• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Pembelajaran Tematik

hubungan kemampuan menulis karangan dengan media gambar seri, (f)

manfaat menulis karangan.

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dengan

Menggunakan Media Gambar Seri Kelas III SD Kanisius Sengkan Tahun

Ajaran 2009/ 2010” relevan dengan penelitian sebelumnya yaitu: (1) Taibah,

Sri Siswati. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan

Media Gambar Seri Kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang Tahun Ajaran 2006/

2007. (2) Salit, H. W. 2009. Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan

Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SDN Sukowiyono 02 Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

Seorang peneliti jurusan sastra dari Universitas Muhamadiyah Sri Siswati

Taibah telah melakukan penelitian tentang menulis karangan. Sri Siswati

Taibah mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan

Menggunakan Media Gambar Seri Kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang Tahun

Ajaran 2006/ 2007”. Hasil penelitian menyatakan bahwa media gambar seri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas V SDN

Jatimulyo 5 Malang.

Penelitian relevan lain yaitu H. W. Salit seorang mahasiswa jurusan

KSDP Program SI PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Malang dengan judul “Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengarang Siswa Kelas IV SDN Sukowiyono 02 Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian adalah media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN Sukowiyono 02

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung dan media gambar seri

membantu siswa lebih berimajinasi dalam menuangkan ide atau gagasannya.

Dari kedua penelitian tersebut dapat dilaporkan bahwa gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan dan dapat membuat siswa

berimajinasi sehingga memudahkan menulis karangan. Penelitian yang

dilakukan sebelumnya hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh penulis akan tetapi penelitian yang akan dilaksanakan penulis lebih

menekankan pada pembelajaran tematik karena siswa yang dihadapi adalah

siswa kelas rendah/ kelas III SD yang berusia 8-9 tahun.

B. Kemampuan Menulis Karangan Narasi

Untuk lebih memahami pengertian kemampuan menulis karangan berikut

8

1. Kemampuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga (2002) (1) kata

mampu adalah bisa, sanggup melakukan sesuatu, (2) berada, kaya,

mempunyai harta banyak. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

kekuatan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah kesanggupan, kecakapan dalam melakukan suatu hal, dalam hal ini

kecakapan menulis sebuah karangan.

2. Menulis Karangan

Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

seluruh kegiatan proses belajar peserta didik selama menuntut ilmu, karena

diharapkan dengan kegiatan menulis peserta didik akan memiliki wawasan

yang luas dan mendalam mengenai topik-topik tertentu. Keuntungan yang

dapat dipetik dari menulis: melalui kegiatan menulis kita mengembangkan

berbagai gagasan, dengan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis

maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan, dengan kegiatan menulis

maka akan membiasakan kita berpikir serta berbaha secara tertib dan masih

banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan

menulis.

Dalam bahasa Indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia Edisi

kedua (1991) dan suatu kata padaan yang mempunyai arti yang sama dengan

mengarang yaitu menulis (The Liang Gie, 2002: 3). Menulis arti pertamanya

semula ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu tanda kebahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

apapun dengan sesuatu alat tulis pada hal tertentu kini dalam pengertiannya

yang luas menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti yang sama

seperti mengarang . Dalam menulis sebuah karangan perlu memperhatikan

penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yaitu: pemakaian huruf dan

penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, tanda baca.

Beberapa ahli mengungkapkan tentang pengertian mengarang di

antaranya adalah mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada

masyarakat pembaca untuk di pahami (The Liang Gie, 2002: 3). Mengarang

adalah menyusun buah pikiran dan perasaan atau data-data informasi yang

diperoleh organisasi penulisan sistematis, sehingga tema karangan yang

disampaikan mudah dipahami oleh pembaca (Suparman, 1977: 9). Mengarang

adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan

kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam tulisan

(Widyamartaya, 1978: 9). Karangan adalah hasil perwujudan gagasan

seseorang dalam bahasa tulis yang dapat di baca dan di mengerti oleh

masyarakat pembaca (The Liang Gie, 2002: 3).

Bagian isi karangan menurut Keraf (1970: 239) terdiri dari tiga

bagian utama yaitu: pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan.

a. Pendahuluan

Tujuan utama dari pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. b. Tubuh Karangan

Tubuh karangan merupakan bagian terpenting dari sebuah karangan. Pada tubuh karangan terdiri dari bab-bab dan subbab. Dalam

10

hal ini untuk karangan siswa SD lebih sederhana tidak menggunakan bab-bab atau subbab.

c. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari sebuah karangan. Kesimpulan itu merupakan inti sari pokok yang telah diuraikan secara panjang lebar dalam uraian yang terdahulu. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.

Suparman (1977:9) mengemukakakan pendapatnya tentang

bagian-bagian karangan yang meliputi judul, paragraf atau wacana, topik dan

kalimat komplemen.

1. Judul

Judul atau kepala karangan adalah melambangkan tema cerita. Judul merupakan intisari dari sebuah karangan.

Fungsi judul:

- Suatu nama yang bersifat promosi. - Sebagai daya penarik minat baca. - Merupakan topik besar.

Dalam memilih judul hendaknya jangan terlalu panjang sehingga mudah diingat.

2. Paragraf atau wacana

Wacana adalah bagian karangan yang berisi sebuah topik dan dimulai dengan alinea baru. Di Indonesia pada umumnya istilah paragraf disebut dengan alinea. Sedang arti alenia sesungguhnya adalah garis baru (kamus bahasa Perancis – Indonesia, oleh Ph. Meyer cs. Hal tersebut disebabkan analogi dari peraturan, bahwa setiap paragraf harus dimulai dengan alinea baru.

3. Topik dan Kalimat Komplemen

Topik adalah kalimat utama dalam sebuah paragraf. Letak topik dapat pada permulaan paragraf, di tengah paragraf dan pada akhir paragraf. Selanjutnya letak topik ini akan menentukan redaksi komplemen (kalimat penunjang). Topik merupakan pokok pembicaraan dalam paragraf. Komplemen adalah kalimat penunjang yang menerangkan topiknya dan berkesinambungan, sehinnga menjadikan kalimat yang utuh.

Hubungan topik dengan komplemen bersifat eksplisit, sebab topik adalah yang diterangkan dan komplemen adalah yang menerangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Karangan Narasi

Berbagai jenis karangan menurut Facharudin Ambo Enre (1988: 145)

yaitu: karangan deskripsi, karangan Ekposisi, karangan Narasi, dan karangan

argumentasi. Selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Karangan

deskripsi adalah karangan yang berbentuk pemaparan atau penggambaran

dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan terperinci.(2) Karangan

eksposisi adalah karangan yang berbentuk pemaparan atau uraian tentang

maksud dan tujuan.(3) Karangan argumentasi adalah karangan yang dapat

memberi alasan untuk memperkuat suatu pendapat atau gagasan.(3) Karangan

narasi adalah karangan yang berbentuk cerita atau suatu kejadian. Ciri

karangan menurut Keraf (2000:136):

- menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan

- dirangkai dalam urutan waktu

- berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?

- ada konflik

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental menurut Keraf adalah

hendak memberikan informasi atau wawasan, memperluas pengetahuan dan

memberikan pengalaman yang estetis kepada pembaca. Jenis karangan narasi

sendiri terbagi atas narasi ekspositorik dan narasi sugestif. Karangan

ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi

secara tepat tentang sesuatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan

orang tentang kisah seseorang. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha

12

terselubung kepada pembaca. Berdasarkan penjelasan tersebut, kemampuan

menulis karangan yang perlu dikuasai siswa SD kelas III adalah kemampuan

menulis karangan narasi ekspositorik.

Dalam menulis sebuah karangan tentu saja ada hal-hal yang perlu

diperhatikan yaitu tema, kalimat, paragraf, ejaan penulisan. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1990:921) tema adalah pokok pikiran; dasar cerita

(yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak dan

sebagainya). Dengan demikian tema merupakan gagasan dasar untuk

menentukan topik karangan.

Kalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:921) adalah

kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.

Kalimat dibagi dalam beberapa jenis yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk

setara, kalimat majemuk bertingkat. Untuk tingkat SD sebaiknya disesuaikan

dengan kemampuan siswa karena yang terpenting adalah kalimat yang

mereka buat kalimat yang dapat dimengerti oleh pembaca.

Paragraf menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:921) adalah

bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung ide pokok dan

dimulai penulisannya dengan garis baru); alinea. Penanda paragraf ditandai

dengan permulaan kalimat yang menjorok ke dalam, kira-kira lima atau tujuh

spasi mesin ketik. Jenis paragraf ada 3 yaitu paragraf deduktif (kalimat utama

berada diawal kalimat dan kalimat selanjutnya adalah kalimat penjelas),

paragraf induktif (kalimat utama berada diakhir kalimat dan kalimat

sebelumnya adalah kalimat penjelas), paragraf kombinasi antara deduktif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

induktif (kalimat utama berada di awal kalimat dan akhir kalimat sedangkan

kalimat penjelas berada di tengah-tengah).

C. Media Gambar Seri

Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chanel) untuk

menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber

(resourse) kepada penerimanya (receiver). Tujuan utama penggunaan media

ialah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap

semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi.

Gambar seri adalah media gambar susun. Gambar-gambar tersebut

berhubungan satu dengan yang lain sehingga merupakan rangkaian cerita.

Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan urut-urutan jalan ceritanya.

Media seri sangat sesuai untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang)

dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara, bercerita). Dengan menggunakan

gambar-gambar seri, siswa diharapkan memperoleh konsep tertentu.

Segi positif penggunaan media gambar seri adalah dengan

menggunakan media gambar seri peserta didik akan lebih mudah dalam

menyampaikan gagasan atau ide sehingga mempermudah peserta didik dalam

menulis sebuah karangan. Selain itu peserta didik akan termotivasi dan merasa

senang dengan adanya gambar yang menarik terlebih jika gambar berwarna

warni sesuai dengan gambar.

Gambar seri terdiri dari beberapa gambar (lebih dari satu gambar)

yang mempunyai urutan cerita dan saling terkait atau berhubungan. Penyajian

14

seri yang tidak acak/urut dan contoh-contoh gambar seri yang acak/tidak urut

dengan tema pengalaman siswa.

Contoh gambar seri yang tidak acak/urut:

1.

2.

A B

C D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Contoh gambar seri yang acak atau tidak urut:

3.

4.

Dengan media gambar seri diatas peserta didik dapat diberi tugas

untuk menulis dengan jumlah kalimat yang telah ditentukan, misalnya satu

gambar minimal 3 kalimat. Setelah menulis karangan berdasarkan gambar seri

tersebut, siswa dapat menentukan judul karangan yang telah dibuatnya.

D. Pembelajaran Tematik

Peneliti akan menghadapi siswa-siswi kelas III SD yang berusia 9 – 10

tahun dimana masih dalam taraf perkembangan sehingga pembelajaran harus

16

juga kreatif, efektif dan menyenagkan. Pembelajaran tematik merupakan

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keterpaduan baik dalam

perencanaan maupun pelaksanaannya. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran

tematik diikat dengan tema agar lebih bermakna.

Tema adalah subjek suatu pembelajaran dipakai sebagai sarana atau

wadah untuk mengungkapkan berbagai konsep secara utuh kepada peserta

didik. Tujuan memberikan tema adalah untuk menyatukan isi kurikulum

dalam kesatuan yang utuh, memperkaya kosa kata siswa, menjadikan

pembelajaran lebih bermakna dan anak mampu mengenal konsep secara

mudah dan jelas.

Karakteristik pembelajaran tematik adalah berpusat pada anak (child

center), memberikan pengalaman langsung pada anak, pemisahan antarbidang

pengembangan/aspek/mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep

dari berbagai aspek/mata pelajaran dalam suatu pembelajaran (holistik),

bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan

minat dan kebutuhan siswa sehingga lebih bermakna. Prinsip pemilihan tema

adalah tidak terlalu luas namun dengan mudah dapat digunakan untuk

memadukan banyak bidang atau aspek mata pelajaran. Tema juga harus

bermakna maksudnya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan

bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya, selain itu tema juga harus

disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologi anak.

Pada penelitian ini peneliti mengambil tema pegalaman yang berkaitan

dengan kegitan sehari-hari disekitar siswa. Sebagai acuannya peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mencantumkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

Berikut tabel Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas III SD Semester 2

(Berdasarkan KTSP 2006 Pusat kurikulum Pendidikan Nasional Maret 2006).

Tabel 1. Kurikulum Aspek Menulis Bahasa Indonesia Kelas III Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan gambar sederhana dan puisi. 8.1. Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan

kata dan kalimat yang

tepat dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan, huruf

kapital, dan tanda titik.

• Siswa mampu membuat judul karangan berdasarkan gambar seri. • Siswa mampu membuat kalimat dengan memperhatikan penggunaan ejaan,

huruf kapital, dan

tanda titik. • Siswa mampu menulis karangan berdasarkan gambar seri. • Siswa mampu menulis karangan

18

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

dengan pilihan kata

yang tepat.

Dokumen terkait