• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terima kasih, selain Komite maka alkel-alkel yang memiliki anggaran tertinggi pertama PPUU, kedua BKSP. Jadi saya rasa itu sekadar informasi bahwa dari sekian pembagian anggaran memang itu terjadi perdebatan yang begitu luar biasa ketika mencoba bagaimana membagi kue ini, supaya semua bisa dirasakan sama enak dan sama rasa.

Memang kalau untuk mau bicara paling penting, saya rasa semua merasa kami yang paling penting. Nah di situlah DPD jadi persoalan di PURT-nya. Silahkan Pak Simare-mare.

PEMBICARA: Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th. M.Si (PAPUA)

Terima kasih pimpinan, pimpinan DPD dan Ketua PURT. Saya B 125 Papua ingin menyampaikan, saya ada beberapa kali juga saya sampaikan ke beberapa teman di PURT, mengenai kegiatan, namanya pengiriman barang ke daerah ya. Nah saya lihat PURT menganggarkannya sangat tidak adil seperti disampaikan aspek keadilan, masa anggaran pengiriman barang ke Papua dengan mohon maaf ke Banten, sama-sama 6,000,000, sehingga ketika kami mengantarkan ke kantor pos yang ada di sebelah gedung kita, kami hanya bisa mengirim 2, 2 bungkus 2 bungkus apalah buku-buku yang berkaitan DPD. Jadi ini pun mohon kebijaksanaan PURT untuk mengkaji, karena tidak mungkinlah sama pukul rata.

Paketnya 6 juta setahun mungkin itu salah satu contoh dengan ada lagi mungkin yang lain, tetapi mohonlah dengan bijaksana lagi PURT dan sekretariat untuk melihat hal hal seperti ini.

Terima kasih, Pimpinan.

PEMBICARA: HABIB ALI ALWI (KETUA PURT DPD RI)

Langsung kami jawab saja pak Pendeta, bahwa selama ini juga kami baru tahu, bahwa ada untuk pengiriman barang, itu disiapkan anggaran sebesar 6 juta karena selama ini kami tahu kalau andai kata ada pengiriman apa pun itu biasanya cuma hanya sampai di kantor kita, di ruangan kita, tidak ada dikirim sampai ke daerah, kecuali buku-buku dari MPR, itu saja.

Tapi kalau selain itu tidak ada, mungkin Pak Pendeta merasakan suasana ini pada saat tahun kemarin ketika pembuatan kalender mungkin, nah itu sekarang ini kita tidak tahu apakah kalender masih ada anggarannya atau tidak. Jadi mungkin tidak ada lagi ongkos pengiriman itu, jadi itu ongkos pengiriman mungkin berada dalam tataran kebijakan di kesekjenan jadi bukan untuk Banten dan DKI, malahan Banten dan DKI tidak ada ongkos pengirimannya, karena kita bawa sendiri. Jadi demikian terima kasih Pak Mare-mare dan seluruh anggota, sebenarnya saya tidak punya hak untuk memberikan jawaban, saya hanya menyampaikan laporan setelah itu serahkan kepada pimpinan. Jadi demikian tapi tidak apa-apalah.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Ya terima kasih pimpinan, terima kasih Pak Ketua PURT. Senang kita mendengar karena Pak Ketua ini cukup bijaksana dalam memperlakukan fiskal DPD ya, yang cukup barangkali berkeadilan barangkali Pak, tapi memang saya juga harus menyampaikan beberapa persoalan terkait dengan keberadaan Badan Akuntabilitas Publik. Badan Akuntabilitas Publik ini ada dua hal yang dikerjakan yang pertama adalah melakukan audit terhadap kerugian-kerugian negara berdasarkan laporan BPK, yang kedua adalah menerima laporan-laporan dari masyarakat Pak dan laporan ini banyak sekali Pak yang masuk dan kami follow up. Tapi memang dalam pembagian anggarannya BAP ini sangat-sangat minimalis, sehingga kita-kita menurunkan tim, ya ini saya mewakili ketua juga Pak. Itu kita kekurangan biaya untuk melakukan, upaya-upaya advokasi terhadap masyarakat ini.

Nah oleh karenanya, kami mengharapkan untuk kegiatan BAP ini anggarannya bisa ditambah Pak, agar laporan-laporan masyarakat yang muncul dari setiap wilayah di republik ini bisa diantisipasi oleh DPD, terutama dari BAP, terima kasih.

PEMBICARA: HABIB ALI ALWI (KETUA PURT DPD RI)

Terima kasih Pak Andi memang di PURT, sendiri itu terdapat perwakilan juga dari seluruh alat kelengkapan dari BAP-nya ada dari BPKK malah Ketua BPKK-nya sendiri juga ada dan pimpinan komite juga banyak sekali di PURT. Jadi sebenarnya keterwakilan dalam saat pembahasan itu sudah memenuhi itu dan memang setiap rapat-rapat pleno PURT mungkin yang paling ramai dan paling penuh paling tidak itu 89% itu semua hadir, dan semuanya membahas itu, dan termasuk yang sering disampaikan adalah BAP, BAP juga ada beberapa kali diminta penambahan anggaran dan itu dibahas juga secara bersama-sama di pleno PURT. Namun memang kita melihat posisi anggaran kita, posisi anggaran kita kalau andaikata kita melakukan penambahan di satu alat kelengkapan, maka sudah tentu kita akan mengurangi di alat kelengkapan lain. Nah inilah biasa terjadi perdebatan di situ dengan masing-masing mengatakan bahwa kami lebih penting, kami lebih utama dan lain sebagainya. Dalam kondisi menghadapi persoalan seperti itu, maka PURT semua memiliki satu kesepakatan, yang lain untuk 2017 ini boleh kita kurangi tapi untuk komite karena kalau komite semua anggota berada di dalamnya. Jadi itu tidak bisa dikurangi nah itu, terus untuk BAP sendiri 2017, kemarin masih ada sisa anggaran kurang lebih sekitar 800 juta maka itu kami bagi kepada tiga alat kelengkapan lagi, sebagai penambahan salah satunya adalah BAP jadi sesuai dengan anggaran yang tersedia, kami diberikan kepada yang mengajukan usulan-usulan itu saya rasa sedemikian sebagai informasi, terima kasih dan mohon maaf selamat untuk melakukan reses.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Terima kasih dari PURT. Sidang dewan yang kami muliakan, sebelum menutup Sidang Paripurna kali ini, kami meminta agar seluruh anggota dapat lebih peka dalam menanggapi berbagai isu yang berkembang di masyarakat, dalam kurun waktu terakhir ini.

Kebijakan at any cost yang memberikan dampak terhadap penyamaan harga bahan bakar minyak di Papua dan Papua Barat, dengan harga di Pulau Jawa patut diapresiasi oleh semua pihak, penyamaan harga ini tentunya akan memberikan rasa keadilan terhadap masyarakat di Papua dan Papua Barat, sekaligus dapat mendorong perkembangan ekonomi masyarakat yang membutuhkan bahan bakar minyak sebagai bahan bakar. Diharapkan ini tentu akan

diikuti dengan semakin berkembangnya berbagai sektor pendorong ekonomi masyarakat seperti ketersediaan listrik, pendidikan, dan kesehatan. Kita juga berharap proses pembangunan di Papua dan Papua Barat untuk masa mendatang terus meningkat dan semakin maju dari tahun ke tahun. Di samping itu, DPD RI juga mengapresiasi langkah pemerintah untuk melakukan pemberantasan praktik-praktik pungli di semua sector, imbauan Presiden Republik Indonesia untuk stop pungli perlu dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hokum, karena itu jika mengharapkan kepada para penegak hukum agar terlebih dahulu membersihkan lembaganya, karena ini dipandang penting demi menjaga marwah lembaga penegak hukum di mata masyarakat.

DPD RI juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Polri, dalam memberantas praktik-praktik pungli di institusinya. Kita berharap upaya menghilangkan praktik-prakteik pungli ini terus dilanjutkan sehingga clean government and good governance dapat terwujud. Menjelang pilkada serentak 2017 beragam isu yang perlu kita cermati dan sikapi dengan penuh sesaksama, salah satunya Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang menjadi salah satu barometer perkembangan praktik demokrasi di Indonesia, mengemukanya isu sara menjelang pelaksanaan pilkada perlu diantisipasi oleh semua pihak, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada pelaksanaan pesta demokrasi di ibukota negara. Untuk itu kami memandang bahwa anggota DPD RI dari Provinsi DKI Jakarta dan seluruh anggota DPD RI yang daerahnya akan melaksanakan pilkada untuk mengambil peran dalam menyikapi dan mengantisipasi berbagai gejolak dengan masyarakat, guna mencegah dampak negatif yang mungkin terjadi.

Selain itu kita juga perlu menyikapi kejadian bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia seperti yang telah terjadi di Aceh, Garut, Bali dan terakhir di Bandung.

Kami berharap, kita seluruh Anggota DPD RI tanggap dan peduli serta cepat merespon bila terjadi musibah bencana atau bencana alam di daerahnya masing masing. DPD RI sebagai lembaga yang mewakii daerah perlu senantiasa hadir dalam setiap peristiwa yang ada di masyarakat, dan kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota yang sudah memberikan bantuannya ya terhadap bencana yang terjadi, khususnya kemarin di Garut dan di Bali, dan kami mengimbau kepada seluruh anggota ini yang terjadi di Aceh, dan kami minta rekan anggota dari Aceh, mungkin membuka satu dompet peduli bencana Aceh untuk bersama-sama kita anggota memberikan bantuan terhadap korban bencana di Aceh.

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Baik pimpinan, saya respon begini, ya terima kasihlah atas perhatian pimpinan juga teman-teman terhadap musibah banjir yang sangat dahsyat memang di pantai barat Aceh.

Tadi diminta agar dari Aceh membuat rekening saya kira tidak demikian pimpinan atau siapalah yang membuka rekening nanti kita akan serahkan sajalah bersama-sama atas nama DPD. Kalau dari kami itu sangat subjektif jangan dan kami tidak ingin cari nama pribadi itu adalah fatwa kepada masyarakat biar DPD lah yang punya nama, dan saya pun tidak akan turun, saya akan kasih kepada rakyat. DPD saja nanti yang akan serahkan siapapun apakah Komite II dan sebagainya. Saya tidak perlu ikut saya malu cari-cari muka yang pada tempatnya terima kasih.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG) Pimpinan, pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Ya silakan Pak Jhon.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)

Ini-ini masih sambutan Pak Ketua penutup bahwa atau masih dibuka untuk kita mengkritisi beberapa hal. Kalau itu masih dibuka ya saya mendaftar Pak, tapi selesaikan dulu pidato Bapak Ketua baru mungkin kita menanggapi dengan baik. Terima kasih.

PEMBICARA: SYAFRUDIN ATASOGE, S.Pd. (NTT)

Daftar juga NTT Pak Ketua setelah selesai sambutan.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Saya selesaikan dulu, ya.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Sidang dewan yang mulia, akhirnya kami berharap seluruh anggota DPD RI pada saat melaksanakan kegiatan di daerah pemilihan masing-masing, tetap memantau perkembangan yang terjadi di daerah. Mencatat seluruh permasalahan secara spesifik, sesuai aspirasi daerah dengan mengaitkan kebutuhan regulasi legislasi yang menjadi kewenangan DPD RI secara institusi, dengan berpedoman pada agenda prioritas dari komite serta melaporkannya pada sidang paripurna ke-4 dengan agenda pembukaan masa sidang ke-2 DPD RI tahun sidang 2016-2017 dan laporan kegiatan anggota DPD RI di daerah pemilihan, yang akan dilaksanakan tanggal 17 Nopember 2016. Kemudian kami laporkan juga bahwa kami informasikan di sini bahwa dalam rapat panmus kemarin, tim pengkajian yang diwakili oleh saudara Asri Anas telah melaporkan hasil kerjanya dan panmus menyampaikan ucapan terima kasih atas hasil kerja tersebut dan untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh alat kelengkapan yang berkompeten di bidang ini. Demikianlah kita telah melalui seluruh rangkaian agenda persidangan hari ini selamat melaksanakan tugas di daerah pemilihan masing-masing semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua, sebelum saya tutup mungkin tadi ada yang NTT, sebelum menyampaikan Pak Jhon Pieris dulu.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)

Yang pertama Pak Pimpinan, pungli ini paling marak di birokrasi pemerintah.

Sesuatu yang bisa cepat selesai tapi diperlambat itu. Itu sudah turun temurun dikaitkan dengan revolusi mental, saya kira gagal ini. Nah saya ada political statement dari pimpinan ketua yang baru bahwa korelasi antara pungli-pungli dengan revolusi mental itu harus bukan saja lip service, tapi sebuah program besar nasional untuk itu. Ya dan DPD harus mendukung itu sepenuhnya yang pertama. Yang kedua apa yang disampaikan apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi di Papua itu, ya kita apresiasi, tetapi itu sebagian kecil saja, penyamaan

harga bahan bakar ya minyak, yang paling penting adalah Pak Ketua, indeks kemahalan transportasi dan konstruksi. Satu sak semen di Puncak Jaya itu bisa mencapai 1 juta itu.

Penyamaan harga BBM itu kecil-kecil sekali, jadi kalau pemerintah presiden mau menyampaikan hal-hal yang besar ya, jangan tanggung-tanggung. Nah dalam konteks itu pimpinan DPD bisa saja menyurati presiden dan juga untuk provinsi-provinsi juga yang jauh dari pusat pemerintahan dan pusat kekuasaan itu, sebut saja Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara Pusat , ya Sulawesi bagian utara itu juga jauh, mahal juga ya. Jadi jangan parsial, jangan sepotong-sepotong presiden masalah nasional itu mengatasi masalah nasional itu seluruhnya harus dia capai ya. Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Terima kasih Pak Jhon saya kira ini sebuah gagasan usulan yang sangat baik ya nanti kita tampung dan kita akan segera folow up . Selanjutnya pak Andy Surya silakan Pak.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Ya pimpinan terimakasih. Yang pertama saya ingin menyikapi apa yang disampaikan oleh pimpinan. Padahal di depan mata kita ini akan berlangsung perubahan Undang-undang Pemilu dalam narasi Pak Ketua tadi tidak disampaikan bagaimana menghadapi ini, karena ini rawan, khususnya untuk keberadaan kita ke depan. Apalagi kalau aturan-aturan pemilu itu menyangkut dengan DPD, bakal ada terjadi degradasi-degradasi aturan yang menyusahkan kita sebagi anggota. Itu harusnya disikapi Pak Ketua, itu yang pertama. Yang kedua adalah saya juga tidak melihat sikap Pak Ketua terhadap apa yang disampaikan oleh Ketua PURT terhadap persoalan keuangan fiskal DPD ini bagaimana ke depan kita bisa lebih aman dari sisi anggaran, itu belum saya dengar, dan ketiga saya juga ingin menyampaikan kepada Pak Ketua untuk mencermati banyaknya proyek-proyek di daerah ya, dari mulai bandara, kemudian jalan tol dan lain sebagainya. Itu kontraktor-kontraktor pusat yang bermain di daerah sangat sedikit sekali memberdayakan kontraktor-kontraktor daerah. Uang itu tidak beredar ke daerah, uang yang masuk ke daerah untuk pembangunan tetapi ditarik lagi oleh para kontraktor pusat kembali ke Jakarta, di daerah tidak ada mutual effect-nya. Oleh karenanya pimpinan saya rasa ini harus menjadi perhatian kita agar uang yang masuk ke daerah itu juga bisa beredar di daerah, barangkali tiga hal itu dari saya, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Baik forum yang kami hormati khususnya senator Pak Andi Surya, terkait undang-undang pemilu kemarin oleh Komite I sudah dilaporkan di Panmus dan itu menjadi salah satu topik yang akan kita bicarakan. J.adi beberapa langkahnya akan kita lakukan. Mudah-mudahan ini tidak seperti periode sebelumnya, di mana DPD tidak diikutsertakan dalam pembahasan undang-undang pemilu, tetapi ada beberapa kiat yang bisa kita gunakan untuk memungkinkan, tetapi yang jelas Komite I ini mengagendakan, menyesuaikan dengan masukan atau masuknya RUU yang sudah disiapkan terima kasih,

PEMBICARA: SYAFRUDIN ATASOGE, S.Pd. (NTT) NTT.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan yang saya hormati, anggota yang saya hormati. Saya sedikit saja informasi terkait surat masuk dari kementerian koordinator bidang perekonomian yang ditujukan kepada pimpinan. Saya bacakan sedikit yang kepada yang terhormat pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia. Artinya bahwa kalau kita bicara masyarakat di daerah tidak paham ya kita paham-paham saja, tetapi kalau lembaga, lembaga negara tidak memahami ini juga, repot ini. Jadi menurut saya harus ada nota proteslah dari kita DPD, untuk ini sistem ketatanegaraan mesti benar-benar diketahui semua dan dipahami semua jangan sampai ini terjadi lagi, demikian pimpinan.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SULSEL)

Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Sebentar Pak, terima kasih Pak Atasoge ya, nanti kita akan cek, ya kalau memang ini kesalahan kita, akan koreksi. Silahkan Pak Iqbal.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SULSEL)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Satu poin dari pimpinan tentang arahan untuk menyikapi pilkada. Saya ingin mendengar langsung dari pimpinan pada hari ini. Dengan perkembangan terakhir di mana salah satu daerah yang akan berpilkada dengan kontroversinya bukan saja sekedar kontroversi politik seputar pilkada, tetapi sudah menjadi kontroversi yang mengganggu konstruksi kebangsaan, kebersamaan di negara Republik Indonesia. Spesifik yang saya masukan adalah, kontroversi yang bersumber dari Pilkada DKI Jakarta, yang kemudian melebar hampir ke seluruh Nusantara. Sulawesi Selatan pun daerah asal saya, itu ikut-ikutan kemudian ramai membincang dan pengerahan ribuan orang. Saya ingin mengatakan bahwa ada baiknya saran saya, usul saya, pimpinan DPD RI pada hari ini memberikan pernyataan terkait dengan hal itu, karena di paling tidak di catatan saya ada 13 provinsi yang merespon hal itu dan kemudian kita akan reses, pertanyaan itu juga akan muncul di daerah. Minimal pertanyaan apa sikap resmi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap realitas tersebut. Makasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik masukan dari Pak Iqbal akan diusahakan oleh Komite I, tapi mungkin karena pilkadanya itu masuk pelaksanaannya itu pada tahun depan, sehingga ya sekarang ini memang kampanye sudah memang menjadi perhatian, tapi seyogyanya seperti biasa dahulu kita siapkan semacam rilis yang dibawa ke masing-masing daerah. Jadi rilis terpusat, tapi di keluarkan di masing-masing daerah, saya rasa itu. Kita akan melihat momentumnya kalau memang perlu dikeluarkan nanti saya harapkan humas Sekjen sudah menyiapkan itu nanti pada waktunya kalau memang kita perlukan, kita sebarkan rilis. Jadi tolong masing-masing menyampaikan kepada media local, dengan nama anggota daerah provinsi yang bersangkutan, cukup terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih sidang dewan yang saya muliakan. Kita sudah menyelesaikan seluruh agenda kita pada sidang kali ini.

PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)

Pimpinan, interupsi pimpinan tadi pertanyaan saya soal proyek-proyek pusat di daerah ya, yang hanya menontonkan pengusaha di Jakarta, tetapi pengusaha-pengusaha di daerah itu tidak dapat untung tidak apa-apa. Dari mulai penyediaan batu, semen dan sebagai dan sebagainya sehingga proyek-proyek nasional itu tidak memiliki multiplayer effect kepada ekonomi di daerah. Kami minta bagaimana sikap kita karena banyak sekali proyek-proyek yang dilakukan oleh pemerintah pusat terutama oleh program-program Pak Jokowi ini, sehingga multiplayer secara ekonomi itu bisa dirasakan oleh daerah bukan hanya orang-orang pusat saja. Barangkali perlu pernyataan kita disini, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Baik saya kira, apa namanya persoalan ini nanti kita akan kembalikan ke komite, yang mengurus bidang-bidang ini. Nanti akan diambil keputusan melalui komite terima kasih. Ketua, ini Pak Parlin nanti ya.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (SULSEL)

Ketua, Iqbal. Pertanyaan saya belum terjawab atau saya, langsung saja saya baru saja menerima foto yang dikirim lewat WA (Whatsapp) saya, isinya dari 6 ormas di Sulawesi Selatan yang meminta, malah langsung apa sikap ketua DPD atau pandangan ketua DPD terkait dengan kondisi Jakarta jelang pilkada yang merembes ke seluruh tanah air. Jadi makasih Pak Faroukh saya bukan mengirim jawaban Pak Faroukh tapi ini permintaannya adalah pandangan ketua DPD RI yang baru makasih Pak Saleh mohon berkenan untuk dijawab. Sulawesi selatan juga Indonesia.

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Pimpinan saya tambah sedikit ya, saya jelaskan sedikit. Kalau atas nama pimpinan itu mereka harus rapat terlebih dahulu tidak boleh serta-merta sendirian ini kan lembaga.

Jangan kita giring seseorang tujuan tertentu ya kendati itu benar, tapi ini kan lembaga ketua harus juga rapat dengan yang lain tidak bisa serta merta dalam pertemuan seperti ini. Ini sangat peka saya kira tidak boleh sembarangan pak ketua ini pendapat pribadi saya terserah terima atau tidak.

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Maksudnya bagaimana Pak Ghazali.

PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)

Usul tadi dari Pak Iqbal saya secara implisit bisa memahami itu, sesuatu yang sangat peka sekarang ini. Oleh karena itu, tidak bisa serta merta kita todong pimpinan untuk bicara

hal itu di ruangan seperti ini. Rapat dululah pimpinan, kenapa ini kan atas nama DPD. Jadi ketua ini juga membawa 132 yang lain ini pendapat pribadi saya terserah terima atau tidak terima kasih.

PEMBICARA: DR. ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si (DKI JAKARTA)

Aziz Jakarta pimpinan

PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI)

Baik saya kira apa yang disampaikan Pak Ghazali benar ya. Ini kita bisa terima nanti, karena ini menyangkut sebuah statement yang apa namanya cukup krusial ya. Nanti kita akan bahas terutama dengan pimpinan, yang nanti mungkin diwakili juga oleh alat kelengkapan,

Baik saya kira apa yang disampaikan Pak Ghazali benar ya. Ini kita bisa terima nanti, karena ini menyangkut sebuah statement yang apa namanya cukup krusial ya. Nanti kita akan bahas terutama dengan pimpinan, yang nanti mungkin diwakili juga oleh alat kelengkapan,

Dokumen terkait