• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DESAIN/GAMBAR/SPESIFIKASI TEKNIS

TATACARA REMBUG PENETAPAN HARGA SATUAN N

P. jawab Output/Hasi

8. PEMBUATAN DESAIN/GAMBAR/SPESIFIKASI TEKNIS

Perencanaan teknis prasarana lingkungan yang akan dilaksanakan melalui bantuan PNPM MP adalah merupakan perencanaan sederhana, namun harus dapat dipakai untuk menghitung rencana biaya pelaksanaan yang akan dilaksanakan/dikelola oleh Masyarakat melalui wadah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat.

Berdasarkan hasil survey teknis prasarana yang telah dilakukan sebelumnya maka KSM melakukan pembuatan desain dan gambar rencana bangunan yang akan dibuat, termasuk spesifikasinya.

Sasaran utama dalam tahap desain ini adalah :

ƒ Menentukan tingkat pelayanan prasarana sesuai dengan kebutuhan, seperti : kekuatan, ukuran, dll;

ƒ Menghitung dimensi konstruksi sesuai dengan tingkat pelayanannya; ƒ Menyiapkan sketsa hasil perhitungan.

Beberapa hal yang dianjurkan dalam pemilihan jenis konstruksi prasarana : ƒ Mendorong peningkatan keswadayaan masyarakat;

ƒ Sedapat mungkin menggunakan konstruksi dan atau teknologi sederhana, sehingga pembangunan dan pemeliharaannya dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat;

ƒ Sebanyak mungkin menggunakan material dan tenaga kerja setempat; ƒ Mudah dalam pengadaan material/alat/tenaga kerja;

ƒ Kuat dan tahan lama;

ƒ Memberikan manfaat yang paling besar bagi masyarakat;

ƒ Dapat dibangun oleh masyarakat dengan harga yang seimbang. ƒ Tidak mempunyai masalah teknis yang sangat berat.

Kriteria desain untuk setiap jenis infrastruktur yang direncanakan harus mengacu pada kriteria desian standar yang dikeluarkan oleh instansi teknis terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum atau instansi teknis terkait lainnya. Untuk pelaksanaan PNPM MP ini maka dapat dapat dilihat atau mengacu pada buku Pedoman Teknis Sederhana Pembangunan Sarana & Prasarana yang telah diperbanyak ulang oleh PNPM MP. Berikut diuraikan kriteria desain untuk beberapa jenis infrastruktur yang umum dibangun, antara lain : a). Kriteria desain pembangun jalan yang perlu diperhatikan :

1. Jalan Aspal (Buras/Lapen/Lasbutag) : ƒ Lebar badan jalan minimal 2,50 m;

ƒ Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m) ƒ Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 %

ƒ Panjang tanjakan / turunan maximal 150 Mtr ƒ Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)

ƒ Harus sudah ada Lapis Pondasi Bawah (LPB) minimal 1 tahun;

2. Jalan Tanah/Kerikil (Sirtu) :

ƒ Lebar badan jalan minimal 2,50 m;

ƒ Lebar bahu jalan / berm minimal 0,50 m (kiri + kanan = 1,00m) ƒ Kemiringan tanjakan / menurun jalan maximal 12 %

ƒ Kemiringan Punggung Jalan minimum 3% ƒ Kemiringan Bahu Jalan minimum 3-6% ƒ Panjang tanjakan / turunan maximal 150 Mtr ƒ Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional) 3. Jalan Telford / Macadam :

ƒ Lebar badan jalan minimal 2,50 M

ƒ Lebar badan jalan / berm minimal 0,50 M (kiri + kanan = 1,00 Mtr) ƒ Memakai batu tepi

ƒ Kemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 % ƒ Panjang tanjakan / turunan maximal 150 M

ƒ Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)

Catatan : dijalan menurun / tanjakan kemiringan yang lebih dari 12 % dapat diberi konstruksi beton/aspal.

4. Jalan Rabat Beton :

ƒ Lebar badan jalan minimal 1,50 M

ƒ Kemiringan tanjakan /menurun jalan maximal 12 % ƒ Tebal rabat minimal 7 CM (kondisional)

ƒ Permukaan rabat dibuat kasar/tidak licin; ƒ Memakai saluran kiri dan kanan (kondisional)

Untuk pembangunan gorong-gorong dapat digunakan bahan dari pasangan batu kali atau buis beton dengan memperhatikan kriteria :

ƒ Diameter minimal 30 CM

ƒ Ada buick dinding minimal 0,80 Mtr ƒ Ada Bak kontrol (Inlet/outlet )

ƒ Ada bangunan pelimpah (kondisional khusus outlet)

Catatan : apabila diameter <30 CM maka diganti dengan konstruksi plat beton (plat duicker)

b). Kriteria desain pembangun jembatan yang perlu diperhatikan : 1. Jembatan Beton :

ƒ Panjang bentang bersih maximal 6 M ƒ Dilengkapi dinding pengaman pondasi ƒ Perlu pengawasan lebih intensif

ƒ Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungai

Catatan : apabila usulan >6M maka design harus mendapat persetujuan dari KMW

2. Jembatan Gantung :

ƒ Panjang bentang bersih maximal 60 M ƒ Lebar lantai bersih maximal 1,20 M

ƒ Menggunakan kabel seling pengaman yang cukup;

ƒ Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungai

Catatan : apabila usulan >60Mtr maka design harus mendapat persetujuan dari KMW

3. Jembatan Gelagar Besi/Jembatan Besi : ƒ Memakai lantai kayu, tebal minimal : 10 CM ƒ Panjang bentang bersih maximal 10 Mtr; ƒ Jumlah gelagar besi minimal 3 ruas ƒ Memakai landasan roda

ƒ Posisi jembatan tidak berada di tanjakan/turunan jalan dan tikungan sungai

ƒ Bila tidak diberi perlindungan lantai (permukaan lantai ditutup aspal + grosok) maka harus ada landasan untuk roda kendaraan;

Catatan : apabila usulan >10Mtr maka design harus mendapat persetujuan dari KMW

c). Kriteria pembangunan Irigasi yang perlu diperhatikan : 1. Irigasi tidak tercatat dalam buku inventaris PU Pengairan 2. Luas areal irigasi perdesaan maksimum 150 Ha

3. Pengelolaan, Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi perdesaan dilaksanakan oleh P3A atau kelompok tani.

4. Merupakan usulan dari masyarakat petani yang didukung adanya kemauan dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan sanggup melaksanakan operasi dan pemeliharaan setelah pekerjaan selesai.

5. Dapat merupakan rehabilitasi jaringan tersier dalam daerah irigasi teknis dan semi teknis.

6. Usulan bendung baru dari pasangan batu atau beton terbatas pada :

ƒ panjang bendung maksimum : 10 m, sedangkan untuk panjang > 10 m sebaiknya dikoordinasikan dengan instansi teknis terkait.

ƒ tinggi bendung maksimum : 3 m ƒ debit banjir rencana : 30 m/dtk

7. Pembangunan irigasi baru sederhana harus memenuhi ketentuan : ƒ ada sumber air cukup; adanya sawah (tadah hujan); ada petani;

kualitas air memenuhi; tanah/ sawah baik untuk pertanian (padi); ada pemasaran hasil produksi; Daerah irigasi perdesaan bukan merupakan daerah banjir rutin.

8. Pembangunan Embung harus memenuhi ketentuan : ƒ Berada didaerah tadah hujan paling luas 100Ha; ƒ Kolam embung berkapsitas maksimum 100.000 M3 ƒ Tinggi maksimum tubuh embung 5 m

ƒ Pelimpah Tanah, berupa saluran terbuka kapasitas paling besar sama dengan banjir 50 tahun;

ƒ Embng milik masyarakat, dikelola oleh masyarakat dan bukan termasuk dalam daftar inventarisasi PU;

Karena proses pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi peredesaan (mulai dari penyuluhan, survai, disain sampai pelaksanaan konstruksi) harus dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran, maka urutan prioritas ditetapkan sebagai berikut :

1. Diutamakan pekerjaan perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada, dan tidak memerlukan kajian teknis yang berat.

2. Pekerjaan peningkatan jaringan irigasi yang telah ada, yang benar-benar diperlukan.

3. Pembangunan jaringan irigasi baru.

d). Kriteria pembangunan prasarana air minum/air bersih yang perlu diperhatikan :

Prasarana dan sarana air minum yang akan dibangun, dipilih berdasarkan berbagai pertimbangan, antara lain ketersediaan sumber air baku, ketersediaan lahan, bahan, kondisi sosial ekonomi serta budaya masyarakat setempat.

‰ Sistem penyediaan air minum

Sistem penyediaan air minum didasarkan pada :

a) Sumber air baku yang berupa mata air, air tanah, air permukaan dan air hujan

b) Pengolahan air, yaitu pengolahan lengkap atau tidak lengkap, yang berdasarkan dari hasil pemeriksaan kualitas air baku

d) Sistem pelayanan yang berupa sambungan rumah/langsung dan hidran umum/kran umum

Alternatif sistem penyediaan air minum secara garis besar ditunjukkan pada gambar 1.

Sumber Air Mata air

Bangunan

Penangkap air Resevoar Konsumen

Sumber Air