• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan media gambar seri siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

   

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS III SD

KANISIUS SENGKAN TAHUN AJARAN 2009/2010

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

A. Dwiyanti Natalia NIM : 071134075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

 

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS III SD

KANISIUS SENGKAN TAHUN AJARAN 2009/2010

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

A. Dwiyanti Natalia NIM : 071134075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)

ii

(4)

iii

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)

iv

 

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

1.

Tuhan Yesus Kristus karena cinta dan berkat-Nya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

2.

Bapak, ibu tercinta yang selalu memberi dukungan moral maupun

spiritual.

3.

Teman setia penulis yang tiada hentinya memberi semangat

4.

PGSD Universitas Sanata Dharma sebagai tempat untuk

menuntut ilmu.

5.

Para Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah

memberi bimbingan kepada penulis.

6.

Kakak dan adik terkasih yang selalu menyayangi dan memberi

dukungan kepada penulis.

7.

Teman-teman PGSD yang selalu memberi kritikan dan masukan

bagi penulis.

8.

Bapak/ibu guru SD Kanisius Sengkan yang selalu memberi

semangat dan dukungan kepada penulis.

dan semua pihak yang terlibat dalam penulisan tugas akhir yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

(6)

v

 

MOTTO

Jangan Mudah Menyerah dan Putus Asa

Lakukan Yang Terbaik

bagi Tuhan

Keluarga

Orang-Orang Yang Kamu Sayangi

Dirimu Sendiri

Buatlah Mereka Bangga dengan Apa Yang Kamu Lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)

vi

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya Menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar Pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah

Yogyakarta, Oktober 2010

Penulis

A.

Dwiyanti Natalia

(8)

vii

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : 

Nama : A. Dwiyanti Natalia

Nomor Mahasiswa : 071134075

Demi membangun ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas 

Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : 

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS III SD KANISIUS SENGKAN TAHUN AJARAN 2009/2010

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

tercantum nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, Oktober 2010

Yang menyatakan

( A. Dwiyanti Natalia )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

viii

 

ABSTRAK

Dwiyanti Natalia, Agustina. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas III SD Kanisius Sengkan Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, terutama pada kegiatan menulis karangan. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Tahun Ajaran 2009/2010.

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Setiap siklus meliputi 4 tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Kanisius Sengkan Jalan Kaliurang km 7 Sleman. Subjek penelitian berjumlah 21 siswa. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan peneliti terdiri dari 2 siklus. Siklus I mengutamakan kemampuan mengarang siswa berdasarkan gambar seri yang sudah diurutkan. Siklus II lebih mengutamakan pada kemampuan siswa mengurutkan gambar seri dan mengarang berdasarkan gambar seri yang diurutkan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes. Tes yang digunakan untuk pengumpulan data tersebut adalah tes tertulis dalam bentuk uraian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan perhitungan skor rata-rata siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan mengarang narasi para siswa kelas III SD Kanisius Sengkan. Hal ini terbukti dari skor hasil mengarang siswa setiap siklus semakin meningkat. Data awal menunjukkan 38% siswa yang mencapai KKM. Pada siklus I, siswa yang mendapatkan skor mencapai KKM yang ditetapkan sebanyak 57% melebihi target yang ditentukan yaitu 50%. Pada siklus II, siswa yang mendapatkan skor mencapai KKM yang ditetapkan sebanyak 75% juga melebihi target yang ditentukan yaitu 70%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Bahasa Indonesia yang telah ditetapkan adalah 70.

(10)

ix

 

ABSTRACT

Dwiyanti Natalia, Agustina. 2010. Improving Students’ Skill on Writing Narrative Text Using Serial Pictures for the Third Grade Students of Kanisius Sengkan Elementary School, Academic Year 2009/2010

This research aimed to improvement students’ ability on writing a narrative text.

This research applied Class Action Research. Every cycle consists of four steps; preparation, implementation, observation, and reflection. This research was conducted on the third grade students of Kanisius Sengkan Elementary School, Sleman. The subjects of this research were 21 students. This Class Action Research consists of two cycles. The first cycle focused on students’ ability on writing a composition using organized serial pictures. The second cycle focused on students’ ability on organizing jumbled serial pictures and writing a composition using the serial pictures that the students had organized. The data gathering was conducted using written test method. The test is in a form of open answer. Calcualaty students average score was used as the data analysis technique.

The research result shows that there is improvement of students’ ability in writing a narrative text. It is proved by the score of students’ composition in every cycle increased. The primary data shows 38% students fulfill the minimum requirement. The first cycle shows 57% students fulfill the minimum requirement exceeding the 50% of the target students. The second cycle shows 75% students fulfill the minimum requirement exceeding the 70% of the target students. The minimum requirement of Bahasa Indonesia is 70.

Key words: writing, narrative text, and serial pictures

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

x

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis menghanturkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa,

dengan segala karunia dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

PTK (Penelitian Tindakan Kelas ) ini. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah

satu syarat menyelesaikan studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Keberhasilan penyusunan skripsi tidak lepas berkat bantuan, dukungan, dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan

mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi PTK (Penelitian Tindakan

Kelas) ini..

3. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang dengan

sabar, tekun, setia membimbing dan mendampingi penulisan skripsi PTK

(Penelitian Tindakan Kelas) ini.

4. Ibu Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah memberi kesempatan kepada

penulis untuk mengadakan penelitian.

5. Para Bapak dan Ibu guru SD Kanisius Sengkan yang memberikan dorongan dan

bantuan dalam proses penelitian berlangsung.

6. Teman – teman S1 PGSD sore yang telah memotivasi, dorongan, dan inspirasi

(12)

xi

 

Penulis menyadari bahwa skripsi PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) ini jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, sumbang saran dari pembaca, penulis harapkan. Akhirnya

semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

   

   

       

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

xii

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Istilah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

(14)

xiii

 

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian yang Relevan ... 6

B. Kemampuan Menulis Karangan Narasi ... 7

C. Media Gambar Seri ... 13

D. Pembelajaran Tematik ... 15

E. Nilai dan Manfaat Menulis Karangan ... 18

F. Kerangka Berpikir ... 19

G. Hubungan Kemampuan Mengarang dengan Media Gambar Seri ... 20

H. Hipotesis Tindakan ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 21

B. Waktu Penelitian ... 21

C. Lokasi Penelitian ... 21

D. Desain Penelitian ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 27

G. Indikator Keberhasilan ... 27

H. Teknik Analisis Data ... 27

I. Format Penilaian Karangan ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 30

B. Deskripsi Data ... 33

C. Analisis Data ... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

xiv

 

D. Refleksi ... 40

E. Pembahasan ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 44

B. Saran – Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 47 

(16)

xv

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kurikulum Aspek Menulis Bahasa Indonesia Kelas III ... 17

Tabel 2 Indikator Keberhasilan Siswa ... 27

Tabel 3 Format Penilaian Karangan ... 28

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Data Awal ... 34

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Data Siklus I ... 35

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Data Siklus II ... 37

Tabel 7 Peningkatan Kemampuan Awal, Siklus I dan Siklus II ... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

xvi

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Alur Pelaksanaan Penelitian Menurut Kasbolah ... 23

Gambar 2 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Siswa Data Awal ... 34

Gambar 3 Grafik Ketuntasan Siswa Data Awal ... 35

Gambar 4 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Siswa Siklus I ... 36

Gambar 5 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I ... 37

Gambar 6 Grafik Distribusi Frekuensi Skor Siswa Siklus II ... 38

Gambar 7 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II ... 38

(18)

xvii

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Tematik ... 48

Lampiran 2 RPP Pertemuan I ... 53

Lampiran 3 RPP Pertemuan II ... 57

Lampiran 4 LKS Pertemuan I ... 62

Lampiran 5 LKS Pertemuan II ... 65

Lampiran 6 Daftar Nilai Mengarang ... 68

Lampiran 7 Foto Pertemuan I ... 69

Lampiran 8 Foto Pertemuan II ... 72

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 75

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia saling berinteraksi satu dengan

yang lainnya. Pada saat berinteraksi manusia membutuhkan alat komunikasi

yaitu bahasa. Bahasa sangat penting sebagai alat komunikasi. Dengan

berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, kita bisa berbagi

pengalaman, saling belajar dari orang lain, dan dengan bahasa dapat

meningkatkan intelektual dan wawasan.

Pelajaran bahasa, khususnya Bahasa Indonesia sangat penting bagi

setiap orang. Oleh karena pelajaran Bahasa Indonesia perlu diberikan dalam

pendidikan formal di tingkat SD, SLTP, SLTA bahkan Perguruan Tinggi.

Pembelajaran Bahasa Indonesia menuntut lima keterampilan berbahasa yaitu

keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis,

keterampilan berbicara dan keterampilan apresiasi sastra. Kelima keterampilan

berbahasa tersebut sangat dibutuhkan dalam menulis sebuah karangan,

terutama keterampilan menulis.

Menulis karangan tidak sekadar menulis saja tetapi menulis juga harus

memperhatikan gramatikal bahasa (benar atau tidak

kaidah-kaidah/aturan-aturan dalam tata bahasa). Menulis karangan adalah kegiatan mewujudkan

(20)

2

Menulis adalah suatu keterampilan produktif karena menghasilkan

sebuah tulisan. Kegiatan menulis akan menghasilkan ide, gagasan, dan

pengalaman.

Penulis mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Menulis

Karangan Narasi Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas III

SD Kanisius Sengkan Tahun Ajaran 2009/ 2010 ” karena kemampuan menulis

karangan narasi siswa kelas III SD Kanisius Sengkan masih rendah. Siswa

Kelas III SD Kanisius Sengkan selalu mengeluh apabila berhadapan dengan

tugas menulis. Penulis mengamati bahwa setiap ada tugas menulis tidak jarang

mereka hanya menulis judul atau sebuah kalimat saja. Siswa Kelas III SD

Kanisius Sengkan merasa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan

sehingga hal ini berpengaruh pada penggunaan ejaan mereka yang masih salah

meliputi penulisan huruf besar, tanda baca (titik, koma, seru, petik). Oleh

sebab itu nilai mereka jauh di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Nilai KKM yang ditentukan adalah 70. Data awal yang diperoleh peneliti dari

21 siswa kelas III, 5 anak mendapatkan nilai di atas KKM, 3 anak mencapai

KKM, dan 13 anak di bawah KKM.

Penulis sebagai guru kelas merasa terpanggil untuk meningkatkan

kemampuan menulis mereka. Penulis akan mencoba meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi bagi siswa kelas III SD Kanisius

Sengkan dengan menggunakan media gambar seri. Selain penggunaan media,

penulis juga akan menggunakan pembelajaran yang sesuai dengan kelas

rendah yaitu pembelajaran tematik dikarenakan siswa yang dihadapi penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

adalah berusia 9-10 tahun usia ini adalah masa periode kanak-kanak sesuai

dengan tahap perkembangan menurut Piaget. Tema yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah pengalaman.

Penulis berharap dengan adanya media gambar seri ini siswa kelas III

SD Kanisius Sengkan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan

narasi terutama dalam penuangan ide atau gagasan dan penggunaan ejaan

yang tepat sehingga menulis sebuah karangan bukan hal yang sulit bagi

mereka.

B. Batasan Istilah

1. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis

yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

2. Karangan narasi adalah karangan yang berbentuk cerita atau suatu

kejadian.

3. Karangan sederhana adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam

bahasa tulis minimal tiga kalimat untuk setiap paragraf.

4. Menulis karangan sederhana adalah keseluruhan rangkaian kegitan

seseorang mengungkapkan gagasan dalam bahasa tulis minimal tiga

kalimat untuk setiap paragraf.

5. Gambar seri adalah salah satu media gambar susun. Gambar-gambar

tersebut berhubungan satu dengan yang lain sehingga merupakan

(22)

4

6. Pembelajaran tematik adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan

pada keterpaduan baik dalam perencanaan maupun dalam pelaksanaan

dengan menggunakan tema sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

7. Siswa kelas III SD Kanisius Sengkan adalah anak yang berusia sekitar 8-9

tahun.

C. Perumusan Masalah

Apakah penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan

kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Kanisius Sengkan ?

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD

Kanisius Sengkan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Penelitian ini akan memberi masukan bagi sekolah dalam penggunaan

media gambar seri sebagai upaya meningkatkan kemampuan menulis

karangan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

2. Bagi Guru

Penelitian ini akan memberikan gambaran kepada guru tentang

penggunaan media gambar seri sebagai upaya meningkatkan kemampuan

menulis karangan siswa SD.

3. Bagi Siswa

Penggunaan media gambar seri mempermudah siswa menulis karangan

(memberi ide atau gagasan untuk membuat kalimat).

4. Bagi Pembaca

Penelitian ini akan memberikan pengetahuan serta informasi tentang

penggunaan media gambar seri dalam peningkatan kemampuan menulis

karangan di SD.

5. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan

(24)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini peneliti menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan

variabel penelitian, yaitu (a) penelitian yang relevan (b) kemampuan menulis

karangan narasi, (c) media gambar seri, (d) pembelajaran tematik (e)

hubungan kemampuan menulis karangan dengan media gambar seri, (f)

manfaat menulis karangan.

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dengan

Menggunakan Media Gambar Seri Kelas III SD Kanisius Sengkan Tahun

Ajaran 2009/ 2010” relevan dengan penelitian sebelumnya yaitu: (1) Taibah,

Sri Siswati. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan

Media Gambar Seri Kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang Tahun Ajaran 2006/

2007. (2) Salit, H. W. 2009. Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan

Kemampuan Mengarang Siswa Kelas IV SDN Sukowiyono 02 Kecamatan

Karangrejo Kabupaten Tulungagung.

Seorang peneliti jurusan sastra dari Universitas Muhamadiyah Sri Siswati

Taibah telah melakukan penelitian tentang menulis karangan. Sri Siswati

Taibah mengambil judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan

Menggunakan Media Gambar Seri Kelas V SDN Jatimulyo 5 Malang Tahun

Ajaran 2006/ 2007”. Hasil penelitian menyatakan bahwa media gambar seri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas V SDN

Jatimulyo 5 Malang.

Penelitian relevan lain yaitu H. W. Salit seorang mahasiswa jurusan

KSDP Program SI PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Malang dengan judul “Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan

Mengarang Siswa Kelas IV SDN Sukowiyono 02 Kecamatan Karangrejo

Kabupaten Tulungagung. Hasil penelitian adalah media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN Sukowiyono 02

Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung dan media gambar seri

membantu siswa lebih berimajinasi dalam menuangkan ide atau gagasannya.

Dari kedua penelitian tersebut dapat dilaporkan bahwa gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan dan dapat membuat siswa

berimajinasi sehingga memudahkan menulis karangan. Penelitian yang

dilakukan sebelumnya hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh penulis akan tetapi penelitian yang akan dilaksanakan penulis lebih

menekankan pada pembelajaran tematik karena siswa yang dihadapi adalah

siswa kelas rendah/ kelas III SD yang berusia 8-9 tahun.

B. Kemampuan Menulis Karangan Narasi

Untuk lebih memahami pengertian kemampuan menulis karangan berikut

(26)

8

1. Kemampuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga (2002) (1) kata

mampu adalah bisa, sanggup melakukan sesuatu, (2) berada, kaya,

mempunyai harta banyak. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,

kekuatan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah kesanggupan, kecakapan dalam melakukan suatu hal, dalam hal ini

kecakapan menulis sebuah karangan.

2. Menulis Karangan

Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam

seluruh kegiatan proses belajar peserta didik selama menuntut ilmu, karena

diharapkan dengan kegiatan menulis peserta didik akan memiliki wawasan

yang luas dan mendalam mengenai topik-topik tertentu. Keuntungan yang

dapat dipetik dari menulis: melalui kegiatan menulis kita mengembangkan

berbagai gagasan, dengan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis

maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan, dengan kegiatan menulis

maka akan membiasakan kita berpikir serta berbaha secara tertib dan masih

banyak lagi keuntungan- keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan

menulis.

Dalam bahasa Indonesia menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia Edisi

kedua (1991) dan suatu kata padaan yang mempunyai arti yang sama dengan

mengarang yaitu menulis (The Liang Gie, 2002: 3). Menulis arti pertamanya

semula ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu tanda kebahasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

apapun dengan sesuatu alat tulis pada hal tertentu kini dalam pengertiannya

yang luas menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti yang sama

seperti mengarang . Dalam menulis sebuah karangan perlu memperhatikan

penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yaitu: pemakaian huruf dan

penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, tanda baca.

Beberapa ahli mengungkapkan tentang pengertian mengarang di

antaranya adalah mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada

masyarakat pembaca untuk di pahami (The Liang Gie, 2002: 3). Mengarang

adalah menyusun buah pikiran dan perasaan atau data-data informasi yang

diperoleh organisasi penulisan sistematis, sehingga tema karangan yang

disampaikan mudah dipahami oleh pembaca (Suparman, 1977: 9). Mengarang

adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak mengungkapkan

kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam tulisan

(Widyamartaya, 1978: 9). Karangan adalah hasil perwujudan gagasan

seseorang dalam bahasa tulis yang dapat di baca dan di mengerti oleh

masyarakat pembaca (The Liang Gie, 2002: 3).

Bagian isi karangan menurut Keraf (1970: 239) terdiri dari tiga

bagian utama yaitu: pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan.

a. Pendahuluan

Tujuan utama dari pendahuluan adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. b. Tubuh Karangan

(28)

10

hal ini untuk karangan siswa SD lebih sederhana tidak menggunakan bab-bab atau subbab.

c. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari sebuah karangan. Kesimpulan itu merupakan inti sari pokok yang telah diuraikan secara panjang lebar dalam uraian yang terdahulu. Kesimpulan harus dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.

Suparman (1977:9) mengemukakakan pendapatnya tentang

bagian-bagian karangan yang meliputi judul, paragraf atau wacana, topik dan

kalimat komplemen.

1. Judul

Judul atau kepala karangan adalah melambangkan tema cerita. Judul merupakan intisari dari sebuah karangan.

Fungsi judul:

- Suatu nama yang bersifat promosi. - Sebagai daya penarik minat baca. - Merupakan topik besar.

Dalam memilih judul hendaknya jangan terlalu panjang sehingga mudah diingat.

2. Paragraf atau wacana

Wacana adalah bagian karangan yang berisi sebuah topik dan dimulai dengan alinea baru. Di Indonesia pada umumnya istilah paragraf disebut dengan alinea. Sedang arti alenia sesungguhnya adalah garis baru (kamus bahasa Perancis – Indonesia, oleh Ph. Meyer cs. Hal tersebut disebabkan analogi dari peraturan, bahwa setiap paragraf harus dimulai dengan alinea baru.

3. Topik dan Kalimat Komplemen

Topik adalah kalimat utama dalam sebuah paragraf. Letak topik dapat pada permulaan paragraf, di tengah paragraf dan pada akhir paragraf. Selanjutnya letak topik ini akan menentukan redaksi komplemen (kalimat penunjang). Topik merupakan pokok pembicaraan dalam paragraf. Komplemen adalah kalimat penunjang yang menerangkan topiknya dan berkesinambungan, sehinnga menjadikan kalimat yang utuh.

Hubungan topik dengan komplemen bersifat eksplisit, sebab topik adalah yang diterangkan dan komplemen adalah yang menerangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

3. Karangan Narasi

Berbagai jenis karangan menurut Facharudin Ambo Enre (1988: 145)

yaitu: karangan deskripsi, karangan Ekposisi, karangan Narasi, dan karangan

argumentasi. Selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut: (1) Karangan

deskripsi adalah karangan yang berbentuk pemaparan atau penggambaran

dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan terperinci.(2) Karangan

eksposisi adalah karangan yang berbentuk pemaparan atau uraian tentang

maksud dan tujuan.(3) Karangan argumentasi adalah karangan yang dapat

memberi alasan untuk memperkuat suatu pendapat atau gagasan.(3) Karangan

narasi adalah karangan yang berbentuk cerita atau suatu kejadian. Ciri

karangan menurut Keraf (2000:136):

- menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan

- dirangkai dalam urutan waktu

- berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?

- ada konflik

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental menurut Keraf adalah

hendak memberikan informasi atau wawasan, memperluas pengetahuan dan

memberikan pengalaman yang estetis kepada pembaca. Jenis karangan narasi

sendiri terbagi atas narasi ekspositorik dan narasi sugestif. Karangan

ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi

secara tepat tentang sesuatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan

orang tentang kisah seseorang. Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha

(30)

12

terselubung kepada pembaca. Berdasarkan penjelasan tersebut, kemampuan

menulis karangan yang perlu dikuasai siswa SD kelas III adalah kemampuan

menulis karangan narasi ekspositorik.

Dalam menulis sebuah karangan tentu saja ada hal-hal yang perlu

diperhatikan yaitu tema, kalimat, paragraf, ejaan penulisan. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1990:921) tema adalah pokok pikiran; dasar cerita

(yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak dan

sebagainya). Dengan demikian tema merupakan gagasan dasar untuk

menentukan topik karangan.

Kalimat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:921) adalah

kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan.

Kalimat dibagi dalam beberapa jenis yaitu kalimat tunggal, kalimat majemuk

setara, kalimat majemuk bertingkat. Untuk tingkat SD sebaiknya disesuaikan

dengan kemampuan siswa karena yang terpenting adalah kalimat yang

mereka buat kalimat yang dapat dimengerti oleh pembaca.

Paragraf menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:921) adalah

bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung ide pokok dan

dimulai penulisannya dengan garis baru); alinea. Penanda paragraf ditandai

dengan permulaan kalimat yang menjorok ke dalam, kira-kira lima atau tujuh

spasi mesin ketik. Jenis paragraf ada 3 yaitu paragraf deduktif (kalimat utama

berada diawal kalimat dan kalimat selanjutnya adalah kalimat penjelas),

paragraf induktif (kalimat utama berada diakhir kalimat dan kalimat

sebelumnya adalah kalimat penjelas), paragraf kombinasi antara deduktif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

induktif (kalimat utama berada di awal kalimat dan akhir kalimat sedangkan

kalimat penjelas berada di tengah-tengah).

C. Media Gambar Seri

Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chanel) untuk

menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber

(resourse) kepada penerimanya (receiver). Tujuan utama penggunaan media

ialah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap

semaksimal mungkin oleh para siswa sebagai penerima informasi.

Gambar seri adalah media gambar susun. Gambar-gambar tersebut

berhubungan satu dengan yang lain sehingga merupakan rangkaian cerita.

Setiap gambar diberi nomor urut sesuai dengan urut-urutan jalan ceritanya.

Media seri sangat sesuai untuk melatih ketrampilan ekspresi tulis (mengarang)

dan ketrampilan ekspresi lisan (berbicara, bercerita). Dengan menggunakan

gambar-gambar seri, siswa diharapkan memperoleh konsep tertentu.

Segi positif penggunaan media gambar seri adalah dengan

menggunakan media gambar seri peserta didik akan lebih mudah dalam

menyampaikan gagasan atau ide sehingga mempermudah peserta didik dalam

menulis sebuah karangan. Selain itu peserta didik akan termotivasi dan merasa

senang dengan adanya gambar yang menarik terlebih jika gambar berwarna

warni sesuai dengan gambar.

Gambar seri terdiri dari beberapa gambar (lebih dari satu gambar)

yang mempunyai urutan cerita dan saling terkait atau berhubungan. Penyajian

(32)

14

seri yang tidak acak/urut dan contoh-contoh gambar seri yang acak/tidak urut

dengan tema pengalaman siswa.

Contoh gambar seri yang tidak acak/urut:

1.

2.

A B

C D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

Contoh gambar seri yang acak atau tidak urut:

3.

4.

Dengan media gambar seri diatas peserta didik dapat diberi tugas

untuk menulis dengan jumlah kalimat yang telah ditentukan, misalnya satu

gambar minimal 3 kalimat. Setelah menulis karangan berdasarkan gambar seri

tersebut, siswa dapat menentukan judul karangan yang telah dibuatnya.

D. Pembelajaran Tematik

Peneliti akan menghadapi siswa-siswi kelas III SD yang berusia 9 – 10

tahun dimana masih dalam taraf perkembangan sehingga pembelajaran harus

(34)

16

juga kreatif, efektif dan menyenagkan. Pembelajaran tematik merupakan

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keterpaduan baik dalam

perencanaan maupun pelaksanaannya. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran

tematik diikat dengan tema agar lebih bermakna.

Tema adalah subjek suatu pembelajaran dipakai sebagai sarana atau

wadah untuk mengungkapkan berbagai konsep secara utuh kepada peserta

didik. Tujuan memberikan tema adalah untuk menyatukan isi kurikulum

dalam kesatuan yang utuh, memperkaya kosa kata siswa, menjadikan

pembelajaran lebih bermakna dan anak mampu mengenal konsep secara

mudah dan jelas.

Karakteristik pembelajaran tematik adalah berpusat pada anak (child

center), memberikan pengalaman langsung pada anak, pemisahan antarbidang

pengembangan/aspek/mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep

dari berbagai aspek/mata pelajaran dalam suatu pembelajaran (holistik),

bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan

minat dan kebutuhan siswa sehingga lebih bermakna. Prinsip pemilihan tema

adalah tidak terlalu luas namun dengan mudah dapat digunakan untuk

memadukan banyak bidang atau aspek mata pelajaran. Tema juga harus

bermakna maksudnya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan

bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya, selain itu tema juga harus

disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologi anak.

Pada penelitian ini peneliti mengambil tema pegalaman yang berkaitan

dengan kegitan sehari-hari disekitar siswa. Sebagai acuannya peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

mencantumkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.

Berikut tabel Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas III SD Semester 2

(Berdasarkan KTSP 2006 Pusat kurikulum Pendidikan Nasional Maret 2006).

Tabel 1. Kurikulum Aspek Menulis Bahasa Indonesia Kelas III Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan gambar sederhana dan puisi.

8.1. Menulis karangan

sederhana berdasarkan

gambar seri

menggunakan pilihan

kata dan kalimat yang

tepat dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan, huruf

kapital, dan tanda titik.

• Siswa mampu membuat judul

karangan berdasarkan

gambar seri.

• Siswa mampu membuat kalimat

dengan

memperhatikan

penggunaan ejaan,

huruf kapital, dan

tanda titik.

• Siswa mampu menulis karangan

berdasarkan gambar

seri.

(36)

18

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

dengan pilihan kata

yang tepat.

E. Nilai dan Manfaat Menulis Karangan

Menulis karangan merupakan suatu keterampilan yang sangat

berguna bagi setiap orang karena mempunyai nilai dan mafaat:

1. Nilai Kecerdasan

Seseorang yang sering menulis karangan dia akan menghubungkan

buah pikiran yang satu dengan yang lainnya, dia akan merencanakan

uaraian yang sistematis dan logis dengan demikian daya berpikir akan

semakin berkembang dan akan sampai ke tingkat kecerdasannya.

2. Nilai Kependidikan

Seseorang yang tekun berlatih, ulet dan pantang menyerah dalam

mewujudkan hasil karyanya yang berupa karangan sehingga

menghasilkan karya yang bagus maka dia mendapatkan nilai

pendidikan yang sukar diperoleh dari bangku sekolah manapun.

3. Nilai Kejiwaan

Jika hasil karya seseorang dimuat dalam majalah atau bukunya

diterbitkan, maka orang itu akan mendapatkan kepuasaan batin

tersendiri. Hal tersebut dapat menimbulkan gairah untuk lebih maju

berkarya dalam bidangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

4. Nilai Kemasyarakatan

Seseorang yang telah berhasil dalam mengarang sehingga menjadi

pengarang yang terkenal biasanya mendapatkan penghargaan dari

masyarakat, tidak jarang mereka mengakui bahwa tulisan yang ditulis

pengarang sangat berguna bagi mereka.

5. Nilai Keuangan

Seorang pengarang yang sudah berjerih payah dan berusaha tentu saja

akan mendapatkan imbalan yang sepantasnya.

6. Nilai Kefilsafatan

Jasad orang-orang arif tidak pernah abadi namun buah pikiran mereka

tetap kekal karena diabadikan melalui karangan yang ditulis.

F. Kerangka Berpikir

Setiap siswa akan selalu berusaha untuk mencapai prestasi belajar

yang tinggi dan mencapai tujuan belajarnya. Prestasi belajar siswa dapat

diukur dengan hasil yang maksimal dalam berbagai mata pelajaran,

termasuk pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu hal yang dapat

mempengaruhi hasil belajar tersebut adalah media pembelajaran yang

digunakan oleh guru. Media pembelajaran yang sesuai dengan siswa

kelas III SD adalah media pembelajaran yang konkret.

Pada kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis

karangan dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa

(38)

20

pembelajaran yang dipilih oleh peneliti adalah media gambar seri. Media

gambar seri digunakan peneliti untuk meningkatkan kemampuan

menulis karangan narasi siswa. Siswa akan lebih mudah memperoleh ide

atau imajinasi setelah melihat gambar. Penggunaan media gambar seri

ini diperkirakan akan meningkatkan kemampuan menulis karangan

narasi siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009-2010.

G. Hubungan Kemampuan Mengarang dengan Media Gambar seri

Gambar seri merupakan gambar susun, gambar-gambar tersebut

berhubungan satu sama lain sehingga merupakan rangkaian cerita.

Media gambar seri ini sangat sesuai untuk melatih kemampuan menulis

anak terutama dalam membuat sebuah karangan. Dengan melihat

gambar seri, gagasan dapat diperoleh siswa sehingga siswa tidak merasa

kesulitan dalam membuat sebuah karangan. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kemampuan menulis karangan siswa akan lebih baik

dan meningkat jika menggunakan media gambar seri.

H. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar

seri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa

kelas III SD Kanisius Sengkan Tahun Ajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun

ajaran 2009/2010 yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 12 laki-laki dan 9

perempuan.

B. Objek Penelitian

Kemampuan mengarang siawa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun ajaran

2009/2010.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu penelitian dilaksanakan. Penelitian ini

direncanakan akan dilaksanakan bulan April-Mei 2010.

D. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas III SD Kanisius

Sengkan yang beralamat di Jalan Kaliurang km 7 , Depok, Sleman

E. Desain Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas.

Menurut Ebbut (1985) Penelitian Tindakan Kelas adalah studi yang

sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam

pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan

tersebut.Sedangkan menurut Kemmis dan Carr (1986) Penelitian Tindakan

(40)

22

oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki

pekerjaannya, memahami pekerjaan serta situasi dimana pekerjaan itu

dilakukan. Secara singkatnya Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

praktis yang dilakukan oleh guru/ tenaga pendidik yang dilakukan di kelas

dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.

Tujuan Penelitian Tindakan kelas adalah (1) meningkatkan kualitas

praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil

pendidikan dan (4) pengelolaan pendidikan. Adapun karakteristik Penelitian

Tindakan Kelas menurut Kasbolah Kasihani 2001:15 adalah (1) Penelitian

tindakan Kelas dilakukan oleh guru sendiri, (2) Penelitian Tindakan Kelas

berangkat dari permasalahan yang faktual, (3) Adanya tindakan yang perlu

dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang

bersangkutan. Adapun tujuan utama dari penelitian Tindakan Kelas ini

adalah meningkatkan kemampuan menulis karangan berdasarkan gambar

seri bagi siswa kelas III SD

I. Rancangan Penelitian

Secara umum rancangan penelitian mempunyai 4 tahap yaitu tahap

perencanaan tindakan, tahap pelaksaan tindakan, tahap observasi, dan

tahap refleksi. Menurut Kasbolah 2001:39 alur pelaksaan Penelitian

Tindakan Kelas sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

Dan seterusnya

Gambar 1. Alur pelaksanaan penelitian menurut Kasbolah

Berdasarkan alur tersebut peneliti akan melaksanakan 2 siklus. Setiap

siklus terdiri dari 1 pertemuan, 1 pertemuan 2 jam pertemuan (JP).

Pemaparan dari setiap siklus itu adalah:

1. Persiapan

a) Mengidentifiksi masalah dan menetapkan alternatif

pemecahannya.

b) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam

pembelajaran.

c) Menentukan materi pembelajaran.

d) Menyusun lembar kerja siswa. Refleksi

Rencana tindakan

Pelaksanaan tindakan Observasi

Refleksi

Rencana tindakan

(42)

24

e) Menyiapkan sumber belajar.

f) Mengembangkan format evaluasi.

2. Rencana Tindakan

a. Siklus I

Siklus I akan dilaksanakan satu kali pertemuan dimana setiap

pertemuan adalah 2JP. 1 JP = 35 menit

Pertemuan I (1JP)

A. Kegiatan Awal

¾ Salam pembuka, doa.

¾ Apersepsi: tanya jawab tentang jenis-jenis pekerjaan.

B. Kegiatan Inti

¾ Guru membagi siswa dalam kelompok. Satu kelompok terdiri

dari lima siswa.

¾ Guru membagikan 2 kertas HVS dan amplop berisi potongan

gambar seri, judul dan potongan cerita dalam bentuk paragraph.

¾ Guru memberi petunjuk dan membimbing kelompok.

¾ Di dalam kelompok siswa menyusun gambar seri dan cerita

dengan cara menempelkan potongan gambar dan cerita pada

kertas yang tersedia.

¾ Guru meminta satu kelompok untuk maju memperlihatkan dan

membaca hasil.

¾ Setelah itu, siswa diberi Lembar Kerja Siswa (LKS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

¾ Secara individu siswa menulis karangan berdasarkan gambar

seri. Setiap gambar 1 paragraf terdiri dari minimal 3 kalimat.

¾ Guru mencatat kejadian-kejadian yang muncul dengan

instrument catatan terbuka.

C. Kegiatan Penutup

¾ Guru meminta salah satu siswa membacakan hasil karangannya.

¾ Refleksi

¾ Salam penutup.

b. Siklus II

Siklus II akan dilaksanakan satu kali pertemuan dimana setiap

pertemuan adalah 2JP. 1 JP = 35 menit

Pertemuan 2 (2JP)

A. Kegiatan Awal

¾ Salam pembuka, doa.

¾ Apersepsi: tanya jawab tentang perkembangbiakan ayam

B. Kegiatan Inti

¾ Guru memperlihatkan gambar seri dan ditempel di papan tulis

secara acak.

¾ Beberapa siswa (3 siswa ) maju untuk mengurutkan gambar

tersebut. Siswa yang lain ikut membantu.

(44)

26

¾ Guru membagi lembar kerja berisi cerita berdasarkan gambar

seri tersebut tetapi cerita tersebut dalam penulisan huruf kapital,

tanda baca dan bentuk paragrafnya masih salah.

¾ Siswa membetulkan penulisan cerita dengan menulis pada

lembar jawab.

¾ Guru membahas bersama pekerjaan mereka.

¾ Selanjutnya siswa diberi Lembar Kerja Siswa (LKS).

¾ Guru membimbing dan memberi penjelasan kepada siswa untuk

mengerjakan LKS.

¾ Secara individu siswa menulis karangan berdasarkan gambar

seri. Setiap gambar 1 paragraf terdiri dari 3 kalimat.

¾ Guru mengamati pekerjaan siswa dengan lembar pengamatan.

C. Kegiatan Penutup

¾ Guru mengambil 1 hasil karangan siswa kemudian meminta

salah satu siswa membacakan.

¾ Refleksi: Hambatan/ kesulitan apa saja yang masih dialami oleh

siswa selama membuat karangan narasi?

¾ Salam penutup.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan adalah bentuk

tes dan nontes. Instrumen berupa tugas membuat karangan berdasarkan

gambar seri sedangkan bentuk nontes dengan catatan terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

G. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah hasil kerja siswa dalam menulis

karangan. Untuk memperoleh data peneliti akan memberikan tes ke seluruh

subjek penelitian (individu) dan menghitung skor karangan siswa dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai =

3 2

X Skor Total

H. Indikator Keberhasilan

Tabel 2. Indikator Keberhasilan Siswa

Peubah

Indikator keberhasilan

Kondisi Awal

Kegiatan Akhir

Siklus 1

Siklus 2

Kemampuan

menulis

karangan

Persentase jumlah siswa

yang mendapatkan nilai di

atas KKM

38 % 50 % 70 %

Keterangan: Penelitian dikatakan berhasil apabila indikator tercapai 70 %.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskripsi

kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari analisis deskriptif

dan hasil catatan terbuka sedangkan data kuantitatif diperoleh dari skor

(46)

28

apakah dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan

kemampuan menulis karangan selain itu untuk mencatat kejadian-kejadian

yang terjadi waktu penelitian.

J. Format Penilaian Karangan

Berdasarkan pendapat Suparman (1977:9) peneliti merumuskan

format penilaian karanganyang disesuaikan dengan kemampuan siswa kelas

III SD sebagai berikut:

Tabel 3. Format Penilaian Karangan

NO Komponen Penilaian

Skala Penilaian

Skor 1 2 3

1 Judul Tidak sesuai dengan karangan Sesuai dengan karangan tetapi kurang menarik Sesuai dengan karangan dan menarik 2 Isi Tidak sesuai dengan gambar seri Sesuai dengan gambar seri, tetapi hubungan antar paragraf tidak berkaitan Sesuai dengan gambar dan hubungan antar paragraf saling berkaitan 3 Pilihan Kata dan Makna Tidak sesuai konteks Sebagian besar sesuai konteks Sudah sesuai konteks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

NO Komponen Penilaian

Skala Penilaian

Skor 1 2 3

4 Paragraf Penulisan tidak diawali dengan menjorok ke dalam, antar paragraf tidak berhubungan dan setiap paragraf hanya terdiri dari satu kalimat Penulisan tidak diawali dengan menjorok ke dalam, beberapa paragraf berhubungan dan hampir setiap paragraf terdiri dari lebih satu kalimat Penulisan diawali dengan menjorok ke dalam, semua paragraf berhubungan dan semua paragraf terdiri dari lebih satu kalimat 5 Huruf kapital dan tanda baca Penggunaan huruf kapital dan tanda baca kurang tepat dalam setiap kalimat Penggunaan huruf kapital tepat, tetapi tanda baca kurang tepat atau sebaliknya dalam setiap kalimat Penggunaan huruf kapital dan tanda baca sudah tepat dalam setiap kalimat

Total Skor 15

Nilai =

(48)

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang pelaksanaan penelitian tindakan

kelas (a), deskripsi pelaksanaan (b), deskripsi data (c), analisis data, (d) refleksi,

(e) pembahasan

A. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas 1. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas III SD Kanisius

Sengkan, yang beralamat Jalan Kaliurang km 7 kecamatan Depok Kabupaten

Sleman . Kegiatan pengambilan data awal Sabtu, 20 Maret 2010, jumlah siswa

yang hadir sebanyak 21 siswa dari 21siswa. Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas dimulai hari Senin, tanggal 12 April 2010 sampai dengan hari Sabtu,

tanggal 01 Mei 2010, semester 2. Setiap akhir siklus diakhiri dengan refleksi.

Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Kanisius Sengkan yang terdiri dari 21

siswa. Penelitian ini dipusatkan pada Mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

Kompetensi Dasar 8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri

menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan

penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik. pada kelas III SD.

1. Pelaksanaan Siklus I

Deskripsi siklus pertama terdiri dari 1 kali tatap muka, yaitu 2 x 35

menit. Deskripsi pertemuan siklus I akan diuraikan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

Pelaksanaan pertemuan pertama dilaksakan hari Senin, tanggal 12 April

2010. Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa dari 21 siswa. Pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan Kompetensi Dasar 8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan

gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan

memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik di kelas III SD

Kanisius Sengkan dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.10 WIB.

Kegiatan belajar dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa.

Setelah mengucapkan salam pembuka guru melakukan apersepsi yaitu bertanya

jawab dengan siswa tentang jenis-jenis pekerjaan yang asa kaitannya dengan

pelajaran IPS. Misalnya: Guru menanyakan pekerjaan orang tua mereka.

Setelah Apersepsi, guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari lima anak.Guru menjelaskan petunjuk yang harus dikerjakan

dalam kelompok. Guru membagikan 2 kertas HVS dan amplop berisi potongan

gambar seri dalam bentuk paragraf. Siswa bekerja dalam kelompok. Guru

berkeliling dan membimbing setiap kelompok. Di dalam kelompok siswa

menyusun gambar seri dan cerita dengan cara menempelkan potongan gambar dan

cerita pada kertas yang tersedia. Guru meminta satu kelompok untuk

memperlihatkan dan menceritakan hasil kelompoknya.

Kegiatan pramenulis di atas dilaksankan oleh siswa dalam kelompok

sehingga siswa mendapatkan gambaran tentang lembar kerja yang akan

dikerjakan. Setelah siswa melaksanakan kegiatn pra menulis, siswa mengerjakan

Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru menjelaskan petunjuk dan membimbing siswa

(50)

32

gambar seri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan

memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik. Karangan

sederhana yang ditulis siswa minimal 3 kalimat untuk setiap gambar. Satu gambar

menjadi satu paragraf. Guru mengamati siswa dan mencatat kejadian-kejadian

yang muncul dengan catatan terbuka.

Siswa selesai mengerjakan LKS, kemudian mengumpulkannya. Secara

acak guru mengambil salah satu pekerjaan siswa dan meminta siswa untuk

membacakannya.Sebelum pelajaran diakhiri guru bertanya kepada siswa

kesulitan-kesulitan apa saja yang masih dialami dalam menulis karangan

sederhana berdasarkan gambar seri. Pelajaran diakhiri dengan salam penutup. 

2. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan pertemuan kedua dilaksakan hari Senin, tanggal 12 April

2010. Siswa yang hadir sebanyak 19 siswa dari 21 siswa. Pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan Kompetensi Dasar 8.1 “Menulis karangan sederhana

berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan

memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik” di kelas III SD

Kanisius Sengkan dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.10 WIB.

Kegiatan belajar dimulai dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa.

Setelah mengucapkan salam pembuka guru melakukan apersepsi yaitu bertanya

jawab tentang gambar seri yang telah di pasang secara acak. Guru meminta

beberapa siswa untuk maju ke depan mengurutkan gambar seri. Setelah itu guru

membimbing siswa untuk menjelaskan gambar seri tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

Setelah kegiatan apersepsi, guru menunjukkan gambar tentang

perkembangbiakan hewan yaitu ayam. Mulai dari gambar dua pasang ayam yaitu

jantan dan betina, telur yang dierami sampai menetas. Guru memberi petunjuk dan

bimbingan kepada siswa supaya siswa lebih jelas dan paham. Guru memberi LKS

kepada siswa. Siswa diminta untuk menulis karangan narasi berdasarkan gambar

seri yang masih acak. Selanjutnya siswa mengurutkan dan mulai menulis secara

individu.

Siswa selesai mengerjakan LKS, kemudian di kumpulkan. Guru meminta

salah satu siswa untuk maju membacakan hasilnya. Guru dan siswa memberi

tanggapan terhadap hasil karangan yang sudah di bacakan. Sebelum kegiatan

diakhiri, guru melakukan refleksi menanyakan kepada anak-anak apakah ada yang

masih merasa kesulitan dalam membuat karangan narasi. Dalam pertemuan ini

anak-anak merasa lebih mudah dalam membuat karangan narasi. Selanjutnya guru

menutup pertemuan dengan berdoa dan dilanjutkan dengan istirahat.

 

B. Deskripsi Data 1. Data Awal

Skor rata – rata siswa dalam pengambilan data awal maksimal 100. Skor

dalam bentuk persen (%) yang tertinggi didapat oleh siswa sebesar 80 %, skor

siswa terendah yang diperoleh siswa sebesar 47 %, secara lengkap didistribusikan

(52)

34

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Awal

NO INTERVAL NILAI FREKUENSI

(JUMLAH SISWA) PERSENTASE (%)

1 40 – 49 1 4,76

2 50 – 59 5 23,81

3 60 – 69 7 33,33

4 70 – 79 6 28,57

5 80 – 89 2 9,52

6 90 – 99 0 0

Data awal dilaksanakan sebelum peneliti melaksakan siklus I dan siklus II.

Peneliti mendapatkan skor dari hasil mengarang siswa. Distribusi frekuensi data

dapat dilihat pada tabel 4. Dari 21 siswa, pada tabel tersebut menunjukkan 13

siswa mendapatkan nilai di bawah KKM dengan jumlah persentase 61,90% dan 8

siswa mencapai KKM dengan jumlah persentase 38,09%.Nilai terendah siswa 47

dan nilai tertinggi 87. Dari tabel 2 di atas dapat digambarkan melalui diagram 2

dan 3 sebagai berikut:

Gambar 2. Grafik Distribusi Frekuensi Skor siswa data awal

0 1 2 3 4 5 6 7 8

40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99

INTERVAL NILAI J UM L AH S IS W A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

Gambar 3. Grafik Ketuntasan siswa data awal

2. Siklus I

Skor rata – rata siswa dalam siklus I maksimal 100 dan pada siklus I skor

dalam bentuk persen (%) yang tertinggi didapat oleh siswa sebesar 93 %, skor

siswa terendah yang diperoleh siswa sebesar 60%, secara lengkap didistribusikan

pada tabel di bawah ini :

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Siklus I

NO INTERVAL NILAI FREKUENSI

(JUMLAH SISWA) PERSENTASE (%)

1 40 – 49 0 0

2 50 – 59 1 5,56

3 60 – 69 6 33,33

4 70 – 79 7 38,89

5 80 – 89 2 11,11

6 90 – 99 2 11,11

0 10 20 30 40 50 60 70

Tidak Tuntas Tuntas

KETUNTASAN (KKM=70)

PER

SEN

T

A

S

(54)

36

Setelah peneliti mengambil data awal dan mengetahui hasil maka peneliti

melaksakan siklus I. Pada siklus I ada 3 siswa yang tidak mengikuti kegiatan

belajar mengajar dikarenakan sakit, sehingga jumlah siswa yang hadir 18 siswa.

Dari siklus I didapat hasil seperti tabel 5 di diatas. Pada tabel 5 di atas

menunjukkan 7 siswa mendapat nilai di bawah KKM dengan jumlah persentase

38,89% , 11 siswa mencapai KKM dengan jumlah persentase 61,11%. Pada siklus

ini nilai siswa meningkat dibandingkan dengan nilai pengambilan data awal. Dari

tabel 3 dapat digambarkan melalui diagram 4 dan 5 sebagai berikut:

 

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Skor siswa siklus 1

            0 1 2 3 4 5 6 7 8

40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99

INTERVAL NILAI J U M L A H SI SW A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

           

Gambar 5. Grafik Ketuntasan siswa siklus I

3. Siklus II

Skor rata – rata siswa dalam siklus II maksimal 100% dan pada siklus I

skor dalam bentuk persen (%) yang tertinggi didapat oleh siswa sebesar 93 %,

skor siswa terendah yang diperoleh siswa sebesar 53 %, secara lengkap

didistribusikan pada tebel di bawah ini :

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Siklus II

NO INTERVAL NILAI FREKUENSI

(JUMLAH SISWA) PERSENTASE (%)

1 40 – 49 0 0

2 50 – 59 1 5

3 60 – 69 4 20

4 70 – 79 9 45

5 80 – 89 5 25

6 90 – 99 1 5

0 10 20 30 40 50 60 70

Tidak Tuntas Tuntas

(56)

38

Pada siklus II jumlah siswa yang hadir adalah 20 siswa, 1 siswa tidak hadir

dikarenakan sakit. Pada tabel 6 menunjukkan 5 siswa mendapat nilai di bawah

KKM dengan jumlah persentase 25% dan 15 siswa mencapai KKM dengan

jumlah persentase 75%. Pada siklus II nilai siswa meningkat dibandingkan dengan

siklus I. Tabel 6 di atas dapat digambarkan melalui gambar 6 dan 7 sebagai

berikut:

Gambar 6. Grafik Distribusi Frekuensi Skor siswa siklus II

Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Skor siswa siklus II 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99

INTERVAL NILAI J U M L A H SI SW A 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Tidak Tuntas Tuntas

KETUNTASAN (KKM=70) PER SEN T A S E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(57)

Setiap siklus yang dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan bahwa hasil yang

diperoleh siswa mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Di

bawah ini disajikan grafik perbandingan data awal, siklus I dan siklus II:

Gambar 8. Grafik perbandingan ketuntasan data awal, siklus I dan siklus II

C. Analisis Data

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat menggambarkan peningkatan

kemampuan mengarang narasi siswa kelas III SD Kanisius Sengkan tahun ajaran

2010. Data yang diperoleh dari penelitian dapat diketahui:

1. Siklus I

jumlah yang berhasil = 11 siswa = 19 11

x 100 % = 57,89 %

2. Siklus II

jumlah yang berhasil = 15 siswa = 20 15

x 100 % = 75,00 %

0 10 20 30 40 50 60 70 80

AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2

(58)

40

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa target penelitian dalam

meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi tercapai. Terbukti dari tari

target siklus I 50 % tercapai 57,89 % dan target awal siklus II 70 % tercapai 75 %.

D. REFLEKSI Temuan lain

Berdasarkan data siklus I dan siklus II, dibandingkan dengan keadaan awal,

tidak semua siswa mengalami kenaikan skor. Pada siklus II, dibandingkan dengan

keadaan awal skor seluruh siswa mengalami kenaikan, sedangkan dibandingkan

dengan siklus I, siswa yang tidak mengalami kenaikan skor 5%, 25% siswa yang

tidak mengalami perubahan.

E. Pembahasan

1. Pelaksanaan Siklus

a. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I berjalan dengan baik. Jumlah siswa yang seharusnya

hadir 21 siswa tetapi yang hadir 18 siswa, 3 siswa yang tidak hadir dikarenakan

sakit. Proses pembelajaran siklus I siswa masih perlu pendampingan dan arahan

dari pihak guru. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode kelompok dan

individu. Siswa sangat senang dan antusias ketika pembelajaran disajikan dengan

bantuan gambar-gambar yang menarik bagi mereka. Siswa dengan penuh

perhatian mengikuti pembelajaran apabila mereka masih merasa kesulitan mereka

tidak ragu untuk bertanya kepada guru. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(59)

untuk Bahasa Indonesia adalah 70. Nilai mengarang tertinggi adalah 93 sedangkan

nilai terendah adalah 53. Jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM adalah 11

siswa sedangkan jumlah siswa yang nilainya dibawah KKM adalah 8 siswa. Hasil

penelitian siklus I yaitu 57% siswa berhasil mencapai KKM. Hasil tersebut sudah

melebihi target pencapaian silkus I, yaitu 50%. Peneliti menggunakan catatan

terbuka untuk mengetahui kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. Dari

hasil pengamatan yang ditulis dalam catatan terbuka siswa cenderung berbicara

dengan teman sekelompok tidak memperhatikan penjelasan guru ini mungkin

dikarenakan satu kelompok berjumlah 4 siswa sehingga untuk penelitian

selanjutnya akan dibentuk kelompok dengan jumlah 2 siswa, siswa tidak

memperhatikan perintah dalam mengarang sehingga guru harus menjelaskan

kembali. Setelah peneliti mengamati dan menilai hasil karangan siswa ditemukan

beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam penulisan huruf kapital,

penulisan tanda baca, dan karangan siswa ada yang tidak dalam bentuk paragraf.

Berdasarkan kesulitan yang dialami siswa tersebut, peneliti akan memperbaiki

metode pembelajaran pada siklus II.

b. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik dan lancar. Jumlah siswa yang

seharusnya hadir 21 siswa tetapi yang hadir 20 siswa, 1 siswa yang tidak hadir

dikarenakan sakit. Proses pembelajaran siklus II siswa lebih mandiri dibandingkan

siklus I tetapi peneliti tatap memberi pendampingan dan arahan bagi siswa.

Pembelajaran masih menggunakan metode kelompok dan individu. Jumlah siswa

(60)

42

Nilai mengarang dalam siklus II tertinggi adalah 93 sedangkan nilai terendah

adalah 53. Jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM adalah 15 siswa sedangkan

jumlah siswa yang nilainya dibawah KKM adalah 5 siswa. Hasil penelitian siklus

II yaitu 75% siswa berhasil mencapai KKM. Hasil tersebut sudah melebihi target

pencapaian silkus II, yaitu 70%. Pada siklus II peneliti juga menggunakan catatan

terbuka untuk mengetahui kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan yang ditulis dalam catatan terbuka, siswa

menunjukkan peningkatan hasil baik dari segi penulisan huruf kapital, penulisan

tanda baca ataupun menulis karangan dalam bentuk paragraf. Hasil penelitian

pada siklus II tersebut menunjukkan bahwa target telah tercapai, sehingga

penelitian diakhiri sampai siklus II.

2. Peningkatan kemampuan

Dari data perhitungan analisis di atas diperoleh skor rata – rata kelas dalam

persen (%) siklus I dan siklus II seperti di bawah ini.

Tabel 7. Peningkatan Kemampuan Awal, Siklus I, dan Silus II

Peubah

Indikator keberhasilan

Keada an awal

Siklus I Siklus II

Target Hasil Target Hasil

Kemampua

n menulis

karangan

Persentase jumlah

siswa yang

mendapatkan nilai

di atas KKM

38% 50% 57% 70% 75%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(61)

Dari hasil skor rata – rata kelas di atas terlihat peningkatan kemampuan

siklus I dan II masih relatif belum maksimal. Untuk mengoptimalkan peningkatan

kemampuan para siswa dalam mengarang narasi, proses pembelajaran mengarang

dilaksanakan seperti berikut :

a.Memberikan kesempatan secara merata bagi para siswa untuk membaca

dan menyusun gambar seri.

b.Pendampingan guru terhadap siswa secara intensif.

c.Memberikan pembimbingan dan pengarahan secara individu bagi para

siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam penelitian ini atau sejenis

yang mengalami kesulitan yang sama yaitu dalam penulisan huruf

kapital, penulisan tanda baca dan karangan dalam bentuk paragraf.

(62)

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan di

bab 4, bab ini menyajikan kesimpulan dan saran – saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan pada bab 4, peneliti

dapat menarik kesimpulan bahwa penggunaan media gambar seri dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD

Kanisius Sengkan tahun ajaran 2009/2010. Peningkatan ini terbukti dari hasil

penelitian dari setiap siklus yang menunjukkan bahwa nilai anak semakin

meningkat dan melebihi target.

B. Saran – saran

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilaksanakan di kelas III SD

Kanisius Sengkan pada semester 2 tahun ajaran 2009/2010. Peneliti merasa

hasil penelitian masih kurang sempurna, sehingga perlu diadakan penelitian

lebih lanjut. Peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi bapak/ibu guru atau calon guru yang akan mengembangkan

penelitian sejenis yaitu menggunakan gambar seri dalam mempermudah

mengarang narasi sebaiknya gambar lebih menarik bagi siswa. Gambar

bisa diambil dari tokoh-tokoh kartun yang sedang disenangi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(63)

2. Waktu pelaksanaan penelitian lebih diperpanjang, supaya siswa

mempunyai waktu yang cukup untuk meningkatkan kemampuan menulis

(64)

46

DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Tevi. 1999. Kelik Si Pemurah Hati. Yogyakarta: Kanisius.

. 1999. Pelajaran Buat Chiko. Yogyakarta: Kanisius.

Kasbolah, E.S. Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.

Keraf, Gorys. 1970. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

. 1992. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Penerbit Gramedia.

Liang Gie, The. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Offset.

Natawi Djaja, Psuparman. 1977. Bimbingan Cakap Menulis. Jakartya Pusat: BPK Gunung Mulia.

Praptanti, dkk. 2008. Ayo Belajar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Prastiwi, Ristu, dkk.2008. Buku Tematik Untuk SD Kelas 3. Jakarta: Grasindo.

Soeparno. 1988. Media Pengajaran. Yogyakarta: PT Intan-Pariwara.

Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kurikulum 2004. 2003. Jakarta: Depdiknas.

Widyamartaya, A, BA. 1978. Kreatif Mengarang. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(65)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SILABUS

RPP

LKS

(66)

48

SILABUS TEMATIK

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS dan Sains Kelas/Semester : III/2

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran Sumber Belajar Penilaian

Bahasa Indonesia Aspek menulis:

Menulis karangan

sederhana

berdasarkan

gambar seri

menggunakan

pilihan kata dan

Siswa mampu membuat karangan sederhana minimal 3 kalimat berdasarkan gambar seri menggunakan

ejaan, tanda baca,

Karangan

dan

memperluas

kalimat

Pertemuan 1

A. Kegiatan Awal

¾ Salam pembuka, doa.

¾Apersepsi: tanya jawab

tentang jenis-jenis

pekerjaan.

B. Kegiatan Inti

• Prastiwi, Ristu dkk.2008. Buku

Tematik Untuk SD

Kelas 3. Jakarta:

Grasindo.

• Praptanti dkk. 2008. Ayo Belajar

Lisan

Tertulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(67)

49

Sains

kalimat yang tepat

dengan

memperhatikan <

Gambar

Tabel 1  Kurikulum Aspek Menulis Bahasa Indonesia Kelas III  ..........
Gambar 1  Alur Pelaksanaan Penelitian Menurut Kasbolah   .................
Gambar seri adalah media gambar susun. Gambar-gambar tersebut
gambar minimal 3 kalimat. Setelah menulis karangan berdasarkan gambar seri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menerapkan konsep yang merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan konsep-konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru atau menerapkan konsep itu pada pengalaman

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh nyata (P &lt; 0,05) terhadap lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan pada kambing umur 1 dan 3 bulan tapi tidak

Metode yang digunakan pada aplikasi ini adalah komunikasi NFC dengan perangkat NFC lainnya yang tidak berdaya integrated circuit, yang disebut “tag” untuk pembacaan

Bila penelitian dilakukan di sekolah jelas tidak mungkin bagi seorang peneliti memilih siswa-siswa tertentu untuk dikelompokkan dalam kelas khusus sebagai

merupakan hasil dari ijtihad para tokoh agama (kiai) dahulu yang melaksanakan zakat fitrah dengan sistem balen yaitu dengan mendahulukan posisi pada semua

Inflasi year-on-year bulan Juli 2015, dari 6 ibukota provinsi di Pulau Jawa, inflasi tertinggi terjadi di Kota Serang sebesar 9,09 persen, diikuti oleh Kota Bandung sebesar

Maka sekretaris Jenderal Kemdikbud telah mengeluarkan Surat Keterangan Penugasan untuk Tim Ad hoc yang tugasnya menyatukan data Padamu Negeri dengan Dapodik.Kami sampaikan

Untuk memperjelas penulisan ilmiah ini, penulis sertakan landasan teori perancangan sistem dan beberapa teori yang digunakan sebagai alat Bantu untuk merancang sistem sehingga