• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medius, yang berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ ( Arsyad, 2009: 3 ). Menurut Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyah, 2009: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar dan atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas dapat berupa benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan guru dalam menyampaikan materi dapat dibantu dengan menghadirkan media, sebagai perantara kerumitan materi yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.

Penggunaan media pengajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahasa dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Dengan demikian, apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir kongrit, keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongritkan dengan kehadiran media, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran daripada tanpa bantuan media. Media adalah alat bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral, peranannya akan sangat terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar.

Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan., apabila diabaikan media pengajaran bukannya membantu proses belajar mengajar, tetapi menjadi penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efesien.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas bahan pelajaran, sehingaga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses belajar.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Hamalik ( dalam Azhar Arsyad, 2009:15 ) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Fungsi media dalam proses pembelajaran antara lain:

a. Media dapat memperjelas penyajian pesan sehingga tidak terjadi verbalisme dalam pembelajaran

b. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan gambar, kejadian di masa lalu bisa ditampilkan lewat rekaman film, dan konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, dan lain-lain) bisa divisualisasikan dalam bentuk film

c. Media dapat mengatasi sikap pasif siswa karena menimbulkan semangat belajar, memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan dan kenyataan

d. Media dapat mengatasi masalah perbedaan latar belakang pengalaman siswa karena memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama (Sadiman, 2009: 17-18)

3. Kriteria Pemilihan Media

Azhar Arsyad (2009: 75) mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pelajaran, sebagai berikut:

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih mudah dipahami siswa.

c. Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana dan praktis penggunaannya.

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung. f. Sesuai dengan tarap berpikir siswa.

4. Media Gambar Seri sebagai Salah Satu Media Pembelajaran

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja (Sadiman, 1996: 29). Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta ukurannya relatif terhadap lingkungan. Gambar yang berwarna-warni dapat membuat murid dalam belajar bahasa menjadi semangat. Gambar ini dapat menerjemahkan konsep abstrak menjadi lebih realistis dan berwujud, sehingga murid tidak hanya membayangkan saja. Dengan mengambil gambar-gambar dari surat kabar, majalah dan kalender tentu tidak membutuhkan biaya mahal. Disamping itu suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan ini dapat dilakukan disemua tingkatan Sekolah Dasar.

Dalam pembelajaran yang akan dibahas adalah pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri, yang artinya media gambar yang disusun berkesinambungan antara gambar satu dengan gambar berikutnya sehingga nanti menjadi sebuah cerita yang padu. Penggunaan media gambar berseri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam keterampilan mengarang. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan. Gambar berseri akan merefleksi bahasa dan budaya dari cerita yang disampaikan, selain itu melalui

pengajaran gambar berseri suatu cerita akan menjadi kaya dengan isi dan pengembangan karakter peserta didik.

Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Tarigan (1997: 210) mengemukakan bahwa “Menulis dengan menggunakan media gambar seri berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”. Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa media gambar berseri adalah cara atau daya upaya dalam menyusun atau menulis suatu karangan dengan menuangkan isi pesan visual (gambar berseri) ke dalam bentuk tulisan atau karangan. Dengan demikian, media gambar berseri merupakan salah satu teknik media pembelajaran yang efektif karena mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan terpadu melalui pengungkapan kata-kata dan gambar sehingga membentuk sebuah cerita yang padu.

Ciri-ciri gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakanSudirman et-al (1991: 219), yaitu:

a. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu b. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.

c. Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang obyek-obyek dalam gambar.

d. Berani dan dinamis

Sedangkan peranan gambar sebagai media pengajaran (Sudirman et-al 1991: 220) yaitu :

a. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa dalam belajar.

b. Menarik perhatian anak sehingga terdorong untuk lebih giat belajar c. Dapat membantu daya ingat siswa.

d. Dapat digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.

Atas dasar uraian tersebut diatas, hendaknya guru mau mempertimbangkan penggunaan media gambar seri didalam pelaksanaan proses belajar mengajar terutama dalam pengajaran menulis karangan. Karena dengan adanya gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut dapat mampu menulis karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman, dan kejadian yang pernah dialami.

5. Pembelajaran Menulis Karangan dengan Media Gambar Berseri

Pembelajaran menulis sangat erat hubungan dengan komunikasi lisan dan komunikasi tulis karena sifat penggunaannya yang saling berkaitan dalam bahasa. Terdapat sejumlah situasi yang sekaligus membutuhkan kedua-duanya, dan situasi-situasi lainnya yang membutuhkan dua bahkan tiga jenis media yang telah dikemukakan di depan. Menurut St. Y. Slamet. (2008: 106) pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang diawali dengan kegiatan menyimak atau membaca kemudian menulis apa yang telah dipelajari secara lisan dan tulis, yang

hasilnya dituangkan kembali dalam bentuk karangan yang disusun dengan kata-kata sendiri. Secara umum media pendidikan pendidikan mempunyai kegunaan untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, mengatasi sikap pasif anak didik. Menulis dapat dilakukan dengan bantuan gambar dan kerangka karangan.

Pembelajaran menulis karangan dengan media gambar sangat penting bagi anak, karena dapat dijadikan sebagai sarana untuk berimajinasi dan menuangkan pikiran. Pembelajaran menulis karangan dengan media gambar berseri merupakan alternatif pembelajaran yang sangat menarik dan sangat mendidik peserta didik dan akan menjadi kaya dengan isi pengembangan karakter peserta didik, Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pembelajaran, bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas, dan efisiensi pencapian tujuan. Dengan menggunakan media gambar berseri, dapat memudahkan peserta didik dalam belajar bahasa, memberikan kebermaknaan belajar, dengan media autentik dalam kehidupan sehari-hari dan dapat memberikan keragaman dalam belajar bahasa dan unsur-unsur bahasa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran menulis karangan dengan media gambar berseri adalah suatu proses pengajaran yang menggunakan media gambar berseri untuk menyalurkan dan merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa yang telah direncanakan untuk disampaikan kepada anak didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran.

Dokumen terkait