• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.3 Analisis Tabel Tunggal

IV.3.3 Pembentukan Perilaku Narapidana

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan perilaku narapidana.

Tabel 18

Kenyamanan akan fasilitas kerohanian

NO Kenyamanan akan fasilitas kerohanian F %

1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4

2 Tidak Setuju 4 7.1

3 Setuju 30 53.6

4 Sangat Setuju 19 33.9

Total 56 100.0

P.16/FC.20

Dari tabel no 19, menunjukkan data dari kenyamanan akan fasilitas kerohanian. Dapat diketahui bahwa sebanyak 19 responden (33,9%) sangat setuju dengan kenyamanan akan fasilitas kerohanian, sedangakan ada 4 responden (7,1%) sangat tidak setuju kenyamanan akan fasilitas kerohanian, dan ada 30 responden (53,60%) menyatakan setuju dengan kenyamanan akan fasilitas kerohanian dan 4 orang responden (7,1%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju kenyamanan akan fasilitas kerohanian yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 30 orang (53,6%).

Tabel 19

Kenyamanan akan fasilitas olahraga

NO Kenyamanan akan fasilitas olahraga F %

1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6

2 Tidak Setuju 8 14.3

3 Setuju 29 51.8

4 Sangat Setuju 17 30.4

Total 56 100.0

P.17/FC.21

Dari tabel no 29, menujukkan data kenyamanan akan fasilitas olahraga. Dapat diketahui bahwa sebanyak 17 responden (30,4%) sangat setuju dengan kenyamanan akan fasilitas olahraga, sedangakan ada 2 responden (3,6%) sangat tidak setuju kenyamanan akan fasilitas olahraga, dan ada 29 responden (51,8%) menyatakan setuju dengan kenyamanan akan fasilitas olahraga dan 8 orang responden (14,3%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju kenyamanan akan fasilitas olahraga yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 29 orang (51,8%).

Tabel 20

Kenyamanan akan fasilitas keterampilan

NO Kenyamanan akan fasilitas keterampilan F %

1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4

2 Tidak Setuju 12 21.4

3 Setuju 23 41.1

4 Sangat Setuju 18 32.1

Total 56 100.0

P.18/FC.22

Dari tabel no 20, menunjukkan data kenyamanan akan fasilitas keterampilan. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden (32,1%) sangat setuju dengan kenyamanan akan fasilitas keterampilan, sedangakan ada 3 responden (5,4%) sangat tidak setuju kenyamanan akan fasilitas keterampilan, dan ada 23 responden (41,1%) menyatakan setuju dengan kenyamanan akan fasilitas olahraga dan 8 orang responden (32,1%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju kenyamanan akan fasilitas, dan dapat dilihat dari jumlah responden 23 orang (41,1%).

Tabel 21

Konsultasi dapat membentuk kerohanian

NO Konsultasi dapat membentuk kerohanian F %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 12 21.4

3 Setuju 26 46.4

4 Sangat Setuju 18 32.1

Total 56 100.0

P.19/FC.23

Dari tabel no 21, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk kerohanian. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden (32,1%) sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk kerohanian, sedangakan tidak ada responden (0%) sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk kerohanian, dan ada 26 responden (46,4%) menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk kerohanian dan 12 orang responden (21,4%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk kerohanian, dan dapat dilihat dari jumlah responden 26 orang (46,4%).

Tabel 22

Konsultasi dapat membentuk etika

NO Konsultasi dapat membentuk etika F %

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 11 19.6

3 Setuju 29 51.8

4 Sangat Setuju 16 28.6

Total 56 100.0

P.20/FC.24

Dari tabel no 22, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk etika. Dapat diketahui bahwa sebanyak 16 responden (28,6%) sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk etika, sedangakan tidak ada responden (0%) sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk etika, dan ada 129responden (51,8%) menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk etika dan 11 orang responden (19,6%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk etika, dan dapat dilihat dari jumlah responden 29 orang (51,8).

Tabel 23

Konsultasi dapat membentuk pola hidup

NO Konsultasi dapat membentuk pola hidup F %

1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8

2 Tidak Setuju 6 10.7

3 Setuju 31 55.4

4 Sangat Setuju 18 32.1

Total 56 100.0

P.21/FC.25

Dari tabel no 23, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk pola hidup. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden (32,1%) sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola hidup, sedangakan 1 responden (1,8%) sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola hidup, dan ada 31 responden (55,4%) menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola hidup dan 6 orang responden (10,7%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk pola hidup, dan dapat dilihat dari jumlah responden 31 orang (55,4%).

Tabel 24

Konsultasi dapat membentuk pola keterampilan

NO Konsultasi dapat membentuk keterampilan F %

1 Sangat Tidak Setuju 5 8.9

2 Tidak Setuju 10 17.9

3 Setuju 33 58.9

4 Sangat Setuju 8 14.3

Total 56 100.0

P.22/FC.26

Dari tabel no 24, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk pola keterampilan. Dapat diketahui bahwa sebanyak 8 responden (14,3%) sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola keterampilan, sedangkan 5 responden (8,9%) sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola keterampilan, dan ada 33 responden (58,9%) menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola keterampilan dan 10 orang responden (17,9%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk pola keterampilan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 33 orang (58,9%).

Tabel 25

Keaktifan dalam kegiatan di LP

NO Keaktifan dalam kegiatan di LP F %

1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4

2 Tidak Setuju 7 12.5

3 Setuju 34 60.7

4 Sangat Setuju 12 21.4

Total 56 100.0

P.23/FC.27

Dari tabel no 25, menunjukkan data keaktifan dalam kegiatan di LP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 12 responden (21,4%) sangat setuju dengan KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP, sedangkan 3 responden (5,4%) sangat tidak setuju dengan KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP dan ada 34 responden (60,7%) menyatakan setuju dengan KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP dan 7 orang responden (12,5%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP, dan dapat dilihat dari jumlah responden 34 orang (60,7%).

Tabel 26

Pembentukan perilaku kerohanian

NO Pembentukan perilaku kerohanian F %

1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8

2 Tidak Setuju 5 8.9

3 Setuju 29 51.8

4 Sangat Setuju 21 37.5

Total 56 100.0

P.24/FC.28

Dari tabel no 26, menunjukkan data pembentukan perilaku kerohanian. Dapat diketahui bahwa sebanyak 21 responden (37,5%) pembentukan perilaku kerohanian, sedangkan 1 responden (1,8%) sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku kerohanian, dan ada 29 responden (51,8%) menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku kerohanian dan 5 orang responden (8,9%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan adanya KAP telah membentuk kerohanian mereka di Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 29 orang (51,8%).

Tabel 27

Pembentukan perilaku etika

NO Pembentukan perilaku etika F %

1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8

2 Tidak Setuju 6 10.7

3 Setuju 36 64.3

4 Sangat Setuju 13 23.2

Total 56 100.0

P.25/FC.29

Dari tabel no 27, menunjukkan data pembentukan perilaku etika. Dapat diketahui bahwa sebanyak 13 responden (23,2%) sangat setuju dengan pembentukan. perilaku etika, sedangkan 1 responden (1,8%) sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku etika, dan ada 36 responden (64,3%) menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku etika dan 6 orang responden (10,7%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan pembentukan perilaku etika yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 36 orang (64,3%).

Tabel 28

Pembentukan perilaku pola hidup

NO Pembentukan perilaku pola hidup F %

1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6

2 Tidak Setuju 8 14.3

3 Setuju 35 62.5

4 Sangat Setuju 11 19.6

Total 56 100.0

P.26/FC.30

Dari tabel no 28, menunjukkan data pembentukan perilaku pola hidup. Dapat diketahui bahwa sebanyak 11 responden (19,6%) sangat setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup, sedangkan 2 responden (3,6%) sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup, dan ada 35 responden (62,5%) menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup dan 8 orang responden (14,3%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup, dan dapat dilihat dari jumlah responden 35 orang (62,5%).

Tabel 29

Pembentukan perilaku keterampilan

NO Pembentukan perilaku keterampilan F %

1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6

2 Tidak Setuju 8 14.3

3 Setuju 36 64.3

4 Sangat Setuju 10 17.9

Total 56 100.0

P.27/FC.31

Dari tabel no 29, menunjukkan data pembentukan perilaku keterampilan. Dapat diketahui bahwa sebanyak 10 responden (17,9%) sangat setuju dengan pembentukan perilaku keterampilan, sedangkan 2 responden (3,6%) sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku keterampilan, dan ada 36 responden (64,3%) menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup dan 8 orang responden (14,3%) menyatakan tidak setuju.

Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan pembentukan perilaku keterampilan, dan dapat dilihat dari jumpah responden 36 orang (64,3%).

Dokumen terkait