• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODE PENELITIAN

4.4 Analisis Data

4.4.3 Pembobotan Perspektif, Sasaran Strategis,

Pembobotan dilakukan untuk mengukur seberapa jauh tingkat kepentingan diantara variabel-variabel pengukuran yang dievaluasi. Penentuan nilai bobot kepentingan dari tiap perspektif beserta sasaran strategis dan indikator hasil diberikan agar dapat dibandingkan dengan tingkat kepentingannya satu sama lain.

Semakin penting suatu perspektif atau sasaran atau ukuran hasil bagi organisasi, semakin besar bobot yang diberikan. Proses pembobotan dilakukan dengan metode perbandingan berpasangan (pairwased comparison) terhadap unsur-unsur yang akan diperbandingkan dengan acuan dari peta strategi yang telah disusun.

Sasaran strategis

Indikator Hasil Indikator Hasil

Sasaran strategis

Indikator Hasil Indikator Hasil

Sasaran strategis

Indikator Hasil Indikator Hasil

Sasaran strategis

Indikator Hasil Indikator Hasil

Berikut adalah langkah-langkah untuk memberikan bobot pada masing-masing perspektif.

1. Melakukan perbandingan antara suatu elemen (perspektif, sasaran strategis atau ukuran hasil) dengan elemen lainnya yang disajikan dalam bentuk tabulasi (Tabel 5). Perbandingan dilakukan dengan memberikan nilai pada skala 1 sampai 5. Nilai 1 berarti suatu elemen dianggap tidak penting dibandingkan dengan elemen yang menjadi pembandingnya. Nilai 2 berarti suatu elemen dianggap kurang penting jika dibandingkan dengan elemen pembandingnya. Nilai 3 berarti kedua elemen memiliki tingkat kepentingan yang sama. Nilai 4 berarti suatu elemen dianggap lebih penting dibandingan dengan elemen pembandingnya dan nilai 5 berarti suatu elemen sangat penting dibandingkan dengan elemen pembandingnya. Nilai yang telah dipertimbangkan kemudian diisikan pada sel Aij, sedangkan perbandingan antara dua unsur yang sama tidak diberi nilai. Untuk sasaran yang hanya memiliki satu ukuran, maka bobot dari ukuran tersebut disamakan dengan bobot dari sasarannya.

2. Memberikan nilai kebalikan dari perbandingan pada langkah satu untuk mengisi sel Aji. Berikan nilai 1 untuk kebalikan nilai 5, dan berikan nilai 5 untuk kebalikan nilai 1.

3. Menjumlahkan masing-masing nilai unsur elemen tiap baris dan tiap kolom, kemudian menjumlahkan hasilnya.

4. Melakukan perhitungan bobot masing-masing elemen dengan cara membandingkan total nilai masing-masing elemen dengan jumlah total nilai lalu dikalikan dengan 100 persen.

Tabel 5. Matriks Perbandingan Berpasangan

Perspektif Pengukuran, Sasaran Strategi,

dan Indikator Hasil yang dibobotkan A1 A2 A3 ... Aj Bobot (%)

A1 A12 A13 ... A1j

A2 A21 A23 ... A2j

A3 A31 A32 A3j

...

Ai Ai1 Ai2 Ai3 ...

Sumber : Kinner, 1991

Rumus yang digunakan dalam menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel yang dibobotkan adalah sebagai berikut:

Bobot Ai = (∑ Ai / ∑Aij) x 100 %

Setelah bobot diperoleh selanjutnya dapat dilakukan pengukuran kinerja dengan konsep BSC. Pengukuran dilakukan dengan menghitung tingkat pencapaian ukuran hasil yaitu presentase hasil yang diperoleh pada suatu periode tertentu (t) dengan target yang ditetapkan.

Setelah menghitung tingkat pencapaian, langkah selanjutnya yaitu menghitung skor kinerja yang dihasilkan dari masing-masing ukuran hasil. Skor kinerja diperoleh dengan mengalikan tingkat pencapaian dengan bobot yang telah ditetapkan. Total skor kinerja KUD Sumber Alam diperoleh dengan menjumlahkan skor seluruh ukuran hasil yang digunakan.

Hasil-hasil analisis yang diperoleh dari tahap-tahap penjabaran visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan ke dalam perspektif BSC, perumusan sasaran strategi, dan penentuan indikator hasil, serta pembobotan selanjutnya direkapitulasi ke dalam sebuah bagan pengukuran yang menampilkan keseluruhan aspek-aspek yang diukur dalam penelitian ini. Bersama dengan hasil analisis sebelumnya, dicantumkan pula target, hasil realisasi, dan tingkat pencapaian realisasi indikator-indikator hasil yang telah ditentukan sebelumnya di dalam bagan pengukuran. Hal ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan koperasi dalam mencapai masing-masing indikator hasil yang telah ditentukan di masing-masing perspektif pengukuran BSC. Bagan pengukuran ini disusun untuk melihat proses pengukuran kinerja koperasi secara menyeluruh agar hasil pengukuran yang didapat akurat dan tepat.

4.5 Definisi Operasional

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

2. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan faktor yang penting dan harus diwujudkan walaupun SHU bukan prioritas utama tujuan usaha koperasi.

SHU bagi koperasi merupakan satu sumber penting dari pemupukan modal sendiri sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan memperkokoh kemandirian koperasi dalam rangka mengembangkan pelayanan usaha yang dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota.

3. Visi merupakan gambaran menantang dan imajinatif tentang peran, tujuan dasar, karakteristik, dan filosofi organisasi di masa depan yang akan menajamkan tugas-tugas strategik perusahaan.

4. Misi mendefinisikan bahwa organisasi berada pada atau harus berada pada nilai-nilai dan keinginan stakeholders.

5. Kinerja secara definitif dapat diartikan sebagai prestasi. Tingkat kinerja dapat diinterprestasikan sebagai bentuk keberhasilan individu atau kelompok dalam merealisasikan tujuan utamanya atau dengan kata lain, kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja.

6. Nilai merupakan serangkaian pernyataan yang berfungsi sebagai kode etik untuk menjalankan organisasi. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai acuan dalam menguji setiap pengambilan keputusan dan pilihan di masa yang akan datang.

V. GAMBARAN UMUM KUD SUMBER ALAM

5.1 Sejarah Pendirian dan Perkembangan KUD Sumber Alam

Koperasi Unit Desa Sumber Alam berdiri pada tanggal 1 Agustus 1980 yang diprakarsai oleh M.A. Sodikin pada waktu itu menjabat sebagai Kepala Desa Dramaga, bersama tokoh masyarakat lainnya seperti Ahmad Odjan, Atje Sudjai, Agung, Sogir serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata IPB. Pada awalnya mereka membentuk sebuah organisasi kemasyarakatan sebagai wadah kepentingan masyarakat Desa Dramaga dan sekitarnya yakni Badan Usaha Unit Desa (BUUD) dengan jumlah anggota 60 orang yang kesemuanya masih berstatus sebagi calon angota. Untuk menjadi organisasi kemasyarakatan yang memiliki legalitas badan hukum, BUUD berubah menjadi KUD dan memperoleh hak badan hukum dari Kantor Wilayah Departemen Koperasi dengan nomor 720/BH/DK.10/9 pada tanggal 5 Desember 1980.

Latar belakang berdirinya KUD Sumber Alam dikarenakan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya petani untuk mendapatkan bantuan kredit usaha, kesulitan dalam memperoleh sarana produksi pertanian, serta kesulitan akses penjualan gabah atau komoditi hasil pertanian lainnya. Keberadaan KUD Sumber Alam diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat desa.

Tahun 1981 jumlah anggota KUD meningkat sebesar 48,33 % menjadi 99 orang yang terdiri dari 72 orang anggota penuh dan 27 orang calon anggota. Pada tahun 1982, KUD Sumber Alam menjadi KUD Model dengan Surat Keputusan

Direktorat Jendral Koperasi Nomor 159/KPTS/III/1982. Pada tanggal 20 Agustus 1988 terjadi perubahan akte menjadi Nomor 7204.A/BH/KWK.10/5, pada tahun yang sama KUD Sumber Alam menjadi koperasi Kelas A (sangat baik), namun pada tahun 2007 KUD Sumber Alam termasuk ke dalam klasifikasi koperasi Kelas B (baik)8.

Tumbuh kembang KUD Sumber Alam sangat baik, hal ini dilihat dari banyaknya predikat dan penghargaan yang diraih oleh KUD Sumber Alam: KUD model pada tahun 1982; Tahun 1983, 1985, dan 1986 KUD Sumber Alam meraih penghargaan sebagai juara satu tingkat Kabupaten; Juara harapan tingkat nasional pada tahun 1987; Tahun 1990 Kantor Koperasi Kabupaten Bogor menetapkan KUD Sumber Alam sebagai salah satu KUD Mandiri; dan pada tahun 1994 Menjadi KUD Mandiri Inti serta KUD terbaik seKabupaten Bogor pada tahun 2000 hingga 2003.

KUD Sumber Alam pernah menjadi tempat studi komparatif KUD Setia Kawan Kabupaten Tangerang dan juga menjadi tempat studi banding KUD lain.

KUD Sumber Alam menjalin kerjasama dan kemitraan dengan lembaga pendidikan, BUMN, dan BUMS seperti; PLN, TELKOM, BULOG, BRI, BUKOPIN, PELNI, dan Parung Indah (distributor pakan ikan).

5.2 Wilayah Kerja

Koperasi Unit Desa Sumber Alam secara administraif berlokasi di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Wilayah kerja KUD Sumber Alam pada awal pendiriannya meliputi wilayah Desa Dramaga. Seiring dengan tumbuh kembang KUD, wilayah kerja KUD Sumber Alam meliputi 10 desa di Kecamatan Dramaga yaitu Desa Dramaga, Desa Sukawening, Desa

8 http://www.smecda.com/DATA%20KOPERASI/default.asp

Ciherang, Desa Purwasari, Desa Petir, Desa Sukadamai, Desa Neglasari, Desa Sinarsari, Desa Cikarawang, dan Desa Babakan. Jumlah penduduk di wilayah kerja KUD Sumber Alam seluruhnya berjumlah 91.943 orang, terbagi atas 47.216 atau 51,35 persen jiwa laki-laki dan 44.727 atau 48,65 persen jiwa perempuan. Untuk lebih jelas mengenai potensi penduduk Kecamatan Dramaga dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Potensi Penduduk Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Tahun 2008

No Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani 9.783 47,19

2 Pengusaha 8 0,04

3 Pengrajin 189 0,91

4 Industri kecil 185 0,89

5 Buruh industri 1.620 7,81

6 Pertukangan 308 1,48

7 Pedagang 4.785 23,08

8 Pengemudi/jasa 1.904 9,18

9 PNS 947 4,56

10 TNI/POLRI 64 0,31

11 Pensiunan 209 1,01

12 Lain-lain 729 3,52

Jumlah 20.731 100

Sumber : Data Potensi Penduduk Kecamatan Dramaga Tahun 2008

Melihat keadaan dan potensi wilayah kerja KUD Sumber Alam yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, hal ini merupakan dasar bagi KUD Sumber Alam menjadikan unit usaha saprotan sebagai unit usaha yang utama demi pemenuhan kebutuhan angota KUD.

5.3 Organisasi KUD Sumber Alam

Organisasi koperasi dibentuk atas kepentingan dan kesepakatan anggota pendirinya dan memiliki tujuan utama untuk lebih mensejahterakan anggotanya.

Perangkat organisasi KUD Sumber Alam sesuai dengan UU No.25 /1992 tentang Perkoperasian yang menyatakan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri dari tiga unsur, yaitu Rapat Anggota (RAT), Pengurus, dan Pengawas. Struktur organisasi KUD Sumber Alam dapat dilihat pada Gambar 8.

Keterangan :

: Garis Komando / Pendelegasian : Garis Tanggungjawab

: Koordinasi : Pelayanan

Gambar 8. Struktur Organisasi KUD Sumber Alam.

Sumber : KUD Sumber Alam Kabupaten Bogor, 2008

Tumbuh kembang KUD Sumber Alam sangat tergantung dari tingkat partisipasi dan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan unit bisnis maupun organisasi. Oleh karena, itu pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia sangat penting dan ditunjang oleh lingkungan kerja yang harmonis dan dinamis guna meningkatkan kualitas dalam pelayanan kepada anggota.

RAT

Pengurus

Manager

Tata Usaha

Ka. Unit Jasa

Ka. Unit USP Ka. Unit

Perdagangan

Anggota DPP

berdasarkan kondisi tersebut, maka peningkatan profesionalisme karyawan yang ditunjang dengan lingkungan kerja yang harmonis merupakan sasaran strategis dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada BSC.

5.3.1 Rapat Anggota Tahunan

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, Rapat Anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam AD.

Dalam Rapat Anggota ditetapkan garis-garis kebijaksanaan KUD Sumber Alam yang meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK), pemilihan pengurus serta rencana kegiatan atau program kerja yang akan dilaksanakan. Rapat Anggota KUD Sumber Alam dihadiri para undangan dari Pembina Koperasi, perwakilan anggota, pengurus, dan udangan lainnya. Pelaksanaan RAT KUD Sumber Alam dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pelaksanaan RAT KUD Sumber Alam Tahun 2005-2007 No Tahun Tanggal

Pelaksanaan

Undangan (Orang)

Hadir (Orang )

Persentase (%)

1 2005 29 Maret 2006 300 175 58

2 2006 29 Maret 2007 275 235 85

3 2007 15 Maret 2008 200 184 92

Sumber : Buku RAT KUD Sumber Alam Tahun 2005-2007

Sesuai dengan UU No.25/1992 tentang Perkoperasian Pasal 23, Rapat Anggota menetapkan:

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha Koperasi.

3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas.

4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan.

5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.

6. Pembagian sisa hasil usaha.

7. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi.

5.3.2 Pengurus

Pengurus merupakan anggota koperasi yang dipilih dan diberhentikan melalui Rapat Anggota. Pengangkatan pengurus dilakukan secara demokratis melalui pemilihan langsung oleh anggota dan tata cara pemilihannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). Setiap anggota mempunyai hak pilih dan hak dipilih untuk menjadi pengurus. Uraian tugas, wewenang, dan tanggungjawab pengurus adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan umum yang telah ditetapkan dalam RAT

2. Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK) kepada RAT untuk mendapatkan pengesahan

3. Menetapkan tentang kebijakan personalia/kepegawaian

4. Mewakili untuk dan atas nama KUD dalam menyelenggarakan hubungan dengan pihak ketiga

5. Mengawasi dan mengendalikan semua program KUD 6. Melakukan pembinaan terhadap karyawan dan anggota 7. Membina suasana hubungan kerja yang harmonis

8. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan koperasi

9. Menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus tiap tahun buku.

Berdasarkan AD pasal 31 ayat 4 menyatakan bahwa masa jabatan atau masa kerja pengurus adalah lima tahun dan anggota pengurus yang masa jabatannya habis dapat dipilih kembali. Kualifikasi pengurus KUD Sumber Alam periode 2003-2008 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Kualifikasi Pengurus KUD Sumber Alam Periode 2003-2008

No Nama Usia

(Tahun) Jabatan Pendidikan Pekerjaan di luar KUD

1 Drs. H. Tatang A.S, MM 59 Ketua S2 Pensiunan

2 Yayat Supriatna 40 Sekretaris SLA Kepala Desa

3 Yayan Mulyana 47 Bendahara SMEA -

Sumber: KUD Sumber Alam

Berdasarkan Tabel 8, kualifikasi pengurus KUD Sumber Alam sangat baik. Hal ini dilihat dari jenjang pendidikan pengurus terutama ketua KUD yang telah menempuh jenjang pendidikan S2, diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk kemajuan KUD Sumber Alam.

5.3.3 Dewan Pengawas dan Penasehat (DPP)

Dewan Pengawas dan Penasehat merupakan suatu dewan yang terbentuk akibat dihilangkannya Badan Pengawas dengan mengacu pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) dengan alasan untuk mengefisiensikan biaya dan tanggungjawab perangkat organisasi. DPP KUD Sumber Alam adalah Kantor Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Kabupaten Bogor.

DPP dalam ketentuannya memiliki fungsi sebatas pengawas, pembina dan pelindung terhadap kegiatan KUD seperti memberikan nasihat, pandangan, kritik dan saran sekaligus sebagai tempat untuk menampung aspirasi yang berasal dari dan atau untuk pengurus, karyawan, anggota maupun masyarakat.

DPP melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi setiap tiga bulan sekali dan sekurang-kurangnya enam bulan sekali. Pengawasan yang dilakukan oleh DPP antara lain meliputi: keuangan, surat berharga, persediaan barang, peralatan, perlengkapan, pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan usaha dan organisasi KUD.

5.3.4 Karyawan

Karyawan adalah pengelola dari setiap kegiatan yang dijalankan oleh KUD. Dalam organisasi koperasi, karyawan tidak hanya sebagai pekerja tetapi merupakan aset dari koperasi itu sendiri. Untuk dapat meningkatkan efektivitas kerja, menumbuh kembangkan daya inisiatif dan kreatifitas karyawan serta gairah kerja perlu adanya job description yang jelas sehingga dapat mendukung aktivitas kerja dan dapat memperlancar pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

KUD Sumber Alam dalam menjalankan unit usahanya memiliki seorang manager. Manager diangkat dan diberhentikan oleh pengurus dan bertanggungjawab kepada pengurus. Pengangkatan manager disetujui melalui rapat anggota. Tugas manager adalah sebagai berikut :

1. Mengkoordinir penyusunan rencana kerja dan anggaran masing-masing unit yang berada di bawah tanggungjawabnya

2. Mengikuti rapat pembahasan rencana kerja dan anggaran koperasi secara keseluruhan dengan pengurus dan membantu menyelesaikan naskah rencana kerja dan anggaran tersebut agar siap disajikan dalam rapat anggota

3. Menyusun perencanaan dalam rangka pembukaan unit usaha baru

4. Melaksanakan tugas bidang usaha sesuai rencana kerja dan anggaran kerja yang telah disetujui rapat anggota

5. Memimpin dan mengkoordinir karyawan melaksanakan tugas unit usaha 6. Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh pengurus.

Koperasi Unit Desa Sumber Alam memiliki seorang manajer sebagai pelaksana harian di bidang usaha dan 21 orang staf karyawan. Untuk lebih jelas mengenai kualifikasi manager dan karyawan KUD Sumber Alam dapat dilihat pada Tabel 9.

No Nama Jenis

Kelamin

Usia

(Th) Pendidikan Jabatan Tahun

Masuk

Tabel 9. Kualifikasi Karyawan KUD Sumber Alam Tahun 2008

Sumber : KUD Sumber Alam, 2008

Latar belakang pendidikan karyawan tertinggi yaitu Sekolah Lanjutan Atas (SLA) sebayak 17 orang, Sekolah Lanjutan Pertama (SLP) empat orang, dan Sekolah Dasar satu orang. Usia karyawan KUD Sumber Alam rata-rata antara 34–47 tahun, hal ini merupakan potensi untuk dapat meningkatkan kinerja dan disiplin karena usia karyawan termasuk pada usia produktif dan diharapkan dapat menunjang bagi perkembangan KUD.

Keanggotaan KUD Sumber Alam bersifat sukarela dan terbuka. Setiap warga yang berada di wilayah kerja KUD Sumber Alam dapat menjadi anggota KUD dengan melakukan registrasi dan membayar simpanan pokok sebagai partisipasi permodalan koperasi.

Manfaat yang akan diperoleh anggota KUD Sumber Alam berupa manfaat ekonomi dan manfaat sosial. Manfaat ekonomi yakni penerimaan SHU sesuai dengan tingkat partisipasi anggota. Peningkatan hubungan kekerabatan sesama anggota maupun perangkat organisasi KUD, pelatihan dan penyuluhan tentang perkoperasian merupakan manfaat sosial yang diperoleh anggota KUD Sumber Alam. Perkembangan jumlah anggota KUD Sumber Alam dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Perkembangan Jumlah Anggota KUD Sumber Alam Tahun 2005- 2007

No Tahun Jumlah

(Orang) Presentase Keterangan

1 2005 2.531 - -

2 2006 2.564 1,31 Naik

3 2007 1.288 50,23 Turun

Sumber : Buku RAT KUD Sumber Alam (data diolah)

Berdasarkan Tabel 10, pada tahun 2006 jumlah anggota KUD Sumber Alam mengalami peningkatan sebesar 1,31 persen menjadi 2.564 orang, namun pada tahun 2007 jumlah anggota KUD Sumber Alam mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu sebesar 50,23 persen menjadi 1.288 orang. Penurunan jumlah anggota pada KUD Sumber Alam lebih dikarenakan adanya kebijakan dari pengurus berdasarkan keputusan rapat anggota yang menyatakan bahwa anggota yang memiliki simpanan wajib kurang dari Rp 10.000,- dinyatakan sebagai anggota pasif.

5.4 Struktur Permodalan

Permodalan merupakan elemen penting bagi lancarnya kegiatan usaha dan organisasi KUD. Struktur modal dan pertumbuhannya sering dijadikan sebagai salah satu kriteria keberhasilan usaha. Oleh karena itu, peningkatan permodalan koperasi dijadikan salah satu sasaran startegis pada perspektif keuangan dengan indikator hasil peningkatan jumlah anggota yang berkualitas diharapkan berbanding lurus dengan simpanan wajib dan simpanan sukarela untuk memperkuat modal dalam (modal sendiri) KUD Sumber Alam.

Berdasarkan AD dan ART, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, hibah, dan donasi. Besaran simpanan pokok yaitu Rp 5.000,- yang dapat dibayar dalam dua kali angsuran. Sementara simpanan wajib Rp 1.000,- dibayarkan setiap bulan kemudian dicatat dalam buku simpanan yang terdapat pada KUD dan buku simpanan yang dipegang oleh anggota. Modal luar KUD dapat berasal dari anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya serta sumber lainnya yang sah.

Sisa Hasil Usaha koperasi merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun dikurangi biaya-biaya dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. SHU yang didapat tidak seluruhnya dibagikan kepada anggota melainkan diatur dalam pasal 53 ayat 2 pada AD KUD Sumber Alam. Untuk lebih jelas mengenai pembagian SHU pada KUD Sumber Alam dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Pembagian SHU Berdasarkan Anggaran Dasar pada KUD Sumber Alam

No Keterangan Persentase

1 Cadangan 40

2 Anggota 40

3 Dana Pendidikan 5

4 Dana Pengurus dan DPP 5

5 Dana Karyawan 5

6 Dana Sosial 2,5

7 Dana Pembangunan Daerah Kerja 2,5

Sumber : Anggaran Dasar KUD Sumber Alam

Tabel 11 menunjukkan bahwa tidak semua SHU yang diperoleh dibagikan ke anggota. Persentase pembagian SHU terbesar adalah untuk cadangan yaitu sebesar 40 persen, sedangkan perentase SHU untuk anggota sebesar 40 persen.

SHU yang dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa, maksudnya adalah SHU yang dibagiakan ke anggota berdasarkan tingkat keaktifan dan partisipasi anggota terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh KUD, baik usaha maupun organisasi.

5.5 Unit Usaha

Unit usaha pada KUD Sumber Alam terdiri dari unit perdagangan, unit jasa, dan unit simpan pinjam. Unit perdagangan meliputi unit usaha pupuk, obat-obatan, pakan ikan, oli, dan air mineral. Sedangkan unit usaha jasa meliputi unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan wartel. Selain unit usaha yang ada, melalui RAPBK KUD Sumber Alam mencoba untuk meningkatkan pengembangan usaha dengana cara menjalin kemitraan yang baru dan melakukan pembinaan terhadap usaha anggota, sehingga peningkatan pengembangan usaha dan pembinaan terhadap usaha anggota dijadikan sasaran strategis dalam perspektif proses bisnis internal pada BSC.

Pengembangan usaha dan pembinaan usaha anggota diharapkan dapat memacu tingkat partisipasi anggota terhadap kegiatan usaha dan organiasai KUD Sumber Alam yang ditunjang dengan profesionalisme sumber daya manusia yang ada, sehingga kesejahteraan anggota tercapai. Salah satu indikator tercapainya kesejahteraan anggota adalah peningkatan kepuasan anggota dan peningkatan SHU. Peningkatan kepuasan anggota dan peningkatan SHU dijadikan sebagai sasaran strategis dalam perspektif keanggotaan pada BSC, dengan indikator hasil yaitu penurunan komplain anggota dan peningkatan kualitas pelayanan.

5.5.1 Unit Usaha Perdagangan

Unit usaha perdagangan meliputi unit usaha pengadaan dan penyaluran sarana produksi pertanian (saprotan) meliputi pupuk berdiri pada tahun 1980, meliputi pengadaan pupuk urea, NPK, ZA, KCl, pupuk organik (kompos), obat-obatan, dan pakan ikan . Latar belakang pendirian unit usaha ini bertujuan untuk memberikan kemudahan petani, baik anggota maupun non anggota untuk mendapatkan saprotan. Mitra usaha KUD Sumber Alam dalam pengadaan pupuk adalah PT. Setia Kaum Tani (PT.SKT) sebagai distributor pupuk. Jumlah pupuk yang didistribusikan oleh PT. SKT ke KUD yaitu sebesar 5 ton per bulan. Sistem pembayaran pupuk yang dilakukan oleh KUD kepada distributor adalah dengan sistem tunai. KUD Sumber Alam memberikan keringanan kepada petani untuk membeli pupuk di KUD dengan sistem pembayaran tunai maupun cicilan. Unit usaha perdagangan lainnya yaitu oli dan air mineral.

5.5.2 Unit Usaha Jasa

Unit usaha jasa meliputi unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan wartel. Unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan KWH Meter di KUD Sumber Alam dimulai pada tahun 1982. Kerjasama antara KUD Sumber Alam dan PLN merupakan kerjasama win-win solution dimana PLN dapat memberikan pelayanan kepada pelanggannya dengan kemudahan pembayaran

Unit usaha jasa meliputi unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan wartel. Unit pelayanan pembayaran rekening listrik dan pencatatan KWH Meter di KUD Sumber Alam dimulai pada tahun 1982. Kerjasama antara KUD Sumber Alam dan PLN merupakan kerjasama win-win solution dimana PLN dapat memberikan pelayanan kepada pelanggannya dengan kemudahan pembayaran

Dokumen terkait