• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Asia Africa Growth Corridor (AAGC)

Pada 25 Mei 2017, India dan Jepang mendeklarasikan pembentukan inisiasi Asia Africa Growth Corridor (AAGC) dalam pertemuan tahunan bank pembangunan Afrika ke-52 yang dilaksanakan di Gujarat, India.40 Gagasan pembentukan AAGC dicetuskan oleh India melalui Perdana Menterinya yaitu Narendra Modi. India mengajak Jepang dalam mewujudkan inisiasi AAGC yang bertujuan untuk menghubungkan benua Afrika dengan Asia melalui Samudra

40 Op.cit, RIS, Okso Marisi, hal.5

52

Hindia. Perubahan kebijakan India dari Look East ke Act East yang disinergikan dengan kebijakan Jepang melalui Expanded Partnership for Quality Infrastructure (EPQI) yang bertujuan untuk pengembangan infrastruktur Asia dan Afrika.41

Gambar 5. Rencana Rute Asia Africa Growth Corridor

Sumber : Zaki Khalid 2019

AAGC secara keseluruhan menargetkan Samudra Hindia dan runtutan negara pesisirnya, serta bertujuan untuk mengintegrasi ekonomi di Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur dengan Oceania dan Afrika. Gagasan utamanya adalah menciptakan region Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka melalui penemuan kembali rute laut kuno dan menciptakan koridor laut yang baru. Rancana jalur utama rute koridor laut AAGC ialah Samudra hindia yang menghubungkan pelabuhan Jamnagar (Gujarat) ke Djibouti, pelabuhan Madurai terhubung ke Mombasa dan Zanzibar, pelabuhan Kalkuta terhubung ke Sittwe.42

41 Op.cit, RIS, Okso Marisi, hal.5

42 Zaki Khalid, Indo-US Militarisation of Western Indian Ocean-Implication for Pakistan. Centre, diakses dalam https://cscr.pk/pdf/perspectives/Indo-US-Militarisation-of-Western-Indian-Ocean-Implications-for-Pakistan.pdf (9/9/2021, 14:47 WIB)

53

Gambar 6. Elemen-elemen dalam Asia Africa Growth Corridor

Sumber : ERIA, RIS dan IDE-JETRO 2017

Dalam prakteknya, AAGC bertujuan untuk mencapai kerja sama pembangunan yang lebih dekat dan intensif antara kawasan Asia dan Afrika. Visi dari AAGC terdiri dari 4 pilar, yaitu :

a) Proyek Pengembangan dan Kerjasama di berbagai sektor-sektor yang sudah teridentifikasi sangat penting dilakukan dalam rangka untuk membangun sumber daya yang produktif untuk mengurangi biaya di blok-blok produksi atau pusat ekonomi. Pengembangan ketrampilan, pusat pengetahuan, penelitian dan pengembangan merupakan komponen penting dari AAGC.

Adapun beberapa proyek pengembangan dan kerjasama di proyek AAGC, antara lain : 1. Agriculture dan Agro Processing, pertanian merupakan sektor ekonomi utama di Afrika yang akan dieksplorasi untuk penguatan lebih lanjut. Ada berbagai langka dalam memperkuat sektor pertanian di

54

Afrika melalui pembentukan rantai pasokan benih tanaman, mesin/peralatan pertanian, pendirian pusat manufaktur dan layanan regional, jaringan pemasaran untuk pertanian, mengatur keuangan dan sistem perkreditan dalam rangka mengurangi kerugian pasar pasca panen bagi komoditas pertanian, seperti: kacang-kacangan, sereal dan minyak sayur. Terakhir, terkait dengan pengembangan studi dalam meningkatkan pertanian tadah hujan, transfer pengetahuan dan difusi teknologi untuk pengenalan dan pengelolaan sistem pertanian modern di Afrika. 2. Health dan Pharmaceuticals, kesehatan merupakan sektor penting dalam untuk memastikan tenaga kerja yang efisien. Dua pilar penting di sektor ini adalah memajukan kerjasama dalam penelitian kesehatan dan pendidikan kedokteran, serta kerjasama industri di bidang farmasi dan kesehatan.

Berdasarkan pada konvergensi visi, ada beberapa langkah dalam proyek pengembangan kesehatan dan farmasi dalam AAGC, antara lain:

penelitian/penguatan sistem kesehatan melalui penciptaan jaringan pengawasan termasuk pelacakan, kesiapsiagaan atas munculnya berbagai infeksi pandemi, melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan obat untuk penyakit TB dan HIV, pengembangan diagnostic titik perawatan, mendirikan program pengawasan anti-mikroba (AMR). Selain itu, fokus pengembangan yang sangat penting ialah mengembangkan obat generik yang lebih murah dalam rangka memerangi penyakit umum di Afrika, kemampuan manufaktur farmasi, pengiriman layanan kesehatan berbiaya rendah dan menggunakan teknologi digital dalam rangka untuk memberikan

55

layanan kesehatan yang lebih efisien. 3. Disaster Management, India mempunyai pengalaman yang sangat baik dalam pengelolaan berbagai bencana alam seperti Banjir, badai tropis, kondisi kekeringan, dan lain sebagainya. Pengalaman yang sangat baik India dalam pengelolaan bencana alam dapat dibagikan bersama melalui pengetahuan teknis dan teknologi untuk negara-negara Afrika. Berbagai metode teknologi dalam mitigasi bencana dapat dibagikan di negara-negara Afrika dalam mewujudkan perubahan negara-negara Afrika yang lebih baik melalui pembentukan lembaga Pan India-Afrika tentang penanggulangan bencana. 4. Blue Economy, konsep ekonomi biru merupakan model alternatif ekonomi baru dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang menempatkan lautan dan kemaritiman sebagai pusatnya. India merupakan salah satu negara yang rute perdagangannya sangat bergantung pada jalur Samudra Hindia. Penting bagi India untuk melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, terutama pengembangan transportasi maritim yang dapat memfasilitasi peningkatan ekonomi dan perdagangan India.

b) Infrastruktur Kualitas dan Konektivitas Institusional, AAGC akan menetapkan langkah-langkah untuk perencanaan regional yang komprehensif untuk mengubah kawasan Asia-Afrika menjadi pusat ekonomi dan sosial budaya yang terintegrasi. AAGC akan fokus pada pembangunan infrastruktur kelembagaan, industri dan transportasi yang kuat antar negara/kawasan melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas, seperti pelabuhan, bandara udara, jalan raya dan

56

telekomunikasi. Konektivitas kelembagan akan meningkatkan fasilitas perdagangan dan investasi. Keterkaitan transportasi yang disediakan oleh AAGC akan mendorong keterkaitan antar industri, peluang bagi negara-negara untuk berpindah ke lini produk baru dan pergeseran jalur produksi.

Infrastruktur pendukung akan fokus pada pembangunan infrastruktur yang melengkapi infrastruktur industri dan infrastruktur transportasi (Pelabuhan, Bandara Udara, produksi listrik dan telekomunikasi). Pembangunan yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam pembangunan di berbagai sektor infrastruktur, seperti telekomunikasi, kelembagaan infrastruktur, infrastruktur transportasi. Dalam hal ini, India melihat Jepang sebagai negara yang dapat menyediakan infrastruktur berkualitas dalam menghubungkan kawasan Asia dan Afrika.

c) Meningkatkan Kapasitas dan Ketrampilan, Kemitraan India-Jepang di bawah AAGC dapat mengatasi tantangan pengangguran dan ketrampilan dalam merancang dan mengimplementasikan proyek. Proyek ini, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menghubungkan kawasan Asia dan Afrika melalui pengembangan institusi dan pembangunan infrastruktur (pelabuhan, bandara udara, pengembangan sumber daya manusia dan Telekomunikasi), kapasitas untuk perencanaan proyek dan pelaksanaan proyek. Salah satu fokus dari AAGC ialah untuk menciptakan pusat-pusat manufaktur yang didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang tepat dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi negara-negara Afrika. Pendidikan dan pengembangan ketrampilan

57

merupakan bidang yang sangat penting untuk pengembangan kapasitas.

Misalnya, India memiliki keunggulan di sektor perawatan kesehatan, pelatihan medis dan kapasitas lainnya yang dapat dibagikan ke negara-negara Afrika. Selain itu, pertimbangan India mengenai sumber daya Afrika, seperti pertambangan dan eksplorasi mineral untuk meningkatkan kapasitas dan ketrampilan. India dapat berbagi pengalaman besarnya di sektor pertambangan dan mineral.

d) Kemitraan Antar Orang, Adanya kebutuhan untuk meningkatkan sumber daya manusia di negara-negara Afrika secara sistematis. Konektivitas antar masyarakat menjadi sangat penting untuk berbagai pengalaman serta meningkatkan potensi manusia melalui pengembangan kapasitas dan pelatihan. Pemahaman publik dapat meningkatkan daya tahan proyek dan institusi, tetapi kebanyakan orang hanya terlibat ketika kepentingan pribadi mereka diperhatikan. Keuntungan dari saling ketergantungan ekonomi lebih terjamin jika dipahami secara luas yang akan memfasilitasi pertukaran di antara orang-orang dari negara-negara yang ikut berpartisipasi. Keterlibatan yang lebih besar antara masyarakat di kedua wilayah akan menyebarkan pemahaman tentang kepentingan bersama dalam AAGC dan akan mendorong kesediaan untuk mengambil perspektif nasional/regional tentang alokasi biaya dan manfaat dari AAGC. Pariwisata dan pendidikan merupakan mekanisme utama dari konektivitas orang-orang. Tetapi ada juga seluruh bidang pendidikan, pengembangan ketrampilan dan pertukaran budaya yang dapat dibagi oleh India dan Afrika, dalam kemitraannya

58

dengan Jepang. Hal tersebut juga relevan untuk meningkatkan kerjasama dalam fasilitas dan infrastruktur saat ini. 43

Dokumen visi AAGC dibuat oleh tiga lembaga think tank, yang merupakan lembaga-lembaga yang dipercayai India untuk AAGC, yaitu: The Research and Information for Developing Countries (RIS), The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Institute of Developing Economies-Japan External Trade Organization (IDE-JETRO).44

43 Op.cit, ERIA, RIS and IDE-JETRO, hal.6

44 Op.cit, ERIA, RIS and IDE-JETRO, hal.15

Dokumen terkait