4.2.4 Tahap Perbaikan (Improve)
4.2.4.1 Pembuatan Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
FMEA adalah suatu prosedur terstuktur untuk mengindentifikasi dan
mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure modes). Pembuatan FMEA bertujuan untuk mengindentifikasi dan menilai resiko-resiko yag berhubungan dengan potensi kegagalan. FMEA dapat diterapkan dalam semua bidang, baik manufaktur maupun jasa, juga pada semua jenis produk. Dalam FMEA akan dilakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN), yang merupakan perkalian dari
Occurence (O), Severity (S), Detectability (D) dengan memberikan nilai secara
subyektif anatara 1-10 sebagai kriterianya.
Data yang dibutuhkan untuk membuat FMEA adalah faktor-faktor sebab-akibat dari fishbone yang telah dibuat sebelumnya.
4.2.4.1.1 Pembuatan FMEA Untuk Jenis Cacat Hazy
Jenis cacat hazy merupakan cacat pada proses produksi hanger. Cacat ini menyebabkan produk benjadi seperti kabut atau tidak bening. Pembuatan cause
failure effect untuk cacat hazy dapat dlihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Cause Failure Mode Effect Jenis Cacat Hazy
Efek kegagalan potensial Modus Kegagalan potensial Penyebab Potensial
Kesalahan menyeting mesin Pekerja tidak berpengalaman Mixing tidak bersih Terdapat kotoran Pekerja tidak teliti
Bahan terkena kotoran Kotoran dari bagian penyim- panan
Kesalahan dalam penyimpa- nan bahan material
Komposisi material Pekerja tidak berpengalaman
Kelelahan Tidak konsentrasi Temperatur ruang terlalu
panas
Hasil pembuatan CFME yang berupa urutan akar penyebab masalah-modus kegagalan-efek dirankum dalam tabel FMEA sebagai berikut :
Tabel 4.6 Failure Mode and Effect Analysis Untuk Jenis Cacat Hazy
Efek Kegagalan Potensial
Modus Kegagalan Potensial
Penyebab potensial O S D (RPN) Rekomendasi
Kesalahan menyeting mesin Pekerja tidak berpengalaman 6 4 5 120 Diberikan pelatihan dan didukumentasikan settingan yang sudah tepat
Mixing tidak bersih
Terdapat kotoran Pekerja tidak teliti 2 3 3 18 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan membuat standar inspeksi Bahan terkena kotoran Kotoran dari bagian penyim- panan Kesalahan dalam penyimpanan bahan material
2 3 4 24 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan membuat standar inspeksi
Komposisi material
Pekerja tidak
berpengalaman
4 4 3 48 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan diberikan pelatihan Kelelahan Tidak konsentrasi Temperatur ruang
terlalu panas
3 2 2 12 Menambahkan jendela
dan sirkulasi udara
Dari pembuatan FMEA untuk jenis cacat Hazy, angka Risk Priority Number
(RPN) tertinggi sebesar 120 . angka ini berada pada kegiatan kesalahan dalam proses
penyetingan mesin. Hal-hal yang harus dilakukan terhadap terhadap penanganan masalah tersebut, kepala regu mengawasi secara ketat dan memberikan pelatihan dan
mendukumentasikan segala sesuatu yang sudah sempurna. Diharapkan setelah melakukan perbaikanterhaap modus kegagalan yang mempunyai nilai RPN tertinggi, ketika dilakukan pembuatan FMEA kembali, nilai tersebut dapat berkurang sehingga prioritas penanganan masalah dapat bergeser ke modus kegagalan lain.
4.2.4.1.2 Pembuatan FMEA Untuk Jenis Cacat Black Dot
Jenis cacat Black dot merupakan cacat pada proses produksi hanger. Cacat ini menyebabkan produk terdapat bintik-bintik hitam yang disebabkan oleh kotoran. Pembuatan cause failure effect untuk cacat Black dot dapat dlihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Cause Failure Mode Effect Jenis Cacat Black dot
Efek kegagalan potensial Modus Kegagalan potensial Penyebab Potensial
Mesin mixing berdebu Pekerja tidak teliti
Kesalahan proses kerja Mengacuhkan kebersihan Pekerja tidak memperhatikan pengarahan ketua regu
Kelelahan Tidak konsentrasi Temperatur ruang terlalu panas Kurangnya lampu penerang-
an
Ruangan tidak dilengkapi pe- nerangan yang memadai
Hasil pembuatan CFME yang berupa urutan akar penyebab masalah-modus kegagalan-efek dirankum dalam tabel FMEA sebagai berikut :
Tabel 4.8 Failure Mode and Effect Analysis Untuk Jenis Cacat Black dot
Efek Kegagalan Potensial
Modus Kegagalan Potensial
Penyebab potensial O S D (RPN) Rekomendasi
Mesin mixing berdebu atau terkena kotoran
Pekerja tidak teliti 4 4 5 80 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan membuat standar inspeksi Kesalahan proses kerja Mengacuhkan kebersihan Pekerja tidak memperhatikan pengarahan ketua regu
5 3 4 60 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan memberikan pelatihan
Kelelahan Tidak konsentrasi Temperatur ruang terlalu panas
3 2 2 12 Menambahkan jendela
dan sirkulasi udara Kurangnya lampu penerang- an Ruangan tidak dilengkapi pe- nerangan yang memadai 2 1 2 4 Di sediakan lampu penerangan atau diberikan kaca pembaur sinar matahari
Dari pembuatan FMEA untuk jenis cacat Black dot, angka Risk Priority
Number (RPN) tertinggi sebesar 80. angka ini berasda pada kegiatan kesalahan
rekomendasikan yang dianjurkan adalah, kepala regu mengawasi secara ketat terhadap proses yang dikerjakan dan memberikan standar inspeksi kepada pekerja. Diharapkan setelah melakukan perbaikanterhaap modus kegagalan yang mempunyai nilai RPN tertinggi, ketika dilakukan pembuatan FMEA kembali, nilai tersebut dapat berkurang sehingga prioritas penanganan masalah dapat bergeser ke modus kegagalan lain.
4.2.4.1.3 Pembuatan FMEA Untuk Jenis Cacat Short Shoot
Jenis cacat Short shoot merupakan cacat pada proses produksi hanger. Cacat ini menyebabkan produk menjadi tidak sempurna yang diakibatkan pendingan yang terlalu cepat terdapat bintik. Pembuatan cause failure effect untuk cacat Black dot dapat dlihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Cause Failure Mode Effect Jenis Cacat Short Shoot
Efek kegagalan potensial Modus Kegagalan potensial Penyebab Potensial Parameter setting Tidak teliti Kurang berpengalaman Pemanasan kurang sempurna Kesalahan dalam standarisasi Kurang berpengalaman Kesalaha dalam proses kerja Kesalahan dalam
penyeting-an dpenyeting-an temperatur pempenyeting-anas
Kurang berpengalaman, tergesa-gesa
Hasil pembuatan CFME yang berupa urutan akar penyebab masalah-modus kegagalan-efek dirankum dalam tabel FMEA sebagai berikut :
Tabel 4.10 Failure Mode and Effect Analysis Untuk Jenis Cacat Short Shoot
Efek Kegagalan Potensial
Modus Kegagalan Potensial
Penyebab potensial O S D (RPN) Rekomendasi
Parameter setting Tidak teliti Kurang
berpengalaman
4 4 5 80 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan memberikan pelatihan Pemanasan kurang sempurna Kesalahan dalam standarisasi Kurang berpengalaman
5 4 6 120 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan memberikan pelatihan Kesalaha dalam proses kerja Kesalahan dalam penyetingan Kurang berpengalaman, tergesa-gesa
5 3 4 60 Pengawasan yang lebih ketat dari kepala regu dan memberikan pelatihan Kurangnya lampu penerangan Ruangan tidak dilengkapi pe- nerangan yang memadai 2 1 2 4 Di sediakan lampu penerangan atau diberikan kaca pembaur sinar matahari
Dari pembuatan FMEA untuk jenis cacat Short shoot, angka Risk Priority
pemanasan bahan di dalam mesin injection. Hal-hal yang harus dilakukan terhadap penanganan masalah tersebut adalah, kepala regu mengawasi secara ketat terhadap poses yang dikerjakan serta memperbanyal latihan para pekerja. Diharapkan setelah melakukan perbaikanterhaap modus kegagalan yang mempunyai nilai RPN tertinggi, ketika dilakukan pembuatan FMEA kembali, nilai tersebut dapat berkurang sehingga prioritas penanganan masalah dapat bergeser ke modus kegagalan lain.