• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5. Pembentukan Subrute

Penyusunan rute didasarkan oleh data masukan, yaitu: a. Jumlah pengiriman ke setiap Distributor

Jumlah pengiriman ke setiap distributor dapat dilihat pada Tabel 5.2 yang terdapat pada pengumpulan data.

b. Jumlah dan kapasitas alat angkut kendaraan

Kendaraan yang digunakan untuk melakukan proses pengiriman berjumlah total 7 unit. Kapasitas muatan alat angkut adalah 12 berjumlah 3 unit dan 6

berjumlah 4 unit.

c. Waktu tersedia untuk distribusi PT. Sharp Electronics Indonesia Medan Waktu yang tersedia untuk proses pendistribusian dalam satu hari adalah:

Waktu total kerja – waktu istirahat Untuk hari Senin sampai Kamis: Waktu distribusi = 510-60 = 450 Untuk hari Jumat

Waktu distribusi = 510-90 = 420 Untuk hari Sabtu

Waktu distribusi = 360-60 = 300

e. Jarak antar lokasi adalah hasil perhitungan menggunakan googlemaps. Jarak antar lokasi terdapat pada Tabel 5.5.

Dalam pembentukan sub rute digunakan metode saving matriks. Metode

saving matriks pada hakikatnya adalah metode untuk meminimumkan jarak atau waktu dan ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Berikut ini langkah-langkah pembentukan subrute distribusi dengan menggunakan metode

saving matriks, yaitu:

4. Identifikasi Matriks Jarak

Pada langkah pertama ini diperlukan jarak antara Kantor Cabang Medan dengan setiap distributor dan jarak antar distributor. Jarak riil yang akan digunakan untuk pembentukan sub rute dapat dilihat pada Tabel 5.5.

5. Mengidentifikasi matriks penghematan (saving matriks)

Pada langkah ini, diasumsikan bahwa setiap distributor akan dikunjungi oleh satu armada secara eksklusif yang akan meyebabkan adanya 12 rute yang berbeda dengan masing-masing satu tujuan. Saving matriks mempresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan dua atau lebih

distributor dalam satu rute. Untuk perhitungan penghematan jarak dapat mengunakan persamaan:

S(x,y) = J (Cbg, x) + J(Cbg,y) – J(x,y)

Dimana: S(x,y) = Penghematan Jarak

J (Cbg,x) = Jarak Cabang ke Distributor x J (Cbg,y) = Jarak Cabang ke Distributor y J (x,y) = Jarak distributor x ke distributor y

Berikut ini contoh perhitungan penghematan jarak untuk distributor Antony (D1) dan UD. Lestari (D2) dengan menggunakan formula diatas:

S(D1,D2) = J (Cabang, D1) + J(Cabang, D2) – J(D1, D2) = 11.831 + 9.262 – 1.750 = 19.343 meter

Dengan cara yang sama perhitungan penghematan jarak lainnya untuk setiap distributor dapat dilihat pada Tabel 5.10.

V-103

Tabel 5.10. Matriks Penghematan Jarak Antar Distributor

Distributor D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D1 0 D2 19343 0 D3 11011 10142 0 D4 19701 18882 12230 0 D5 23662 19343 11011 19701 0 D6 12815 10022 6150 13118 11831 0 D7 15438 14079 7388 15137 15438 12352 0 D8 22141 18941 10170 18860 22141 11794 12521 0 D9 23662 19343 11011 19701 23762 12815 15438 22141 0 D10 19311 16947 10815 16185 19311 10109 11548 19070 19311 0 D11 5768 5460 4265 6238 5768 5330 5460 6818 5768 5173 0 D12 11482 9288 4730 10346 11482 10231 10681 10702 11482 1076 3910 0

V-104

6. Mengalokasikan distributor ke rute 1. Horizon perencanaan I

Dengan menggunakan Tabel 5.10, dapat dilakukan alokasi distributor ke dalam rute. Pada tahap awal, setiap distributor dialokasikan ke rute yang berbeda. Keseluruhan rute akan ditunjukkan pada Tabel 5.11.

Dari 12 rute yang terbentuk dapat dilakukan pengabungan sampai pada batas kapasitas armada yang digunakan. Dimana armada yang digunakan adalah mobil dengan kapasitas 6 dan 12 . Penggabungan akan dilakukan dari nilai penghematan yang paling besar. Penghematan terbesar dimulai dari 23.762 meter yang merupakan penghematan jarak dari penggabungan D5 dengan D9. Jumlah beban adalah (2,26 + 5,39) = 7,65 ≤ 12 sehingga penggabungan layak dilakukan dan dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Selanjutnya penghematan terbesar kedua adalah 23.662 meter yang merupakan penghematan dari D1 dengan D9 dan penghematan D1 dengan D5. Karena sub rute D5 sudah bergabung dengan sub rute D9, maka D1 bergabung dengan rute tersebut dengan jumlah beban adalah (7,65 + 2,39) = 10,04 ≤

12 sehingga rute yang dibentuk masih layak dan dapat ditunjukkan pada Tabel 5.13.

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 , sedangkan beban dari ketiga distributor yang digabungkan adalah 10,04 , sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 1,96 . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain.

Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui dari sub rute yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor.

Iterasi 1

Perjalanan dari Kantor Cabang Medan ke sub rute yang terbentuk memiliki 3 kemungkinan untuk kunjungan pertama, yaitu:

1. Menuju distributor Antony (D1) dengan jarak 11.831 meter

2. Menuju distributor Terang Makmur (D5) dengan jarak 11.881 meter 3. Menuju distributor CV. Terminator (D9) dengan jarak 11.931 meter

Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari Kantor Cabang Medan adalah distributor Antony (D1) karena memiliki jarak paling dekat dengan Kantor Cabang Medan sehingga dari Kantor Cabang Medan langsung menuju distributor Antony dengan jarak 11.831 meter dan urutan sementara sub rute adalah Cabang → D1

Iterasi 2

Perjalanan dari distributor Antony (D1) ke sub rute yang terbentuk memiliki 2 kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya, yaitu:

1. Menuju distributor Terang Makmur (D5) dengan jarak 50 meter 2. Menuju distributor CV. Terminator (D9) dengan jarak 100 meter

Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan selanjutnya dari distributor Antony (D1) adalah distributor Terang Makmur (D5) karena memiliki jarak paling dekat dengan distributor Antony (D1) sehingga dari distributor Antony

(D1) langsung menuju distributor Terang Makmur dengan jarak 50 meter dan urutan sementara sub rute adalah Cabang → D1→ D5

Iterasi 3

Perjalanan selanjutnya dari distributor Terang Makmur adalah ke distributor CV. Terminator dengan jarak 50 meter

V-107

Tabel 5.11. Langkah Awal Semua Distributor Memiliki Rute Terpisah (Meter)

Distributor Rute D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D1 Rute 1 0 D2 Rute 2 19.343 0 D3 Rute 3 11.011 10.142 0 D4 Rute 4 19.701 18.882 12.230 0 D5 Rute 5 23.662 19.343 11.011 19.701 0 D6 Rute 6 12.815 10.022 6.150 13.118 11.831 0 D7 Rute 7 15.438 14.079 7.388 15.137 15.438 12.352 0 D8 Rute 8 22.141 18.941 10.170 18.860 22.141 11.794 12.521 0 D9 Rute 9 23.662 19.343 11.011 19.701 23.762 12.815 15.438 22.141 0 D10 Rute 10 19.311 16.947 10.815 16.185 19.311 10.109 11.548 19.070 19.311 0 D11 Rute 11 5.768 5.460 4.265 6.238 5.768 5.330 5.460 6.818 5.768 5.173 0 D12 Rute 12 11.482 9.288 4.730 10.346 11.482 10.231 10.681 10.702 11.482 1.076 3.910 0 Permintaan ( ) 2,39 2,63 6,8 8,46 2,26 7,93 3,24 6,58 5,39 4,87 3,8 9,07

Tabel 5.12. Pengabungan Rute D5 dengan D9 (Meter) Distributor Rute D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D1 Rute 1 0 D2 Rute 2 19343 0 D3 Rute 3 11011 10142 0 D4 Rute 4 19701 18882 12230 0 D5 Rute 5 23662 19343 11011 19701 0 D6 Rute 6 12815 10022 6150 13118 11831 0 D7 Rute 7 15438 14079 7388 15137 15438 12352 0 D8 Rute 8 22141 18941 10170 18860 22141 11794 12521 0 D9 Rute 5 23662 19343 11011 19701 23762 12815 15438 22141 0 D10 Rute 10 19311 16947 10815 16185 19311 10109 11548 19070 19311 0 D11 Rute 11 5768 5460 4265 6238 5768 5330 5460 6818 5768 5173 0 D12 Rute 12 11482 9288 4730 10346 11482 10231 10681 10702 11482 1076 3910 0 Permintaan ( ) 2,39 2,63 6,8 8,46 2,26 7,93 3,24 6,58 5,39 4,87 3,8 9,07

Tabel 5.13. Pengabungan Rute D1 dengan D9 (Meter) Distributor Rute D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 D11 D12 D1 Rute 1 0 D2 Rute 2 19.343 0 D3 Rute 3 11.011 10.142 0 D4 Rute 4 19.701 18.882 12.230 0 D5 Rute 1 23.662 19.343 11.011 19.701 0 D6 Rute 6 12.815 10.022 6.150 13.118 11.831 0 D7 Rute 7 15.438 14.079 7.388 15.137 15.438 12352 0 D8 Rute 8 22.141 18.941 10.170 18.860 22.141 11794 12521 0 D9 Rute 1 23.662 19.343 11.011 19.701 23.762 12815 15438 22141 0 D10 Rute 10 19.311 16.947 10.815 16.185 19311 10109 11548 19070 19311 0 D11 Rute 11 5.768 5.460 4.265 6.238 5768 5330 5460 6818 5768 5173 0 D12 Rute 12 11.482 9.288 4.730 10.346 11482 10231 10681 10702 11482 1076 3910 0 Permintaan ( ) 2,39 2,63 6,8 8,46 2,26 7,93 3,24 6,58 5,39 4,87 3,8 9,07

V-110

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-06A; Tgl. Efektif : 15 Juli 2011; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D5 dan D9 dihapus dari matriks penghematan adalah 19.070 meter yang merupakan penghematan jarak dari D8 dengan D10. Jumlah beban adalah (6,58 + 4,87) = 11,45 ≤ 12 dan rute tersebut layak dan dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14. Pengabungan Rute D8 dengan D10 (Meter)

Distributor Rute D2 D3 D4 D6 D7 D8 D10 D11 D12 D2 Rute 2 0 D3 Rute 3 10.142 0 D4 Rute 4 18.882 12.230 0 D6 Rute 6 10.022 6.150 13.118 0 D7 Rute 7 14.079 7.388 15.137 12.352 0 D8 Rute 8 18.941 10.170 18.860 11.794 12.521 0 D10 Rute 8 16.947 10.815 16.185 10.109 11.548 19.070 0 D11 Rute 11 5.460 4.265 6.238 5.330 5.460 6.818 5.173 0 D12 Rute 12 9.288 4.730 10.346 10.231 10.681 10.702 1.076 3.910 0 Permintaan ( ) 2,63 6,8 8,46 7,93 3,24 6,58 4,87 3,8 9,07 Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 , sedangkan beban dari kedua

distributor yang digabungkan adalah 11,45 , sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 0,15 . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain.

Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui dari sub rute yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau dengan melihat graph awal sehingga sub rute 2 [Cabang → D8→D10→Cabang]

Penghematan terbesar selanjutnya setelah distributor D1, D5, D8, D9 dan D10 dihapus dari matriks penghematan adalah 18.882 meter yang merupakan

penghematan jarak dari D2 dengan D4. Jumlah beban adalah (2,63 + 8,48) = 11,09 ≤ 12 dan rute tersebut layak dan dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Pengabungan Rute D2 dengan D4 (Meter)

Distributor Rute D2 D3 D4 D6 D7 D11 D12 D2 Rute 2 0 D3 Rute 3 10.142 0 D4 Rute 4 18.882 12.230 0 D6 Rute 6 10.022 6.150 13.118 0 D7 Rute 7 14.079 7.388 15.137 12.352 0 D11 Rute 11 5.460 4.265 6.238 5.330 5.460 0 D12 Rute 12 9.288 4.730 10.346 10.231 10.681 3.910 0 Permintaan ( ) 2,63 6,8 8,46 7,93 3,24 3,8 9,07

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 , sedangkan beban dari kedua distributor yang digabungkan adalah 11,09 , sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 0,91 . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain

Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui dari sub rute yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau dengan melihat graph awal sehingga sub rute 3 [Cabang → D4→D2→Cabang]

Penghematan terbesar selanjutnya adalah 12.352 meter yang merupakan penghematan jarak dari D6 dengan D7. Jumlah beban adalah (7,93 + 3,24) = 11,17 ≤ 12 dan rute tersebut layak dan dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Tabel 5.16. Pengabungan Rute D6 dengan D7 (Meter) Distributor Rute D3 D6 D7 D11 D12 D3 Rute 3 0 D6 Rute 6 6.150 0 D7 Rute 7 7.388 12.352 0 D11 Rute 11 4.265 5.330 5.460 0 D12 Rute 12 4.730 10.231 10.681 3.910 0 Permintaan ( ) 6,8 7,93 3,24 3,8 9,07

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 , sedangkan beban dari kedua distributor yang digabungkan adalah 11,17 , sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 0,83 . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain

Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui dari sub rute yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau dengan melihat graph awal sehingga sub rute 4 [Cabang → D6→D7→Cabang]

Penghematan terbesar selanjutnya adalah 4.730 meter yang merupakan penghematan jarak dari D3 dengan D12. Jumlah beban adalah (6,8 + 9,07) = 15,87 ≥ 12 . Karena jumlah beban melebihi kapasitas alat angkut maka rute tersebut tidak layak.

Penghematan terbesar selanjutnya adalah 4.265 meter yang merupakan penghematan jarak dari D3 dengan D11. Jumlah beban adalah (6,8 + 3,8) = 9,16 ≤ 12 sehingga rute tersebut layak dan dapat dilihat pada Tabel 5.17

Tabel 5.17. Pengabungan Rute D3 dengan D11 (Meter) Distributor Rute D3 D11 D12 D3 Rute 3 0 D11 Rute 11 4.265 0 D12 Rute 12 4.730 3.910 0 Permintaan ( ) 6,8 3,8 9,07

Kapasitas maksimal alat angkut adalah 12 , sedangkan beban dari kedua distributor yang digabungkan adalah 9,16 , sehingga kapasitas mobil yang tersisa adalah 2,84 . Dilihat dari banyaknya permintaan dari distributor yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain.

Untuk menentukan urutan distributor yang akan dilalui dari sub rute yang terbentuk digunakan metode nearest neighbor atau dengan melihat graph awal sehingga subrute 5 [Cabang → D3→D11→Cabang]

Karena distributor D12 karena tidak dapat digabungkan dengan subrute lain, maka D12 memiliki subrute sendiri, sehingga sub rute 6 [Cabang →

D12→Cabang]

Sehingga keseluruhan sub rute yang terbentuk adalah 6 sub rute yaitu: - Sub Rute 1 [ Cabang → D1→D5→D9→Cabang]

- Sub Rute 2 [Cabang → D8→D10→Cabang] - Sub Rute 3 [Cabang → D4→D2→Cabang] - Sub Rute 4 [Cabang → D6→D7→Cabang] - Sub Rute 5 [Cabang → D11→D3→Cabang] - Sub Rute 6 [Cabang → D12→Cabang]

2. Horizon perencanaan II

Dengan mengikuti langkah langkah penggabungan rute pada penentuan sub rute pada Horizon I maka diperoleh penggabungan D5 dengan D9, jumlah beban 4,54 + 2,94 = 7,48. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan. Berikutnya adalah penggabungan D1 dengan D9, jumlah beban 3,16 + 7,48 = 10,64. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan.

Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain, sehingga subrute 1 [ Cabang →

D1→D5→D9→Cabang]

Penggabungan D8 dengan D10, jumlah beban 6,71 + 3,54 = 10,25. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain, sehingga subrute 2 [ Cabang →

D8→D10→Cabang]

Penggabungan D2 dengan D4, jumlah beban 7,42 + 3,42 = 10,63. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain, sehingga subrute 3 [ Cabang →

D2→D4→Cabang]

Penggabungan D6 dengan D7, jumlah beban 2,93 + 8,06 = 10,99. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan. Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi

ditambah dengan distributor lain, sehingga subrute 4 [ Cabang →

D6→D7→Cabang]

Penggabungan D3 dengan D12, jumlah beban 2,73 + 2,93 = 5,66. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan. Berikutnya adalah penggabungan D3 dengan D11, jumlah beban 5,66 + 5,45 = 11,11. Karena jumlah beban ≤ 12 , maka penggabungan layak dilakukan.

Dilihat dari banyaknya permintaan yang tersisa, subrute yang terbentuk tidak layak lagi ditambah dengan distributor lain, sehingga subrute 1 [ Cabang →

D3→D12→D11→Cabang]

Sehingga keseluruhan sub rute yang terbentuk adalah 5 sub rute yaitu: - Sub Rute 1 [ Cabang → D1→D5→D9→Cabang]

- Sub Rute 2 [Cabang → D8→D10→Cabang] - Sub Rute 3 [Cabang → D4→D2→Cabang] - Sub Rute 4 [Cabang → D6→D7→Cabang]

- Sub Rute 5 [Cabang → D11→ D3→D12→Cabang] 6. Pemeriksaan Waktu Tersedia

a. Sub Rute 1

Distributorterpilih :

- Sub Rute 1 [ Cabang → D1→D5→D9→Cabang] Jumlah order = 10,04

Jarak total = (11.831 + 50 + 50 + 11.931) meter = 23.862 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut :

- Waktu perjalanan total = 23,862 /40 km per jam = 0,60 jam = 36 menit - Waktu Loading = (10,04)2.90 menit = 29,12 menit

- Waktu Unloading = (10,04)3,04 menit = 30,52 menit Waktu total = (15+36+29,12+30,52) = 110,64 menit b. Sub Rute 2

Distributorterpilih :

[Cabang → D8→D10→Cabang] Jumlah order = 11,45

Jarak total = (11.210 + 1405 + 9.265 ) meter = 21.880 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut :

- Waktu set up mobil angkut = 15 menit

- Waktu perjalanan total = 21.880 /40 km per jam = 0,55 jam = 33 menit - Waktu Loading = (11,45)2,90 menit = 33,21 menit

- Waktu Unloading = (11,45)3,04 menit = 34,81 menit Waktu total = (15 + 33 + 33,21 + 34,81) = 116,02 menit c. Sub Rute 3

Distributorterpilih :

[Cabang → D4→D2→Cabang] Jumlah order = 11,09

Jarak total = (9.262 + 350 + 9.970 ) meter = 19.582 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut :

- Waktu set up mobil angkut = 15 menit

- Waktu Loading = (11,09)2,90 menit = 32,16 menit - Waktu Unloading = (11,09)3,04 menit = 33,71 menit Waktu total = (15 + 29,4 + 32,16 + 33,71) = 110,27 menit d. Sub Rute 4

Distributorterpilih :

[Cabang → D6→D7→Cabang] Jumlah order = 11,17

Jarak total = (6.221 + 1.120 + 7.251 ) meter = 14.592 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut :

- Waktu set up mobil angkut = 15 menit

- Waktu perjalanan total = 14,592 /40 km per jam = 0,36 jam = 21,6 menit - Waktu Loading = (11,17)2,90 menit = 32,39 menit

- Waktu Unloading = (11,17)3,04 menit = 33,95 menit Waktu total = (15 + 21,6 + 32,39 + 33,95) = 102,94 menit e. Sub Rute 5

Distributorterpilih :

[Cabang → D11→D3→Cabang] Jumlah order = 9,16

Jarak total = (8080 + 6545 + 2730 ) meter = 17355 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut :

- Waktu set up mobil angkut = 15 menit

- Waktu perjalanan total = 17,355 /40 km per jam = 0,43 jam = 25,8 menit - Waktu Loading = (9,16)2,90 menit = 26,56 menit

- Waktu Unloading = (9,16)3,04 menit = 27,85 menit Waktu total = (15 + 25,8 + 26,56 + 27,85) = 95,21 menit f. Sub Rute 6

Distributorterpilih :

[Cabang → D12→Cabang] Jumlah order = 9,07

Jarak total = (9.548 + 9.548 ) meter = 19.096 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit

- Waktu perjalanan total = 19.096 /40 km per jam = 0,47 jam = 28,2 menit - Waktu Loading = (9,07)2,90 menit = 26,30 menit

- Waktu Unloading = (9,07)3,04 menit = 27,57 menit Waktu total = (15 + 28,2 + 26,30 + 27,57) = 99,07 menit

Dengan cara yang sama diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk tiap sub rute pada horizon perencanaan II. Hasil perhitungan pemeriksaan waktu tersedia dapat dilihat pada Tabel 5.18.

Tabel 5.18. Rekapitulasi Perhitungan Pemeriksaan Waktu Tersedia Sub

Rute

Horizon Perencanaan I Horizon Perencanaan II

Waktu Tersedia (menit) Jarak (m) Waktu Distribusi (menit) Jarak (m) Waktu Distribusi (menit) 1 23.862 110,64 23.862 114,2 450 2 21.880 116,02 21.880 108,88 450 3 19.582 110,27 19.582 107,54 450 4 14.592 102,94 14.592 101,87 450 5 17.355 95,21 31.721 128,57 450 6 19.096 99,07 450 Total 116.367 634.15 111.637 561,06 2700

Dokumen terkait