• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Memuat ketentuan peralihan untuk penyusunan RKPD transisi,

PDRBADH Konstan 2000

B. Fokus Kesejahteraan Sosial 1. Pendidikan

8. Pemberdayaan Perempuan

Komitmen dan kompetensi Pemerintah Kabupaten Luwu terhadap pembangunan berbasis gender telah berkembang secara bertahap sejak dibentuknya Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana di Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu dan Tim pokja Gender di Kabupaten Luwu. Data perempuan berhadapan dengan hukum dan telah diajukan ke sidang Pengadilan Negeri Luwu pada tahun 2012 sebanyak 17 orang,

RPJMD Kabupaten Luwu Tahun 2014 - 2019 II - 38 meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 6 orang, sementara untuk data anak berhadapan dengan hukum dan telah diajukan ke sidang Pengadilan Negeri Luwu pada tahun 2012 sebanyak 58 orang, juga meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 53 orang.

Dengan memperhatikan indikator tersebut di atas maka diperlukan perluasan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta efisiensi pembangunan berbasisi gender perlu terus diperhatikan dengan mengedepankan rumusan strategi pengarusutamaan gender mencakup antara lain :

1. Kesetaraan Gender Dalam Perluasan dan Pemerataan Akses Pembangunan

Pembentukan Forum komunikasi dalam rangka bertukar informasi dan gagasan tentang pengalaman masing-masing sebagai best practice (kisah sukses) di tingkat kabupaten melalui kerjasama dengan LSM dan organisasi perempuan untuk memberikan fasilitasi bagi keluarga miskin/orang tua sehingga anak-anak mereka mempunyai hak yang sama dalam proses pembangunan; Memperluas informasi tentang kesetaraan dan keadilan gender kepada semua lapisan masyarakat dan meningkatkan program advokasi dan program lainnya melalui pengembangan komunikasi informasi dan edukasi dalam perspektif gender; Meningkatkan proses sosialisasi program PUG dalam rangka pengambilan keputusan bagi para pejabat di tingkat kabupaten dalam rangka membangun komitmen di antara para penentu kebijakan dalam pembangunan untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dan mengoptimalkan pelaksanaan program berbasis gender; dan Memfasilitasi penyediaan dan peningkatan kapasitas sarana dan prasarana pendukung lainnya.

2. Kesetaraan Gender dalam Peningkatan Mutu dan Relevansi Pembangunan.

Mengembangkan PSW untuk memperluas wilayah kerja hingga tingkat Kecamatan dalam menghadapi permasalahan gender sebagai partner pemerintah di dalam mengatur pembangunan berwawasan

RPJMD Kabupaten Luwu Tahun 2014 - 2019 II - 39 gender termasuk mengelola berbagai studi kasus permasalahan gender dalam bidang pembangunan; Pemanfaatan sistem informasi dan pendataan pembangunan berdasarkan gender secara intensif dan menganalisis data untuk mengetahui perencanaan dan kinerja pembangunan berwawasan gender di tingkat kabupaten dalam rangka memformulasikan kebijakan dan pembangunan dalam perspektif gender;

Mengadakan analisis kebijakan di dalam melihat bias gender baik dalam PERDA, maupun melalui berbagai macam studi mengenai pembangunanyang menyebabkan tidak responsif gender, dan menindaklanjuti rekomendasi dari hasil temuan dan melakukan Tahapan Pelaporan, Pemantauan dan Evaluasi, termasuk didalamnya tentang Pembinaan dan Pendanaan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender.

3. Kesetaraan gender dalam Peningkatan Tatakelola dan Akuntabilitas Pembangunan

Meningkatkan pembangunan dalam perspektif gender bagi keluarga miskin dan pada wilayah perdesaan dan perkotaan tertentu;

Meningkatkan kompetensi dan kapasitas dalam kegiatan perencanaan dan penyusunan anggaran pembangunan dalam rangka implementasi bagi keluarga miskin dalam perspektif gender; Mengembangkan sistem informasi berkesinambungan dan proses pendataan untuk menjamin jangkauan yang cukup terhadap permasalahan kesetaraan gender, termasuk melengkapi pemetaan dan peningkatan pendataan pada keluarga miskin; Meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga yang peduli terhapap Keseteraan gender.

9. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah multidimensi yang memerlukan penanganan secara menyeluruh, bersama dan terintegrasi pada seluruh bidang dengan mengedepankan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak dasar manusia. Kemiskinan terjadi bukan semata karena kurangnya pendapatan, tetapi karena tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin untuk mempertahankan dan memenuhi kehidupan yang bermartabat sebagai bagian dari hak manusia yang paling asasi.

RPJMD Kabupaten Luwu Tahun 2014 - 2019 II - 40 Ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi hak-hak dasar secara umum berkaitan dengan kurangnya kepemilikan aset terutama tanah dan modal; terbatasnya jangkauan layanan dasar terutama kesehatan dan pendidikan; terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung; rendahnya produktivitas dan tingkat pembentukan modal masyarakat; lemahnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan publik; pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, tidak berwawasan lingkungan dan kurang melibatkan masyarakat; kebijakan pembangunan yang bersifat sektoral, berjangka pendek dan parsial; serta lemahnya koordinasi antar instansi dalam menjamin perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar.

Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Luwu meliputi lima garis besar kegiatan pokok yakni ; Penyusunan rencana penanggulangan kemiskinan daerah; Bantuan kebutuhan dasar rumah tangga miskin; Penanganan fakir-miskin dan anak terlantar; Sosialisasi pemantauan, pengendalian, dan pendistribusian/penyaluran beras untuk keluarga miskin; Monitiring dan evaluasi. Kelima kegiatan tersebut diharapakan mampu memberikan sumbangsi terhadap pengurangan jumlah masyarakat miskin dengan sasaran jumlah rumah tangga miskin lima terkecil di Sulawesi Selatan.

Untuk mendukung upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di daerah, perlu dilakukan koordinasi antar lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan secara terpadu dan berkesinambungan. Dan

sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 Tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Provinsi dan Kabupaten / Kota, maka ditingkat kabupaten telah dibentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) berdasarkan Surat Keputusan Bupati Luwu Nomor 476 / IX / 2010 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Luwu.

Perkembangan kemiskinan Kabupaten Luwu ditinjau dari sisi indikator tingkat kemiskinan, pada tahun 2009 persentase tingkat penduduk miskin Kabupaten Luwu adalah 16,96 persen, menurun lagi menjadi 15,43 persen pada tahun 2010, menurun menjadi 13,93 persen

RPJMD Kabupaten Luwu Tahun 2014 - 2019 II - 41 pada tahun 2011 dan selanjutnya pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 13,33 persen. Persentase penduduk miskin Kabupaten Luwu

selama kurun waktu 2009 – 2012 mengalami penurunan rata – rata 0,91 persen.

Sementara untuk jumlah penduduk miskin di Kabupaten Luwu pada tahun 2009 sebesar 55.200 jiwa, menurun menjadi 51.400 jiwa pada tahun 2010, menurun menjadi 46.903 jiwa pada tahun 2011, dan selanjutnya menurun menjadi 45.200 jiwa dari total jumlah penduduk sebesar 338.609 jiwa pada tahun 2012.

Untuk persentase dan jumlah penduduk miskin tersebut dapat dilihat pada table berikut :

Gambar 12. Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2009 – 2012

Sumber Data BPS Kabupaten Luwu Tahun 2012

Poverty Gap Index/Indeks kedalaman kemiskinan (P1) adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks kemiskinan suatu daerah, maka semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Sedangkan Poverty Severity Indeks/Indeks keparahan kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin, yaitu semakin tinggi nilai indeks maka semakin tinggi ketimpangan pengeluaran penduduk miskin suatu daerah.

55.200

51.400

46.903 45.200 16,96

15,43

13,93

13,33

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000

12,00 14,00 16,00 18,00

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Tahun 2009 - 2012

Jumlah Penduduk Miskin Persentase Tingkat Kemiskinan

RPJMD Kabupaten Luwu Tahun 2014 - 2019 II - 42 Tabel 2.7. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan

Kemiskinan (P2) Kabupaten Luwu Tahun 2009 – 2012

No Uraian Tahun

Ket.

2009 2010 2011 2012

1 P1 3,62 2,36 1,86 1,99

2 P2 1,32 0,62 0,42 0,48

Sumber Data : BPS Kabupaten Luwu Tahun 2012

Dari tabel tersebut diatas, nilai Indeks Kedalaman kemiskinan (P1) Kabupaten Luwu mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2009 indeks P1 sebesar 3,63 dan mengalami penurunan menjadi sebesar 2,36 pada tahun 2010, menurun lagi menjadi 1,86 pada tahun 2011, sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 1,99, menurunnya angka P1 pada periode 2009 – 2011 tentunya dipengaruhi oleh adanya upaya pengidentifikasian karakteristik penduduk miskin serta penyaluran bantuan tepat sasaran sehingga rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin menyempit. Sedangkan Indeks Keparahan kemiskinan (P2) mengalami peningkatan menjadi 0,48 persen pada tahun 2012, dimana pada tahun 2009 sebesar 1,32 persen, menurun menjadi 0,62 persen pada tahun 2010 dan selanjutnya menurun lagi pada tahun 2011 menjadi sebesar 0,42 persen, peningkatan indeks P2 tersebut menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin melebar pada tahun 2012.

C. Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan