KELAS IV REJOSARI III BANDONGAN MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
DIUWARIYAH
N IM : 11408213
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi Saudara :
Nama : Djuwariyah
NIM : 11408213
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Upaya Strategi Reading Guide Dalam Meningkatkan Penguasaan
Pembelajaran Ilmu Tajwid Pada Siswa Kelas IV MI Rejosari 111
Bandongan Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 12 Agustus 2010
http://vww.stainsalatiga.ac.id e-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudari DJUWARIYAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408213 yang
berjudul UPAYA STRATEGI READING GUIDE DALAM MENINGKATKAN
PENGUASAAN PEMBELAJARAN ILMU TAJWID PADA SISWA KELAS IV
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Djuwariyah
NIM 11408232
Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 12 Agustus 2010
Yang menyatakan,
“Berdoalah Kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Aliah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
(QS. Al-A’raf 7:55)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada
1. Keluarga tercinta
2. Saudara-saudaraku
3. Sahabat-sahabatku
ABSTRAK
Djuwariyah. 2010. Upaya Strategi Reading Guide Dalam Meningkatkan Penguasaan Pembelajaran Ilmu Tajwid Pada Siswa Kelas IV Rejosari III Bandongan Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : (I) Winarno, S Si, M.Pd).
Kata Kunci : Reading Guide, Tajwid
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan pembelajaran pada siswa kelas IV MI Rejosari IV Bandongan Magelang. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah penerapan metode reading guide dapat lebih efektif meningkatkan minat siswa dalam pelajaran ilmu tajwid pada kelas IV di MI Rejosari III Bandongan Magelang9 Apakah penerapan metode reading guide dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid pada kelas IV di Ml Rejosari 111 Bandongan Magelang9 Dan bagaimanakah penerapan metode reading guide dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid pada kelas IV di Ml Rejosari III Bandongan Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kwalitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan melalui strategi reading guide dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini didukung bukti minat belajar siswa sebelum tindakan adalah 23.50 dan setelah tindakan adalah 29,29. Melalui strategi
reading guide dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini dibuktikan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siklus 111 mampu meningkatkan dari 35,26 menjadi 36,26 yang berarti ada peningkatan 1 point atau 10%. Melalui strategi
reading guide dapat meningkatkan prestasi ilmu tajwid. Hal ini dibuktikan hasil evaluasi dalam hal pencapaian nilai criteria ketuntasan minimal atau KKM terdapat 9 siswa atau 90% pada penilaian sebelum pelaksanaan tindakan, meningkat menjadi 15 siswa atau 30% pada penilaian siklus I, meningkat menjadi 28 siswa atau 28% pada penilaian siklus II, dan menjadi 30 siswa atau 100% pada penilaian siklus III.
Assalamu ’alaikum warahmatuHahi wabaarakaatuh
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya. Sholawat
serta salam semoga senantiasa selalu kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa umatNya dari zaman kegelapan
kepada zaman yang terang benderang. Demikian pula keluarga, sahabat serta para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Agama
Islam
Adapun judul yang penulis teliti adalah “Upaya Strategi Reading Guide
Dalam Meningkatkan Penguasaan Pembelajaran Ilmu Tajwid Pada Siswa
Kelas IV' MI Rejosari III Bandongan Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010”
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kemampuan,mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karenanya mohon bimbingan serta saran untuk perbaikan dari semua
pihak.
Penulis menyadari bahwa kesuksesan ini dapat penulis raih berkat bantuan
berbagai pihak. Sehubungan dengan hal itu maka pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan sumbangannya. Dalam
hal ini terutama penulis sampaikan kepada :
1 Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga yang
berkenan memberikan berbagai fasilitas yang penulis perlukan dalam
penelitian ini
2. Winarno , S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang dengan penuh
kesadaran selalu memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skipsi ini
dapat terwujud
3. Bapak Kepala Ml Rejosari III Bandongan deserta Dewan Guru yang telah
menyediakan sekolahnya untuk kegiatan penelitian
4. Suami tercinta dan keluarga yang telah memberi dorongan dan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan
umumnya bagi semua pihak yang turut membacanya dan akhirnya atas segala
perhatiannya penulis sampaikan banyak terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
akhirnya dengan segala kekurangan yang penulis miliki, penulis berharap semoga
skripsi ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak terkait dan pembaca.
Amiin.
Salatiga , 12 Agustus 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ...
DAFTAR ISI ...
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...
B Rumusan Masalah ...
C Tujuan Penelitian... 4
D Hipotesis ... 4
E. Kegunaan Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
G Metode Penelitian... 6
H. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II Kajian Pustaka A. Strategi Reading Guide (Panduan Membaca... 17
1. Pengertian Strategi Reading G uide... 17
2. Tujuan Strategi Reading Guide... 17
3. Langkah-Langkah Strategi Reading Guide... 17
4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Reading Guide... 18
B. Pembelajaran ... ... 19
1. Definisi Belajar... ... 19
2. Tujuan Pembelajaran... ... 23
3. Ila.sil Belajar... ... 24
C. Ilmu Tajwid... ... 25
1 Pengertian Tajwid... ... 25
2. Sejarah Tajwid... ... 25
3. Hukum Tajwid... ... 26
D. Hukum Idzhar dan Idghom... ... 27
1. Id/.har ... ... 27
2. Idghom... ... 27
BAB ITI METODE PENELITIAN A Gambaran Umum... ... 29
1. Gambaran Umum MI Rejosari III Bandongan... ... 29
2. Visi dan Misi... ... 31
3 Struktur Organisasi... ... ... 32
B. Deskripsi Siklus ... ... 33
1 Deskripsi Siklus I ... ... 'i 'l 2. Deskripsi Siklus 11... ... 37
3. Deskripsi Siklus III... ... 40
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian... ... 43
A. Kesimpulan ... 76
B. Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran memiliki potensi masalah dalam sistem
penyampaian atau strateginya. Pengajaran adalah usaha untuk membelajarkan
siswa (Hamzah, 2009:2), Peran dan fungsi membaca dan menulis Ai-Qur'an
amat penting bagi umat Islam. Al-Qur’an merupakan wahyu dari Allah SWT,
untuk membaca Al-Qur’an diperlukan penguasaan ilmu tajwid yang benar.
Ilmu yang mengajarkan tata cara bagaimana seharusnya membunyikan atau
membaca huruf-huruf hijaiyah yang baik dan sempurna, baik ketika
bersamaan maupun bersendirian.
Pentingnya pendidikan membaca Al Qur'an sesuai dengan hukum
tajwid bagi anak menjadi sesuatu yang wajib untuk diberikan di Sekolah
Madrasah. Guru Pendidikan Agama Islam menjadi ujung tombak bagi
keberhasilan pembelajaran ilmu tajwid. Guru bukan hanya dituntut membuat
siswa mengerti ilmu tajwid, tetapi harus bisa menerapkan dalam membaca Al
Qur’an. Bekal materi ilmu tajwid diharapkan mampu membekali siswa
mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar. Allah SWT berfirman
dalam surat Al-Muzammil ayat 4 dan Al-Furqon ayat 4 sebagai berikut :
(4 :
cjljttl
cP
j j“Dan bacalah Al-Qur 'an dengan perlahan-lahan. ” (Q.S Al Muzamil: 4)
( j l S j i l l ) AIIj j j
Dan kamu membacakannya kelompok demi kelompok (Q.S Al Furqon:32).
Standar kompetensi lulusan atau SKL bagi lulusan dasar atau
Madrasah khususnya pelajaran Pendidikan Agama islam adalah menyebutkan,
menghafal, dan membaca Al-Qur’an.
Pembelajaran pada pelajaran Ai-Qur"an Hadist biasanya menggunakan
metode ceramah. Siswa kurang berkonsentrasi karena merasa sulit. Sehingga
anak tersebut malah asyik bermain sendiri Disisi lain rata-rata orang tua di
rumah kurang memantau hasil belajar di sekolah. Untuk meningkatkan
pembelajaran diperlukan perencanaan. Perencanaan adalah suatu cara untuk
mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan (Uno, 2009:1) yaitu dengan
memberikan tugas di rumah.
Mata pelajaran yang mengupas tentang ilmu tajwid, adalah Al-Qur’an
Hadits. Misalnya siswa masih sulit untuk memahami materi ini. Masalah lain
adalah waktu yang diberikan untuk mengajar sangat sedikit, Peneliti tertarik
mencoba menggunakan metode Reading Guide untuk memperbaiki kondisi
ini.
Pembelajaran pada materi Al-Qur’an Hadits pada pokok bahasan
tajwid masih ditemukan gejala rendahnya penguasaan materi pembelajaran.
Pada sisi karakter materi pelajaran tajwid dipahami siswa dan guru sebagai
materi yang bersifat hafalan, pada segi lain penyampaian materi pembelajaran
pada metode-metode yang membosankan.
Terbukti dengan hasil ulangan harian, ulangan semester yang telah lalu
mata pelajaran Al-Qur’an tempatnya di MI Rejosari III tahun 2010 masih
3
mencapai tingkat kelulusan 9 siswa dan yang tidak mencapai ketuntasan 21
siswa jadi 70% tidak tuntas. Berdasarkan permasalahan diatas guru dituntut
membuat strategi pembelajaran untuk memecahkan masalah tersebut. Setelah
melalui kajian dari berbagai sumber. Dalam upaya meningkatkan minat
belajar pada mata pelajaran Al-Qur!an Hadits pada materi tajwid. Disamping
itu dalam pembelajaran banyak timbul permasalahan, diantaranya :
1. Selama proses pembelajaran tajwid para siswa pasif, karena merasa
kesulitan.
2. Managemen pengelolaan kelas masih kurang.
3. Peran orang tua wali dirumah kurang tanggap dan tidak ada kontrol dalam
pembelajaran .
4. Kurangnya minat untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi.
Dari uraian diatas kiranya perlu penanganan dengan sungguh agar
peningkatan penguasaan materi pembelajaran dapat terwujud. Diperlukan uji
coba strategi reading guide untuk menyelesaikan permasalahan ini melalui
penelitian tindakan kelas (PTK).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan diatas,
maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah penerapan metode reading guide dapat efektif waktu dan materi
meningkatkan minat siswa dalam pelajaran ilmu tajwid pada kelas IV di
2. Apakah penerapan metode reading guide dapat meningkatan keaktifan
siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid pada kelas IV di iVll Rejosari ill
Bandongan Magelang?
3. Bagaimanakah penerapan metode reading guide dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid pada kelas IV di
MI Rejosari III Bandongan Magelang
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah penerapan metode reading guide dapat efektif
meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid kelas IV
di MI Rejosari III Bandongan Magelang.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode reading guide dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid kelas IV
di MI Rejosari III Bandongan Magelang.
3. Untuk mengetahui apakah penerapan metode reading guide dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran ilmu tajwid
kelas IV di MI Rejosari III Bandongan Magelang.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :
1. Strategi reding guide mampu mengefektifkan pembelajaran pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits pokok bahasan tajwid pada kelas IV di MI
5
2. Strategi reditig guide mampu meningkatan keaktifan siswa dalam mata
pelajaran Al-Qur'an Hadits pokok bahasan tajwid pada kelas IV di Ml
Rejosari III Bandongan Magelang.
Strategi reading guide dapat meningkatan prestasi siswa pada kelas IV di
MI Rejosari III Bandongan Magelang.
E. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini berguna bagi
1. Kegunaan teoritis
a. Teori baru dalam pelajaran Ai-Qur'an Hadits, khususnya pada materi
tajwid
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu gambaran baru dalam
melakukan penelitian yang sejenis
2. Manfaat Praktis
a. Guru
Sebagai bahan masukan para guru meningkatkan mutu pendidikan di
kelasnya masing-masing dengan menggunakan metode Reading
Guide.
b. Bagi Madrasah
MI Rejosari III Bandongan Magelang dapat lebih meningkatkan hasil
dan prestasi siswa dapat diterapkan pada kelas yang lain terutama pada
F. Definisi Operasional
1. Upaya
Uapaya adalah usaha mental untuk bereaksi terhadap suatu obyek
di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut.
Menurut Bima Wagito upaya adalah kecenderungan atau kesediaan
seseorang untuk bertingkahlaku tertentu jika ia menghadapi suatu
rangsangan (Wagito, 1993: i 5)
2. Strategi Reading Guide
Strategi Reading Guide adalah metode penyajian pelajaran dengan cara
membimbing bacaan atau tuntunan dengan bagan atau skema.
3. Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid adalah ilmu yang mengajarkan cara bagaimana seharusnya
membunyikan atau membaca huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan
sempurna, baik ketika bersendirian maupun sewaktu bertemu dengan
huruf lain (Sudarsono, 1994:8)
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
a. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan mulai hari Selasa tanggai 6 April 2010 sampai
dengan hari Selasa tanggal 27 April 2010 dengan alokasi waktu 8 x 35
menit. Penelitian ini dilaksanakan di MI Rejosari III Bandongan
7
b. Jenis penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Rejosari III sejumlah
30 siswa yang terdiri 13 laki-laki dan 17 perempuan serta masih
menempuh semester 1 tahun pelajaran 2009/2010, 1 orang guru dan 1
orang observasi.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga siklus tindakan. Setiap selesai dilakukan
pembelajaran pada tiap siklus kemudian hasilnya di analisis, mulai dari
Adapun model PTK dimaksud menggambarkan adanya 4 langkah
Perencanaan
Refleksi --- — SIKLUS I --- Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKL US II Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan
Pengamatan
a. Tahapan Persiapan
Persiapan penulis sebelum melaksanakan penelitian antara lain:
1) Mengurus perijinan.
2) Melakukan survei dan identifikasi masalah ke lokasi.
3) Menyiapkan bahan dan instrumen pengumulan data.
b. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan-tahapan dalam tiap siklus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :
1) Tahapan Perencanaan.
Tahap perencanaan dalam siklus, tiap siklus meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b) Membuat soal-soal
c) Membuat lembar observasi
2) Tahapan Tindakan.
Tahapan dalam siklus ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator.
b) Menentukan bacaan yang akan dipelajari.
c) Membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa
sesuai kisi-kisi atau skema dari bahan bacaan yang telah
dipilih.
d) Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya
kepada siswa.
e) Tugas siswa adalah mempelajari bahan bacaan dengan
menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi
aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang
berlebihan.
f) Bahas pertanvaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan
jawaban kepada siswa.
g) Diakhiri pembelajaran dengan ulasan secukupnya.
h) Guru memberi evaluasi dan kesimpulan.
3) . Observasi
a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran.
b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran.
c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses
pembelajaran.
d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
4) . Refleksi
Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah :
a) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana
potensi yang ingin dicapai telah dikuasai siswa.
b) Mengevaluasi mekanisme tindakan jika ditemukan langkah
tindakan yangb kurang tepat, maka perlu dilakukan tindakan
lagi secara lebih fokus.
c) Menegaskan kembali tentang hasil belajar yang telah dicapai.
d) Menindak lanjuti hasil perencanan siswa.
e) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga macam,
11
a. Butir soal
b. Lembar observasi
c. Lembar hasil test
5. Pengumpulan Data
a. Data Kepustakaan
Metode kepustakaan digunakan untuk mendapatkan data dengan
menelaah buku-buku yang ada kaitannya masalah yang diteliti, yang
kemudian dijadikan landasan teori, yaitu masalah strategi reading
guide dan hasil belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan materi
tajwid.
b. Data Lapangan
1) Metrix Ingatan (Memory Metrix)
Strategi ini digunakan yang berbentuk metrix yang terdiri baris dan
kolom-kolom yang menilai ingatan siswa akan member materi
pembelajaran yang penting dan hubungan antara materi serta
menilai kecakapan siswa mengelompokkan kedalam kategori-
kategori.
2) Observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan
kelas, suasana pembelajaran, kreatifltas guru, keaktifan siswa, dan
lain-lain. Kegiatan observasi dari penelitian ini mencakup dua hal,
yaitu .
a) Observasi terhadap guru
Observasi terhadap guru dilaksanakan untuk memperoleh data
upaya mengantarkan siswa mencapai kompetensi dasar.Di
lakukan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola
kelas dalam pembelajaran ilmu tajwid dengan strategi reading
guide. Observasi dilakukan oleh rekan guru. Observasi ini
mengamati 20 aspek yang masing-masing item diberi skor
(1-5). Skor 5 jika amat baik,s kor 4 jika baik, skor 3 jika cukup
baik, skor 2 jika kurang baik, skor 1 jika tidak baik.
Skor 20 aspek pengamatan dijumlah kemudian dilakukan tab
ulasi,dijumlahkan skor semua aspek dan dilakukan
pengkategorian kemampuan guru dalam proses pembelajaran
sebagai berikut:
(1) Kemampuan amat baik (A) jika jumlah skor 86-100.
(2) Kemampuan baik (B) jika jumlah skor 71 -85.
(3) Kemampuan cukup baik (C) jika skor 56-70.
(4) Kemampuan kurang baik (D) jika skor 40-55.
(5) Kemampuan tidak baik (E) jika jumlah skor kurang dari 40.
b) Observasi terhadap siswa
Dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa.
Aspek pengamatan terdiri dari 8 macam. Setiap aspek diberi
skor 1-5 seperti observasi terhadap guru. Pedoman
pengkategorian adalahsebagai berikut :
(1) Kektifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor 34-40.
(3) Keaktifan siswa cukup baik (C) jika jumlah siswa skor
22-27.
(4) Keaktifan siswa kurang baik (D) jika jumlah siswa skor
16-21.
(5) Keaktifan siswa tidak baik (E) jika jumlah skor kurang dari
16.
c) Angket
Angket yang dibagikan kepada siswa yang digunakan
untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuyi pembelajaran
ilmu tajwid yang disajikan menggunakan strategi reading guide
sebagai berikut
(1) Angket minat terdiri dari 10 pertanyaan.
(2) Setiap pertanyaan diberikan 4 alternatif jawaban.
(3) Jawaban A skor 4, B skor 3, C skor 2, D skor 1
(4) Skor maksimal 10 x 4 = 40.
(5) Skor minimal 10x1.
Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mendapat data
tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Setiap
siswa diamati berdasarkan 10 aspek x 4 keaktifan = 40.
Penskoran setiap aspek adalah dengan kategori :
(a) Minat amat baik (A) jika skor 34-40
(b) Minat baik (B) jika skor 28-33
(c) Minat cukup/ sedang (C) jika skor 22-27
6. Analisis Data
Data penelitian ini kualitatif dan kuantitatif, sehingga analisisnya
menggunakan dua macam, yaitu :
a) Data kuantitatif dengan analisis deskriptif komparatif:
membandingkan nilai tes sebelum penelitian (pra tindakan) dengan
nilai tes siklus I, siklus II, dan siklus III
b) Data kualitatif dengan analisis deskriptif, berdasarkan pada hasil
observasi.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format
skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh instansi sebagai
berikut :
1 Bagian Awal skripsi memuat sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table, daftar
gambar, dan daftar lampiran
2. Bagian inti skripsi antara lain:
BAB 1 PENDAHULUAN, yang berisi :
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
15
E. Kegunaan Penelitian
F. Definisi Operasional
G Metode Penelitian memuat : Rancangan Penelitian, Subyek Peneli,:an,
Langkah-langkah Penelitian, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data,
dan Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA
A. Strategi Reading Guide
B. Pembelajaran meliputi : definisi belajar, tujuan belajar
C. Ilmu Tajwid
BAB III PEL AKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi pelaksanaan siklus I memuat : rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi
B. Deskripsi pelaksanaan siklus II memuat : rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi
C. Deskripsi pelaksanaan siklus III memuat . rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil penelitian meliputi
1. Hasil belajar tajwid sebelum tindakan
2. Deskripsi siklus I
3. Deskripsi siklus II
B. Pembahasan hasil penelitian
1. Pengelolaan proses pembelajaran oleh guru
2. Partisipasi siswa dalam prosec pembelajaran
3. Pencapaian kemampuan pembelajaran ilmu tajwid dengan metode
reading guide
BAB V PENUTUP meliputi :
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari :
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Reading Guide(Panduan Membaca)
1. Pengertian Strategi Reading Guide
Strategi yang digunakan untuk materi yang membutuhkan waktu banyak
yang tidak mungkin dijelaskan semua dalam kelas dan untuk
mengefektifkan waktu, maka siswa diberi tugas membaca teks yang telah
ditentukan oleh guru dan siswa harus mengerjakan degan menjawab
beberapa pertanyaan atau kisi-kisi diberi oleh guru(Hartono, 2008:09)
2. Tujuan strategi reading guide
a) Membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahami
suatu materi pokok.
b) Untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu.
3. Langkah-langkah strategi Reading Guide
a) Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
b) Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa atau kisi-
kisi dan diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
c) Tugas siswa adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan
pertanyaan atau kisi-kisi yang ada.Batasi aktifitas ini sehingga tidak
akan memakan waktu yang berlebihan
d) Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada
siswa.
e) Bahasa pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanykan
jawabannya kepada siswa.
f) Diakhir pembelajaran beri ulasan secukupnya.
4. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Reading Guide
a) Kelebihan
1) Dengan strategi pembelajaran reading guide guru dapat menguasai
sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang di sampaikan.
2) Strategi reading guide dianggap sangat efektif apabila materi
pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa cukup luas,
sementara itu waktu yang dimiliki untuk berlajar sangat terbatas.
3) Strategi pembelajaran ini bias digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar
4) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan sebab
dalam strategi reading guide anak-anak harus mempertanggung
jawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.
b) Kelemahan
1) Karena strategi reading lebih ditekankan pada membaca dan
menjawab soal maka cenderung siswa tidak terkondisi.
2) Sulit memberikan tugas karena perbedaan individu anak dalam
kemepuan minat dan bakat.
3) Sering kali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup
19
B. PEMBELAJARAN
1. Definisi Beiajar
Belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persebsi
dan prilaku, termasuk juga perubahan prilaku. Tidak semua pembahan
prilaku itu berarti belajar, dan perubahan tidak selalu hams menghasilkan
perbaikan. Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar sebagai perubahan
dalam perbuatan melalui aktivitas, prakyek, dan pengalaman (Hamalik,
1992:45).
Ada pula yang beranggapan belajar mempakan suatu proses
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan,yakni mengalami hasil belajar
dan perubahan tingkah laku. Oleh karena itu,pemahaman yang benar
mengenai belajar dari segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak
dioerlukan oleh gum pendidik, khususnya para gum. Keseluruhan atau
ketidak lengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang
bermutunya hasil pembelajaran yang di capai oleh paserta didik.
Usaha pemahaman mengenai makna belajar menumt para ahli
sebagai berikut:
a. Menumt Lester D. Crouw dan Alico Crou (educational psychology,
1958, 225) “Learning is the acquisition o f habisi, knowledge and
altitudes”. Belajar adalah pembahan individu dalam kebiasaan,
b. Menurut Hintzman dalam bukunya The psychology o f learning and
memory berpendapat bahwa Tenung achange m organism due to
experience which can affect the organis’m behavior. Belajar adalah
suatu perubahan yang terjadi pada diri manusia atau hewan disebabkan
oleh karena pengalaman. Yang dapat mempengaruhi tingkah laku. Jadi
dalam pandangan Hintzman perubahan yang ditimbulkan oleh
pengalaman tersebut dapat di katakana belajar apabila mempengaruhi
manusia (Muhibin Syah, 2004: 90)
c. Menurut ilmu jiwa daya, belajar adalah usaha daya-daya agar
berkembang sehingga dapat berfikir, mengingat dan sebagainya.
Menurut teori ini jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti : daya
berfikir, mengingat, perasaan, mengenal kemauan dan sebagainya.
Daya-daya tersebut berkembang dan berfungsi bila di latih dengan
bahan-bahan dan tata cara tertentu( Usman, 2010: 21 ).
Usaha pemahaman mengenai makna pembelajaran dikemukakan
beberapa definisi belajar Bimo Wagito, 1997). mengemukakan 3
hukum belajar, yaitu :
1) Law o f readiness, yaitu kesiapan seseorang untuk berbuat dapat
memperlancar hubungan antara stimulus dan respons.
2) Law o f exercise, yaitu dengan adany a ulangan-ulangan yang selalu
dikerjakan maka hubungan antara stimulus dan respons akan
menjadi lancar
3) Law o f effect, yaitu hubungan antara stimulus dan respons akan
menjadi lebih baik jika dapat menimbulkan hal-hal yang
21
Dari ketiga definisi tersebut, Maka dapat diterangkan bahwa :
pembelajaran itu senantiasa seiaiu mengaiami perubahan tingkahiaku
atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya: membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar itu
akan lebih baik kalau siswa mengalami atau melakukan pembelajaran,
jadi tidak bersifat ferbalistik.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Oleh
karena itu beberapa ahli mengemukakan pandangan yang berbeda
tentang belajar diantaranya :
Belajar menurut pandangan Skinner : belajar adalah suatu perilaku
pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih 'baik sebaliknya
bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar
ditemukan hal sebagi berikut :
1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar
2) Respon si pembelajar, dan
3) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon yang menimbulkan
respon tersebut (Mudjiono, 2006:9)
Belajar menurut Gagne : belajar merupakan kegiatan yang kompleks.
Setelah belajar orang memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan
nilai ( Mudjiono,2006:12) . Belajar menurut teori mental state : belajar
adalah memperoleh pengetahuan melalui alat dari yang disampaikan
Belajar merupakan upaya untuk menambah pengetahuan yang berupa
intrinsic moiivasion arc intern m the learning and meet pupile needs
pnrepos “ demikian pula bermain untuk menikmatinya didorong oleh
motifasi intrinsic yakni fore the pleasure o f the aktiviti. Jadi belajar
akan membawa perubahan individu yang belajar (Arikunto, 1982:23)
pembelajaran boleh dikatakan juga sebagai proses interaksi antara diri
manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta,
konsep, ataupun teori. Dalam hal ini mengandung suatu maksud
interaksi itu adalah :
1) Proses internalisasi sesuatu kedaiam uiri ruang belajar
2) Dilakukan secara aktif dengan segenap panca indera ikut berperan
Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah untuk itu guru
mengenal pribadi murid dengan baik dan mempunyai kesanggupan
kreatifitas untuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan dan
minat siswa.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan proses yang lebih
banyak terjadi pada peserta didik sedang mengajar merupakan kegiatan
yang lebih dominan yang dialami oleh guru. Meski antara kegitan
belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang berbeda namun kedua
saling berkaitan dengan tujuan akhir yang sarna. Yakni bagaimana
supaya perubahan yang optimal pada diri peserta didik.
Untuk melengkapi pengertian pembelajaran perlu kiranya
dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Dalam hal
23
1) Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusia dan
kelakuannya
2) Belajar memerlukan proses dan pertahapan serta kematangan diri
para siswa.
3) Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong dengan
motivasi, terutama motivasi dari dalam atau dasar kebutuhan
4) Dalam banyak hai belajar itu merupakan proses percobaan atau
kemungkinan berbuat keliru dan pembiasaan
5) Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan dalam
rangka menentukan isi pelajaran
6) Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara
a) Diajar secara langsung
b) Kontrol, dan penghayatan secara langsung
c) Pengenalan atau peniruan
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.
Tujuan pembelajaran yang menjadi kunci dalam rangka menentukan
tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata pelajaran, dan guru itu
sendiri. Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak
Suatu tujuan pembelajaran seyogyanya memenuhi criteria sebagai berikut:
a) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya :
dalam situasi mencari hukum hukun tajwid.
b) Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur
dan dapat diamati
Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.
Perlengkapan berupa ruang kelas perlengkapan audio visual atau computer
prosedurnya yaitu : jadwal, metode, praktek belajar, dan ulangan.
Dari rumusan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan guna untuk membuat siswa belajar, dan
mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa sesuai prosedur yang
taklepas dari materi dengan menggunakan fasilitas dan perlengkapan yang
ada.
3. Hasil Belajar
Untuk memperoleh pengertian yang obyekyif tentang hasii belajar,
terutama belajar di sekolah ,perlu dirumuskan secara jelas dari kata di
atas,karena secara etimologi hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil
dan belajar. Menurut Kamus Bahasa Indonesia , hasil adalah suatu yang
ada (terjadi) oleh suatu kerja, berhasil sukses (Hartono, 1996:53)
Sedangkan belajar secara etimologis berasal dari kata “ajar” yang
mendapat awalan “ber” dan merupakan awalan kerja yang mempunyai
25
Hasil belajar siswa dengan siswa lain cenderung berbeda, mengingat
situasi dan kondisi orang perorang itu berbeda-beda. Bahkan situasi dan
kondisi yang sama sekalianpun hasilnya tidak mungkin sama Adapun
hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut :
a. Faktor internal adalah factor yang menyangkut seluruh diri
pribadi.Termasuk fisik maupun mental
b. Faktor eksternal adalah factor yang bersumber dari luar individu yang
bersangkutan, seperti : ruang belajar yang tidak memenuhi syarat, alat-
alat pelajaran yang tidak memenuhi syarat, lingkungan social maupun
lingkungan alam yang tidak memadai.
C. Ilmu Tajwid
1. Pengertian Tajwid
Tajwid berasal dari bahasa arab jawwada-yujawwidu-tajwidan menurut
bahasa adalah at-tahsin (membaguskan). Menurut istilah tajwid adalah
ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca Al-Quran dengan baik
dan benar yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
2. Sejarah Tajwid
Sejarah tajwid bermula pada zaman sahabat Nabi kemudian timbullah
beberapa ketentuan yang ada sampai saat ini yaitu : Hukum mempelajari
dan memperdalam ilmu tajwid, tingkatan ilmu tajwid,dan makharijul
3. Hukum tajwid
Hukum mempelajari tajwid adalah fardhu Kifayah (Fardhu yang apabila
dalam sebuah kampung ada seseorang yang mengerjakan maka gugur
kewajiban yang lain). Sedangkan hukum mengamalkannya adalah fardhu
‘Ain (diwajibkan bagi seluruh umat Islam).
Tingkatan ilmu tajwid memiliki beberapa tingkatan diantaranya
makhorijul huruf, shifatul huruf, dan ahkamut tajwid.
Makhorijul huruf ialah tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah yang ada
dalam Al Qur’an
Ketika kita membaca Al Qur'an maka peiafal huruf haruslah sesuai
dengan makhrajnya, makhorijul huruf ada 17 huruf, yang dihimpun dalam
5 kelompok besar yaitu :
a. Jauf ( rongga mulut), makhorijul huruf yang keluar dari sini yaitu
huruf-huruf jauf diantaranya : alif sukun, wawu bersukun, dan ya
bersukun
b. Halaq (tenggorokan) makhraj yang keluar darisini ada 6 huruf yaitu :
hamzah, ha’, ain, ha, ghin, dan kho.
c. Lisan (lidah ) makhraj yang keluar dari sini ada 18 huruf yaitu : qof,
kaf, jim, syin, ya, dhod, lam, nun, ro, dal, ta, tho, tsa, dza, dzo, sin,
shod, dan zay
d. Syafatain (dua bibir ) makhraj yang keluar dari bibir ada 4 : fa, wau,
mim dan ba
27
D. Hukum Idzhar dan ldghom
1. Idzhar
Pengertian idzhar adalah apabila ada nun sukun dan tanwin bertemu
dengan salah satu huruf hijaiyah yaitu huruf halqi ( t t * * C C) maka
hukum bacaannya adalah terang dan jelas misalnya :
a. Nun sukun dan tanwin bertemu dengan hamzah
b. Nun sukun dan tanwin bertemu dengan huruf ha’
c. Nun sukun bertemu dengan huruf‘ain
d. Nun sukun bertemu dengan huruf ghin
e. Nun sukun bertemu dengan ha'
f Nun sukun bertemu dengan kho’
2. ldghom
Pengertian idghom adalah apabila ada nun sukun dan tanwin bertemu
dengan salah satu huruf yang enam yaitu dirumuskan dengan bacaan
yanmu : j,,», j , 3 maka cara membacanya menjadi dua macam yaitu :
a. ldghom bighinmah
Pengertiannya adalah apabila ada nun sukun dan tanwin bertemu
dengan salah satu huruf 4, yaitu: 3
1. Nun sukun dan tanwin bertemu dengan ya’ »>
2. Nun sukun bertemu dengan nun j\> Lf
3. Nun sukun dan tanwin bertemu dengan mim i>
b. Idghom bila ghunnah
Pengertiannya adalah apabila ada nun sukun dan tanwin bertemu
dengan salah satu huruf 2, yaitu huruf j , J
1. Nun sukun dan tanwin bertemu dengan lam J j*
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum
1. Gambaran Umum MI Rejosari III Bandongan
Lokasi Penelitian yang dipaparkan adalah gambaran umum
Madrasah Rejosari Bandongan. Gambaran umum lokasi penelitian sangat
penting, karena perilaku dan motivasi belajar siswa memiliki keterkaitan
dengan tempat mereka tinggal. Pemahaman latar belakang tempat tinggal
siswa secara memadai dapat membantu dalam pengenalan terhadap
lahirnya sikap, perilaku, dan tindakan siswa dalam menanggapi masalah
yang dihadapi. Umumnya siswa Madrasah ini tinggal di sekitar sekolah
a. Letak Geografis
Letak geografis Desa Rejosari 111, ini terletak diantara
Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.
Kecamatan Bandongan terbagi menjadi 11 desa, diantaranya Desa
Rejosari. Sebagian besar penduduk Kecamatan Windusari dan
Bandongan bekerja di bidang pertanian. Sementara di Kecamatan
Bandongan kebanyakan sebagai buruh tani. Kondisi ini
memungkinkan pandangan terhadap arti penting pendidikan berbeda
dengan masyarakat perkotaan.
Madrasah Ibtidaiah Rejosari Bandongan terletak disebelah
utara Kantor Kecamatan Bandongan. Jarak dari kantor Kecamatan
kurang lebih 6 km. madrasah Ibtidaiyah Rejosari menempati areal
tanah seluas i . 195 m2 untuk bangunan gedung, sekolah ini berbatasan
dengan :
1. Sebelah utara : Jalan
2. Sebelah barat : Perumahan
3. Sebelah selatan Perumahan
4. Sebelah timur Perumahan
Lokasi sekolah cukup baik untuk belajar, karena jauh dari
keramaian, dan jalan di sebelah utara hanya sebagai penghubung antar
dusun, sehingga jarang dilalui kendaraan,
b Latar Belakang Sejarah
MI Rejosari III beralamat di Sidomulyo, Rejosari, Bandongan-
Magelang didirikan pada tanggal 15 April 1945 oleh tokoh-tokoh
Nahdlatul Ulama di Desa Rejosari, yaitu K.H Muh Fathoni, dibantu
oleh K.H Asnawi Tamyis, K.H Hasyim As’ari (Kepala Desa). Pada
tanggal 31 Desember 1977 MI Rejosari III mendapat pengakuan dari
Depag RI No: MK/73/511/m.2/28/12/77 sehingga MI Rejosari III ini
diberi hak menurut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran dan diperbolehkaan untuk mengikuti ujian persamaan
madrasah negeri. Karena Ml Rejosari III didirikan oleh tokoh-tokoh
Nahdlatul Ulama, maka secara otomatis madrasah ini berada dalam
naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Cabang
31
pimpinan wilayah Jawa Tengah Drs. Muh Jamaludin sebagai ketua dan
Drs. Muh Rusdi sebagai sekretaris pada tanggai 13 November 1988,
dengan No Induk 0001/MI.01/XI/88. Pada tanggal 1 Desember 1999
berdasarkan keputusan kepala kantor Dep. Agama Kabupaten
Magelang No. MK.24/5/PP.00.4.2466/1999 MI Rejosari III berstatus
diakui.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Sebagai lembaga Pendidikan Ma'arif, terwujudnya kader umat yang
berkepribadian Islam aia Ahlus Sunnah WaljanTah, mandiri
berprestasi agar tambah menjadi generasi yang beriman, bertaqwa,
cerdas, trampil, beramal sholeh serta berakhlakul karimah.
b. Misi
1) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas melalui
pengembangan pendidikan Islam.
2) Mengembangkan dan meningkatkan potensi Sumber Daya
Manusia yang handal.
3) Membina dan meningkatkan kualitas guru dalam pendidikan.
4) Menyelenggarakan proses pendidikan berkelanjutan.
5) Mengembangkan proses pendidikan akhlaq dan aqidah Islam
3. Struktur Organisasi
Susunan organisasi dibutuhkan agar ketertiban dan kerapian organisasi
dapat terorganisir dengan tu k dan lancar. Struktur organisasi MI Rejosari
III Bandongan Magelang dapat dilihat pada bagan berikut :
Gambar Struktur Organisasi
33
MI Rejosari memiliki staff pengajar dan tenaga administrasi
mandiri. Adapun personalianya dapat dilihat table sebagai :
Tabel 1
Daftar nama serta jabatan dalam organisasi MI Rejosari III
Bandongan
No Nama Jabatan
1 Noewedi Komite
2 M uhlidun Kepala Sekolah
3 Aminudin W aka Sekolah / Koordinator Mapel
4 Suhadi Wali Kelas III
5 Djmvariyah Wali Kelas II
7 Maschuri Wali Kelas VI / Bagian Kesiswaan
8 Umi Khoiriyah Wali Kelas IV / Staf Bendahara
9 M alik Fauzahudin Bagian Sarana Prasarana (Sarpras)
10 Tri Wahyuni Wali Kelas I / Staf Kurikulum
11 Sugiyanti Tata Usaha
Sumber : MI Rejosari Bandongan III
B. Diskripsi Siklus Penelitian
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Kegiatan yang di laksanakan dalam perencanaan siklus 1
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyusun alat evaluasi yaitu tes perbuatan membaca ayat-ayat
Al-Qur’an .
3) Mempersiapkan bahan bacaan tentang idzhar dan idgham.
5) Menyiapkan alat observasi meliputi observasi kemampuan guru
mengelola pembelajaran siklus dan observasi keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran,
b. Pelaksanaan Siklus 1
Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 06 April 2010 dan 13
April 2010 jam pelajaran ke 1-2 dimulai dari pukul 07 00 s.d pukul
08.10 selama 70 menit.Materi tajwid pada siklus 1 adalah Huruf-huruf
idzhar. Jalannya pelaksanaan proses adalah :
1) Kegiatan pendahuluan
a) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca
basmalah dan berdoa.
b) Menjelaskan materi pembelajaran kompetensi yang di harapkan
dan pemberian motivasi akan manfaat mempelajari bahan
pembelajaran.
2) Kegiatan inti I
a) Mengajak siswa mencermati bacaan yang termasuk huruf-huruf
idzhar.
b) Guru memberi contoh bacaan nun mati yang termasuk bacaan
idzhar
c) Guru menjelaskam hukum-hukum idzhar dan perngertian
35
d) Guru memberi kesempatan untuk melaksanakan latihan
membaca, guru memberikan bimbingan dari satu siswa kesiswa
lain dengan cermat
3) Kegiatan Inti II
a) Mengajak siswa mencermati bacaan yang termasuk huruf-huruf
idzhar.
b) Guru memberi contoh bacaan nun mati yang termasuk bacaan
idzhar
c) Guru menjelaskam hukum-hukum idzhar dan perngertian
idzhar.
d) Guru memberi kesempatan untuk melaksanakan latihan
membaca, guru memberikan bimbingan dari satu siswa kesiswa
lain dengan cermat
4) Kegiatan Penutup 1
a) Siswa membaca buku tajwid sesuai makhorijul hurufnya .
b) Memberi tugas supaya mencari hukum bacaan idzhar.
5) Kegiatan Penutup II
a) Siswa dapat mengelompokkan bacaan idzhar
b) Memberi tugas supaya mencari informasi sekitar bacaan
idzhar.
c. Pengamatan siklus
Kegiatan pengamatan dalam siklus I adalah observasi pelaksanaan
kemampuan guru mengelola proses pembelajaran tajwid dengan
strategi reading guide serta keaktifan siswa selama mengikuti proses
pembelajaran.
Hasil pengamatan secara umum adalah:
1) Guru aktif sejak awal pembelajaran hingga penutup, terutama
dalam memberikan motivasi dan bimbingan.
2) Siswa aktif melakukan latihan membaca sesuai hukum bacaan
tajwid.
d. Pengumpulan data
Data yang di kumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah:
1) Hasil observasi proses pembelajaran.
2) Hasil evaluasi siklus I.
3) Dokumen berupa: RPP, alat evaluasi, daftar nilai, lembar
observasi, dan catatan pelaksanaan pembelajaran.
e. Refleksi
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I telah di laksanakan sesuai
dengan perencanaan. Hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki
adalah :
1) Siswa yang sudah menguasai materi cenderung ramai.
2) Siswa yang belum menguasai cenderung malas latihan karena
terganggu temannya yang sudah menguasai materi.
3) Perlu di bentuk tutor sebaya agar siswa yang telah menguasai
materi untuk memandu temannya yang belum menguasai materi.
pembelajaran akan lebih efektif, karena ada rasa tanggung jawab
siswa yang telah mencapai kompetensi untuk membantu temannya.
Sedangkan siswa yang belum mencapai kompetensi lebih
bersemangat.
2. Diskripsi Siklus II
a. Perencanaan siklus II
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk
pelaksanaan siklus II
2) Menyiapkan buku bacaan yang akan di pelajari
3) Membuat pertanyaan yang akan di jawab oleh siswa sesuai kisi-
kisi yang dapat diisi oieh siswa dari bahan bacaan yang telah di
pilih.
4) Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya.
5) Menyiapkan alat observasi terhadap kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran siklus II dan observasi dalam mengikuti
pembelajaran siklus II
b. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan hari selasa tanggal 20 April 2010 jam pelajaran
ke 1-2 di mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.35 selama 80
menit, dengan materi ilmu tajwid. Jalannya proses pembelajaran
sebagai berikut:
1) Kegiatan pendahuluan
a) Memberi salam dan memulai peiajaran dengan membaca
basmallah dan membaca doa.
b) Menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi yang di
harapkan dan pemberian motivasi akan manfaat mempelajari
bahan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Mengajak siswa mencermati bacaan tajwid tentang hukum
idhgam bilaghunnah.
b) Menjelaskan huruf-huruf idhgam bilaghunnah.
c) Guru Mengungkapkan pengertian idhgam bdaghunah.
d) Guru menjelaskan cara pembacaannya sesuai mahrojnya dalam
ilmu tajwid.
e) Guru Memberi contoh cara membaca nun mati yang bertemu
dengan huruf-huruf idhgam
f) Dengan pembelajaran reading guide.
g) Memberi kesempatan kepada siswa untuk latihan membaca
sesuai dengan mahrojnya.
h) Membentuk kelompok tutor sebaya.
3) Kegiatan penutup
a) Memberikan tugas supaya mencari huruf-huruf idhgam
39
b) Siswa mampu menyebutkan huruf-huruf idhgam bighunah dan
membaca dengan benar sesuai dengan hukum tajwidnya.
4) Pengamatan Siklus 11
Pengamatan pada siklus 11 adalah:
a) Suasana interaktif dapat terbangun lewat strategi reading guide
dalam memandu pembelajaran siswa dan guru sama-sama aktif
untuk mencapai kompetensi pembelajaran.
5) Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus 11 Hasil evaluasi
a) Dokumen berupa RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar
evaluasi dan cacatan pelaksanaan proses pembelajaran.
b) Hasil observasi proses pembelajaran
c) Hasil observasi siklus 11
6) Refleksi
Pelaksanaan siklus II sesuai dengan perencanaan Hasil proses
pembelajaran lebih baik dari siklus I. Hal-hal yang perlu
dipertahankan pada siklus berikutnya adalah :
a) Strategi reading guide ini mampu meningkatkan keaktifan
siswa dengan kerja kelompok tutor sebaya.
b) Bimbingan kepada siswa ditigkatkan dengan mengelilingi
3. Diskripsi Siklus III
a. Perencanaan siklus 111
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus III adalah:
1) Menyusun Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pertemuan siklus III.
2) Menyusun alat evaluasi tes materi ilmu tajwid bab idgham
bilaghtmnah.
3) Menyiapkan bacaan sesuai materi ilmu tajwid bab idgham
hi/aghimnah.
4) Menyiapkan alat observasi terhadap kemampuan guru dalam
mengelola proses pembelajaran siklus III dan observasi terhadap
keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran siklus III.
5) Menyiapkan angket minat belajar siswa.
b. Pelaksanaan siklus III
Siklus III dilaksanakan oada hari selasa tanggal 27 April 2010 jam
pelajaran ke 1-2 ui mulai pukul 07.00 s.d 08.10 selama 70 menit,
dengan materi pembelajaran adalah idgham hilaghmmah Jalannya
proses sebagai berikut adalah
1) Kegiatan pendahuluan
a) Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca
basmallah dan membaca doa.
b) Menjelaskan materi pembelajaran dan kompetensi yang
diharapkan dan pemberian motivasi akan manfaat mempelajari
41
2) Kegiatan Inti I
a) Mengajak siswa mencermati bacaan ilmu tajwid tentang
idgham bnaghunnah.
b) Menjelaskan hukum nun mati dan huruf-huruf idgham
biiaghumiah.
c) Memberikan contoh cara membaca idgham bilaghnnnah.
d) Membentuk kelompok tutor sebaya untuk mengefektifkan
pembelajaran dengan cara, siswa yang menguasai memandu
siswa yang belum menguasai.
3) Kegiatan Penutup
a) Siswa membaca sambil mengelompokkan 'hukum bacaan
idgham bilaghnnnah.
b) Membaca secara bersama-sama sebagai penutup pembelajaran,
c. Pengamatan siklus 111
Pengamatan pada siklus III adalah :
1) Observasi untuk guru.
a) Mampu memotivasi siswa sehingga siswa aktif sejak awal
pembelajaran.
b) Mampu menggunakan strategi reading guide dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
c) Pembimbingan di berikan secara merata kapada semua
2) Observasi terhadap siswa
a) Siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran sejak awai
hingga akhir.
b) Siswa aktif berlatih membaca dalam kelompok belajar.
c) Jika ada kesulitan siswa tidak ragu-ragu iagi untuk menanyakan
kepada guru.
d. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus 111 adalah :
1) Hasil observasi proses pembelajaran
2) Hasil evaluasi.
3) Dokumen berupa : RPP, alat valuasi, daftar nilai, daftar absensi
dan catatan pelaksanaan pembelajaran.
e. Refleksi
Pelaksanaan penelitian siklus III sesuai dengan rencana. Hasil proses
pembelajaran makin baik dari siklus I dan II. Strategi siklus II berhasil
A. Hasil Penelitian
1. Minat keaktifan, dan kemampuan siswa sebelum pelaksanaan tindakan.
Ilmu tajwid bagi siswa kelas IV MI Rejosari III Kecamatan Bandongan
Magelang.telah disampaikan pada latar belakang masalah, bahwa
pembelajaran ilmu tajwid pada siswa kelas IV MI Rejosari III Magelang
Berikut disampaikan kondisi awal siswa dalam hal minat, keaktifan, dan
kemampuan hasil belajar,
a. Minat belajar siswa
Angket minat belajar yang disampaikan kepada siswa sebelum
dilaksanakan tindakan yaitu siklus 1, II, dan III adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Minat Belajar Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan
44
Tabel 1 tentang minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan
memberikan penjelasan bahwa :
1) Skor minat siswa sebelum pelaksanaan adalah 23,56
2) Skor maksimal angket minat belajar siswa untuk pedoman
pengkategorian adalah 100 yaitu 10 item x 10 (skor maksimal
setiap item ) = 100.
3) Pengkategorian minat siswa adalah :
a) Minat amat baik ( A ) jika skor 34 - 40
b) Minat baik ( B ) jika skor 28 - 33
c) Minat cukup/sedang ( C ) jika skor 22 - 27
4) Berdasarkan pedoman pengkategorian minat diatas skor minat
belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan dapat dikategorikan C
atau sedang.
5) Persentase minat siswa adalah 23,56 %/10 x 100 % = 58,90 %
b. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran ilmu Tajwid
sebelum pelaksanaan tindakan.
Pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
mengamati 10 aspek. Setiap aspek pengamatan diberi skor 1-5 yaitu :
skor 5 jika amat baik, skor 4 jika baik, skor 3 jika cukup baik, skor 2
jika tidak baik, dan 1 jika amat tidak baik. Hasil pengamatan sebelum
pelaksanaan tindakan sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Pengamatan keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan
46
Tabel 2 tentang hasil pengamatan keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan dapat diketahui
bahwa :
1) Skor keaktifan siswa diperoleh 22,23
2) Skor maksimal keaktifan siswa adalah 10 item x skor maksimal
(10) = 100
3) Pengkategorian
c. Kemampuan Siswa dala Pembelajaran Ilmu tajwid
Kemampuan tajwid ditunjukkan oleh penilaian hasil belajar. Penilaian
dilakukan dengan tes perbuatan yaitu praktek tajwid dihadapan guru
Penilaian dilakukan dengan ketentuan tajwid yang meliputi : huruf
izhar dan huruf idghom.
Tabel 3
Nilai Kemampuan Siswa Dalam Pembelajaran ilmu Tajwid Sebelum
Pelaksanaan Tindakan :
4 Asnah Kholifatul Maghfiroh 6 B
5 Bidayatul Latifah 5 B
14 Kun Milati Khanifah 7 T
15 Linda dewi Lestari 7 T
16 Luluk Lutfia Masfiifah 5 B
i ni / Maya Radiyanti n/ T
27 Siti Nur Hidayah 6 B
28 Siti Rofiqoh 6 B
29 Uswatun Khasanah 6 B
30 Zakaria 7 T
Jumlah Nilai 184 9 T
Nilai Rata-Rata 6,13 21 B
48
Table 3 tentang nilai kemampuan siswa dalam pembelajaran tajwid
sebelum pelaksanaan tindakan dapat diketahui bahwa :
1) Nilai kemampuan rata-rata diperoleh siswa adalah 6, 13.
2) Rata-rata tersebut menunjukkan taraf serap siswa 61,3% .
3) Nilai kemampuan rata-rata masih dibawah nilai kriteria ketuntasan
minimal 6, 50.
4) Siswa yang mampu mencapai nilai KKM adalah 9 anak.
5) Siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM adalah 21 anak.
6) Persentase siswa yang mampu mencapai nilai KKM 30 %.
7) Persentase siswa yang belum mampu mencapai KKM adalah 70 %.
2. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan Siklus I
Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh guru untuk pelaksanaan
siklus I adalah
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ).
2) Menyususn alat evaluasi.
3) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi.
5) Menyiapkan buku daftar nilai, buku absent, buku analisis hasil
evaluasi, dan buku daftar kelas.
Semua komponen tersebut di atas telah dilaksanakan dan telah
b. Proses Pembelajaran
Pelaksanaan proses pembelajaran siklus 1 lelah dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan :
1) kegiatan pedahuluan, guru melakukan apersepsi. Memberi
informasi kepada siswa tentang pembelajaran yang akan
berlangsung dan memberikan motivasi.
2) Kegiatan inti, guru berusaha menciptakan suasana interaktif dalam
proses pembelajaran.
3) Metode yang digunakan adalah metode ceramah, Tanya jawab, dan
Reading Guide.
4) Guru berusaha mengelola kelas dengan pembelajaran aktif dengan
cara memberikan bimbingan pada setiap siswa.
5) Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
c. Hasil Observasi
1) Observasi terhadap guru
Hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran tajwid menggunakan metode Reading Guide adalah :
Tabel 4
Hasil observasi guru dalam siklus I
No Aspek pengamatan (indikator) Skor
1 Memeriksa kesiapan siswa ( mengabsen, memeriksa alat pelajaran, dan sebagainya).
5
2 Apersepsi 5
3 Penguasaan bahan pelajaran. 4
4 Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan pokok belajar.
50
No Aspek pengamatan (indikator) Skor
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai.
4
6 Melaksanakan pembelajaran secara runtut. 4
7 Menguasai kelas. 4
8 Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif. 4
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
4
10 Menggunakan media secara aktif dan efisien 4
11 Menghasilkan pesan yang menarik. 4
12 Melibatkan siswa dalam pembelajaran. 5
13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
5
14 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.
4
15 Menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa dalam belajar.
4
16 Mematau kemajuan belajar selama proses. 5 17 Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi. 4 18 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara
jelas, baik, dan benar
5
19 Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Reading Guide.
4
20 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai remidi/pengayaan.
4
Jumlah skor 86
Berdasarkan tabel 4 tentang hasil observasi terhadap guru dalam
siklus I dapat diketahui bahwa :
a) Skor diperoleh adalah 86.
b) Tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
siklus 1 adalah 86 %, karena skor tertinggi observasi adalah
100.
c) Berdasarkan presentase di atas kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran siklus I dapat dikategorikan amat baik
2) Observasi terhadap siswa
Observasi terhadap keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
siklus I adalah :
Tabel 5
Tabel 5 hasil observasi terhadap siswa dalam siklus 1
No Nama siswa Skor keaktifan
1 Abdul Malik 30
2 Ahmad fauzi 32
■*>
J Andriyanto 35
4 Asnah Kholifatul Maghfiroh 35
5 Bidayatul Latifah 31
14 Kun Milati Khanifah 32
52
Tabel 5 tentang hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran siklus i dapat diketahui bahwa :
a) Skor rata-rata diperoleh 33,1
b) Pengkategorian keaktifan siswa adalah :
1) Keaktifan siswa amat baik ( A ) jika jumlah skor 43-50.
2) keaktifan siswa baik ( B ) jika skor 35 - 42.
3) Keaktifan siswa cukup baik (C ) jika jumlah skor 28 - 34.
4) Keaktifan siswa kurang baik ( D ) jika jumlah skor 2 1 -2 7 .
5) Keaktifan siswa tidak baik ( E ) jika jumlah skor ... .< 20.
c) Berdasarkan pedoman pengkategorian diatas maka tingkat
keaktifan siswa adalah cukup ( C )
d) Skor maksimal observasi adalah 40 maka keaktifan siswa berada
pada level 66 %, karena 33,1 / 50 x 100 % = 66 %,
d. Hasil Belajar Sikius 1
Akhir pembelajaran dilaksanakan tes siklus I dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 6
Nilai kemempuan pembelajaran ilmu tajwid Siklus 1
No Nama Nilai T/B
1 Abdul Malik 6 B
2 Ahmad fauzi 7 T
3 Andriyanto 6 B
4 Asnah Kholifatul Maghfiroh 6 B
5 Bidayatul Latifah 7 T
6 Eko Prastyo 7 T
7 Eni Hidayah 7 T
8 Eni Sulyati 7 T
No Nama Nilai T/B
10 Firmansyah 6 B
11 Gima yuliana 6 B
12 Hasanudin 6 B
13 Ika Fitriyani 7 T
14 Kun Milati Khanifah 6 B
15 Linda dewi Lestari 6 B
16 Luluk Lutfia Masfufah 6 B
17 Maya Radiyanti 7 T
dapat diketahui bahwa :
1) Siswa yang mampu mencapai KKM ada 13 siswa dan yang belum
mencapai nilai KKM ada 17 ( 47 % : 43 % ).
2) Nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,43 kurang 0, 57 poin
untuk mencapai KKM ( 6,50 ).
e. Hal-hal yang Menghambat dan Mendukung Proses Pembelajaran
Siklus I
1) Hal yang menghambat
Masih diperlukan pengawasan guru, karena beberapa siswa yang
54
kecenderungan mengganggu teman, dan kerja sama siswa belum
maksimal.
2) Hal-hal yang mendukung
(a) minat siswa cukup tinggi untuk diajak memperbaiki hasil tes
sebelum siklus.
(b) Terdorong minat belajar, maka sebagian besar siswa aktif
berlatih membaca secara individual.
(c) metode pembelajaran siklus 1 akan diperbaiki pada siklus II
dengan menerapkan pendekatan tutor sebaya untuk
meningkatkan keaktifan siswa.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan Siklus II
Kegiatan perencanaan yang dilaksanakan oleh guru untuk pelaksanaan
siklus II adalah :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) dengan
mengakomodasi refleksi siklus II
2) Menyususn alat evaluasi.
3) Menyiapkan bahan dan media pembelajaran.
4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi.
5) Menyiapkan buku daftar nilai, buku absent, buku analisis hasil
evaluasi, dan buku daftar kelas
Semua komponen tersebut di atas telah dilaksanakan dan telah