• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEPENTINGAN TIONGKOK DAN INDIA DI SAMUDRA HINDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KEPENTINGAN TIONGKOK DAN INDIA DI SAMUDRA HINDIA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

31 BAB II

KEPENTINGAN TIONGKOK DAN INDIA DI SAMUDRA HINDIA Bab II dalam penelitian ini menjelaskan mengenai dinamika di Samudra Hindia yang terdiri dari empat sub bab. Sub bab pertama menjelaskan tentang potensi Samudra Hindia, sub bab kedua menjelaskan tentang kepentingan Tiongkok di Samudra Hindia, sub bab ketiga menjelaskan tentang kepentingan India di Samudra Hindia dan sub bab keempat menjelaskan rivalitas Tiongkok dan India di Samudra Hindia.

2.1 Potensi Samudra Hindia

Samudra Hindia secara geografis merupakan samudra terbesar ketiga di dunia dengan luas 73.560.000 km2 yang mencakup Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dari beberapa negara dan wilayah laut yang menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara dari tiga benua yaitu Asia, Australia dan Afrika.1 Letak Samudra Hindia dibagian utara dibatasi oleh anak benua India. Di bagian timur, Samudra hindia dibatasi oleh Thailand, Semenanjung Malaya, Kepulauan Sunda Indonesia dan Australia. Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Selatan yang berada pada garis lintang 600 S. Di arah barat dan barat laut dibatasi oleh pantai Afrika Timur dan Semenanjung Arab. Selanjutnya, ujung barat Samudra Hindia terletak di dua tempat yaitu di Terusan Suez dan di Meridian yang membentang ke selatan dari Tanjung Agulhas di Afrika Selatan. Di ujung paling timurnya, Samudra Hindia menyentuh Samudra Pasifik pada Meridian 1470 BT

1 Aparna Roy, Blue Economy in The Indian Ocean Governance Perspectives For Sustainable Development in the Region, ORF OCCASIONAL PAPER, Working Paper No.181, January 2019, Observer Research Foundation, hal. 2

(2)

32

yang membentang dari South East Cape di Tasmania ke selatan hingga mencapai garis lintang 600 LS. Pelabuhan Iran Bandar Imam Khomeini menjadi batas paling utara Samudra Hindia.2 Selain itu, Samudra Hindia juga memiliki beberapa wilayah laut yang paling sedikit di antara samudra-samudra utama. Wilayah laut yang berada dalam wilayah Samudra Hindia, antara lain: Laut Merah Pedalaman, Teluk Persia, Laut Arab, Laut Andaman, Teluk Besar Aden, Teluk Besar Oman, Teluk Benggala dan Teluk Australia. Di bagian darat, Samudra Hindia dibatasi dan dipengaruhi oleh 38 negara bagian yaitu Australia, Bahrain, Bangladesh, Komoro, Djibuti, Timor Timur, Eriatrea, Mesir, Iran, Irak, Israel, Yordania, Kenya, Kuwait, Madagaskar, Malaysia, Maladewa, Mauritius, Mozambik, Myanmar, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Seychelles, Singapura, Somalia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Sudan, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman.3

Luasnya wilayah Samudra Hindia yang cukup besar dapat berperan integral dalam menyediakan rute perdagangan laut yang menghubungkan kawasan Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Eropa melalui pembentukan rute- rute strategis. Rute strategis di Samudra Hindia terbagi menjadi tujuh chokepoint, antara lain Selat Mozambit, Bab al Mandeb, Terusan Suez, Selat Hormuz, Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok.4 Dari ketujuh chokepoint tersebut, yang menjadi rute perdagangan terkritis ialah Selat Malaka, Selat Hormuz dan Bab el-

2 David Michael dan Russell Stickor, 2012, Indian Ocean Rising: Maritime Security and Policy Challenges, Washington: Stimson, 9

3 Joseph R. Morgan, Indian Ocean. Encyclopedia Britannica, diakses dalam https://www.britannica.com/place/Indian-Ocean, (12/8/2021, 09:10 WIB)

4 Op. Cit., Hal, 9

(3)

33

Mandeb karena sekitar 80 % perdagangan global khususnya energi melalui rute- rute utama ini.

Gambar 1. Selat Hormuz

Selat Hormuz merupakan titik tersibuk paling strategis di dunia yang menghubungkan laut Arab ke Teluk Oman dan Teluk Persia. Terhubungnya Laut Arab ke Teluk Oman dan Teluk Persia menjadikan rute ini sebagai penyedia jalan keluar ke negara-negara timur tengah yang kaya akan minyak buminya. Selain letaknya yang strategis, rute yang melalui Selat Hormuz juga minim akan ancaman dan gangguan dari teroris ataupun perampok.5

Gambar 2. Selat Malaka dan Bab el-Mandeb

5 Joseph R. Morgan, Indian Ocean. Encyclopedia Britannica, diakses dalam https://www.britannica.com/place/Indian-Ocean, (12/8/2021, 09:10 WIB)

(4)

34

Selanjutnya, Selat Malaka berada di antara negara Indonesia, Malaysia dan Singapura yang dapat terhubung ke Samudra Hindia. Ini merupakan rute terpendek yang dapat menghubungkan ke Teluk Persia. Oleh karena itu, Selat Malaka menjadi jalur transit penting untuk gas alam cair dari Teluk Persia dan Afrika ke negara- negara Asia Timur.6 Terakhir, Bab al Mandeb merupakan rute tersibuk dan krusial yang menghubungkan Samudra Hindia dan Laut Merah ke Teluk Aden. Di tahun

6 EIA, The Bab el Mandep Strait is a Strategic Route for Oil and Natural Gas Shipment, diakses dalam https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=41073 (12/8/2021, 13:28 WIB)

(5)

35

2014, 5,1 juta b/d minyak mentah, kondensat dan produk minyak olahan yang mengalir melewati Selat Bab el-Mandeb menuju Eropa, Amerika Serikat dan Asia.7

Selain menyediakan rute perdagangan yang strategis, Samudra Hindia juga menyimpan berbagai kekayaan mineral dan gas alam. Kekayaan mineral Samudra Hindia terdiri dari nodul polimetik dan sulfide masif polimetik. Nodul polimetik ialah nodul berukuran bola golf yang mengadung nikel, kobalt, besi dan mangan yang terbentuk selama jutaan tahun di sedimen dasar laut. Sementara, sulfida masif polimetik mengandung tembaga, besi, seng, perak dan emas yang terbentuk dari air laut yang dingin dan berat turun jauh ke dalam kerak bumi dan dipanaskan oleh magma. Mineral lain yang berada di Samudra Hindia ialah titanium dan zirkonium yang berada di Afrika Selatan dan Mozambik. Selain itu, terdapat endapan timah di wilayah lepas pantai Myanmar, Indonesia dan Thailand.8

Kandungan mineral lainnya yang paling berharga di wilayah Samudra Hindia ialah minyak bumi. Kandungan minyak bumi terbesar di Samudra Hindia ditemukan di Teluk Persia yang menjadikan wilayahnya sebagai penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Selain itu, ditemukannya sumber minyak bumi di Laut Arab dan Teluk Benggala yang diyakini sebagai sumber cadangan yang besar. Lokasi lain yang ditemukan adanya kandungan minyak bumi di Samudra Hindia ialah di lepas pantai barat laut Australia, di Laut Andaman, di lepas pantai Afrika di selatan khatulistiwa dan di lepas pantai barat daya Madagaskar. Sumber daya minyak bumi memiliki nilai komersial yang cukup besar bila negara-negara mampu

7 EIA, The Strait of Malacca, A Key Oil Trade Choke Point, Links the Indian and Pacific Oceans, diakses dalam https://www.eia.gov/todayinenergy/detail.php?id=32452 (12/8/2021, 13:30 WIB)

8 Op. Cit., Hal, 17

(6)

36

mengelolahnya. Negara-negara yang berada di wilayah Teluk Persia dan India yang hanya mempu memproduksi minyak dalam jumlah komersial dari daerah lepas pantai.9

2.2 Kepentingan China di Samudra Hindia

Sejak abad ke 21, Tiongkok menjadi salah satu negara yang mengalami peningkatan ekonomi yang begitu pesat. Peningkatan ekonomi Tiongkok dapat dibuktikan dengan pencapaiannya sebagai negara kedua dengan perekonomian terbesar di dunia. Selain itu, peningkatan perekonomian Tiongkok ini dibuktikan dengan jumlah PDB Nasional yang besar berdasarkan dari daya belinya yang berpengaruh terhadap pasar Internasional. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang pesat berpengaruh terhadap perannya di dunia internasional dengan memberikan bantuan investasi terhadap negara-negara berkembang.10

Perekonomian Tiongkok yang berkembang secara pesat disebabkan karena ditopang kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor dan impor Tiongkok sebagian besar harus melewati Samudra Hindia. Oleh karena itu, Peran Samudra Hindia bagi Tiongkok masih sangatlah vital karena adanya jalur perdagangan dan sumber daya yang melimpah.11

Perkembangan ekonomi Tiongkok yang begitu pesat telah memberikan pengaruh yang besar bagi meningkatnya permintaan energi untuk mendukung laju industrialisasi di negara tersebut. Pada saat yang sama, konsumsi energi Tiongkok

9 Joseph R. Morgan, Indian Ocean. Encyclopedia Britannica, diakses dalam https://www.britannica.com/place/Indian-Ocean, (12/8/2021, 09:10 WIB)

10 Jane Golley and Ligang Song,2011, Rising China: Global Challenges and Opportunities, Canberra: ANU E Press, hal. 1

11 Umi Qodarsasi dan Tety Rachmawati, Upaya Cina menjadi Kekuatan Maritim dalam Indian Ocean Rim Association (IORA), Journal of International, Vol, 1, No, 2 (2018), Hal. 144

(7)

37

mengalami peningkatan dan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, serta urbanisasi. Dalam sebuah studi tentang China’s Sustainable Energy Scenarions in 2020, memproyeksikan bahwa permintaan energi Tiongkok akan terus mengalami peningkatan dari 1368 Mtce pada tahun 1998 menjadi 3100 Mtce pada tahun 202012.

Namun, pada kenyataannya jumlah energi Tiongkok bahkan jauh melampui prediksi peningkatan kebutuhan energi yang dibuat oleh pakar tersebut. Hal ini seperti yang sudah diuraikan sebelumnya karena adanya faktor pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang begitu pesat. Restrukturisasi ekonomi yang terjadi lewat industrialisasi, meningkatnya jumlah industri berat dan infrastruktur kemudian mendorong terjadinya peningkatan permintaan energi. Jika terjadi peningkatan energi Tiongkok secara terus menerus tentunya menciptakan sebuah permasalahan karena permintaan energi tidak sebanding dengan kemampuan Tiongkok untuk mencukupi kebutuhan energi.

12 Ajeng Puspita Ayu, Strategi China Dalam Mengamankan Suplai Energi di Kawasan Afrika Tahun 2000-2010, Global and Policy, Vol, 7, No, 1 (2019), Hal. 6

(8)

38

EIA International Energy Statistics Short-Term Energy Outlook (September, 2010), www.eia.gov

Dalam memenuhi kebutuhan energinya Tiongkok melakukan upaya dengan mengimpor dari negara lain. Pada tahun 2010, Tiongkok menjadi importer terbesar di dunia, menyumbang 9,3 % dari permintaan global. Setengah dari kebutuhan impor minyak Tiongkok berasal dari negara-negara Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara. Ada tiga negara yang menjadi importir terbesar Tiongkok, yaitu Angola, Iran dan Arab Saudi yang rute pengirimannya harus melalui Selat Malaka.

Ketergantungan yang begitu besar pada jalur Selat Malaka menimbulkan potensi ancaman besar bagi keamanan energi China, yang tunduk pada dinamika persaingan strategis yang berubah di antara kekuatan-kekuatan besar yang ingin menguasai Selat Malaka.13

Gambar 4. Rute Pengiriman Impor Minyak Tiongkok

13 Li Jiacheng, Developing China’s Indian Ocean Strategy, China Quarterly of International Strategic Studies, Vol, 3, No, 4 (2017), Shanghai: World Century Publishing Corporation and Shanghai Institute For International Studies, hal. 483

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Thousand Barels Per Day

Grafik 1. Produksi dan Konsumsi Minyak Tiongkok (1991- 2011)

Production Consumption

(9)

39

Sumber : Afzal Samrana & Nasemm Anum 2018

Grafik 2. Sumber Impor minyak Tiongkok tahun 2010

Dinamika persaingan yang terjadi di Selat Malaka dengan melibatkan kekuatan-kekuatan besar akan dapat mengancam keamanan energi Tiongkok. Di tahun 2003, Presiden Hu Jintao mencetuskan istilah “Mallaca Dillema” yang didasarkan pada persepsi Tiongkok tentang ditolaknya akses jalur perdagangan dan energinya di Samudra Hindia. Letak Selat Malaka yang strategis antara Pulau

(10)

40

Sumatra dan Semenanjung Malaya serta berbatasan dengan Singapura di sebelah timurnya. Perairan yang sempit ini dapat dengan mudah dihalangi oleh beberapa kekuatan besar yang ingin mendominasi Selat Malaka. Singapura merupakan sekutu Amerika Serikat dan India yang memainkan peran penting di Selat Malaka.

Kekhawatiran Tiongkok ialah pengaruh dari kedua negara tersebut dapat mengancam kepentingan perdagangan dan energi Tiongkok yang melewati Selat Melaka.14 Dalam merespon hal tersebut, Tiongkok melakukan berbagai pencarian rute alternative, seperti Selat Sunda, Selat Lombok dan Selat Makassar. Tetapi, rute-rute tersebut terbukti tidak memuaskan karena perairannnya dangkal dan rute yang ditempuh lebih panjang yang dapat menimbulkan beban keuangan membesar sekitar US$ 220 miliar per tahun.15

Selain itu, Tiongkok meningkatkan upaya diplomatik,perdagangan ataupun pembangunan infrastruktur konektivitas di negara Pakistan dan Myanmar yang berada dalam kawasan Samudra Hindia. Pada tahun 2008, Tiongkok mengerahkan pasukan angkatan lautnya di Teluk Aden dalam rangka mengamankan jalur perdagangan Tiongkok dari ancaman pembajakan. Pengerahan angkatan laut Tiongkok didasari oleh kebijakan Presiden Hu Jintao “new historics mission” yang menganjurkan pasukan angkatan laut Tiongkok dikerahkan di laut jauh dalam usahanya untuk mengatasi dilema malaka.16

14 Tunner Mukherjee, Sino-Indian Maritime Competition: Shadow Fighting In The Indian Ocean, diakses dalam https://www.stimson.org/2020/sino-indian-maritime-competition-shadow-fighting- in-the-indian-ocean/ , (13/8/2021, 12:57)

15 Navya Madunuri, The Malacca Dilemma and Chinese Ambition: Two Sides Of A Coin, diakses dalam https://diplomatist.com/2020/07/07/the-malacca-dilemma-and-chinese-ambitions-two-sides- of-a-coin/, (13/8/2021, 12:57)

16 Op. Cit, Tunner Mukherjee

(11)

41 2.3 Kepentingan India di Samudra Hindia

India merupakan negara di kawasan Asia Selatan yang terletah di tengah Samudra Hindia. Kedekatannya dengan Samudra Hindia memberikan akses yang strategis bagi kegiatan ekspor atau impor di negara-negara kawasan Eropa, Asia Tenggara, Asia Barat, Timur Tengah dan Afrika.17

India merupakan salah satu negara di kawasan Samudra Hindia yang mengalami peningkatan ekonomi dengan cepat. Kenaikan pertumbuhan ekonomi India dapat terlihat dari tahun 1992-2001 mencapai 6,3%. India mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya rata-rata 6-7% pertahun. Pada tahun 1991, menjadi titik balik kebangkitan ekonomi India dengan perubahan sistem ekonomi dari kebijakan pembangunan ekonomi terpusat menjadi liberalisasi ekonomi.

Pesatnya perkembangan yang dialami India ini berimbas pada bertambahnya keperluan sumber daya yang mesti dicukupi, seperti energi minyak.18 India merupakan salah satu Negara yang mengkonsumsi minyak tertinggi dikawasan Asia dan menduduki urutan kelima pada tingkat dunia. Pada tahun 2007, India mengkonsumsi 2,8 juta barrel per hari, sehingga menjadikan India sebagai negara konsumen minyak terbesar kelima di dunia. Pada tahun 2008, permintaan konsumsi minyak mengalami peningkatan mendekati 3 juta barrel per hari.19

Grafik 3.

17 Dr. Bharati Gogoi, Locational Significance on India, diakses dalam http://www.bhattadevuniversity.ac.in/docs/studyMaterial/Dr.BharatiGogoi_Geography/PG_2nd Sem_Locational_Significance_on_India_by_Dr._Bharati_Gogoi.pdf, (18/8/2021, 17:09 WIB)

18 Radityo Dharmaputra, Kondisi Keamanan Energi India: Potensi Konflik dan Perlambatan Perkembangan Ekonomi. Jurnal Global & Strategis, Vol, 5, No, 2 (2011), Surabaya: Universitas Negeri Veteran Jawa Timur, hal 191

19 Phani Mohan, Liquid Energy From Cane In India, diakses dalam https://www.slideshare.net/phanis9/Liquid-energy-of-Cane, (19/8/2021, 12:15 WIB)

(12)

42

Perbandingan Produksi dan Konsumsi Minyak India (1990-2009)

Tingkat konsumsi minyak India yang tinggi telah melampui tingkat produksi nasional sehingga harus mengandalkan impor dari luar negeri untuk dapat memenuhi permintaan minyak. Di tahun 2006, India menjadi importir ke tujuh di dunia. Pada tahun 2007, impor minyak mentah India mencapai 1,8 juta barrel yang menjadikan India sangat bergantung pada impor minyak demi memenuhi konsumsi nasionalnya. Mitra impor minyak mentah terbesar pemerintah India adalah negara- negara Timur tengah yang menyumbang hampir tiga perempat impor minyak mentah India.20

Grafik 4.

Impor Minyak Mentah India Tahun 2007

20 Ibid., hal. 2

(13)

43

Sumber : Phani Mohan 2009

Selain energi minyak, gas alam merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan di India. Pada tahun 2004, India memulai impor gas alamnya dan tahun 2015 menjadi negara terbesar kelima yang mengimpor gas alam. Pada tahun 2015, total impor gas alam India mencapai 21 miliar kubik meter dari 16 negara yang berbeda: 62% Qatar, 14% Nigeria, 5% Guinea dan 5% Australia.21

Ketergantungan impor minyak India di negara Timur Tengah, Afrika dan Asia yang rutenya harus melalui Samudra Hindia. Oleh karena itu, Samudra Hindia menjadi sangat penting karena perekonomian India sebesar 70% bergantung pada sumber energi Samudra Hindia. Sumber energi yang mendorong perekonomian India ialah kebutuhan konsumsi minyak mentah dan gas alam. Impor minyak mentah India sebesar 3, 28 juta barel per hari atau hampir 80 persen dari kebutuhan minyak mentah India melalui Samudra Hindia. India juga merupakan importir gas

21 Michael Ratner, India’s Natural Gas: A Small Part of the Energy Mix, diakses dalam https://fas.org/sgp/crs/row/R44765.pdf, (21/08/2021, 16:35 WIB)

Saudi Arabia 23%

Iran 17%

Nigeria 11%

Iraq 10%

Kuwait 9%

UEA 9%

Malaysia 4%

Yemen 3%

Other 14%

(14)

44

alam cair terbesar kelima didunia, dengan 45% datang melalui jalur Samudra Hindia.22

2.4 Rivalitas Tiongkok dan India Di Samudra Hindia

Melihat penjelasan diatas, Tiongkok dan India sangat bergantung pada sumber daya energi yang diangkut melalui Samudra Hindia untuk mendorong ekonomi kedua negara. India mengimpor hampir 80% energinya yang sebagian besarnya ialah minyak berasal dari Timur Tengah dan Afrika. Sebaliknya, Tiongkok mengimpor hampir 84% sumber daya energi melewati Selat Malaka dari Samudra Hindia. Disaat Tiongkok dan India berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya, ketergantungan kedua negara akan keamanan sumber daya energi kemungkinan akan meningkat. Pengaruh global Tiongkok yang semakin besar dan kebangkitan ekonomi India yang begitu pesat telah meningkatkan nilai strategis laut.23

Dalam menjaga keamanan energinya di Samudra Hindia, Tiongkok dan India telah mengembangkan beberapa Inisiatif untuk meningkatkan infrastruktur dan koneksi lain di kawasan Samudra Hindia. Persaingan antara Tiongkok dan India tidak selalu terbuka, tetapi masing-masing negara berusaha untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara yang lebih kecil di kawasan Samudra Hindia untuk mengamankan kepentingan keamanan energi dan ekonomi.24

22 Dhruva Jaishankar, Indian Ocean Region: A Pivot for Indian’s Growth diakses dalam https://www.brookings.edu/opinions/indian-ocean-region-a-pivot-for-indias-growth/, (21/8/2021, 17:23 WIB)

23 Eleanor Albert, Competition In Indian Ocean diakses dalam https://www.cfr.org/backgrounder/competition-indian-ocean, (22/8/2021, 16:06 WIB)

24 Ibid.

(15)

45

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Tiongkok merupakan salah satu negara terbesar dalam mengimpor sumber energi di dunia yang berasal dari Timur Tengah dan Afrika. Ketergantungan Tiongkok yang sangat besar terhadap impor sumber energi mengharuskannya untuk melakukan berbagai strategi dalam rangka mengamankan jalur laut suplai energi. Dalam mengamankan jalur laut suplai energi, Tiongkok mendeklarasikan strategi pengamanan jalur laut Tiongkok pada tahun 2005 yang dikenal dengan String of Pearls.25 Dalam mengimplementasikan strategi pengamanan jalur laut suplai energi, Tiongkok menggunakan 2 bentuk pendekatan yaitu pendekatan diplomasi dan pendekatan militer

Gambar 4. Rute String of Pearls

Sumber : Dezan Shira & Associates 2009

String of Pearls merupakan sebuah istilah yang dikemukan oleh seorang Ahli dari Amerika Serikat yang menjelaskan strategi Tiongkok di sepanjang Sea Lines of Communication (SLOC) yang membentang dari Laut Cina Selatan, melewati Selat Malaka, melalui Samudra Hindia, hingga Teluk Persia dan Selat Hormus dengan meningkatkan akses pelabuhan, bantuan udara, mengembangkan

25 Muhammad Iqbal Cahyanto, Perubahan Kebijakan Blue Water Navy India Terhadap Strategi String of Pearls Tiongkok, Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol, 6, No, 1 (2017), Surabaya:Universitas Airlangga, hal. 111.

(16)

46

hubungan diplomatis khusus, dan modernisasi kekuatan militer disepanjang rute yang dilewati.26

Dalam mewujudkan strateginya, Tiongkok berusaha hadir melalui berbagai investasi infrastruktur berupa pelabuhan di negara-negara yang termasuk dalam kawasan Samudra Hindia. Adapun beberapa negara yang mendapatkan bantuan investasi dalam pembangunan infrastruktur ialah:

1. Pakistan, Tiongkok bekerjasam dengan Pakistan dalam membangun pelabuhan Gwadar. Pelabuhan Gwadar terletak di wilayah yang strategis yang dapat menghubungkan Tiongkok di negara-negara Asia Tengah dan Afrika yang kaya akan sumber daya alamnya. Dalam membangun proyek tersebut, Tiogkok membagi dalam dua tahap. Tahap pertama, pembangunan pelabuhan Gwadar dimulai tahun 2002 dan selesai tahun 2005 dengan menghabiskan dana sekitar 1 Miliar USD.27 Selain itu, Tiongkok dan Pakistan bekerjasama dalam pembangunan pipa trans- himalaya yang berguna sebagai jalur pengangkutan minyak mentah dari Timur Tengah ke wilayah bagian barat Tiongkok. Pipa trans-himalaya akan diusulkan untuk menghubungkan pelabuhan Gwadar ke wilayah bagian barat Tiongkok yang terisolasi . Pembangunan pipa trans-himalaya sebagian besar akan dibiayai oleh Tiongkok.28

2. Sri Lanka, Tiongkok bersepakat dengan pemerintah Sri Lanka dalam membangun pelabuhan Hambantotan tahun 2008. Pelabuhan Hambatotan memiliki

26 Syahroni Allby, Implementasi Fungsi Strategi String of Pearls China di Samudra Hindia Tahun 2005-2013, JOM FISIP, Vo, 1, No, 2 (2014), Pekan Baru: Universitas Riau. Hal. 2.

27 Lebedeva Nina Borisovna, The Great Indian Ocean and China’s String Pearls Strategy, diakses dalam http://www.perspektivy.info/print.php?ID=104809 (26/8/2021, 15:25 WIB)

28 Ibid, hal.6

(17)

47

nilai strategis karena terletak di timur-barat Samudra Hindia dekat dengan rute pelayaran utama. Pembangunan pelabuhan hambantotan merupakan proyek hasil dari kedekatan pemerintah Rajapaksa dengan Tiongkok, Pelabuhan Hambatotan dibiayai oleh Tiongkok melalui Exim Bank dengan menanggung 85% dari total pendanaan sebanyak 361 USD dan 15% ditanggung oleh Sri Lanka melalui Sri Lanka Port Authority. Pada tahun 2010, pelabuhan Hambatotan mulai beroperasi untuk kegiatan perekonomian, seperti : berlabuhnya kapal, masuknya container dan lain sebagainya.29.

3. Bangladesh, Tiongkok merupakan investor utama dalam pengembangan infrastruktur Bangladesh. Tiongkok sangat aktif dalam melakukan beberapa proyek pembangunan di Bangladesh khususnya dalam pembangunan infrastruktur.30 Tiongkok melakukan beberapa investasi pembangunan infrastruktur, antara lain:

jalan Kunming-Chittagong, pelabuhan chittagong, pelabuhan khulna, pelabuhan mongla. Kerjasama Selain itu, Tiongkok merupakan mitra utama Bangladesh dalam bidang pertahanan sebagai pemasok perangkat keras militer untuk angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara Bangladesh.31

Selain investasi infrastruktur, Tiongkok juga mulai mengerahkan pasukan militernya di Samudra Hindia. Pada tahun 2008, Angkatan Laut Tiongkok (People’s Liberation Army Navy atau PLAN) mengerahkan satuan tugas, yang

29 I Gusti Arya Permana Putra, Idin Fasisaka, Anak Agung Ayu Intan Prameswari, Kepentingan Tiongkok Dalam Akuisisi Pelabuhan Hambantotan, Jurnal Hubungan Internasional, (2018), Denpasar: Universitas Udayana, hal. 6

30 Sultan Beybar Mastura, 2018, The Implementation of People’s Republic of China’s Military Approaches to Protect the National Interest in Indian Ocean 2010-2015, Tesis, Cikarang: Prodi Hubungan Internasional, President University, hal. 23.

31 Virginia Marantidou, Revisiting China’s ‘ String of Pearl’ Strategy: Places with Chinese Characteristics and Their Security Implications, diakses dalam https://www.files.ethz.ch/isn/182061/140624_issuesinsights_vol14no7.pdf (26/8/2021, 15:25 WIB)

(18)

48

terdiri dari dua kapal perusak yang dilengkapi dengan peluru kendali dan sebuah kapal pasokan. Pengerahan Angkatan laut Tiongkok di Teluk Aden bertujuan untuk operasi anti-pembajakan internasional. Pengerahan pasukan Angkatan Laut Tiongkok menandai pertama kalinya dalam sejarah modern terlibat dalam misi operasional di luar perairan territorial yang diklaimnya. Partisipasi Angkatan Laut Tiongkok dilihat oleh banyak negara sebagai indikasi Tiongkok dalam mengambil peran militer yang lebih besar di panggung global khususnya di Samudra Hindia.32 Pada tahun 2011, Juru Bicara Departemen Pertahanan Nasional Tiongkok menegaskan bahwa Angkatan Laut Tiongkok akan mengerahkan beberapa kapal Angkatan Laut Tiongkok di Samudra Hindia. Juru Bicara Departemen Pertahanan Nasional Tiongkok menyatakan bahwa pengerahan kapal-kapal laut berfungsi untuk mewaspadai kejahatan maritim. Pada bulan Juni 2011, Tiongkok melakukan pengiriman tiga unit kapal tipe 052C yang dilengkapi dengan rudak perusak Haikou berlayar di Teluk Aden.33

Pada tahun 2013, Tiongkok mendeklarasikan pembentukan Belt and Road Initiative (BRI) yang bertujuan untuk memanfaatkan Samudra Hindia sebagai jalur perekonomian dan keamanan sumber energi.34 Proyek Belt and Road Initiative terbagi dalam dua jalur yaitu jalur darat dan jalur laut. Jalur laut Belt and Road Initiative (BRI) akan menghubungkan jalur pelayaran Historis Tiongkok yang

32 Dr. Allison A. kaufman, China’s Participation in Anti Piracy Operation off the Horn of Africa:

Drivers and Implication, diakses dalam https://www.cna.org/cna_files/pdf/D0020834.A1.pdf (29/8/2021, 13:47)

33 Nora Saldia Haloho, Reaksi India Terhadap Strategi Peaceful Development China di Samudra Hindia Tahun 2008-2018, Jurnal Ilmu Hubungan Internasional, Vol, 7, No, 1 (2019), Samarinda:

Universitas Negeri Mulawarman, hal. 7-8.

34 Op.Cit, Syaiful Anam dan Ristiyani

(19)

49

melalui Fujian ke Selat Malaka, Teluk Bengal, Laut Arabia, Terusan Suez dan Laut Tengah. Jalur-jalur tersebut akan menghubungkan negara-negara di pantai Afrika Timur seperti Djibouti, Kenya, Madagaskar, Mozambik dan Tanzania. Berdasarkan ini, Tiongkok berusaha mempermudah jalur perdagangan ke berbagai negara yang sebagian besarnya melalui Samudra Hindia dengan cara melakukan pembangunan infrastruktur seperti tol, rel kereta api, bandara dan pelabuhan.35

Perluasan kehadiran Tiongkok di Samudra Hindia telah meningkatkan kekhawatiran India. India beranggapan memiliki kekuatan tunggal untuk menjadi pemimpin dalam segala urusan di wilayah Samudra Hindia. Ada keyakinan yang kuat dalam masyarakat India ataupun pemimpin India bahwa Samudra Hindia ialah Samudra India.36 Dalam menjaga ambisinya di Samudra Hindia, India memperkuat kehadirannya di Samudra Hindia melalui berbagai cara.37

Pada tahun 2005, India terlibat kesepakatan dengan Amerika Serikat dalam kerjasama New Framework for the US-India Defenese Relationship yang menandai era baru hubungan bilateral antara kedua negara dalam meningkatkan kekuatan pertahanan. Secara garis besar kesepakatan kerjasama antara Amerika Serikat dengan India dalam New Framework for the US-India Defense Relationship menghasilkan 4 bidang kerjasama, yaitu: 1) Menjaga stabilitas dan keamanan, 2) Pemberantasan Terorisme dan kejahatan ekstrimis agama, 3) Mencegah penyebaran

35 Op.cit, Iqbal Ramadhan

36 Taylan Ozgur Kaya dan Fatih Kilic, Sino-Indian Strategic Rivalry in The Indian Ocean Region, Journal of Humanity and Society, (2017), hal. 164.

37 Op. Cit, Eleanor Albert

(20)

50

senjata pemusnah massal, Material, data dan teknologi, 4) Menjaga arus bebas perdagangan melalui darat, udara dan jalur laut.38

Kesepakatan India dan Amerika melalui New Framework for the US-India Defense Relationship 2005 merupakan sebuah pertanda adanya sektor baru dalam kerjasama keamanan maritim melalui peningkatan kemampuan militer kedua negara. Ada 4 latihan militer yang diadakan oleh kedua negara di bawah kerjasama New Framework for the US-India Defense Relationship 2005, antara lain:

1. Yudh Abhyas, merupakan latihan gabungan yang melibatkan angkatan darat kedua negara dengan lokasi di medan hutan.

2. Shatrujeet, merupakan latihan gabungan yang berfokus pada peningkatan penggunaan amphibi dan operasi yang melibatkan marinir AS dan Angkatan Laut India.

3. Cope India, merupakan latihan gabungan antara angkatan udara kedua negara yang berfokus pada mobilitas operasi dan bantuan kemanusiaan.

4. Malabar, merupakan latihan gabungan antara angkatan laut kedua negara di sekitaran wilayah Teluk Benggala dan Samudra Hindia .39 Pada tahun 2008, India membentuk Indian Ocean Naval Symposium (IONS) yang bertujuan untuk menjaga keamanan di wilayah Samudra Hindia. India melakukan pendekatan terhadap negara-negara di kawasan Samudra Hindia melalui

38 Vivek Chadha. Indo-US Defence Relationship. Dalam: SD. Muni and Vivek Chadha (eds). 2013.

Asian Strategic Review, (New Delhi: Pentagon Press). Bab. 14, hal. 232

39 S. Amer Lathif, U.S.-India Military Engagement steady as they go diakses dalam https://csiswebsiteprod.s3.amazonaws.com/s3fspublic/legacy_files/files/publication/121213_Latif_

USIndiaMilEngage_Web.pdf, hal. 2-4.

(21)

51

IONS. IONS di bentuk dalam rangka meningkatan kerjasama angkatan laut di negara-negara pesisir Samudra Hindia dengan cara melakukan diskusi yang terbuka dan inklusif terhadap isu-isu maritim yang relevan. Dengan terbentuknya IONS, diharapkan bagi setiap negara di kawasan Samudra Hindia untuk saling bekerjasama dalam menjaga keamanan dan kepentingan masing-masing di Samudra Hindia. Terdapat 35 negara anggota dari IONS yang dikelompokkan empat sub region, yaitu: South Asian Littorals, West Asian Littorals, East Africa Littorals and South East Asian

Di era kepemimpinan Narendra Modi, India memperbarui kebijakan politiknya dari Look East menjadi Act East di tahun 2014. Fokus dari kebijakan Act East tidak hanya di Asia Tenggara melainkan di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik. Hal tersebut ditandai dengan gencarnya India menjalin kerjasama dengan negara-negara di Asia Timur, Khususnya Jepang. Hubungan erat keduanya dapat dilihat dengan kesepakatan kerjasama dalam pembentukan Asia Africa Growth Corridor (AAGC).

2.5 Pembentukan Asia Africa Growth Corridor (AAGC)

Pada 25 Mei 2017, India dan Jepang mendeklarasikan pembentukan inisiasi Asia Africa Growth Corridor (AAGC) dalam pertemuan tahunan bank pembangunan Afrika ke-52 yang dilaksanakan di Gujarat, India.40 Gagasan pembentukan AAGC dicetuskan oleh India melalui Perdana Menterinya yaitu Narendra Modi. India mengajak Jepang dalam mewujudkan inisiasi AAGC yang bertujuan untuk menghubungkan benua Afrika dengan Asia melalui Samudra

40 Op.cit, RIS, Okso Marisi, hal.5

(22)

52

Hindia. Perubahan kebijakan India dari Look East ke Act East yang disinergikan dengan kebijakan Jepang melalui Expanded Partnership for Quality Infrastructure (EPQI) yang bertujuan untuk pengembangan infrastruktur Asia dan Afrika.41

Gambar 5. Rencana Rute Asia Africa Growth Corridor

Sumber : Zaki Khalid 2019

AAGC secara keseluruhan menargetkan Samudra Hindia dan runtutan negara pesisirnya, serta bertujuan untuk mengintegrasi ekonomi di Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur dengan Oceania dan Afrika. Gagasan utamanya adalah menciptakan region Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka melalui penemuan kembali rute laut kuno dan menciptakan koridor laut yang baru. Rancana jalur utama rute koridor laut AAGC ialah Samudra hindia yang menghubungkan pelabuhan Jamnagar (Gujarat) ke Djibouti, pelabuhan Madurai terhubung ke Mombasa dan Zanzibar, pelabuhan Kalkuta terhubung ke Sittwe.42

41 Op.cit, RIS, Okso Marisi, hal.5

42 Zaki Khalid, Indo-US Militarisation of Western Indian Ocean-Implication for Pakistan. Centre, diakses dalam https://cscr.pk/pdf/perspectives/Indo-US-Militarisation-of-Western-Indian-Ocean- Implications-for-Pakistan.pdf (9/9/2021, 14:47 WIB)

(23)

53

Gambar 6. Elemen-elemen dalam Asia Africa Growth Corridor

Sumber : ERIA, RIS dan IDE-JETRO 2017

Dalam prakteknya, AAGC bertujuan untuk mencapai kerja sama pembangunan yang lebih dekat dan intensif antara kawasan Asia dan Afrika. Visi dari AAGC terdiri dari 4 pilar, yaitu :

a) Proyek Pengembangan dan Kerjasama di berbagai sektor-sektor yang sudah teridentifikasi sangat penting dilakukan dalam rangka untuk membangun sumber daya yang produktif untuk mengurangi biaya di blok-blok produksi atau pusat ekonomi. Pengembangan ketrampilan, pusat pengetahuan, penelitian dan pengembangan merupakan komponen penting dari AAGC.

Adapun beberapa proyek pengembangan dan kerjasama di proyek AAGC, antara lain : 1. Agriculture dan Agro Processing, pertanian merupakan sektor ekonomi utama di Afrika yang akan dieksplorasi untuk penguatan lebih lanjut. Ada berbagai langka dalam memperkuat sektor pertanian di

(24)

54

Afrika melalui pembentukan rantai pasokan benih tanaman, mesin/peralatan pertanian, pendirian pusat manufaktur dan layanan regional, jaringan pemasaran untuk pertanian, mengatur keuangan dan sistem perkreditan dalam rangka mengurangi kerugian pasar pasca panen bagi komoditas pertanian, seperti: kacang-kacangan, sereal dan minyak sayur. Terakhir, terkait dengan pengembangan studi dalam meningkatkan pertanian tadah hujan, transfer pengetahuan dan difusi teknologi untuk pengenalan dan pengelolaan sistem pertanian modern di Afrika. 2. Health dan Pharmaceuticals, kesehatan merupakan sektor penting dalam untuk memastikan tenaga kerja yang efisien. Dua pilar penting di sektor ini adalah memajukan kerjasama dalam penelitian kesehatan dan pendidikan kedokteran, serta kerjasama industri di bidang farmasi dan kesehatan.

Berdasarkan pada konvergensi visi, ada beberapa langkah dalam proyek pengembangan kesehatan dan farmasi dalam AAGC, antara lain:

penelitian/penguatan sistem kesehatan melalui penciptaan jaringan pengawasan termasuk pelacakan, kesiapsiagaan atas munculnya berbagai infeksi pandemi, melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan obat untuk penyakit TB dan HIV, pengembangan diagnostic titik perawatan, mendirikan program pengawasan anti-mikroba (AMR). Selain itu, fokus pengembangan yang sangat penting ialah mengembangkan obat generik yang lebih murah dalam rangka memerangi penyakit umum di Afrika, kemampuan manufaktur farmasi, pengiriman layanan kesehatan berbiaya rendah dan menggunakan teknologi digital dalam rangka untuk memberikan

(25)

55

layanan kesehatan yang lebih efisien. 3. Disaster Management, India mempunyai pengalaman yang sangat baik dalam pengelolaan berbagai bencana alam seperti Banjir, badai tropis, kondisi kekeringan, dan lain sebagainya. Pengalaman yang sangat baik India dalam pengelolaan bencana alam dapat dibagikan bersama melalui pengetahuan teknis dan teknologi untuk negara-negara Afrika. Berbagai metode teknologi dalam mitigasi bencana dapat dibagikan di negara-negara Afrika dalam mewujudkan perubahan negara-negara Afrika yang lebih baik melalui pembentukan lembaga Pan India-Afrika tentang penanggulangan bencana. 4. Blue Economy, konsep ekonomi biru merupakan model alternatif ekonomi baru dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang menempatkan lautan dan kemaritiman sebagai pusatnya. India merupakan salah satu negara yang rute perdagangannya sangat bergantung pada jalur Samudra Hindia. Penting bagi India untuk melakukan berbagai pembangunan infrastruktur, terutama pengembangan transportasi maritim yang dapat memfasilitasi peningkatan ekonomi dan perdagangan India.

b) Infrastruktur Kualitas dan Konektivitas Institusional, AAGC akan menetapkan langkah-langkah untuk perencanaan regional yang komprehensif untuk mengubah kawasan Asia-Afrika menjadi pusat ekonomi dan sosial budaya yang terintegrasi. AAGC akan fokus pada pembangunan infrastruktur kelembagaan, industri dan transportasi yang kuat antar negara/kawasan melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas, seperti pelabuhan, bandara udara, jalan raya dan

(26)

56

telekomunikasi. Konektivitas kelembagan akan meningkatkan fasilitas perdagangan dan investasi. Keterkaitan transportasi yang disediakan oleh AAGC akan mendorong keterkaitan antar industri, peluang bagi negara- negara untuk berpindah ke lini produk baru dan pergeseran jalur produksi.

Infrastruktur pendukung akan fokus pada pembangunan infrastruktur yang melengkapi infrastruktur industri dan infrastruktur transportasi (Pelabuhan, Bandara Udara, produksi listrik dan telekomunikasi). Pembangunan yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam pembangunan di berbagai sektor infrastruktur, seperti telekomunikasi, kelembagaan infrastruktur, infrastruktur transportasi. Dalam hal ini, India melihat Jepang sebagai negara yang dapat menyediakan infrastruktur berkualitas dalam menghubungkan kawasan Asia dan Afrika.

c) Meningkatkan Kapasitas dan Ketrampilan, Kemitraan India-Jepang di bawah AAGC dapat mengatasi tantangan pengangguran dan ketrampilan dalam merancang dan mengimplementasikan proyek. Proyek ini, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menghubungkan kawasan Asia dan Afrika melalui pengembangan institusi dan pembangunan infrastruktur (pelabuhan, bandara udara, pengembangan sumber daya manusia dan Telekomunikasi), kapasitas untuk perencanaan proyek dan pelaksanaan proyek. Salah satu fokus dari AAGC ialah untuk menciptakan pusat-pusat manufaktur yang didukung oleh pengembangan sumber daya manusia yang tepat dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi negara-negara Afrika. Pendidikan dan pengembangan ketrampilan

(27)

57

merupakan bidang yang sangat penting untuk pengembangan kapasitas.

Misalnya, India memiliki keunggulan di sektor perawatan kesehatan, pelatihan medis dan kapasitas lainnya yang dapat dibagikan ke negara- negara Afrika. Selain itu, pertimbangan India mengenai sumber daya Afrika, seperti pertambangan dan eksplorasi mineral untuk meningkatkan kapasitas dan ketrampilan. India dapat berbagi pengalaman besarnya di sektor pertambangan dan mineral.

d) Kemitraan Antar Orang, Adanya kebutuhan untuk meningkatkan sumber daya manusia di negara-negara Afrika secara sistematis. Konektivitas antar masyarakat menjadi sangat penting untuk berbagai pengalaman serta meningkatkan potensi manusia melalui pengembangan kapasitas dan pelatihan. Pemahaman publik dapat meningkatkan daya tahan proyek dan institusi, tetapi kebanyakan orang hanya terlibat ketika kepentingan pribadi mereka diperhatikan. Keuntungan dari saling ketergantungan ekonomi lebih terjamin jika dipahami secara luas yang akan memfasilitasi pertukaran di antara orang-orang dari negara-negara yang ikut berpartisipasi. Keterlibatan yang lebih besar antara masyarakat di kedua wilayah akan menyebarkan pemahaman tentang kepentingan bersama dalam AAGC dan akan mendorong kesediaan untuk mengambil perspektif nasional/regional tentang alokasi biaya dan manfaat dari AAGC. Pariwisata dan pendidikan merupakan mekanisme utama dari konektivitas orang-orang. Tetapi ada juga seluruh bidang pendidikan, pengembangan ketrampilan dan pertukaran budaya yang dapat dibagi oleh India dan Afrika, dalam kemitraannya

(28)

58

dengan Jepang. Hal tersebut juga relevan untuk meningkatkan kerjasama dalam fasilitas dan infrastruktur saat ini. 43

Dokumen visi AAGC dibuat oleh tiga lembaga think tank, yang merupakan lembaga-lembaga yang dipercayai India untuk AAGC, yaitu: The Research and Information for Developing Countries (RIS), The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dan Institute of Developing Economies-Japan External Trade Organization (IDE-JETRO).44

43 Op.cit, ERIA, RIS and IDE-JETRO, hal.6

44 Op.cit, ERIA, RIS and IDE-JETRO, hal.15

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap pelaksanaan kontrak yang tidak sesuai terutama terhadap berlakunya causa yang tidak halal harus diperhatikan dalam rangkaian obyek perjanjian yang merupakan

Akaun Kawalan Belum Bayar berikut di ambil daripada buku Kedai Smart Clean?. Pernyataan manakah yang menerangkan fungsi

Berdasarkan hasil analisis statistik dapat disimpulkan bahwa jus buah pisang ambon dosis 5 ml/kgBB merupakan dosis yang efektif dalam menurunkan kadar glukosa

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui jenis, dosis serta lama fermentasi yang efektif dalam meningkatkan kandungan N total pada..

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keberadaan daging ilegal di daerah perbatasan Entikong sebagai ancaman risiko masuknya virus PMK ke wilayah

Dari pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam

Dalam penelitian ini tidak didapatkan pengaruh penggunaan helm terhadap adanya cedera maksilofasial yang dapat disebabkan karena sebagian besar pengendara motor

Contoh penamaan file Surat Keterangan Sekolah untuk siswa bernama Muhammad Ridho dari SMAN 1 Cianjur dengan penelitian bidang Sosiologi :.. Keterangan_Muhammad Ridho_SMAN