• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN SKEMA DATA SEMITERSTRUKTUR BERBASIS XML Langkah pertama yang dilakukan pada proses pemetaan dari bentuk data

PEMBAHASAN dan HASIL

4.1 TRANSLASI SKEMA

4.1.2 PEMBENTUKAN SKEMA DATA SEMITERSTRUKTUR BERBASIS XML Langkah pertama yang dilakukan pada proses pemetaan dari bentuk data

terstruktur menjadi data semi terstruktur adalah membangun skema data semiterstruktur dari setiap entitas pada target skema yang telah dihasilkan. Skema dokumen XML yang

Consorsium), dimana skema memiliki root elemen, elemen dan tipe elemen. Elemen yang dipakai pada pembentukan skema data semiterstruktur merupakan entitas dan atribut yang dipilih dari target skema.

Pada pembentukan skema dokumen XML, harus ditentukan nama elemen yang dijadikan sebagai root, untuk kebutuhan penelitian ini nama elemen yang dijadikan sebagai root adalah elemen Mahasiswa, elemen Yudisium dan elemen Prodi. Jika masing-masing root elemen telah ditentukan, berikutnya adalah menentukan elemen-elemen yang akan dikandung oleh masing-masing root elemen-elemen tersebut.

Pada penelitian ini, pertama kali yang dibangun adalah root elemen Mahasiswa, sesuai dengan nama yang diambil, skema ini akan berisi elemen-elemen yang menjadi anggota dari root elemen seperti pada tabel di bawah ini.

Root Elemen Nama Elemen Deskripsi

Mahasiswa NRP ID dari Mahasiswa

Nama Nama Mahasiswa

TmpLahir Tempat Lahir Mahasiswa TgLahir Tanggal Lahir Mahasiswa NamaOrtu Nama Orang Tua

JnKelamin Jenis Kelamin

ThMasuk Tahun Masuk Perguruan Tinggi

Alamat : Elemen complextype

Jalan Nama jalan dari Alamat Mahasiswa Kabupaten Kabupaten dari Alamat Mahasiswa Kodepos Kodepos dari Alamat Mahasiswa NoTelp Nomor telepon Mahasiswa

SMU Elemen complextype

ThLulusSMU Tahun lulus dari SMU Mahasiswa NamaSMU Nama Asal SMU Mahasiswa Tabel 12. Elemen Mahasiswa

Jika diperhatikan, anggota elemen Mahasiswa menggunakan entitas Alamat beserta atribut yang dikandung entitas tersebut sebagai bagian dari elemen Mahasiswa.

Hal ini dapat dilakukan pada skema data semiterstruktur, karena pada model data ini tidak ada ketentuan bahwa skema yang dibangun harus sesuai dengan target skema yang digunakan. Selain itu pembuatan skema seperti ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam penyajian informasi yang memerlukan adanya kategori sesuai dengan Kabupaten dan Kodepos. Bahkan penyajian informasi dapat dipilah sesuai dengan kebutuhan,

26

misalnya informasi yang dibutuhkan hanya elemen NoTelp, maka elemen lain tidak diambil untuk disajikan.

Penentuan penguraian elemen Alamat menjadi elemen Jalan, Kabupaten, Kodepos dan NoTelp berdasarkan pada alasan basisdata alumni ini selain memberi informasi tentang alumni atau lulusan dari sebuah perguruan tinggi tetapi juga dapat menjadi sumber informasi bagi instansi yang ingin mencari tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka elemen yang dapat digunakan untuk menghubungi alumni cukup terwakili pada elemen Jalan, Kabupaten, Kodepos dan NoTelp.

Demikian pula dengan elemen SMU yang mengandung 2 (dua) elemen lain yaitu elemen ThLulusSMU dan NamaSMU. Penguraian elemen ini dilakukan karena selain dapat memenuhi aturan baku informasi yang harus dipenuhi oleh perguruan tinggi, elemen ThLulusSMU dan NamaSMU dapat memberi informasi karakteristik alumni berdasarkan dari asal sekolah dan tahun lulus sekolah.

Jika elemen Mahasiswa diatas ditampilkan dalam struktur pohon, maka akan terlihat seperti berikut:

Gambar. 11. Struktur pohon elemen Mahasiswa

Elemen Alamat dan elemen SMU pada gambar diatas, merupakan bentuk elemen yang tersarang, dari gambar terlihat juga struktur dari model data semi terstruktur yang fleksibel dan tidak kaku.

Sementara bentuk skema dari elemen Prodi yang merupakan translasi dari entitas ProgramStudi dari relationship data model Target Skema, dapat terlihat pada tabel di bawah ini;

Root Elemen Nama Elemen Deskripsi

Prodi KodeProdi Kode Program Studi

NamaProdi Nama program studi sesuai kode JenjangProdi Jenjang pendidikan dari program studi

Akreditasi Peringkat akreditasi

Tabel 13. Elemen Prodi

Pada entitas ProgramStudi hanya dipilih 4 (empat) atribut yang langsung dapat digunakan pada elemen Prodi hanya 4 elemen saja yang digunakan seperti terlihat pada tabel 13, yaitu elemen KodeProdi, NamaProdi, JenjangProdi dan Akreditasi. Alasan hanya digunakan 4 (empat) atribut untuk dijadikan elemen karena, 2 (dua) atribut merupakan atribut yang disiapkan untuk kepentingan internal organisasi saja. Jika root elemen Prodi ditranslasi ke dalam struktur pohon, maka akan menghasilkan bentuk sebagai berikut:

Gambar 12. Struktur pohon elemen Prodi

Sesuai dengan gambar di atas, pada elemen Prodi semua elemen yang dikandung merupakan elemen simpletype, tidak terdapat elemen complextype seperti pada elemen Mahasiswa. Pada skema elemen Prodi dengan skema elemen Mahasiswa pada Gambar 11. terdapat perbedaan bentuk skema, hal ini sangat mungkin terjadi karena pembentukan skema data semi terstruktur tidak tergantung pada bentuk skema tertentu.

Elemen yang terkandung pada elemen Prodi adalah elemen KodeProdi, yang digunakan sebagai kode dari program studi dari alumni atau lulusan. Elemen KodeProdi selain memberi kode unik suatu program studi, elemen ini nantinya akan digunakan untuk membentuk relationship antara elemen Prodi dengan elemen Alumni, melalui elemen KodeProdi ini akan dibangun semantik yang membentuk relationship tersebut. Elemen NamaProdi adalah elemen yang berisi nama program studi yang sesuai dengan elemen

28

KodeProdi, elemen JenjangProdi adalah elemen yang akan mengandung informasi tentang jenjang pendidikan dari program studi, dan yang terakhir adalah elemen Akreditasi, elemen ini nantinya akan digunakan untuk menampung informasi peringkat akreditasi yang dicapai oleh masing-masing program studi. Penentuan digunakannya elemen-elemen tersebut diatas didasarkan atas pemikiran bahwa dalam pencarian tenaga kerja biasanya organisasi akan melihat dari bidang ilmu yang sesuai dengan bidang pekerjaan, dan bidang ilmu ini dapat diwakili pada informasi program studi. Perolehan peringkat akreditasi program studi, saat ini juga menjadi persyaratan dalam pencarian tenaga kerja, oleh karenanya informasi peringkat akreditasi ini perlu untuk disajikan.

Skema berikut yang harus dibangun adalah skema elemen Yudisium, untuk membuat struktur pohon elemen Yudisium, digunakan entitas Yudisium sebagai dasar penentuan elemen-elemen yang terkandung pada elemen Yudisium. Berikut adalah elemen yang akan digunakan pada elemen Yudisium;

Root Elemen Nama Elemen Deskripsi

Yudisium KodeProdi Kode Program Studi

MhsYudisium: Elemen complextype

NrpMhs Nrp mahasiswa yang sudah yudisium IPK IPK dari mahasiswa sesuai NRP TotalSKS Total SKS yang telah diselesaikan Tabel 14. Elemen Yudisium

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kebutuhan informasi alumni, diperoleh hasil bahwa kebutuhan informasi alumni bersifat hirarki, dengan hirarki paling utama adalah tahun akademik dilakukannya yudisium alumni, hirarki berikutnya adalah program studi dari alumni. Langkah pertama yang dilakukan untuk membangun hirarki alumni suatu program studi yaitu dengan membangun elemen Yudisium.

Elemen Yudisium ini merupakan skema terdalam dari skema alumni yang seharusnya, pada elemen ini akan didapatkan data mahasiswa yang sudah di yudisium sesuai program studi program studi. Elemen Yudisium mengandung 2 (dua) elemen yaitu, KodeProdi dan MhsYudisium. Elemen KodeProdi yang digunakan untuk menunjukkan program studi alumni, sedangkan elemen MhsYudisium digunakan untuk menampung

data mahasiswa yang diyudisium melalui elemen NrpMhs, IPK dan TotalSKS. Berikut adalah struktur pohon dari elemen Yudisium.

Gambar 13. Struktur pohon elemen Yudisium

Elemen KodeProdi pada elemen Yudisium selain sebagai parameter dalam penentuan hirarki juga digunakan untuk membangun semantik yang membentuk relasionship antar elemen. Elemen MhsYudisium yang merupakan elemen complextype mengandung elemen-elemen yang memberi informasi mahasiswa yang diyudisium melalui elemen NrpMhs. Elemen NrpMhs ini juga nantinya digunakan untuk membangun semantik dalam pembentukan relationship dengan elemen Mahasiswa. Elemen IPK adalah elemen yang digunakan untuk menampung informasi indeks prestasi kumulatif yang dicapai oleh mahasiswa, elemen ini sangat penting untuk diinformasikan kepada publik sebagai informasi keberhasilan program studi dalam menghasilkan lulusan, memberi informasi tentang prestasi dari mahasiswa selama pendidikan, indeks prestasi kumulatif ini juga dijadikan dasar dalam pencarian tenaga kerja. Informasi yang ditampung oleh elemen TotalSKS adalah jumlah SKS (sistem kredit semester) yang telah ditempuh untuk dapat diyudisium. Elemen TotalSKS ini digunakan sebagai alat kendali atas informasi mahasiswa yang diyudisium, karena jika seorang mahasiswa sudah diyudisium, mahasiswa tersebut harus telah menempuh sejumlah SKS sesuai dengan aturan, jika terdapat kejanggalan pada informasi ini maka ada kemungkinan informasi tidak benar.

Setelah hirarki data alumni berdasarkan program studi terbentuk melalui elemen Yudisium, untuk membentuk hirarki data alumni berdasarkan tahun akademik, yang

30

merupakan hirarki terluar maka dibangun elemen Alumni yang menggunakan elemen Yudisium sebagai elemen referensi. Berikut adalah skema struktur pohon dari elemen Alumni;

Gambar 14. Struktur pohon elemen Alumni

Elemen ThYudisium yang digunakan pada elemen Alumni digunakan untuk membedakan tahun akademik kelulusan alumni suatu program studi, sehingga penyajian informasi menjadi lebih bermakna.

Dokumen terkait