• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Kajian Pustaka

B. Pembelajaran

BAB III PEL AKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi pelaksanaan siklus I memuat : rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi

B. Deskripsi pelaksanaan siklus II memuat : rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi

C. Deskripsi pelaksanaan siklus III memuat . rencana, pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil penelitian meliputi

1. Hasil belajar tajwid sebelum tindakan 2. Deskripsi siklus I

3. Deskripsi siklus II 4. Deskripsi siklus III

B. Pembahasan hasil penelitian

1. Pengelolaan proses pembelajaran oleh guru 2. Partisipasi siswa dalam prosec pembelajaran

3. Pencapaian kemampuan pembelajaran ilmu tajwid dengan metode

reading guide

BAB V PENUTUP meliputi : A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian akhir skripsi terdiri dari :

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Reading Guide(Panduan Membaca) 1. Pengertian Strategi Reading Guide

Strategi yang digunakan untuk materi yang membutuhkan waktu banyak yang tidak mungkin dijelaskan semua dalam kelas dan untuk mengefektifkan waktu, maka siswa diberi tugas membaca teks yang telah ditentukan oleh guru dan siswa harus mengerjakan degan menjawab beberapa pertanyaan atau kisi-kisi diberi oleh guru(Hartono, 2008:09)

2. Tujuan strategi reading guide

a) Membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok.

b) Untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu.

3. Langkah-langkah strategi Reading Guide a) Tentukan bacaan yang akan dipelajari.

b) Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa atau kisi- kisi dan diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi. c) Tugas siswa adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan

pertanyaan atau kisi-kisi yang ada.Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan

d) Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada siswa.

e) Bahasa pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanykan jawabannya kepada siswa.

f) Diakhir pembelajaran beri ulasan secukupnya.

4. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Reading Guide a) Kelebihan

1) Dengan strategi pembelajaran reading guide guru dapat menguasai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang di sampaikan. 2) Strategi reading guide dianggap sangat efektif apabila materi

pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk berlajar sangat terbatas. 3) Strategi pembelajaran ini bias digunakan untuk jumlah siswa dan

ukuran kelas yang besar

4) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan sebab dalam strategi reading guide anak-anak harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.

b) Kelemahan

1) Karena strategi reading lebih ditekankan pada membaca dan menjawab soal maka cenderung siswa tidak terkondisi.

2) Sulit memberikan tugas karena perbedaan individu anak dalam kemepuan minat dan bakat.

3) Sering kali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin pekerjaan temannya.

19

B. PEMBELAJARAN

1. Definisi Beiajar

Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persebsi dan prilaku, termasuk juga perubahan prilaku. Tidak semua pembahan prilaku itu berarti belajar, dan perubahan tidak selalu hams menghasilkan perbaikan. Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, prakyek, dan pengalaman (Hamalik,

1992:45).

Ada pula yang beranggapan belajar mempakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan,yakni mengalami hasil belajar dan perubahan tingkah laku. Oleh karena itu,pemahaman yang benar mengenai belajar dari segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak dioerlukan oleh gum pendidik, khususnya para gum. Keseluruhan atau ketidak lengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang di capai oleh paserta didik.

Usaha pemahaman mengenai makna belajar menumt para ahli sebagai berikut:

a. Menumt Lester D. Crouw dan Alico Crou (educational psychology, 1958, 225) “Learning is the acquisition o f habisi, knowledge and altitudes”. Belajar adalah pembahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap (Djamal, 1985: 26)

b. Menurut Hintzman dalam bukunya The psychology o f learning and memory berpendapat bahwa Tenung achange m organism due to experience which can affect the organis’m behavior. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri manusia atau hewan disebabkan oleh karena pengalaman. Yang dapat mempengaruhi tingkah laku. Jadi dalam pandangan Hintzman perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut dapat di katakana belajar apabila mempengaruhi manusia (Muhibin Syah, 2004: 90)

c. Menurut ilmu jiwa daya, belajar adalah usaha daya-daya agar berkembang sehingga dapat berfikir, mengingat dan sebagainya. Menurut teori ini jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti : daya berfikir, mengingat, perasaan, mengenal kemauan dan sebagainya. Daya-daya tersebut berkembang dan berfungsi bila di latih dengan bahan-bahan dan tata cara tertentu( Usman, 2010: 21 ).

Usaha pemahaman mengenai makna pembelajaran dikemukakan beberapa definisi belajar Bimo Wagito, 1997). mengemukakan 3 hukum belajar, yaitu :

1) Law o f readiness, yaitu kesiapan seseorang untuk berbuat dapat memperlancar hubungan antara stimulus dan respons.

2) Law o f exercise, yaitu dengan adany a ulangan-ulangan yang selalu dikerjakan maka hubungan antara stimulus dan respons akan menjadi lancar

3) Law o f effect, yaitu hubungan antara stimulus dan respons akan menjadi lebih baik jika dapat menimbulkan hal-hal yang menyenangkan, dan hal ini cenderung akan selalu diulang.

21

Dari ketiga definisi tersebut, Maka dapat diterangkan bahwa : pembelajaran itu senantiasa seiaiu mengaiami perubahan tingkahiaku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya: membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan pembelajaran, jadi tidak bersifat ferbalistik.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Oleh karena itu beberapa ahli mengemukakan pandangan yang berbeda tentang belajar diantaranya :

Belajar menurut pandangan Skinner : belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih 'baik sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan hal sebagi berikut :

1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar 2) Respon si pembelajar, dan

3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon yang menimbulkan respon tersebut (Mudjiono, 2006:9)

Belajar menurut Gagne : belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai ( Mudjiono,2006:12) . Belajar menurut teori mental state : belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat dari yang disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar (Hamaliki, 2010:42).

Belajar merupakan upaya untuk menambah pengetahuan yang berupa

intrinsic moiivasion arc intern m the learning and meet pupile needs pnrepos “ demikian pula bermain untuk menikmatinya didorong oleh

motifasi intrinsic yakni fore the pleasure o f the aktiviti. Jadi belajar akan membawa perubahan individu yang belajar (Arikunto, 1982:23) pembelajaran boleh dikatakan juga sebagai proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep, ataupun teori. Dalam hal ini mengandung suatu maksud interaksi itu adalah :

1) Proses internalisasi sesuatu kedaiam uiri ruang belajar

2) Dilakukan secara aktif dengan segenap panca indera ikut berperan Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah untuk itu guru mengenal pribadi murid dengan baik dan mempunyai kesanggupan kreatifitas untuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan dan minat siswa.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan proses yang lebih banyak terjadi pada peserta didik sedang mengajar merupakan kegiatan yang lebih dominan yang dialami oleh guru. Meski antara kegitan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang berbeda namun kedua saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sarna. Yakni bagaimana supaya perubahan yang optimal pada diri peserta didik.

Untuk melengkapi pengertian pembelajaran perlu kiranya dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Dalam hal ini ada beberapa prinsip yang penting untuk diketahui :

23

1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusia dan kelakuannya

2) Belajar memerlukan proses dan pertahapan serta kematangan diri para siswa.

3) Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam atau dasar kebutuhan

4) Dalam banyak hai belajar itu merupakan proses percobaan atau kemungkinan berbuat keliru dan pembiasaan

5) Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran

6) Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara a) Diajar secara langsung

b) Kontrol, dan penghayatan secara langsung c) Pengenalan atau peniruan

2. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.

Tujuan pembelajaran yang menjadi kunci dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata pelajaran, dan guru itu sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak dicapai, dikembangkan, dan diapresiasikan.

Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi criteria sebagai berikut: a) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya :

dalam situasi mencari hukum hukun tajwid.

b) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati

Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki. Perlengkapan berupa ruang kelas perlengkapan audio visual atau computer prosedurnya yaitu : jadwal, metode, praktek belajar, dan ulangan.

Dari rumusan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah serangkaian kegiatan guna untuk membuat siswa belajar, dan mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa sesuai prosedur yang taklepas dari materi dengan menggunakan fasilitas dan perlengkapan yang ada.

3. Hasil Belajar

Untuk memperoleh pengertian yang obyekyif tentang hasii belajar, terutama belajar di sekolah ,perlu dirumuskan secara jelas dari kata di atas,karena secara etimologi hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil dan belajar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia , hasil adalah suatu yang ada (terjadi) oleh suatu kerja, berhasil sukses (Hartono, 1996:53) Sedangkan belajar secara etimologis berasal dari kata “ajar” yang mendapat awalan “ber” dan merupakan awalan kerja yang mempunyai arti berusaha memperoleh kepandaian.

25

Hasil belajar siswa dengan siswa lain cenderung berbeda, mengingat situasi dan kondisi orang perorang itu berbeda-beda. Bahkan situasi dan kondisi yang sama sekalianpun hasilnya tidak mungkin sama Adapun hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut :

a. Faktor internal adalah factor yang menyangkut seluruh diri pribadi.Termasuk fisik maupun mental

b. Faktor eksternal adalah factor yang bersumber dari luar individu yang bersangkutan, seperti : ruang belajar yang tidak memenuhi syarat, alat- alat pelajaran yang tidak memenuhi syarat, lingkungan social maupun lingkungan alam yang tidak memadai.

Dokumen terkait