• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2 Kajian Teori

2.2.4 Pembelajaran Sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi 4 manfaat, yaitu: membantu keterampilan berbahasa,

meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menjunjung pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 16). Dalam kaitannya dengan pengajaran sastra, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) aspek psikologis, 2) aspek lingkungan, 3) aspek taraf kemampuan, dan 4) aspek bakat (Jabrohim, 1994:23). Selain itu pengajaran sastra haruslah diorientasikan kepada pemahaman pembaca karya sastra, bukan pada keterampilan menghafal teori. Keterampilan proses komunikasi yang diharapkan hadir dari hasil pemahaman membaca karya satra yaitu kemampuan merekonstruksi struktur bangun sastra secara faktual yang berwujud pengalaman-pengalaman hidup yang berharga. Hasil pemahaman membaca karya sastra prosa yang diharapkan muncul dari peserta ajar sekurangnya: (1) peserta ajar dapat melakukan rekonstruksi alur cerita, (2) menyusun peta setting (latar: tempat kejadian) dalam cerita, (3) menyusun perwatakan tiap pelaku dalam cerita, (4) menyimpulkan pesan pengarang terhadap zamannya, (5) maksud pengarang menulis cerita dari persoalan zaman yang dipaparkan dalam cerita (Jabrohim, 1994:141).

Penelitian ini memfokuskan pada pengimplementasian hasil penelitian untuk materi pembelajaran sastra yang akan diaplikasikan pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP ini dirancang berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Komponen KTSP meliputi empat komponen, yaitu (1) tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, (2) struktur dan muatan KTSP, (3) Kalender pendidikan, dan (4) silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP). Materi pembelajaran akan digunakan

untuk pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester 1 dengan Standar Kompetensi (SK): Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. serta Kompetensi Dasar (KD): Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Berikut akan dijelaskan pengertian dari silabus, RPP, dan materi pembelajaran.

2.2.4.1Silabus

Suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajarari siswa dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar (Muslich, 2007:23). Prinsip pengembangan silabus menurut Muslich (2007:25-26) antara lain:

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajek, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

Muslich (2007:28-30) mengungkapkan langkah-langkah pengembangan silabus meliputi:

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada Standar Isi, dengan memerhatikan hal-hal berikut:

- Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi;

- Keterkaitan antarstandar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

- Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi daar antarmata pelajaran. 2. Mengidentifikasi materi pokok

Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

- Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;

- Kebermanfaatan bagi peserta didik; - Struktur keilmuan;

- Kedalaman dan keluasan materi;

- Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; - Alokasi waktu.

3. Mengembangkan pengalaman belajar

Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar melaui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik.

4. Merumuskan indikator keberhasilan belajar

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

5. Penentuan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.

6. Menentukan alokasi waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, tingkat kesulitan, dan kepentingan kompetensi dasar.

7. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Format silabus menurut Muslich (2007:30-35) paling tidak memuat sembilan komponen, yaitu:

1. Komponen Identifikasi

2. Komponen Standar Kompetensi 3. Komponen Kompetensi Dasar

4. Komponen Materi Pokok 5. Komponen Pengalaman Belajar 6. Komponen Indikator

7. Komponen Jenis Penilaian 8. Komponen Alokasi Waktu 9. Komponen Sumber Belajar

2.2.4.2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Muslich, 2007:53). RPP adalah pegangan guru dalam mengajar sesuai kompetensi dasar yang telah ditentukan sehingga isi dari RPP harus memuat rangkaian kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.

Menurut Muslich (2007:46), langkah-langkah yang patut dilakukan guru dalam menyusun RPP, yaitu:

1) Ambilah satu unit pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran 2) Tuliskan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam unit

itu

3) Tentukan indikator untuk mencapai kompetensi dasar

4) Tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai indikator

5) Rumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran itu 6) Tentukan materi pembelajaran yang akan diberikan/ dikenakan kepada siswa

7) Pilihlah metode yang dapat yang mendukung sifat materi dan tujuan pembelajaran

8) Susunlah langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada setiap satuan rumusan tujuan pembelajaran, yang bias dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

9) Jika alokasi waktu untuk mencapai satu kompetensi dasar lebih dari dua jam pelajaran, bagilah langkah-langkah pembelajaran menjadi lebih dari satu pertemuan. Pembagian setiap jam pertemuan bias didasarkan pada satuan tujuan pembelajaran atau sifat/ tipe / jenis materi pembelajaran.

10) Sebutkan sumber/media belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran secara konkret dan untuk setiap bagian/ unit pertemuan.

11) Tentukan teknik penilaian, bentuk, dan contoh instrumen penilaian yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

2.2.4.3Materi Pembelajaran Sastra

Terdapat beberapa pengertian tentang materi ajar dalam http://yuni_yuven.blog.undip.ac.id/2012/05/23/strategi-menyiapkan-bahan-ajar/, diakses tanggal 19 Desember 2012, antara lain: Menurut University of Wollongong NSW 2522 Australia, 2007, bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan. Teaching (melaksanakan pembelajaran) diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif . Sedangkan material merupakan bahan/alat atau sumber yang yang dapat dipakai dalam teaching.

Rangkuman dari hal diatas oleh Dikmenum dikemukakan : bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan Paulina Pannen (2001) menyebutkan bahwa bahan ajar sebagai bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Adapun Andi Prastowo (2011) menyatakan pemahaman bahan ajar sebagai segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dikemukakan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa materi ajar adalah bahan yang disusun secara sistematis untuk digunakan dalam pembelajaran yang menampilkan kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa.

Menurut Rahmanto (1988) dalam bukunya Metode Pengajaran Sastra terdapat tiga aspek penting dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu: pertama dari sudut bahasa, kedua dari segi kematangan jiwa (psikologi), dan ketiga dari sudut latar belakang kebudayaan para siswa. Aspek kebahasaan dalam sastra ini tidak hanya ditentukan oleh masalah-masalah yang dibahas, tapi juga faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang dipakai si pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu, dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Aspek Psikologi membagi tingkatan psikologis anak-anak sekolah

dasar dan menengah: 1) Tahap pengkhayalan (8-9 tahun); 2) Tahap romantik (10- 12 tahun); 3) Tahap realistik (13-16 tahun); 4) Tahap generalisasi (16 tahun dan selanjutnya). Aspek latar belakang, siswa biasanya akan mudah tertarik pada karya-karya sastra dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka, terutama bila karya sastra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan mereka dan mempunyai kesamaan dengan mereka atau orang-orang di sekitar mereka. Dalam banyak hal tuntutan semacam ini sehat, karena: pertama, tuntutan ini mencerminkan adanya kesadaran bahwa karya sastra hendaknya menghadirkan sesuatu yang erat hubungannya dengan kehidupannya siswa dan kedua, siswa hendaknya terlebih dahulu memahami budayanya sebelum mencoba mengetahui budaya orang lain.

Berikut daftar SK dan KD di kelas XI semester 1 dan 2 yang berkaitan dengan pembelajaran sastra.

Daftar SK dan KD Kelas XI Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia/novel terjemahan.

7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.

7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

Daftar SK dan KD Kelas XI Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Membaca

15. Memahami buku biografi, novel, dan hikayat.

15.1 Mengungkapkan hal-hal yang menarik dan dapat diteladani dari tokoh.

15.2 Membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/ terjemahan dengan hikayat.

Hasil analisis masalah kemiskinan dalam novel 9 Summers 10 Autumns : Dari Kota Apel ke The Big Apple karya Iwan Setyawan akan diimplementasikan dalam materi pembelajaran salah satu SK dan KD di atas. Peneliti memilih salah satu Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas XI semester 1, yaitu SK: Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan dan KD: Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Alasan memilih SK dan KD tersebut karena hasil analisis penelitian ini berkaitan dengan analisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel sehingga sesuai dengan KD: Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

48

Dokumen terkait