Dalam melakukan sebuah studi mata pelajaran.Siswa-siswa di MadrasahAliyah Pembangunan selalu didorong untuk melakukan tindakan-tindakanpembelajaran yang koooperatif. Hal yang sama tengah dinyatakan siswa dimanaguru Agama Islam sering mendorong mereka untuk melakukan pembelajaranyang koooperatif , hal yang sesuai juga dinyatakan padawawancara dan observasiyang dilakukan oleh peneliti bahwa guru Agama Islam sering mendorongmerekauntuk melakukan pembelajaran yang koooperatif.
Memandang bahwa Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif
HidayatuIlahJakarta telah mengembangkan pembelajaran konstruktifisme dan telahrnenerapkannya secara bertahap
Selanjutnya peneliti menanyakan kepada guru Pendidikan Agama Islam disekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif HidayatuIlah Jakarta, beliau
58
menyatakan bahwa pembelajaran ini mengingatkan kembali dengan
kurikulumCBSA yang hampir sepenuhnya mengaktifkan potensi yang dimiliki siswa.38
Secara penerapan, pembelajaran konstruktifisme juga telah dilakukan olehMadrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beberapa itemyang telah dibuktikan dengan menggunakan angket kepada siswa kemudiandicocokan kembali dengan obseravasi dan wawancara kepada key informant yaituguru Pendidikan Agama Islam itu sendiri.
Hasil dari ketiga data tersebut kemudian disatukan dan
dilihatkecocokanyadari sini terbukti bahwa diantara ketiga data tersebut adanya satu kecocokanantara apa yang dilakukan guru dan diungkapkan siswa.
Didalam tahap perencanaan juga dapat dibuktikan bahwa guru berupayamengembangkan pembelajaran konstruktifisme walaupun masih terlihatsederhana.Fasilitas yang terdapat disekolah ini juga dapat membantu siswa untukdapat belajar dengan sendirinya.Selain itu tenaga guru yang sengaja diseleksisemakin menambah kuat bahwa Madrasah Aliyah Pembangunan UIN SyarifHidayatullah berupaya menyajikan yang terbaik bagi siswanya.
Setelah menyelesaikan tahap perencanaan, peneliti melihat bahwa guruPAIberusaha menyajikan yang terbaik dan dengan sengaja mendorong siswa untukbelajar kooperatif dan mandiri.Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajarankonstruktifisme. Guru berupaya mendorong siswa untuk memecahkan masalahkemudian memahami pelajaran dengan proses asimilasi. akomodasi hingga teoriadaptasi intelek.
Beberapa prinsip konstruktifisme tersebut telah dilakukan guru walaupunmasih belum utuh. Proses dalam pembelajaran konstruktifisme tersebut
secaratidak langsung dilakukan oleh guru dalam penerapan
pembelajarankonstruktifisme. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam teori filsafatkonstruktifisme Jean Piaget. 39
38
Hasil Wawancara pada tanggal 25 februari 2009 pukul 10.30 A.M
39
Paul Supamo.Filsafat Konstruktivisme Dolam Pendidikan(Kanisius:Yogyakarta, 1997)h.24
59 Tahapan-tahapan pengembangan yang tengah dilakukan Madrasah AliyahPembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan ciri-ciripembelajaran konstruktifisme yaitu Memberikan peluang kepada siswa untukmenemukan pengetahuan, Memperhatikan serta mengapresiasi hasil kajian siswa,Memperhatikan ide dan problem yang di munculkan oleh siswa, Menghargai danmenerima eksplorasi pengetahuan siswa,Menciptakan proses inkuiri siswa melaluikajian dan eksperimen, Merangsang siswa untuk bertanya dan berdialog,Menganggap proses pembelajaran sebagai sesuatu yang sarna pentingnya denganhasil belajar, Memperhatikan kecenderungan sikap dan pembawaan siswa,Mendorong terbentuknya pembelajaran secara kooperatif. 40
Beberapa tahapan yang dilakukan oleh MA Pembangunan sesuai denganwawancara peneliti tentang pengembangan pembelajaan konstruktifisme adalahpertama, persiapan fisik yaitu fasilitas dan sarana yang menunjang pembelajaranseperti perpustakaan dengan kelengkapan buku-buku dan fasilitas multimedialengkap dengan file Hotspot, kedua, persiapan tenaga guru yang telah terseleksisecara ketat, ketiga, persiapan rancangan dan disain pembelajaran dikelas maupundiluar kelas. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dituturkan oIeh key informentdalam wawancara. 41
Tahapan pertama dalam pengembangan pembelajaran konstruktifisme diMadrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah persiapanfisik.Persiapan fisik yang dimaksud adalah fasilitas dan prasarana yang terdapatdi Madrasah Pembangunan.Dalam madrasah ini guru biasa memberikan peluangkepada sisiwa untuk menemukan pengetahuannya sendiri.Kelengkapan fasilitasyang mambantu siswa dalam menambah info-info penting dan praktek hasilpelajaran amatlah berguna, Maka di Madrasah Aliyah Pembangunan siswa tidaksaja disentuh dengan materi pelajaran yang membuatnya berkembang secarakognitif namun juga afektif.
40
Dr.Hj.Zurinal.Z, Ilmu Pendidikan:Pengantar dan dasar-dasar pelaksanaanpendidikan.(UIN Jakarta Press:Jakarta,2006)h.117
60 Tahapan kedua adalah tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang sengaja diperuntukkan bagi siswa-siswi di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN SyarifHidayatullah jakartaberasal dari lulusan S1 bahkan S2 dalam dan luar negeri.
Pengembangan yang dilakukan juga tak luput dari peran serta factor-faktorpenunjang.Salah satu faktor penunjang dari pengembangan ini adalah dedikasiyang tinggi dari para pengajar dan pengurus yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta.
Para pengajar senantiasa melakukan pembaharuan pembelajaran sesuaidengan tuntutan zaman dan perkembangan siswa.Selain itu adanya suatukerjasama dan kekeluargaan juga salah saru faktor keberhasilan MadrasahAliyahPembangunan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki sebagai bagiandari peningkatan kualitas siswa dan lulusannya.
Faktor-faktor penunjang yang menjadi pendorong
pengembanganpembelajaran, juga tak luput dari hambatan-hambatan.Beberapa hambatan yangditemukan dilapangan sesuai dengan wawancara peneliti dengan seorang guruagama.Beliau mengatakan bahwa beberapa hambatan dalam pengembanganpembelajaran konstruktifisme yaitu, pertama pembelajaran ini masih terkesanbaru jadi masih perlu banyak sosialisasi oleh karenanya peran serta dari pihak-pihakpendidik, bagian kurikulum hingga para praktisi pendidikan ditingkatdaerah harus lebih banyak mensosialisasikan tentang pembelajaran ini.Selanjutnya, dalam terapannya pada bidang Agama Islam, pembelajaran ini masihterkesan jarang digunakan karena sifat Pendidikan Agama Islam yang masihbanyak mempersepsikan PAI sebagai dogmatis.Kemudian, input dan pengalamanbelajar siswa juga amat diperlukan dalam pembelajaran ini.Menurut guru AgamaIslam di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah ini.Pengalaman belajar siswa diperlukan karena dari pengalaman belajar siswa kitadapat mensinkronisasikan dengan materi yang akan dipelajari bersama.42
42
63 BAB V
KESIMPULAN
Pembelajaran konstruktifisme adalah pembelajaran yang menuntut siswauntuk dapat membangun pengetahuannya sendiri.Pembelajaran ini memiliki nilaiplus dibanding pembelajaran lainnya. Nilai tambah yang terkandung dalampembelajaran ini sangatlah luas antaralain siswa dituntut untuk mandiri dan gurudiposisikan sebagai motivator, mediator dan fasilitator. Bukan hanya itu, dalampembelajaran ini siswa dapat belajar dengan mengaktifkan segala apa yang iamiliki. Mereka bebas bereksplorasi dengan bermacam-macam ide dan gagasannyayang cemerlang.
Dapat kita simpulkan hasil dari penelitian ini adalah :
1. Langkah-langkah yang dilakukan oleh madrasah pembangunan UINSyarif Hidayatullah Jakarta dalam pembelajaran konstruktifisme padaPendidikan Agarna Islam berawal dari para tenaga pendidik yang telahberkompeten dibidangnya. Latar belakang para tenaga pendidikandalam visi dan misi Madrasah Pembangunan berorientasi pada bidangkeahlian masing-masing agar terciptanya suatu etos kerja yangprofesional dalam memberikan yang terbaik pada peserta didik.Namun pada realitanya, tenaga pendidikan khususnya dalam bidangPendidikan Agama Islam bukan berasal dari bidang keahlianPendidikan Agama Islam tetapi lulusan megister fakultas dakwah dankomunikasi. Dalam hal ini terjadilah suatu ketidak samaan antara visidan misi yang diharapkan dengan realitas yang dihadapi.
2.
Faktor-faktor penunjang pembelajaran konstruktifismeyangdilaksanakan oleh Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullahjakarta berawal dari aktifitas pembelajaran yang didisain secaramenarik. Siswa-siswa yang menuntut ilmu di Madrasah Pembangunanini bukan hanya di ajarkan dalam ilmu-ilmu yang ia pelajari namun
64 juga dilibatkan dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai denganbeberapa jenis birnbingan yang populer 'involve me and Iunderstan'libatkan saya dan saya faham.Siswa·siswa di Madrasah Aliyahpembangunan selalu dilibatkan dalam setiap kesempatan aktifitaspembelajaran.Siswa dilibatkan sebagai pembelajar bukan hanya orangyang diajarkan.Karena perbedaan antara pembelajar dengan orangyang diajarkan adalah pembelajar melibatkan semua indera maupunorgan. Seperti halnya siswa bukan hanya duduk dan mendengarkantetapi juga melakukan pcrcobaan-percobaan ataupun analisis-analisispelajaran yang sedang ia pelajari. Kemudian hasilnya akan merekadiskusikan dan menjadi sebuah teori. Sedangkan orang yang diajarkanbiasanya tidak dilibatkan dalammelakukan aktifitas
inquiry dandiscovery dalam artian siswa yang hanya menjadi orang yangdiajarkan sama dengan sebagai objek pendidikan. Dan ini
adalahparadigma lama yang menjadikan pendidikan jalan
ditempat.Biasanyapembelajaran ini disebut dengan pembelajaran konvensional denganaktifitas yang monoton dan tidak mengeksplorasi kemampuandanpemahaman siswa.
3. Pembelajaran konstruktifisme yang selalu menekankan
padapembangunan keilmuwan siswa secara mandiri dapat kita lihat padasekolahan dengan model moving class atau kelas centra. Dalam kelastersebut kelas yang dihuni oleh beberapa siswa selalu berputar sesuaidengan materi yang disampaikan pada hari itu.Pembelajaran denganmodel pengelolaan kelas demikian membutuhkan SDM yang bukanhanya pintar tetapi juga kreatif mengemas materi dan kegiatan belajarmengajar sedemikian rupa.
Struktur Program Pembelajaran
No Mata Pelajaran Kelas X Kelas Xl Kelas XII IPA IPS IPA IPS mp bsnp mp bsnp mp bsnp Mp bsnp mp Bsnp 1 Pendidikan Agama Islam 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 B. Arab 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 3 Pendidikan
Kewarganegaraan
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 Bahasa dan Sastra
Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 Bahasa Inggris 6 4 6 4 6 4 6 4 6 4 6 Matematika 6 4 8 4 7 4 8 4 5 4 7 Bahasa Asing 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 Fisika 4 2 6 4 0 0 8 4 0 0 9 Kimia 4 2 5 4 0 0 7 4 0 0 10 Biologi 3 2 5 4 0 0 7 4 0 0 11 Ekonomi/Akutansi 2 2 0 0 6 4 0 0 10 4 12 Sejarah 2 1 0 0 4 3 0 0 0 3 13 Sosiologi 2 2 0 0 4 3 0 0 0 3 14 Geografi 2 1 0 0 3 3 0 0 0 3 15 Antropologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 17 Penjaskes 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 Teknonologi Informasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Jumlah 55 36 52 37 58 36 58 36 58 37 Jam Belajar Pagi 49 50 56 56 56 Jam Belajar Test Out 4 2 2 2 2
Wawancara
Key Informent : Ade Masturi M.A
Position : Teacher of Islamic Education
Location : Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Time : 10.30A.M
Kind ofinterview : Opened interview
Points of Question: