• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

2.1 Kajian Pustaka

2.1.5 Pembelajaran IPA

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang untuk mempelajari sesuatu yang baru. Kemampuan anak dapat ditambah melalui pembelajaran IPA. Kata IPA merupakan singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Ilmu pengetahuan alam mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam. Didalam buku Srini Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam yang didalamnya webster’s: New Collegiate Dictionary (1981) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala- gejalanya.

Pembelajaran IPA ini mampu menambah wawasan peserta didik tentang alam, lingkungan sekitarnya dan diri sendiri yang berkaitan pada kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan kepada pemberian pengalaman belajar secara langsung, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA merupakan standar minimum yang harus dicapai oleh peserta didik, serta menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan

21

peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Sistem Pendidikan Nasional mengatakan dalam undang-ungang nomor 20 tahun 2003 bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana mengenai isi, dan bahan ajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Rencana kurikulum yang baik harus menyiapkan semua aspek, semua tujuan, aktivitas, sumber, penjadwalan dan fasilitas belajar mengajar. Sehingga proses belajar mengajar akan menyenangkan jika rencana kurikulum menyediakan kesempatan bagi siswa untuk pengembangkan potensi diri, melakukan berbagai kegiatan, dan memanfaatkan berbagai sumber sekolah. Dapat dikatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana pendidikan yang menentukan pelaksanaan dari hasil pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah.

KTSP merupakan kurikulum yang berorientasi pada pencapaian kompetensi yang memiliki beberapa unsur yaitu adanya Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). SK dan KD dapat dilihat dari Standar Isi (SI) yang diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SK dan KD ini menjadi acuan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sekolah memiliki tanggung jawab dan hak penuh dalam pengembangan KTSP untuk mengembangkan perangkat atau media pembelajaran berdasarkan kompetensi pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang sesuai dengan visi-misi dalam berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah.

22

Maka dari itu sebagai penganjar haruslah mengembangkan sebuah perangkat berdasarkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikurum, karakteristik siswa, dan kondisi lingkungan belajar. Modul juga salah satu pendukung proses pembelajaran agar sesuai dengan tuntutan kurikulum yang harus dicapai.

2.1.6 Modul

Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secaramandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010). Belajar menggunakan modul sangat banyak tujuannya, diantaranya siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajrnya sendiri. Menurut Santyasa (Suryaningsih, 2010:31) berpendapat mengenai keuntungan menggunakan modul yaitu pertama meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan. Kedua, bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester, ketiga pendidikan lebih berdaya guna, karena pelajaran disusun menurut jenis akademik..

Modul yang dibuat juga harus menarik dan jelas sehingga memudahkan siswa untuk belajar mandiri. Tomlinson (2005) mengembangkan 16 prinsip, prinsip yang disampaikan oleh Tomlinson tersebut lebih dikhususkan kepada pengembangan modul pembelajaran bahasa. Peneliti kemudian menentukan sepuluh prinsip dari enam belas prinsip yang diyakini relevan dengan penelitian ini.

Peneliti mengupayakan tercapainya sepuluh prinsip yang telah dipilih untuk dikembangkan. Ke sepuluh prinsip pengembangan menurut Tomlinson

23

(2005) sebagai berikut. Prinsip pertama yaitu memiliki pengaruh bagi pembelajar. Materi yang telah disusun diharapkan dapat memancing rasa ingin tahu, ketertarikan dan perhatian pembelajar. Pengaruh tersebut dapat tercapai ketika modul dibaca oleh pembelajar, sehingga pembelajara memperoleh kesempatan untuk menerima informasi-informasi yang terdapat pada modul yang nantinya akan diproses sebagai bentuk kegiatan berpikir. Prinsip kedua yaitu dapat membuat pembelajar merasa nyaman, senang, dan bahagia. Modul diharap dapat membantu pebelajar untuk merasakan kenyamanan dan kebahagiaan jika memenuhi setidaknya terdapat teks dan gambar, bahasa yang digunakan untuk dipahami oleh pembelajar dan berisikan contoh atau petunjuk.

Prinsip ketiga yang sebaiknya dipenuhi yaitu dapat mengembangkan kepercayaan diri pembelajar. Kepercayaan diri akan muncul pada pemelajar ketika materi yang disampaikan tidak rumit namun mampu mengembangkan kemampuan mereka. Yang nantinya akan berpengaruh pada prinsip keempat modul dapat relevan dan berguna kedepannya. Materi yang terdapat pada modul diharap dapat berguna bagi kehidupan pembelajar sehari-hari. Prinsip kelima yang sebaiknya dipenuhi dapat membuat pembelajar tertarik. Ketertarikan untuk mempelajari modul dapat terjadi pada diri mereka jika modul mampu memberikan penjelasan.

Prinsip keenam modul sebaiknya memberikan pencerahan bagi pembelajar dengan menghadirkan penjelasan sehingga pembelajar mudah memahaminya. Prinsip selanjutnya yang perlu dipenuhi adalah prinsip ketujuh yakni memeprhatikan gaya belajar pembelajar yang berbeda-beda. Tidak semua pembelajar memiliki gaya belajar yang sama. Prinsip kedelapan yakni

24

memperhatikan sikap afektif yang berbeda dalam diri masing-masing pembelajar. Materi yang diberikan perlu diperhatikan karena itu setiap materi dapat menyediakan bentuk kegiatan secara individu atau kelompok.

Prinsip kesembilan yang sebaiknya dipenuhi adalah dapat memberdayakan kemampuan intelektua, estetika, emosional, dan menstimulasi otak kanan dan kiri. Materi dapat membantu pembelajar mengembangkan kemampuan berpikir, pengolahan emosi, estetika seni dan menyediakan kegiatan yang melatih otak kanan dan otak kiri pembelajar. Prinsip terakhir yang sebaiknya dipenuh adalah prinsip kesepuluh terwujudnya feedback. Materi mendorong siswa untuk memberikan respon positif atas kegiatan yang sudah diterima oleh pembelajar. Modul yang dikembangkan menggunakan 10 prinsip dari Tomlinson, diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembelajaran sehingga memungkinkan terwujudnya proses pendidikan yang efektif dan bermakna.

Dokumen terkait