• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Papan Nama Kelian Banjar, Larangan Berburu, Larangan Memulung, dan Papan Nama Banjar

PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM

10. Pembuatan Papan Nama Kelian Banjar, Larangan Berburu, Larangan Memulung, dan Papan Nama Banjar

a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan papan informasi atau papan di setiap banjar Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan dilanjutkan koordinasi ke kelian dinas masing-masing banjar untuk memastikan keperluan terhadap papan di masing-masing banjar.

Koordinasi dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Agustus 2016. Setelah data dikumpulkan dilakukan pemesanan papan informasi atau papan diakhir minggu. Penyerahan papan informasi atau papan dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016.

b. Lokasi

Untuk penyerahan papan informasi atau papan dibagikan ke setiap kelian dinas masing-masing banjar dan diletakan sesuai dengan keinginan masing-masing banjar. c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah masyarakat secara umum. Baik masyarakat di lingkungan tersebut dan masyarakat yang sekiranya melewati lingkungan Banjar tersebut. d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan papan informasi atau papan ini adalah Kepala Desa Carangsari, Bendesa adat, kelian dinas, kelian adat masing-masing Banjar dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

Pelaksanaan pembuatan papan informasi atau papan ini terbilang lancar. Hal ini ditunjukkan dengan sikap kooperatif dan antusias yang baik dari masing-masing Banjar. f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan papan informasi dan papan adalah perlunya waktu untuk mengumpulkan data dari masing-masing Banjar, mengingat keperluan masing-masing-masing-masing Banjar ini berbeda satu sama lain. Disamping itu masalah yang dihadapi adalah waktu pemesanan papan informasi dan papan yang terbilang cukup lama karena jumlah yang banyak.

g. Solusi

Koordinasi terhadap Kelian Dinas masing-masing Banjar dilakukan lebih intens, Pemesanan dilakukan di tempat yang berbeda.

h. Dampak

Pembuatan papan informasi atau papan di masing-masing Banjar di Desa Carangsari terbilang sangat membantu. Baik itu bagi Kelian Dinas ataupun dari masyarakat umum untuk menegaskan dan mentaati kembali aturan-aturan atau informasi yang termuat dalam papan informasi atau papan tersebut.

Gambar 3.21 Pembuatan dan penyerahan papan nama Banjar di

Banjar dinas Samuan Kangin

Gambar 3.22 Penyerahan papan dilarang memulung kepada Bendesa Adat

Anggungan

1.1.2 Program Pokok Non Tema

Program pokok non tema hanya terdapat satu program yaitu program KK Dampingan. 1. Program KK Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki desa dampingan.Salah satu kegiatan KKN RM yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat adalah program pendampingan keluarga (keluarga dampingan).Kegiatan keluarga dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Pada KKN RM periode XIII mendapatkan keluarga dampingan yang tersebar di sepuluh yang terdapat di Desa Carangsari. Keluarga-keluarga yang menjadi KK dampingan terdiri dari Rumah Tangga Pra Sejahtera, yang terdiri dari 16 keluarga yang didampingi oleh masing-masing satu mahasiswa terdiri dari:

No Nama Mahasiswa KK Dampingan Banjar/Dusun

1 Luh Fitriana Ida Ayu Ketut Indrimas Pemijian 2 Ari Asta Sugama I Made Jarna Mekar Sari 3 Yulita Sari Dewi I Ketut Kertayasa Senapan 4 Sanistia Putri I Gusti Putu Susila Pemijian

5 Dewi Suciantini I Ketut Subawa Samuan Kangin 6 Surya Hadi Kusuma I Ketut Suardi Senapan

7 Budha Astawa I Made Marwa Bedauh 8 Putra Wiguna Ida Bagus Putu Tirta Pemijian 9 Suryadinatha Utama I Nyoman Sueta Telutug 10 Diah Pradnyadewi I Ketut Suardika Bedauh

11 Tyasani Taras I Made Brati Samuan Kangin 12 Surya Ananta I Made Jiwa Senapan

13 Amanda Rianika I Wayan Siwi Antara Mekar Sari 14 Indra Sathya I Ketut Mawi Samuan 15 Yoga Suastika I Made Nastra Wibawa Sangut

16 Lowis siwandana I Nyoman Jirna Samuan Kangin

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh dari pendekatan secara mendalam dengan mengunjungi masing-masing KK dampingan secara rutin. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga dampingan sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga tersebut, yaitu:

a. Masalah Perekonomian

Perekonomian dari KK Dampingan dapat dikatakan kurang mencukupi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seluruh anggota keluarga. Jika dilihat dari besarnya pendapatan keluarga dibandingkan dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, sebagian besar KK dampingan mengalami kesulitan dari segi materi. Selain itu, pengeluaran dari KK dampingan tidak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari, namun juga kebutuhan pendidikan anak, kesehatan, sosial budaya atau yang disebut dengan menyama beraya. b. Masalah Permodalan Usaha

Dilihat dari usaha yang dilakukan oleh KK Dampinganyaitu bekerja sebagai petani,buruh tani, buruh bangunan, peternak (sistem ngadas), usaha kecil menengah dan buruh serabutan, pendapatan yang diperoleh masyarakat tergolong kurang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk menjalankan usahanya, masyarakat memerlukan modal yang tidak sedikit, misalnya masyarakat yang menjadi petani membutuhkan modal untuk membeli pupuk, pestisida, dan lain sebagainya. Dengan penghasilan harian yang tidak menentu, hal ini tentunya tidak menutupi beban-beban operasional yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha. Oleh karena itu KK Dampingan sangat memerlukan bantuan modal untuk membantu kelancaran usahanya sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga.

c. Masalah Kesehatan

Pada umumnya, KK Dampingan yang ada di Desa Carangsari memiliki beberapa masalah kesehatan yang dapat mengganggu perkerjaan mereka. Beberapa diantaranya memiliki keluhan sakit kaki, punggung, dan pinggang karena bekerja berat setiap hari seperti angkat angkut barang, menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan petani. Masalah kesehatan yang dimiliki oleh KK dampingan ini seringkali tak diobati karena adanya keterbatasan biaya dan pemikiran bahwa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya.

d. Masalah Kebersihan Lingkungan

Masalah kebersihan lingkungan yang seringkali dialami oleh KK dampingan di Desa Carangsari adalah kurangnya kesadaran memisahkan sampah organik dan anorganik, limbah cucian yang masih dibuang ke lingkungan sekitar dan hewan peliharaan yang masih dipelihara tanpa dikandangkan atau diikat sehingga seringkali masuk ke rumah. Untuk itu, peserta KKN RM berusaha memberikan sosialisasi dan edukasi bagi KK dampingan agar dapat menjaga kebersihan lingkungannya.

e. Masalah Pendidikan

Beberapa dari KK dampingan yang didampingi oleh peserta KKN RM periode XIII memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya yang dimiliki KK dampingan untuk membayar biaya sekolah. Namun, dengan adanya dana bantuan operasional sekolah (BOS), keterbatasan biaya tersebut dapat sedikit teratasi.

Selain karena faktor biaya, sebagian KK dampingan juga belum mengetahui mengenai pentingnya pendidikan tinggi. Hal ini menyebabkan pemikiran beberapa masyarakat belum terbuka untuk menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Melalui adanya program pendampingan keluarga, diharapkan dapat membantu keluarga dampingan untuk menyelesaikan masalah-masalah keluarganya sehingga taraf hidup keluarga KK dampingan dapat lebih meningkat.

BAB IV PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari uraian kegiatan KKN-RM Periode XIII tahun 2016, adapun hal-hal yang dapat kami simpulkan antara lain:

Program kerja KKN-RM dibagi menjadi 3 bidang program kegiatan diantaranya Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib dan 2 program bantu. Program kerja bidang Indonesia Melayani terdiri dari 3 program pokok yaitu pembuatan standar operasional prosedur dan keterbukaan informasi misalnya ktp, kartu kk dll, pembuatan database administrasi desa, sosialisasi administrasi desa berbasis IT, tujuan dari dilaksanakannya program ini adalah sebagai panduan bagi aparatur desa agar dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat bekerja dan kedisiplinan dari para staff kantor desa Carangsari. Program kerja bidang Indonesia Bersih terdiri dari 4 program kegiatan yaitu pengadaan tempat sampah 3 kategori ( organik. Anorganik, berbahaya ), sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan dengan pengadaan TOGA, bersih-bersih beji dan gotong royong di area beji dan lingkungan desa Carangsari dimana tujuan dari dilaksanakannya program ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman di lingkungan desa Carangsari serta membantu menumbuhkan rasa peduli akan kebersihan lingkunngan. Program kerja bidang Indonesia Tertib terdiri dari 3 program kerja yaitu pembuatan stiker ajakan tertib lingkungan dengan melakukan pemasangan stiker KTR, pembuatan papan nama kelian banjar, larangan berburu, larangan memulung, dan papan nama banjar, sosilaisasi pendidikan seksual usia dini, program ini bertujuan untuk meningkatkan kembali ketertiban dan kenyaman masyarakat dari tergerusnya kesadaran akan ketertiban.Program bantu untuk program KKN-RM adalah pembuatan visi misi desa Carangsari, pembuatan banner 10 budaya malu dan pembuatan papan nama kantor desa Carangsari.

1.2 Rekomendasi

Kesimpulan dan penguraian laporan diatas, terdapat beberapa hal yang dapat kami rekomendasikan pada KKN RM selanjutnya agar melanjutkan dan mengevaluasi program yang

dilaksanakan pada KKN RMXII Unud terutama pada program peningkatan taraf kesehatan penduduk, dan tingkat produktifitas dari potensi alam yang dimiliki Desa Carangsari

Selanjutnya, perlu diperhatikan respon dari warga yang masih minim karena warga masih tidak paham antara KKN yang dulu dengan KKN RM di Desa Carangsari, sehingga pada KKN periode ini terlihat seperti pengenalan apa itu KKN RM kepada seluruh warga desa. Maka, diharapkan sosialisasi pada KKN selanjutnya lebih ditingkatkan sehingga ada respon yang sangat baik dari semua warga desa yang dapat menunjang segala program baik dari KKN RM selanjutnya sukses.

Dokumen terkait