METODE PENELITIAN
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.2. Analisis Data 1. Evaluasi Outlier
4.3.1. Pembentuk Variabel Laten
Dari frekuensi jawaban setuju dan sangat setuju dan hasil uji validitas
pada table 4.15 diatas, dapat dilihat bahwa angka frekuensi menunjukkan persepsi
responden saat penelitian dan angka faktor loading menunjukkan apa yang
seharusnya dilakukan kedepan. Jika angka frekuansi sama besarnya dengan faktor
loading berarti kedepan indikator angka terbesar lebih diintesifkan. Apabila
sebaliknya maka ke depan indikator faktor loading terbesar menjadi tumpuan
perubahan kebijakan organisasi.
Tabel 4.17. Frekuensi & Faktor Loading Brand Characteristic
Indikator Frekuensi Faktor
loading X11 Tidak mengganggu kesehatan 59 -0,021 X12 Pengetahuan pelanggan
tentang merek Lipovitan 60 0,083
X13
Berita positif tentang merek
Lipovitan 64 0,154
X14
Harapan pelanggan
terhadap merek 40 0,089
Berdasarkan persepsi pelanggan dapat dijelaskan bahwa indikator dari
Brand Characteristic yang memiliki frekuensi dominan yaitu X13 (berita positif
tentang merek Lipovitan) sebesar 64, sedangkan dari hasil pengolahan data faktor
loading tertinggi juga berada pada X13 sebesar 0,154.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam menurut persepsi pelanggan
merek Lipovitan cukup memiliki berita yang positif namun masih kurang
menyakinkan pelanggan terhadap berita yang ada pada merek terebut. Mungkin
ini dikarenakan kurangnya Lipovitan dalam mempromosikan mereknya kepada
konsumen dan pelanggan serta tidak mampunya Lipovitan meyakinkan
konsumen dan pelanggan bahwa mereknya merupakan merek yang mampu
memenuhi segala kebutuhan yang berhubungan dengan kesehatan konsumen
dan pelanggannya. Dimana seiring berjalannya waktu kebutuhan konsumen
dan pelanggan terus berkembang.
Untuk kedepannya Lipovitan dapat meningkatkan serta selalu
meyakinkan kepada konsumen bahwa mereknya merupakan merek yang
mempunyai kualitas yang baik. Dengan cara rutin mengadakan event-event
yang bertujuan untuk mempromosikan Lipovitan serta membuat iklan-iklan
baik media cetak maupun elektronik yang juga bertujuan untuk
memperkenalkan lebih jauh mengenai merek Lipovitan kepada para
konsumen. Dengan menggunakan bintang iklan para selebriti yang banyak
dipersepsikan para konsumen sebagai gaya hidup yang mewah tentu hal ini
dapat meningkatkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek
Tabel 4.18. Frekuensi & Faktor Loading Company Characteristic
Indikator Frekuensi Faktor
loading X21 Kepercayaa terhadap perusahaan 61 0.993
X22
Perusahaan tidak akan menipu
pelanggan 37 0,095
X23
Perhatiaan perusahaan terhadap
pelanggan 35 0,102
Sumber : Data diolah
Dari table dapat diketahui bahwa indikator dari Company
Characteristic yang memiliki frekuensi dominan adalah X21 (kepercayaa terhadap
perusahaan ) sebesar 61, sedangkan bila dilihat dari hasil pengolahan data
dapat diketahui bahwa factor loading tertinggi juga berada pada X21 sebesar
0,993. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian ketika membeli
merek Lipovitan persepsi konsumen lebih mempercayakan PT. Teisho
Indonesia selaku produsen Lipovitan dibandingkan lainnya. Hal ini mungkin
dikarenakan Lipovitan tidak pernah mengecewakan konsumen serta selalu
tanggap dengan segala keluhan yang disampaikan konsumen sehinggga hal
tersebut mampu membangun rasa kepercayaan konsumen terhadap
perusahaan. Apabila perusahaan terus mampu menjaga kepercayaan penuh
dari konsumen serta hubungan konsumen dengan produsen pin juga akan
terjalin dengan baik.
Tabel 4.19 : Frekuensi & Faktor Loading Consumen Brand Characteristic
Indikator Frekuensi Faktor
loading
X31 Merupakan merek favorit 61 0,343
X32
Merek yang sesuai dengan kepribadian
pelanggan 57 0,961
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa indicator dari
Consumer Brand Characteristic yang memiliki frekuensi dominan adalah X31
(merupakan merek favorit) sebesar 61, sedangkan berdasarkan hasil pengolahan
data dapat diketahui bahwa factor loading tertinggi berada pada X32 (merek yang
sesuai dengan kepribadian pelanggan) sebesar 0,961. Hal ini menunjukkan
bahwa pada saat penelitian persepsi pelanggan lebih memperhatikan
kebutuhannya, sedangkan kedepan pelanggan lebih ingin diperhatikan
kebutuhannya yang di inginkan. Sebagai contoh menambah varian rasa baru
dalam Lipovitan, memperbaiki kemasan yang botol bisa ditambahkan dengan
kemasan saset atau tetrapack (kotak) bar lebih efisien untuk dibawah
berpergiaan. Oleh karena itu produsen Lipovitan PT.Teisho Indonesia harus
mengembangkan produk tersebut dalam kemasan atau rasanya. Apabila
Lipovitan mampu mengembangkan varian produknya yang sesuai dengan
kepribadian setiap konsumen bukan tidak mungkin jika Lipovitan mampu
memberikan merek minuman penambah tenaga terbaik yang menjadi pilihan
konsumen.
Tabel 4.20 : Frekuensi & Faktor Loading Brand Loyalty
Indikator Frekuensi Faktor
loading Y1
Tidak melakukan pembelian
bila tidak tersedia 49 0,244
Y2
Mencari di tempat-tempat yang
tersedia 51 0,004
Y3 Merekomendasikan kepada
konsuemen yang lain 47 0,186
Y4
Bersedia membayar lebih
tinggi 53 0,186
Berdasarlan tabel diatas dapat diketahui bahwa indikator dari
Brand Loyalty yang memiliki frekuensi dominant adalah Y4 (bersedia
membayar lebih tinggi) sebesar 53, sedangkan berdasarkan hasil pengolahan
data dapat diketahui bahwa faktor loading tertinggi berada pada Y1 (Tidak
melakukan pembelian bila tidak tersedia) sebesar 0,244. Hal ini
menunjukkan bahwa ketika penelitian persepsi pelanggan berani
mengeluarkan uang berapa pun asal bisa mendapatka Lipovitan dan tidak
akan membeli produk lain bila Lipovitan tidak ada. Dimana pelanggan
ketika mengkonsumsi Lipovitan ada perasaan puas atau senang karena sudah
mendapatkan produk ysng mereka cari.
Variabel seperti brand characteristic, company characteristic, serta
cunsomer brand characteristic secara keseluruhan yang mempengaruhi
tingkat Brand Loyalty. Dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
brand characteristic berpengaruh positif terhadap brand loyalty tidak dapat
diterima [ signifikan positif ], company characteristic berpengaruh positif
terhadap brand loyalty tidak dapat diterima [ signifikan positif ], sedangkan
consumer brand characteristic berpengaruh positif terhadap brand loyalty
tidak dapat diterima [ signifikan positif ], yang mana sesuai dengan salah
satu teori yang dijelaskan dari penelitian terdahulu oleh Petra Surya
konsumen yang loyal tidak dipengaruhi oleh company characteristic,
sedangkan pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik
merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap
menjaga kualitas mereknya terhadap para konsumen. Karena ketika seorang
konsumen percaya terhadap suatu merek maka brand loyalty akan muncul
dengan sendirinya.
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian tentang brand
characteristic, company characteristic, consumer characteristic terhadap
brand loyalty. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat mendorong
penelitian-penelitian lainnya yang lebih baik lagi, dengan penelitian sejenis
namun dengan menggunakan data yang berlainan atau dengan
menggunakan variabel-variabel lain serta menggunakan sampel yang lebih
luas lagi. Semoga penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi
BAB V