peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan kelebihan dan kekurangannya, serta tingkat pencapaian kompetensi dari apa yang dipelajarinya. Penilaian diri biasanya dikombi-nasikan dengan teknik penilaian lainnya. Bagi anak tunanetra penilaian diri sangat dianjurkan untuk melatih dan membiasakan jujur pada diri sendiri. Penilaian diri dapat diterapkan pada tugas-tugas individu dengan menggunakan format yang memuat indikator/aspek penilaian yang akan dinilai.

Kriteria Instrumen Penilaian Diri:

• kriteria penilaian dirumuskan secara

sederhana;

• bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik;

• menggunakan format penilaian sederhana dan mudah dipahami peserta didik;

• kriteria penilaian jelas tidak bermakna ganda;

• mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik;

• bermakna, mengarahkan peserta didik untuk memahami kemampuannya;

• memuat indikator kunci atau indikator

esensial; dan

• indikator menunjukkan kemampuan yang

dapat diukur.

c) Penilaian antarteman (penilaian sebaya)

Penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar.

Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik.

Kriteria Instrumen Penilaian Antarteman

• Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur.

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik.

• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana.

• Menggunakan bahasa lugas dan dapat

• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.

• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.

d) Penilaian dengan Jurnal

Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.

Kriteria Instrumen Jurnal

• Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.

• Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

• Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.

• Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.

• Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.

• Format pencatatan memudahkan dalam

pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik

3) Penilaian Pengetahuan

a) Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan atau tugas dalam bentuk tulisan yang direncanakan untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut adanya respon dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya.

b) Tes Lisan

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.

Kriteria Instrumen Tes Lisan

 Tes lisan dapat digunakan jika sesuai

dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.

 Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

 Pertanyaan diharapkan dapat mendorong

siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.

 disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.

c) Penilaian Melalui Penugasan

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas.

4) Penilaian Keterampilan

a) Tes praktik

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya.

Kriteria tes praktik

 Tugas mengarahkan peserta didik untuk

menunjukkan capaian hasil belajar.

 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

 Mencantumkan waktu/kurun waktu

penger-jaan tugas.

 Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,

 Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum

 Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)

b) Penilaian proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

c) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik atau hasil ulangan dari proses

pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.

Kriteria Tugas pada Penilaian Portofolio

• Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.

• Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.

• Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.

• Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).

5) Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih (dapat berbentuk penugasan). Ulangan harian harus terencana dan pelaksanaanya harus diinformasikan kepada siswa sebelumnya (tidak menjebak atau karena guru kehabisan materi).

6)Ulangan Tengah dan Akhir Semester

Ulangan Tengah Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan Ulangan Tengah Semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

Ulangan Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

7)Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi

pada akhir jenjang satuan pendidikan.

Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

8)Cara Penilaian

Unjuk kerja

1) Sasaran:

Keterampilan berbahasa secara produktif seperti: memajang tulisan, presentasi, membacakan, dan sebagainya secara bermakna dan otentik.

2) Peserta didik memeragakan proses berpikir tingkat tinggi dan mandiri.

3) Penilaian bukan hanya pada produk tetapi juga pada proses.

4) Kedalaman lebih penting daripada keluasan.

5) Dapat diintegrasikan dengan penilaian observasi, penilaian diri, dan penilaian teman.

Pengamatan

1) Sasaran: tindakan peserta didik belajar melakukan tindakan komunikatif (berbicara, menyimak, membaca, menulis) secara wajar, tidak disengaja untuk penilaian.

2) Peserta didik menyadari dituntut untuk bertindak terbaik tetapi tidak menyadari jika dinilai.

3) Meliputi tindakan verbal dan nonverbal, di dalam maupun di luar kelas.

4) Bukan penilaian formal seperti tes, melainkan untuk tujuan memberi balikan.

5) Balikan diberikan secara langsung maupun tidak langsung.

6) Jumlah peserta didik yang akan diamati pada setiap kali pengamatan perlu ditentukan.

7) Penilaian diarahkan pada salah satu atau lebih dari ketiga unsur teks.

Portofolio

1) Sasaran: menilai ketekunan, minat, kemajuan, dan keberhasilan dalam belajar melakukan banyak kegiatan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2) Kumpulan pekerjaan peserta didik yang mendukung proses belajar, antara lain laporan kemajuan, jadwal kerja, outline projek, jurnal, buku harian, dan sebagainya.

3) Kumpulan karya peserta didik yang mencerminkan hasil atau capaian belajar, antara lain teks yang disalin, diringkas, dibuat sendiri, yang telah dibaca, foto, video, clipping, dan sebagainya.

4) Kumpulan hasil tes, ujian, nilai, dan latihan.

5) Catatan atau rekaman penilaian diri dan penilaian sejawat, yang berupa komentar, checklist, dll.

Penilaian Diri dan Penilaian Teman/Sebaya

1) Sasaran: proses atau hasil belajar

2) Aspek keterampilan khusus atau penilaian secara umum

3) Penilaian metakognitif, untuk meningkatkan kualitas belajar

4) Bentuk: diary, jurnal, format khusus, yang berupa: komentar, checklist, dan penilaian

5) Peserta didik diberikan pelatihan sebelum dituntut untuk melaksanakannya.

9) Kriteria Penilaian

1) Tingkat ketercapaian fungsi sosial penggunaan teks. 2) Tingkat kelengkapan dan keruntutan struktur teks. 3) Tingkat ketepatan unsur kebahasaan/kaidah bahasa:

tata bahasa, kosakata, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, dan tulisan tangan.

Dalam dokumen Buku Guru Bahasa Indonesia SMALB-ATUNANETRA (Halaman 17-33)

Dokumen terkait