• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Materi Pelajaran VI Teks dalam Kehidupan Nyata

Dalam dokumen Bahasa Indonesia (Halaman 47-51)

UNIT II PETUNJUK KHUSUS

2.6 Pembelajaran Materi Pelajaran VI Teks dalam Kehidupan Nyata

2.6.1 Pembangunan Konteks/Situasi Pembelajaran

No. Kegiatan Guru

1.

Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam. Setelah itu guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi Pelajaran VI. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pelajaran VI merupakan pengayaan terhadap hasil pembelajaran teks pada Pelajaran I—V. Hal itu dilakukan karena teks dapat berdiri sendiri atau berkemungkinan untuk terpadu dengan jenis teks lainnya karena tuntutan konteks. Guru mengarahkan siswa agar pelajaran Teks dalam Kehidupan Nyata dapat mengembangkan sikap cinta damai, ramah lingkungan, santun, jujur, tanggung jawab, kerja sama melalui kegiatan belajar berbagai teks, misalnya deskriptif, laporan observasi, prosedur, eksplanasi.

2.

Guru menjelaskan bagaimana cara menyampaikan gagasan dengan menggunakan berbagai teks: teks laporan observasi, teks prosedur kompleks, teks eksposisi, teks anekdot, dan teks negosiasi. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang berbagai teks tersebut.

2.6.2 Pemodelan Teks Laporan Hasil Observasi

No. Kegiatan Guru

1. Guru memberi penjelasan bagaimana menggunakan jenis-jenis teks yang berbeda dalam menyampaikan satu tema yang sama.

2.

Guru meminta siswa untuk membaca teks laporan observasi “Binatang Langka di Indonesia”, Tugas 1.

3.

Guru meminta siswa untuk memperhatikan dan mendiskusikan tahap-tahap struktur teks laporan observasi, yaitu pernyataan umum/klasiikasi^anggota/aspek yang dlaporkan dalam teks “Binatang Langka di Indonesia”.

4.

Guru meminta siswa untuk mengamati ciri-ciri teks laporan observasi dan ciri-ciri teksdeskripsi.

5.

Guru meminta siswa untuk menganalisis kehadiran dominan kalimat deskripsi dalam teks laporan observasi.

6.

Guru menjelaskan perbedaan teks laporan dan teks deskripsi. Pada teks laporan strukturnya adalah pernyataan umum/klasiikasi^anggota/aspek yang dilaporkan, sedangkan pada teks deskripsi, tahap-tahapnya adalah pernyataan benda yang dideskripsikan^bagian yang dideskripsikan. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang struktur teks tersebut.

7.

Guru meminta siswa untuk membaca teks prosedur kompleks yang berjudul “Langkah Pelestarian Binatang Langka”, Tugas 2.

8. Guru menjelaskan perbedaan teks laporan dan teks prosedur. Selanjutnya, pembahasan lebih banyak ditekankan pada teks prosedur kompleks.

9.

Guru meminta siswa untuk menyusun kembali teks prosedur kompleks “Langkah Pelestarian Binatang Langka” sehingga menjadi urutan yang benar seperti perintah pada butir (2).

10.

Guru meminta siswa untuk menyusun teks eksplanasi (telah dipelajari di SMP) tentang penyebab binatang punah dengan menerapkan struktur teks yang tepat dan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

11.

Guru menugasi siswa untuk membaca teks eksplanasi “Bagaimana Binatang dapat Punah” dengan struktur teks urutan sebab-akibat dengan memperhatikan penggunaan konjungsi.

12.

Guru menegaskan kepada siswa bahwa sebuah tema suatu teks dapat diungkapkan berkali-kali dengan jenis teks yang sama atau dengan jenis teks yang berbeda sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

13.

Berdasarkan penjelasan tentang satu tema yang dapat diwujudkan dalam berbagai ragam teks, guru menjelaskan peranan penting teks dalam kehidupan karena sesungguhnya dalam kehidupan nyata, hidup kita tidak lepas dari teks.

2.6.3 Kerja Sama Membangun Teks Laporan Hasil Observasi

No. Kegiatan Guru

1. Guru meminta siswa untuk membaca teks eksposisi berjudul “Program Akselerasi Sangat Diperlukan”, Tugas 1.

2.

Guru meminta siswa untuk menuliskanpernyataan pendapat dan pernyataan ulang pendapat tentang program akselerasi dengan menggunakan konjungsi sehingga akan menghasilkan empat kalimat tentang ketidaksetujuan jika program akselerasi ditutup.

3. Guru meminta siswa untuk membaca teks “Betulkah Program Akselerasi Dibutuhkan?” 4. Guru menugasi siswa untuk membuat teks eksposisi dengan tema yang sama dengan

argumentasi yang berbeda.

5.

Guru menjelaskan perbedaan teks eksposisi dengan teks diskusi. Eksposisi disampaikan ketika seseorang menyampaikan sudut pandangnya, sedangkan teks diskusi digunakan ketika masing-masing menyampaikan pendapatnya secara individual.

6. Guru meminta siswa untuk membaca teks eksposisi “Orang Indonesia Harus Tetap Belajar Bahasa Indonesia”, Tugas 2.

7.

Guru meminta siswa untuk menyusun teks eksposisi yang mendukung orang Indonesia harus tetap belajar bahasa Indonesia dengan mengikuti format yang telah ada dengan menerapkan struktur teks eksposisi.

8.

Guru meminta siswa untuk menyusun teks eksposisi yang tidak mendukung orang Indonesia harus tetap belajar bahasa Indonesia dengan mengikuti format yang sudah ada dengan menerapkan struktur teks eksposisi.

9. Guru meminta siswa untuk mengamati persoalan sosial yang berkembang di sekitar siswa.

10.

Guru meminta siswa untuk menyusun teks eksposisi sesuai dengan tema sosial yang dipilih. Guru menegaskan agar siswa tidak perlu memaksakan kehendaknya terhadap orang lain tanpa disertai argumentasi yang kuat.

11. Guru meminta siswa untuk saling menukarkan hasil pekerjaan dan memberikan masukan terhadap pekerjaan teman-teman sekelas.

12. Guru meminta siswa untuk memperbaiki hasil kerja mereka sesuai dengan masukan yang diterima.

2.6.4 Kerja Mandiri Membangun Teks Laporan Hasil Observasi

No. Kegiatan Guru

1. Guru menugasi siswa untuk melakukan pengamatan atau observasi tentang fenomena alam, fenomena sosial, fenomena bahasa, dan fenomena budaya.

2. Guru menugasi siswa untuk membuat empat teks laporan observasi berdasarkan fenomena yang telah mereka amati.

3. Guru meminta siswa untuk saling bertukar hasil pekerjaan mereka dengan teman-teman dan memperbaiki hasil pekerjaan mereka jika perlu.

4. Guru menugasi siswa untuk mengubah keempat teks laporan tersebut menjadi teks eksposisi, butir (2).

5.

Guru meminta siswa untuk membandingkan hasil kerja mereka dengan siswa lain dan memperbaiki hasil kerja mereka, jika perlu, sehingga betul-betul sesuai dengan teks eksposisi yang baik, butir (3).

6. Guru menugasi siswa untuk menyusun teks anekdot berdasarkan fenomena sosial dan budaya di sekitar siswa, butir (4).

7. Setelah teks anekdot selesai, guru meminta siswa untuk menempelkan di mading atau mengungguh ke internet.

8. Guru menugasi siswa untuk membaca teks manual tentang cara memasang kartrij dan mengerjakan tugas pada butir (1).

9. Guru menugasi siswa untuk mengungkapkan kembali prosedur memasang kartrij dengan bahasa sendiri.

10. Guru meminta siswa membandingkan teks “Cara Memasang Kartrij” dengan manual yang mungkin ada di rumah atau di sekolah siswa, butir (3)

11.

Guru meminta siswa mencari teks manual lainnya, misalnya cara menjalankan mesin cuci, cara mengoperasikan mesin potong rumput, cara menghidupkan generator listrik, atau cara mengoperasikan alat-alat tertentu, butir (4).

12.

Guru meminta siswa untuk praktik memasak resep makanan yang disukai setelah membaca teks prosedur yang bukan manual tentang membuat makanan atau minuman.

Evaluasi

3.1 Pengertian

Evaluasi (evaluation)merupakan proses sistematis untuk menentukan atau membuat

keputusan tentang sampai seberapa jauh tujuan atau program telah tercapai (Gronlund, 1985). Pengertian yang sama dikemukakan Wrightstone, et al. (1956) bahwa evaluasi

pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan. Berikutnya, diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi dan langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dan kegiatan evaluasi bersifat kualitatif.

Sudijono (1996) menyatakan bahwa evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif. Data kuantitatif itu merupakan hasil dari pengukuran. Berbeda dengan evaluasi, penilaian (assessment)berarti menilai sesuatu.

Menilai itu sendiri berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu, seperti menilai baik atau buruk, tinggi atau rendah.

Terkait pembelajaran siswa dalam proses belajar-mengajar bahasa Indonesia, dengan menggunakan buku Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik, evaluasi dilakukan

dengan tiga cara berikut.

Dalam dokumen Bahasa Indonesia (Halaman 47-51)