BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Pembelajaran Tematik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
Menurut Trianto ( 2011: 154) pembelajaran tematik merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa mareti pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Sedangkan menurut Akbar (2016: 17) pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran kedalam tema dengan proses pembelajaran yang bermakna disesuaikan dengan perkembangan siswa.
Selanjutnya, menurut Sujarwo (2011: 220) pembelajaran tematik yaitu suatu pendekatan dalam pemberdayaan yang memberikan alternatif atau kesempatankepada peserta didik untuk menyusun atau memilih topik atau tema materi pembelajaran sesuai denga minat dan kebutuhan belajarnya. Sedangkan Depdiknas (2006:5) menyatakan bahwa pembelajaran tematik pada dasarnya merupakan model dari kurikulum terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik.
Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Dasar (2013: 132) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
12
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Sedangkan menurut Rusman (2011: 253) suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa , baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik.
Dari berbagai pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dengan proses pembelajaran yang bermakna disesuaikan dengan perkembangan siswa sehingga memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik dan peserta didik dapat menggali dan menemukan konsep melalui pengalaman langsung.
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik pembelajaran tematik. Menurut Kemendikbud dalam Akbar dkk (2016: 19) menyebutkan beberapa karakteristik pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
1) Berpusat pada siswa
Pada proses pembelajaran ini memerankan siswa sebagai subjek belajar yang utama. Guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru sebagai fasilitator, yaitu orang yang memfasilitasi proses pembelajaran dengan melayani dan menangani kebutuhan dan mengarahkan proses pembelajaran. Guru sebagai motivator yaitu memberi motivasi kepada siswa agar lebih semangat dalam belajar.
13
Pada proses pembelajaran siswa dihadapkan dengan hal dan masalah nyata (konkret) yang ada dan terjadi di sekitar siswa sebagai dasar memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3) Pemisah mata pelajaran tidak begitu jelas
Pada pembelajaran tematik pemisah antara mata pelajaran tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang dikaitkan dengan kehidupan siswa dan hal-hal di sekitar siswa.
4) Menyajikan konsep dari berbagai muatan
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran secara terpadu. Materi yag dipadukan memiliki kesesuaian dengan tema yang ada. Tujuannya membentuk pengetahuan siswa secar holistik tentang konsep yang dipelajari.
5) Bersifat fleksible
Pembelajaran tematik bersifat luwes, aitu mengaitkan mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain berdasarkan kesesuaian isi, serta mengaitkannya dengan kehidupan dan lingkungan tempat tinggal siswa.
6) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pembelajaran tematik hendaknya dilaksanakan dengan metode yan mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan proses yang menyenangkan. Permainan juga dapat diintegrasikan sebagai metode pembelajaran karena siswa usia SD masih tergolong usia bermain sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
14
Menurut Sujarwo (2011: 222) mengemukakan bahwa pembelajarn tematik memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Pembelajaran berpusat pada anak, pembelajaran tematik dilakukan secara terpadu. Pembelajaran yang berpusat pada anak yang dilakukan secara terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memberikan keleluasaan pada peserta didik, baik secara individu maupun kelompok yang mengaitkkan materi pembelajaran dengan kehidupannya ke dalam berbagai mata pelajaran. Peserta didik dapat aktif, mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang harus dikuasainya sesuai dengan perkembangannya.
2) Menekankan pembentukkan pemahaman dan kebermaknaan. Pembelajaran tematik mengkaji suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang membentuk semacam jalinanantar skemata yang dimiliki peserta didik, sehingga akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari peserta didik. Hasil yang nyata diperoleh dari segala konsep yang diperolah dan keterkaitannya dengan konsep-konsep lain yang dipelajari. Melalui cara ini kegiatan belajar menjadi lebih bermakna. Sistem pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membantu memecahkan masalah-masalah nyata dalam kehidupannya. 3) Belajar melalui pengalaman langsung. Pada pembelajaran ini diprogramkan
untuk melibatkan peserta didik secara langsung pada sejumlah materi yang dipelajari dan memungkinkan peserta didik belajar dengan melakukan kegiatan secara langsung. Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik
15
akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang dialami, bukan sekedar informasi dari pendidiknya. Pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan yang ingin dicapai.
4) Pembelajaran lebih memperhatikan proses dari pada hasil semata. Pada pembelajaran tematik dikembangkan pendekatan guided discovery inquiry (pencarian dan penemuan terbimbing) yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai proses evaluasi. Pembelajaran tematik dilaksanakan dengan melihat hasrat, minat, dan kemampuan peserta didik, sehinggamemungkinkan peserta didik termotivasi belajar terus menerus.
5) Dilaksanakan berdasarkan keterkaitan. Pembelajaran tematik memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Aktivitas belajar memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena pembelajaran dari segala sisi, yang pada gilirannya nanti akan membuat peserta didik lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada.
Penjabaran mengenai karakteristik pembelajaran tematik juga di kemukakan oleh Mamat dalam Prastowo yang menyebutkan terdapat sembilan asas pembelajaran tematik (Akbar dkk, 2016: 20), yakni:
1) Terintegrasi dengan lingkungan
16
3) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyanangkan
4) Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang bermakna bagi siswa 5) Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran
6) Pemisah antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain sulit dilakukan 7) Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan
minat siswa.
8) Pembelajaran bersifat fleksible
9) Penggunaan variasi metode pembelajaran
Dari berbagai pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristek pembelajaran tematik adalah berpusat pada peserta didik yang mana guru lebih berperan aktif sebagai fasilitaor dan moderator, berpusat pada peserta didik yang mana peserta didik dihadapkan pada masalah yang nyata (konkret), dan pembelajaran dirancang agar dapat menarik perhatian peserta didik contohnya dengan permainan, percobaan simulasi dan lain-lain.
c. Kelebihan Pembelajaran Tematik
Menurut Sujarwo ( 2011: 233-234) kelebihan pembelajaran tematik sebagai berikut:
1) Model pembelajaran ini mengutamakan individual differences sehingga setiap individu mampu berkembang sesuatu bakat dan minatnya.
2) Model pembelajaran ini bersumber pada identifikasi kebutuhan belajar peserta didik, sehingga peserta didik akan sangat menerima materi yang diajarkan.
17
3) Suatu pembelajaran yang semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema sama dalam satu unit pertemuan. Lewat metode itu, pembelajaran diharapkan akan mengalir secara alami, menyeluruh, terkait dengan pengalaman hidup peserta didik secara nyata. 4) Materi pembelajaran berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari,
sehingga setelah pembelajaran selesai teori dapat diaplikasikan nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Rusman (2011: 256) pembelajaran tematik memiliki keunggulan diantaranya:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak belakang dari minat dan kebutuhan siswa
3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar akan lebih bermakna
4) Membantu mengembangkan keterampilan berfikir siswa.
5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya. 6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Sedangkan keunggulan pembelajaran tematik di sampaikan oleh Kurinasih dan Sani (2014: 40) sebagai berikut:
18
1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang meraka hadapi di sekolah.
2) Adanya penilaian dari semua aspek.
3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.
4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
6) Tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial.
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik memiliki banyak kelebihan untuk di terapkan. Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung dan dapat di aplikaskan pada kehidupan sehari-hari. Pembelajaran di rancang untuk memudahkan pusat perhatian pada satu tema tertemtu dan dapat memahami materi lebih mendalam.
d. Pentingnya Pembelajaran Tematik untuk Siswa Sekolah Dasar
Pembelajaran tematik menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu ( learning by doing). Adanya pemaduan tersebut peseta didik akan memperoleh pengetahuan, informasi, dan keterampilannya. Pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu dalam proses pembelajaran perserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan dan informasi yang dipelajarinya.
19
Melalui pengalaman langsung peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah dipahami. Menurut Rusman (2011: 256) menyatakan bahwa pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu merancang pembelajarn dengan tepat bagi peserta didik.
Menurut Rusman (2011: 256) pembelajaran tematik penting diterapkan di Sekolah Dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional. Pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu fenomena dari segala segi sehingga membuat peserta didik menjadi lebih arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik layak untuk diterapkan untuk peserta didik di Sekolah Dasar. Pembelajarn tematik tersebut memberikan pengalaman belajar yang bermakna, dan aktif sesuai dengan tingkat pekembangan peserta didik karena dalam pembelajarn tematik memungkinkan untuk memahami sesuatu dari segala sisi.