• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay .1 Hakikat Model Pembelajaran kooperatif .1 Hakikat Model Pembelajaran kooperatif

KAJIAN PUSTAKA 2.1Kajian Teori

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay .1 Hakikat Model Pembelajaran kooperatif .1 Hakikat Model Pembelajaran kooperatif

Model pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang menggambarkan jalannnya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran menurut Joyce dan Weil (dalam Rusman, 2013:133) mendefinisikan model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen ( Gunawan, 2013 : 202 )

Hamdani ( 2011 : 35 ) memaparkan pembelajaran dalam kooperatif dimulai dengan informasi guru tentang tujuan-tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini kemudian diikuti dengan penyajian informasi kemudian siswa dengan bimbingan guru bekerjasama menyelesaikan tugas-tugas yang saling berkaitan. Fase terakkhir yaitu mengetes semua hal yang telah dipelajari oleh siswa.

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran merupakan model pembelajaran yang sering digunakan dan menjadi anjuran dari beberapa ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan hasil penelitian yang dikemukakan Slavin ( dalam Gunawan, 2013 : 205 ) menyatakan bahwa :(1)Penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meingkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap, toleransi dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman. Dengan beberapa pendapat di atas diharapkan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

Menurut Sanjaya ( dalam Rusman, 2013 : 206 ) Pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila : (1)guru menekankan pentingnya usaha bersama di samping usaha secara individual,(2) guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar (3) guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri (4) guru menghendaki adanya

pemerataan pertisipasi aktif siswa (5) guru menghendaki kemampuan siwa dalam memecahkan berbagai permasalahan.

Dari pendapat dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajran kooperatif adalah serangkaian kegiatan yang menggambarkan proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif bekerjasama dalam berkelompok atau berdiskusi dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif. Model pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1)

“memudahkan siswa belajar” sesuatu yang “bermanfaat” seperti fakta,

keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, (2) pengetahuan, nilai, dan keterampilan yang diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Suprijono, 2011:58).

Beberapa ciri pembelajaran kooperatif adalah: (1) setiap anggota memiliki peran, (2) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (3) setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas cara belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (4) guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, (5) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan (Hamdani, 2011:31). Menurut Rusman

(2011:208) unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:

a Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.

b Siswa bertanggungjawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.

c Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama.

d Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.

e Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

f Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

g Siswa diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelopok kooperatif.

2.1.5.2 Hakikat Model Course Review Horay (CRH)

Model pembelajaran Course Review Horaymerupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak „horee!!‟ atau yel-yel lainnya yang disukai (Miftahul Huda, 2013:229). Model Course Review Horay berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal. Siswa dapat memahami konsep dengan baik melalui

model pembelajaran ini. Guru dapat menciptakan suasana kelas menjadi menyenangkan karena setiap kelompok yang menjawab dengan benar

diwajibkan berteriak “hore”. Model ini dapat menghindari suasana tegang

selama pembelajaran. Siswa juga dapat bertukar pendapat dengan teman sekelompok sehingga terjadi pembelajaran tutor sebaya antar siswa.

Langkah-langkah model kooperatif menurut Huda ( 2013 : 230 ) 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru menyampaikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.

3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

4. Untuk menguji pemahanaman siswa disuruh membuat kotak sesuai dengan kebutuhan.

5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawabannya di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru .

6. Setelah membacakan soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.

7. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. 8. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check

list dan langsung berteriak „horee !!atau menyanyikan nyel-nyelnya. 9. Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak

10. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi.

Setiap model pembelajaran inovatif tentu memiliki kelebihan. Kelebihan dari model Course Review Horay (Huda, 2013:231) antara lain: a. strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke

dalamnya;

b. model yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan;

c. semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan; dan

d. skill kerjasama antarsiswa yang semakin terlatih.

Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Course Review Horay adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang menyenangkan dan menarik menguji pemahaman siswa dan kerja kelompok menggunakan permainan kotak yang diisi nomor untuk mengisi jawaban, siswa yang mampu menjawab dengan benar diwajibkan meneriakkan kata “horee”.