BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kantor DPD Golkar Kota Salatiga mengenai Dinamika
Politik Partai Golkar Kota Salatiga pada Pilkada Tahun 2011. Penelitian dilaksanakan
pada Tahun 2012.
3.2Bentuk dan Strategi Penelitian
Untuk mengetahui Bagaimana Dinamika Politik Partai Golkar pada tahun
2011 di Kota Salatiga sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini
mengunakan “Jenis Penelitian Dekriptif Kualitatif “. Penelitian kualitatif
dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh
melalui prosedur statistik atau bentuk-bentuk hitungan lainnya,contohnya dapat
berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, disamping juga
tentang peranan organisasi pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik, sebagian
datanya dapat dihitung sebagaimana data sensus namun analisanya bersifat kualitatif (
Strauss & Corbin,2003). Menurut Anselm Strauss dan Juliet Corbin (2003) pula penelitian kualitatif temuan penelitiannya dapat dipakai untuk menjelaskan atau
menggambarkan temuan-temuan kualitatif.
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lebih bersifat studi kasus
(Case study yaitu penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam
terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau
subjek yang sempit.(Arikunto, 1986).
Penelitian case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan
suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit
sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa
individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study merupakan studi
mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memberikan
gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti
relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas
dimensinya (Danim, 2002 ).
3.3 Sumber Data Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah :
1. Informan atau nara sumber utama yaitu Ketua Dewan Pimpinan Partai Golkar Kota
Salatiga dan staf.
2. Arsip dan Dokumen, meliputi arsip tentang deskripsi Dewan Pimpinan Kota Salatiga.
Tabel 3.1Matriks Penelitian
No. Jenis Data Sumber data Teknik Pengumpulan Data
1.
2.
Kinerja Dewan Pimpinan
Partai Golkar Dalam
Penentuan pasangan calon
Kinerja Dewan Pimpinan
a. Informan atau
Narasumber (DPD
Golkar Salatiga dan
staf).
b. Arsip dan Dokumen
(Laporan
Pelaksanaan
PILKADA Salatiga
2011)
a. Informan atau
Narasumber
a. Wawancara Mendalam
b. Studi Dokumentasi dan
Arsip
3.
dalam mengampayekan
pasangan calon dukungan
Deskripsi Wilayah Kota
Salatiga
(snowball sampling)
b. Arsip dan Dokumen
(Laporan
Pelaksanaan
PILKADA Salatiga
2011)
a. Arsip dan Dokumen
(Deskripsi Wilayah
Kota Salatiga)
b. Wawancara Mendalam
c. Studi Dokumentasi dan
Arsip
a. Studi Dokumentasi
dan Arsip
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Wawancara mendalam (In Depth Interviewing).
HB. Sutopo (2006) mengungkapkan bahwa dalam wawancara jenis ini,diakukan
percakapan khusus dengan struktur pertanyaan yang diformat secara longgar dengan
tujuan menghasilkan informasi yang mendalam. Wawancara ini dilakukan sesuai
dengan kebutuhan informasi sehingga terfokus, dalam suasana tidak formal dan
dilaksanakan lebih dari satu kali, dengan memperhitungkan waktu yang tepat
.Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan mengenai kinerja Dewan
Pimpinan Partai Golkar di kotaSalatiga. Teknik ini dimanfaatkan secara dominan
dalam penelitian, artinya bahwa sebagian besar data yang diperlukan dalam penelitian
dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Sehingga diharapkan diperoleh data
yang tidak diduga oleh peneliti dan memberikan temuan yang cukup berharga.
Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan menempuh prosedur
formal. Observasi dilakukan terhadap suasana dan aktivitas yang ada di Dewan
Pimpinan Politik Partai golkar di Kota Salatiga. Teknik ini pada dasarnya digunakan
sebagai pelengkap dari teknik pengumpulan data sebelumnya. Teknik observasi ini
kadang juga dimanfaatkan sebagai teknik lanjutan, setelah dilakukan wawancara
sehingga data yang diperoleh dari wawancara dibuktikan keabsahannya melalui
pengamatan. Dengan demikian meskipun sebagai pelengkap teknik observasi ini juga
memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam penelitian ini.
3. Studi Dokumentasi dan Arsip.
Studi dokumentasi dan arsip diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh
melalui wawancara dan observasi lapangan. Meskipun demikian tidak dapat diingkari
bahwa data yang diperoleh dari tehnik ini sesuai dengan masalah yang dikaji dan
memang sangat berarti, terutama data tentang keadaan umum lokasi penelitian.
Terutama menyangkut Dinamika Politik Partai Golkar di Kota Salatiga.
3.5 Teknik Cuplikan
Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive
sampling dan snowball sampling, purposive sampling dalam penelitian memilih
informan yang dipandang mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam
dan dapat dipercaya, yaitu Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kota Salatiga dan staf,
Sumber data dalam penelitian ini bukan sebagai yang mewakili populasinya, tetapi lebih
cenderung mewakili informasinya. Snowball sampling dalam penelitian memilih
pertama meminta saran untuk mencari informan selanjutnya dan seterusnya hingga data
yang diperoleh mencukupi dari permasalahan yang diteliti.
3.6 Validitas Data
Dalam penelitian untuk mendapatkan keabsahan data yang diperlukan, teknik
pemeriksaan data yang didasarkan atas jumlah tertentu.. HB Sutopo (2002)
mengemukakan bahwa “Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan kesimpulan
dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”. Jadi validitas berperan penting dalam
pembuatan simpulan dalam suatu penelitian.
Untuk memastikan validitas data digunakan trianggulasi. Menurut Lexy J Moleong (2002) “Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu”. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah
pemeriksaan melalui sumber lainnya. Moleong (2010) membedakan empat macam teknik triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan
sumber,metode,penyidik,teori.
Trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2)
membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan yang dikatakannya
secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan
perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat
biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang
pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
Trianggulasi dengan metode ada dua cara yaitu: (1) pengecekan derajat
kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2)
pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Teknik triangulasi dengan penyidik yaitu memanfaatkan peneliti atau pengamat
lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan
pengamatan lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.
Teknik triangulasi yang berakhir yaitu dengan teori yaitu mendasarkan anggapan bahwa
fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu teori.
Dalam hal ini, apabila analisis telah mengurai pola, hubungan dan menyertakan
penjelasan yang muncul dari analisis tentang Dinamika Politik Partai Golkar Studi kasus
DPD Partai Golkar di Kota Salatiga pada Pilkada Tahun 2011, maka penting sekali untuk
mencari tema atau penjelasan pembanding. Hal ini dapat dilakukan dengan menyertakan
usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang barangkali mengarahkan
3.7 Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah “Interaktif
Model” yaitu penelitian pergerak dimulai dari reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Aktifitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses
pengumpulan data sebagai berikut :
Gambar 1.2
komponen Analisis Data : Model Interaktif (Sumber : Miles & Huberman, 1992)
Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang
penelitian, dengan menggunakan seperangkat instrument yang telah disiapkan, guna
memperoleh informasi data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Dalam proses
pengumpulan data ini, seorang peneliti dapat melakukan analisis secara langsung,
sesuai dengan informasi data yang diperoleh di lapangan. Pengumpulan
Data
Sajian Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan
[image:7.612.104.512.183.541.2]Reduksi data menunjukkan proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstrasikan, dan mentransformasi data mentah yang muncul
dalam penulisan catatan lapangan. Reduksi data bukan merupakan sesuatu yang
terpisah dari analisis. Reduksi data adalah bagian dari analisis. Reduksi data adalah
suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang data yang tidak perlu
atau tidak penting, dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk menggambarkan
dan memverifikasikan kesimpulan akhir.
Sajian data adalah usaha merangkai informasi yang terorganisir dalam upaya
menggambarkan kesimpulan dan mengambil tindakan. Bentuk sajian data dalam
penelitian ini menggunakan teks narasi. Sebagaimana reduksi data, kreasi dan
penggunaan sajian data juga bukan merupakan sesuatu yang terpisah dari analisis,
akan tetapi merupakan bagian dari analisis ini.
Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan aktiivitas analisis, di mana pada
awal pengumpulan data, seorang analis mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna
atau tidak mempunyai keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi,