• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Carang sari - Kecamatan Petang - Kabupaten Barang sari.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Carang sari - Kecamatan Petang - Kabupaten Barang sari."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL

UNIVERSITAS UDAYANA

TEMA:

INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

JUDUL KEGIATAN:

MEWUJUDKAN DESA CARANGSARI YANG BERSIH, TERTIB, UNGGUL DAN BERBUDAYA

DESA : CARANGSARI

KECAMATAN : PETANG

KABUPATEN : BADUNG

PROVINSI : BALI

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

RINGKASAN

Desa Carangsari terletak di Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Memiliki luas sekitar 885 Ha dengan tapal batas desa meliputi sebelah utara berbatasan dengan Getasan, sebelah barat berbatasan dengan Tabanan, sebelah selatan berbatasan dengan Abiansemal, dan sebelah timur berbatasan dengan Gianyar.Desa yang memiliki semboyan “Rumaketing Taksuning Jagat” yang berarti menghimpun potensi desa untuk membangun desa ini, sebagian besar warganya yaitu 60% beraktivitas aktif dalam hal bercocok tanam atau agraris. Desa Carangsari yang dikenal sebagai desa wisata yang memiliki 10 banjar adat yang terdiri dari Banjar Samuan Kangin, Banjar Samuan Kawan, Banjar Mekar Sari, Banjar Bedauh,Banjar Pemijian, Banjar Senapan, Banjar Anggungan, Banjar Sangut Banjar Beng, dan Banjar Telugtug.

Pada kegiatan KKN-PPM XIII tahun 2016 ini Desa Carangsari merupakan satu dari duapuluh desa yang terpilih sebagai pelaksana kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental yang merupakan program pertama kalinya yang dilaksanakan oleh KKN-PPM Unud. Dengan masuknya KKN Tematik Revolusi Mental ini mengindikasikan bahwa masih terdapat berbagai masalah dan dinamika di Desa Carangsari.Masalah-masalah tersebut dibagi menjadi 3 bidang seperti bidang Indonesia Melayani, Indonesia Bersih dan Indonesia Tertib. Maka setiap permasalahan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan Interdisipliner. Semuanya secara perlahan harus diselesaikan secara monodisipliner. Banyak sekali latar belakang yang menjadi cikal bakal berbagai masalah di Desa Carangsari yang menjadi target perbaikan dan pengembangan terhadap KKN Tematik Revolusi Mental.

Revolusi Mental merupakan semangat untuk melanjutkan perjuangan besar mengisi janji, semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Penyelenggaraan Revolusi Mental tercermin dari Penyelenggaraan Negara dan masyarakat yang mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai permasalahan sehingga perlu untuk memperbaikinya dan merubahnya memerlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergotong-royong. Revolusi Mental adalah Gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai intergritas, etos kerja, dan gotong royong berdasarkan pancasila yang berorientasi pada kemajuan agar indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat.

Upaya pemerintah menjadi sangat relevan mengedepankan karakter bangsa sebagai salah satu agenda prioritas pembangunan nasional, namun revolusi karakter bangsa tidak akan berjalan optimal tanpa diawali dengan inisiatif melakukan Revolusi Mental. Oleh karena itu Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PKM) bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementrian Riset Dan Teknologi Dan Pendidikan Tinggi bersama 34 Perguruan Tinggi dari perwakilan setiap propinsi melakukan kerjasama melalui Program Kuliah Nyata (KKN) Mahasiswa dengan Tematik Revolusi Mental.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Carangsari, Badung tepat pada waktunya. Dalam penyelesaian laporan kegiatan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, saran dan motivasi dari berbagai pihak, untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Udayana atas bantuan moral, materiil, dan spiritual.

2. Ibu Dr. drh. Ni Nyoman Werdi Susari, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

3. Bapak Nyoman Artawa yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental di Desa Carangsari, Badung.

4. Seluruh Kelian Banjar Dinas yang ada di Desa Carangsari dan seluruh staf Desa Carangsari yang telah bekerjasama dengan baik, sehingga seluruh program kegiatan yang direncanakan berjalan lancar.

5. Masyarakat Desa Carangsari yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon sumbangsih dari para pembaca dalam memperbaiki laporan kegiatan ini. Harapan penulis semoga laporan kegiatan ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih

Carangsari, 26 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. RINGKASAN ... 2 KATA PENGANTAR ... 3 DAFTAR ISI ... 4 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Analisis Situasi ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Permasalahan ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat... Error! Bookmark not defined. BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH Error! Bookmark not defined.

2.1 Tema ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Judul ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Program Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Program Pokok Non Tema ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Jadwal Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined.

BAB III PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM ... Error! Bookmark not defined.

(5)
(6)
(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali merupakan salah satu tempat KKN Tematik Revolusi Mental Unud periode XIII Tahun 2016. Dengan masuknya KKN Tematik Revolusi Mental ini mengindikasikan bahwa masih terdapat berbagai masalah dan dinamika di Desa Carangsari.Masalah-masalah tersebut dibagi menjadi 3 bidang seperti bidang Indonesia Melayani, Indonesia Bersih dan Indonesia Tertib. Maka setiap permasalahan tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan Interdisipliner. Semuanya secara perlahan harus diselesaikan secara monodisipliner. Banyak sekali latar belakang yang menjadi cikal bakal berbagai masalah di Desa Carangsari yang menjadi target perbaikan dan pengembangan terhadap KKN Tematik Revolusi Mental.

Desa Carangsari terletak di Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Memiliki luas sekitar 885 Ha dengan tapal batas desa meliputi sebelah utara berbatasan dengan Getasan, sebelah barat berbatasan dengan Tabanan, sebelah selatan berbatasan dengan Abiansemal, dan sebelah timur berbatasan dengan Gianyar. Desa yang memiliki semboyan “Rumaketing Taksuning Jagat” yang berarti menghimpun potensi desa untuk membangun desa ini sebagian besar warganya yaitu 60% beraktivitas aktif dalam hal bercocok tanam atau agraris. Desa Carangsari yang dikenal sebagai desa wisata memiliki 10 banjar adat yang terdiri dari Banjar Samuan Kangin dengan 216 KK, Banjar Samuan Kawan dengan 205 KK, Banjar Mekar Sari dengan 150 KK, Banjar Bedauh dengan 132 KK, Banjar Pemijian dengan 216 KK, Banjar Senapan dengan 146 KK, Banjar Anggungan dengan 41 KK, Banjar Sangut dengan 141 KK, Banjar Beng dengan 62 KK, dan Banjar Telugtug dengan 102 KK, sehingga total terdapat 1412 KK di desa ini. Dari keseluruhan jumlah KK terdapat 200 KK atau sekitar 14,1% KK yang masih kurang mampu sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus

(8)

sektor pertanian, sektor peternakan juga merupakan mata pencaharian sampingan dari sebagian besar masyarakat seperti ternak sapi dan babi.

Berdasarkan data yang didapat dari profil desa tahun 2015, tersedia fasilitas pendidikan berupa 1 TK, 4 SD, dan 1 SMP. Pendidikan merupakan suatu proses sosial di mana seseorang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang berguna bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Oleh karena itu penting bagi anak-anak untuk memperoleh pendidikan sedini mungkin.

Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian dari prioritas utama pembangunan di Desa Carangsari harus terus ditingkatkan baik melalui peningkatan kemampuan dan pengetahuan kader-kader di masyarakat dan juga dengan perbaikan sarana dan prasarana kesehatan seperti merehabilitasi puskesmas induk maupun puskesmas pembantu (pustu) di daerah Desa Carangsari juga memiliki fasilitas kesehatan seperti fasilitas posyandu di masing- masing banjar yang melayani penimbangan bayi, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, imunisasi, pelayanan gizi dan pelayanan terhadap lansia.

1.2 Identifikasi Permasalahan

1.2.1 Identifikasi Permasalahan Bidang Indonesia Melayani

Program kerja bidang Indonesia Melayani menyerap aspirasi dari audiensi yang dilakukan di kantor desa mulai dari tanggal 27 Juli 2016 yang dihadiri kepala lingkungan dan tokoh masyarakat di Desa Carangsari. Pada kesempatan tersebut, perbekel mulai memaparkan pilihan-pilihan program yang sedianya bisa mahasiswa KKN-RM XIII laksanakan.Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh birokrasi pemerintah yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil serta kebutuhan dasar masyarakat, belum nyata dilihat dari kinerja birokrasi pemerintah selama ini. Melihat fenomena tersebut dewasa ini masih banyak keluhan dan pengaduan dari masyrakat, seperti contohnya :

1. Cara kerja pelayanan berbelit-belit

2. Tidak adanya transparasi dan akuntabilitas 3. Terbatasnya fasilitas

(9)

Juga halnya di dalam perjalanan pemerintahan banyak mengalami kendala seperti misalnya anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah dalam rangka pelayanan publik sangat terbatas, mindset dari birokrat cenderung menempatkan dirinya sebagai agen kekuasaan dari pada agen pelayanan. Karena adanya permasalahan-permasalahan tersebut diatas, maka diharapkan program Indonesia Melayani yang kami buat tersebut dapat menyelesaikan atau mengurangi permasalahan tersebut.

1.2.2 Identifikasi Permasalahan Bidang Indonesia Bersih

Melihat masih kurangnya kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan pola hidup masyarakat yang dirasa masih kurang maka dibutuhkan program yang membantu masyarakat agar menumbuhkan kesadaran akan lingkungan bersih dan pola hidup yang sehat. Maka dari itu kami memaksimalkan program yang dicanangkan oleh pusat guna memperbaiki mental atau kesadaran masyarakat demi terciptanya Desa Carangsari yang bersih dan sehat. Fakta di lapangan yang kami temukan bahwa masyarakat di Desa Carangsari tingkat kesadaran akan lingkungan bersih masih kurang, sebagai contoh dilapangan masyarakat masih banyak membuang sampah di sungai ini tentunya akan merusak lingkungan sekitar dan membawa dampak negatife yaitu berupa banjir dan timbulnya berbagai penyakit.

1.2.3 Identifikasi Permasalahan Bidang Indonesia Tertib

(10)

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Kegiatan Bidang Indonesia Melayani

Dari permasalahan yang diserap dari audiensi dengan tokoh masyarakat dan aparat desa, maka terdapat beberapa pengembangan program kerja untuk menjadi solusi dimana tujuan program bidang Indonesia melayani adalah

1. Mampu memberikan solusi dalam masalah sistem pelayanan birokrasi di dalam pemerintah desa, sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mengurus segala bentuk administrasi yang berhubungan dengan pemerintah desa, adanya program penyusunan SOP pelayanan keterbukaan informasi publik (misal KTP, kartu KK, dll) 2. Dapat sebagai panduan bagi aparatur desa agar dapat memudahkan masyarakat dalam

pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat bekerja dan kedisiplinan dari para staff kantor desa Carangsari seperti pembuatan banner 10 budaya malu, pembuatan visi dan misi. Program meningkatkan kelengkapan data base adminitrasi desa dan menertibkan admnistrasi desa, sehingga semua administrasi desa dapat tersimpan sesuai bidang. Program meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat computer serta kemampuan dalam pembuatan data base berbasis IT.

1.3.2 Tujuan Kegiatan Bidang Indonesia Bersih

Adapun tujuan dari bidang kerja Indonesia bersih:

1. Untuk meningkatkan kebersihan Desa Carangsari, dan menghindari banyaknya timbunan sampah-sampah. Memilah sampah sejak dini di mulai dari lingkungan masyarakat agar terbebas dari penyakit.

2. Untuk Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang dimulai sejak dini dengan pembelajaran Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan melakukan pendidikan yang dimulai sejak dini dengan sasaran anak-anak SD.

(11)

4. Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bergotong-royong dan saling membantu antar masyarakat dan meningkatkan kebersamaan masyarakat Desa Carangsari.

1.3.3 Tujuan Kegiatan Bidang Indonesia Tertib

Selain kenyamanan dalam bermasyarakat, budaya tertib juga diharapkan dapat meningkatkan keamanan dalam bermasyarakat. Belakangan sering diberitakan terjadi kekerasan ataupun pelecehan seksual terhadap anak usia dini. Hal ini sudah mencerminkan menurunnya kesadaran masyarakat terhadap budaya tertib itu sendiri. Jika hal-hal ini tidak diatasi maka cepat atau lambat bangsa ini akan kehilangan jati dirinya sendiri sebagai bangsa Indonesia, sebuah bangsa yang besar kaya akan budaya dan ramah tamahnya. Berdasarkan alasan tersebut melalui KKN Tematik Revolusi Mental ini, kami selaku mahasiswa Universitas Udayana ingin mengembalikan kembali budaya tertib yang mulai tergerus pengaruh globalisasi ini melalui beberapa program kerja. Adapun program kerja ini kami desain untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap budaya tertib itu sendiri baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Kami harapkan dengan terlaksananya program ini masyarakat akan lebih sadar terhadap budaya tertib dalam bermasyarakat.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Kegiatan Bidang Indonesia Melayani

Manfaat program Indonesia Melayani adalah untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi bagaimana syarat-syarat serta alur dalam pembuatan KTP, KK (Kartu Keluarga) dimana informasi dapat dilihat dari banner yang sudah di pasang mengenai pembuatan KTP dan KK tersebut serta memudahkan aparatur desa dalam mencari data administrasi dan data administrasi desa tersebut dapat tersimpan sesuai bidang sehingga mudah diakses serta dapat memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat dengan menggunakan perangkat computer.

1.4.2 Manfaat Kegiatan Bidang Indonesia Bersih

(12)

1. Untuk mewujudkan Desa Carangsari yang bebas dari sampah

2. Agar masyarakat dapat mandiri dalam mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya utamanya masalah kebersihan yang menjadi awal dari timbulnya berbagai masalah kesehatan

3. Agar masyarakat mampu memperkuat potensi TOGA sebagai dasar penyembuh penyakit yang relatif aman dan terhitung ekonomis karena bisa ditanam dan pemanfaatannya dapat diolah sendiri.

4. Agar masyarakat Desa Carangsari mampu menjalin dan membina hubungan sosial yang baik dan harmonis antar warga masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan Desa

1.4.3 Manfaat Kegiatan Bidang Indonesia Tertib

Adapun manfaat dari bidang program Indonesia Tertib :

1. Diharapkan akan dapat bermanfaat agar tercipta masyarakat yang memiliki peran aktif dalam meningkatkan ketertiban dan keamanan di dalam masyarakat

2. Dapat membangkitkan peran masyarakat untuk bisa meningkatkan kesadaran masyarakat, salah satunya dengan mengadakan sosialisasi pendidikan dan kesadaran untuk peduli ketertiban maupun lingkungan.

(13)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Tema

Indonesia Bersih, Indonesia Tertib dan Indonesia Melayani 2.2 Judul

Mewujudkan Desa Carangsari Yang Bersih, Tertib, Unggul Dan Berbudaya

2.3 Program Kerja

Dalam pelaksanaannya, program-program yang telah dilaksanakan dibagi menjadi program pokok dan program bantu. Dimana, program pokok dibagi menjadi tiga bidang, yaitu bidang Indonesia Bersih, bidang Indonesia Melayani, dan bidang Indonesia Tertib.

Berdasarkan prioritas masalah yang telah diuraikan di atas, diputuskan beberapa program yang dinilai perlu untuk dijalankan. Program-program tersebut, antara lain :

Indonesia Bersih

Kebersihan adalah unsur yang sangat tidak bisa dipisahkan dari kehidupan dan unsur yang sangat fundamental, dalam ilmu kesehatan dan pencegahan yang dimaksudkan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit. Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan, karena hal tersebut juga harus dilakukan dan ditanamkan sejak dini di sekolah contohnya diajarkan untuk selalu hidup bersih. Adapun program kerja yang telah disusun untuk mencapai hal-hal diatas adalah

1. Pengadaan Tempat Sampah 3 Kategori (Organik, Anorganik, Dan Berbahaya)

(14)

2. Sosialisasi Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Lingkungan Masyarakat Dan Sekolah

Kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang sangat berkaitan erat, di masyarakarat pemahaman tentang hal ini masih sangat kurang sehingga masih banyak yang mengabaikan untuk menjaga kebersihan dan menyepelakan pentingnya menjaga kesehatan, pendidikan kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang harus diterapkan sejak dini. Pada program bidang Indonesia Bersih, penekanan terhadap aspek sehat dan bersih itu sendiri kami tekankan dengan menjadikan anak SD sebagai sasaran utama dalam program ini, mengingat pendidikan sedini mungkin sangatlah penting dilakukan. Program kerja ini kami lakukan dengan menyasar seluruh SD yang ada di Desa Carangsari dimana total dari keseluruhan tersebut adalah berjumlah 4 SD Negeri.

3. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga Dengan Pengadaan Tanaman Obat Keluarga( TOGA ) Dan Keasrian Lingkungan

Pemanfaatan terhadap lahan pekarangan rumah tidak hanya dapat dilakukan dengan hanya menjaga kebersihannya saja, namun dapat dilakukan dengan pemanfaatan tanaman TOGA yang juga dapat dimanfaatkan nantinya oleh keluarga untuk pemenuhan gizinya dan pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit.

4. Bersih-Bersih Dan Gotong Royong Di Area Beji Desa Carangsari

Kegiatan gotong-royong ini dilakukan guna mengajak warga masyarakat yang ada di lingkungan Desa Carangsari untuk selalu menjaga dan memperhatikan lingkungan sekitar mereka, selain mengajak warga masyarakat dalam pentingnya menjaga kebersihan dan keasrian lingkungannya juga ditujukan untuk meningkatkan rasa solidaritas dan sebagai bentuk kepedulian mahasiswa KKN RM terhadap lingkungan yang ada di Desa Carangsari.

Indonesia Melayani

(15)

rakyatnya. Sikap mental birokrasi yang bersih, melayani dengan profesional tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada negara. Jika birokrasi dipandang korup, pilih kasih, dan tak bisa diandalkan, akan muncul ketidakpercayaan masyarakat kepada negara.

Kepercayaan masyarakat kepada negara sangat penting dan krusial dalam perubahan model mental masyarakat keseluruhan.Melihat fenomena dewasa ini masih banyak keluhan dan pengaduan dari masyarakat, seperti cara kerja pelayan yang berbelit- belit, tidak adanya transparansi dan akuntabilitas, terbatasnya fasilitas, kurangnya sarana dan prasarana pelayanan publik. Kondisi – kondisi tersebut yang membuat kepercayaan masyarakat menjadi buruk terhadap pelayanan. Sehingga menyebabkan banyak kebijakan dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh birokrasi pemerintah kurang dapat memenuhi aspirasi masyarakat.

Dengan melalui program Indonesia melayani diharapkan mampu memberikan solusi dalam masalah sistem pelayanan birokrasi di dalam pemerintah.Sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mengurus segala bentuk administrasi yang berhubungan dengan pemerintah desa, kelurahan maupun daerah serta penyediaan informasi tentang prosedur pelayanan yang lebih transparan. Adapun Rencana Kerja Program Gerakan Indonesia Melayani :

1. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterbukaan Informasi Publik Dengan penyusunan SOP pelayanan keterbukaan informasi publik (misal KTP, kartu KK, dll) sehingga dapat sebagai panduan bagi aparatur desa agar dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan. Program ini menghasilkan dua bentuk fisik antara lain standing banner dan stiker. Pembuatan standing banner dan stiker telah dikoordinasikan dengan kepala desa beserta staff yang mengacu kepada kepentingan masyarakat Desa Carangsari. Adapun standing banner yang telah di buat antara lain SOP pembuatan KTP, KK Baru dan KK Lama sedangkan stiker berupa komitmen aparatur desa dalam melayani masyarakat dan anti korupsi. Selain itu, sebagai peserta KKN – RM dalam keterbuakaan informasi publik telah membuat jadwal piket kantor desa selama tiga hari dalam seminggu bertujuan untuk membantu kinerja aparatur desa dalam melayani kepentingan masyarakat seperti pembuatan surat keteranga lahir, meninggal, KK, KTP, bahkan pembagian raskin untuk masyarakat.

2. Pembuatan Data Base Adminitrasi Desa

(16)

administrasi desa dapat tersimpan sesuai bidang. Dengan adanya dasar data base di desa Carangsari, program ini hanya perlu meningkatkan data base agar pegawai data base lebih efisien dalam pencarian ataupun perbaikan data. Peserta dalam pembuatan data base ini adalah pegawai kantor desa yang bertugas dalam mengoperasikan komputer seperti Bapak Wayan Sastrawan.

3. Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT

Program ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat computer serta kemampuan dalam pembuatan data base berbasis IT. Hasil dari program ini antara lain membantu aparatur desa yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan data base berbasis IT serta dapat memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat dengan menggunakan perangkat komputer. Sosialisasi ini dilakukan kepada bapak Wayan Sastrawan selaku staff kantor desa oleh peserta KKN – RM yang memiliki pengetahuan di bidang IT yaitu Surya Hadi.

Indonesia Tertib

Tertib merupakan suatu budaya yang penting dalam kehidupan bermasyarakat., dengan terjaganya ketertiban, maka akan menyebabkan terjadinya keteraturan dalam bermasyarakat yang akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan kinerja pemerintah disegala sektor dan terjaganya ketentraman dalam bermasyarakat. Globalisasi cenderung meningkatkan rasa individualisme dan mengurangi rasa empati terhadap sesama. Dengan kata lain budaya tertib dikesampingkan demi kepentingan diri sendiri, misalnya merokok ditempat-tempat umum seperti rumah sakit atau sekolah yang secara langsung sudah melanggar Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dan PERDA Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2011. Selain kenyamanan dalam bermasyarakat, budaya tertib juga dapat meningkatkan keamanan dalam bermasyarakat. Belakangan sering diberitakan terjadi kekerasan ataupun pelecehan seksual terhadap anak usia dini. Hal ini sudah mencerminkan menurunnya kesadaran masyarakat terhadap budaya tertib itu sendiri.

(17)

mahasiswa Universitas Udayana ingin mengembalikan kembali budaya tertib yang mulai tergerus pengaruh globalisasi ini melalui beberapa program kerja. Adapun program kerja ini kami desain untuk mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap budaya tertib itu sendiri baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Kami harapkan dengan terlaksananya program sederhana ini masyarakat akan lebih sadar terhadap budaya tertib dalam bermasyarakat. Adapun Program Kerja Indonesia Tertib:

1. Pengenalan Dan Pendidikan Seksualitas Usia Dini

Pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini kepada anak SD, Orangtua masih beranggapan seks adalah hal yang tabu untuk dibicarakan dan lebih baik menghindari pembicaraan tersebut. Berdasarkan teori, peletakan dasar landasan pendidikan seksual yang efektif dan paling mudah adalah saat prasekolah. Pada usia ini perkembangan otak anak sangat pesat mencapai 80% sehingga dinamakan “masa emas”. Hasil pendidikan yang ditanamkan (selama sesuai dengan perkembangannya) akan lebih merasuk pada jiwa dan terekam kuat pada ingatan anak. Begitu juga dengan pendidikan seks dan kesehatan reproduksi sejak dini.Penyampaian yang wajar, jujur, dan sederhana, serta menggunakan bahasa yang mereka pahami, akan membentuk konsep diri anak yang positif. Anak juga bisa melindungi kesehatan diri serta menjaga diri dari ancaman kekerasan seksual.

Menurut data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Bali menyatakan kasus kekerasan seksual dengan pelaku dan korban anak-anak semakin meningkat.Pada bulan Februari 2010 ada enam kasus perkosaan dan pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak.Sementara pada 2009, KPAI mencatat ada 214 kasus kekerasan terkait anak. Dari 214 kasus itu, sebanyak 25 kasus pemerkosaan anak-anak, dan 58 kasus penganiayaan anak. Sementara anak sebagai pelaku kekerasan sebanyak 29 orang.Berdasarkan hal tersebut, pentingnya pendidikan seksual sejak dini dapat membantu anak untuk lebih menjaga diri serta waspada pada lingkungan sekitar.

2. Pembuatan Papan Nama Kelian Banjar, Larangan Berburu, Larangan Memulung, Dan Papan Nama Banjar

(18)

oleh KKN RM-XIII Unud Th. 2016 Desa Carangsari ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Papan informasi dan papan ini berjumlah 10 buah dengan jenis yang berbeda, antara lain : papan larangan berburu, papan larangan memulung, dan papan nama Banjar. Pengadaan papan informasi dan papan ini diawali dengan observasi ke masing-masing banjar yang ada di Carangsari sehingga sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing Banjar tersebut. Diharapkan dengan dilakukannya pengadaan papan nama dan papan ini mampu memberikan bantuan informasi kepada masyarakat di masing-masing banjar yang ada di Desa Carangsari.

3. Pemasangan Stiker Tanda Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Pentingnya Penerapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya untuk melindungi masyarakat terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan yang tidak hanya mengganggu kesehatan namun juga lingkungan sekitar, selain berdampak pada kesehatan pemasangan tanda Kawasan Tanpa Rokok juga dapat menimbulkan kesan yang tertib dan displin. Diharapkan pemasangan tanda Kawasan Tanpa Rokok yang akan di pasang di area Kantor Desa, SD dan SMP di Desa Carangsari dapat memberikan efek positif dan memberikan kesadaran masyarakat mengenai bahaya yang dapat ditimbulkan akibat rokok.

2.4 Program Pokok Non Tema

Program Pokok Non Tema hanya terdapat 1 program yaitu program KK Dampingan.

2.5 Jadwal Pelaksanaan

2.5.1 Jadwal Pelaksanaan Bidang Indonesia Melayani

No Hari dan Tanggal Waktu

(Jam) Tempat Kegiatan

1 Senin, 25 Juli 2016 1 jam Kantor Desa

Koordinasi dengan kepala desa dan Survey keadaan kantor desa 2 Senin, 25 Juli 2016

Rabu, 27 Juli 2016 Jumat, 29 Juli 2016 Senin, 1 Agustus 2016 Rabu, 3 Agustus 2016

6 jam per hari (total 72 jam)

Kantor Desa

(19)

Jumat, 5 Agustus 2016 Senin, 8 Agustus 2016 Rabu, 10 Agustus 2016 Jumat, 12 Agustus 2016 Senin, 15 Agustus 2016 Kamis, 18 Agustus 2016 Jumat, 19 Agustus 2016

3 Rabu, 27 Agustus 2016 1 jam Kantor Desa Carangsari

Pengumpulan informasi mengenai alur pembuatan KTP dan KK pada Kaur Pemerintahan 4 Rabu, 10 Agustus 2016 1 jam Kantor

Desa Carangsari

Penyerahan banner alur pembuatan KTP dan alur pembuatan KK di kantor desa

5 Senin, 15 Agustus 2016 Selasa, 16 Agustus 2016 Rabu, 17 Agustus 2016 Kamis, 18 Agustus 2016

1 jam per hari (total 4 jam)

Kantor Desa Carangsari

Koordinasi dengan kepala desa dan pembuatan banner 10 budaya malu dan visi - misi Desa Carangsari 6 Jumat, 19 Agustus 2016 1 Jam Kantor

Desa Carangsari

Sosialisasi administrasi desa berbasis IT

7 Jumat, 19 Agustus 2016 1,5 Jam Kantor Desa Carangsari

Pembuatan database dalam bentuk excel

2.5.2 Jadwal Pelaksanaan Bidang Indonesia Bersih

No Hari dan Tanggal Waktu

(Jam) Tempat Kegiatan

1 Selasa, 2 Agustus 2016

09.30 WITA

SD Negeri 1 Carangsari

Penyuluhan Pola Hidup Bersi dan Sehat (PHBS) mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar

2 Rabu, 3 Agustus 2016

10.00 WITA

SD Negeri 5 Carangsari

(20)

tangan yang baik dan benar

3 Kamis, 4 Agustus 2016

10.00 WITA

SD Negeri 2 Carangsari

Penyuluhan Pola Hidup Bersi dan Sehat (PHBS) mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar

4 Kamis, 4 Agustus 2016

12.00 WITA

Pura Puseh lan Desa Adat Anggungan

Penyerahan tong sampah 3 kategori bersama

Bendesa Adat Anggungan 5 Kamis, 4 Agustus

2016

12.15 WITA

Pura Puseh lan Desa Adat Carangsari

Penyerahan tong sampah 3 kategori bersama Bendesa Adat Carangsari 6 Kamis, 4 Agustus

2016

12.45 WITA

Pura Puseh lan Desa Adat Samuan

Penyerahan tong sampah 3 kategori bersama Bendesa Adat Samuan 7 Jumat, 5 Agustus

2016

10.00 WITA

SD Negeri 3 Carangsari

Penyuluhan Pola Hidup Bersi dan Sehat (PHBS) mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar

8 Jumat, 19 Agustus 2016

10.00 WITA

SD Negeri 1 dan 5 Carangsari

Penyerahan masing-masing 5 jenis tanaman obat keluarga yaitu lidah buaya, cocor bebek, base, jangu dan kumiskucing 9 Jumat, 19 Agustus

2016

11.00 WITA

SD Negeri 2 dan 3 Carangsari

Penyerahan masing-masing 5 jenis tanaman obat keluarga yaitu lidah buaya, cocor bebek, base, jangu dan kumiskucing 10 Jumat, 19 Agustus

2016 16.00 WITA Pancoran Beji Banjar Senapan

Bersih-bersih dan gotong-royong serta penanaman pohon plawa dan puring di area Beji Banjar Senapan

2.5.3 Jadwal Pelaksanaan Bidang Indonesia Tertib

No Hari dan Tanggal

Waktu

(Jam) Tempat Kegiatan

1 Selasa, 9 Agustus 2016

10.00 WITA

SD Negeri 2 Carangsari

Pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini

(21)

2 Kamis, 11 Agustus 2016

10.00 WITA

SD Negeri 5 Carangsari

Pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini

mengenai tubuhku milikku 3 Jumat, 12 Agustus

2016

10.00 WITA

SD Negeri 1 Carangsari

Pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini

mengenai tubuhku milikku 4 Jumat, 12 Agustus

2016

13.00 WITA

Eka Print Hayam Wuruk

Pembuatan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” 5 Minggu, 14

Agustus 2016 10.00 WITA Rumah Kelian Dinas Banjar Beng, Sangut, dan Telugtug

Koordinasi dengan kelian Banjar Beng, Banjar Sangut, dan Banjar Telugtug untuk

memastikan keperluan masing-masing banjar terhadap papan informasi atau papan.

6 Minggu, 14 Agustus 2016 10.00 WITA Rumah Kelian Dinas Banjar Bedauh, Mekarsari, dan Senapan

Koordinasi dengan kelian Banjar Bedauh, Banjar Mekarsari, dan Banjar Senapan untuk memastikan keperluan masing-masing banjar terhadap papan informasi atau papan. 7 Minggu, 14

Agustus 2016 10.00 WITA Rumah Kelian Dinas Banjar Samuan Kawan, Samuan Kangin, Anggungan, dan Pemijian

Koordinasi dengan kelian Banjar Samuan Kangin, Banjar Samuan Kawan, Banjar Anggungan dan Banjar Pemijian untuk memastikan keperluan masing-masing banjar terhadap papan informasi atau papan.

9 Senin, 15 Agustus 2016

10.00WI TA

SD Negeri 1 Carangsari

Pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini

mengenai tubuhku milikku 10 Jumat, 19 Agustus

2016

09.00 WITA

Kantor Desa Pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” 11 Jumat, 19 Agustus

2016

10.00 WITA

SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Carangsari

(22)

12 Jumat, 19 Agustus 2016

11.00 WITA

SD Negeri 3 dan SD Negeri 5 Carangsari

Pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok”

13 Senin, 15 Agustus 2016

10.00WI TA

SD Negeri 1 Carangsari

Pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini

mengenai tubuhku milikku 15 Jumat, 19 Agustus

2016

09.00 WITA

Kantor Desa Pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” 16 Jumat, 19 Agustus

2016

10.00 WITA

SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Carangsari

Pemasangan stiker tanda “KawasanTanpa Rokok”

17 Rabu, 24 Agustus 2016 11.00 WITA Banjar Beng, Banjar Sangut, dan Banjar Telugtug Penyerahan papan informasi atau papan

18 Rabu, 24 Agustus 2016 11.00 WITA Banjar Bedauh, Banjar Mekarsari, dan Banjar Senapan Penyerahan papan

informasi atau papan nama banjar

19 Rabu, 24 Agustus 2016 11.00 WITA Banjar Samuan Kawan, Banjar Samuan Kangin, Banjar Anggungan, dan Banjar Pemijian Penyerahan papan

(23)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL KEGIATAN DAN KENDALA KEGIATAN KKN RM

1.1 Program Pokok

1.1.1 Program Pokok Tema

Program Pokok Tema dibagi menjadi 3 bidang yaitu bidang Indonesia Bersih, Indonesia Melayani, dan Indonesia Tertib. Dimana dari ketiga bidang tersebut dibagi atas beberapa program pokok yang dilaksanakan di masing-masing bidang tersebut. Total dari seluruh program pokok yang dilaksanakan ada sepuluh program yaitu :

Indonesia Bersih :

- Pengadaan tempat sampah 3 kategori ( Organik, Anorganik, Berbahaya) . - Sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan SD di Desa Carangsari.

- Pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan yang dilakukan dengan pengadaan Toga.

- Bersih - bersih dan gotong royong di area beji dan lingkungan Desa Carangsari. Indonesia Melayani :

- Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) keterbukaan informasi misalnya KTP, Kartu KK, dll yang dilakukan di Kantor Desa Carangsari.

- Pembuatan database administrasi di Kantor Desa Carangsari.

- Sosialisasi administrasi desa berbasis IT di Kantor Desa Carangsari. Indonesia Tertib :

- Pembuatan stiker ajakan tertib lingkungan (Pemasangan stiker KTR).

- Pembuatan papannama kelian banjar, larangan berburu, larangan memulung, dan papan nama banjar.

(24)

1. Pengadaan Tempat Sampah 3 Kategori ( Organik, Anorganik, Berbahaya) a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan Pengadaan tempat sampah 3 kategori (Organik, Anorganik, dan Berbahaya) di ketiga pura Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa kemudian survei ke Pura Desa Adat Carang Sari, Samuan Dan Anggungan.

Survei dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2016. Untuk waktu penyerahan tong sampah ke pura Desa Carang Sari, Samuan Dan Anggungan dilaksanakan pada hari Kamis, 4agustus 2016 pada pukul 12.00 WITA pada Pura Puseh Desa Adat Anggungan, kemudian pukul 12.15 WITA pada Pura Puseh Desa Adat Carangsari, selanjutnya pukul 12.45 WITA terakhir peletakan di letakan di Pura Puseh Desa Adat Samuan. Selama pengerjaan program tersebut dilakukan Koordinasi dengan Bendesa Adat setempatdan mangku di pura desa adat setempat.

b. Lokasi

Untuk penyerahan tong sampah dengan 3 katagori di letakkan yaitu yang pertama di Pura Puseh Desa Adat Carangsari, Pura Puseh Desa Adat Samuan Dan Pura Puseh Desa Adat Anggungan.

c. Sasaran

Kelompok sasaran yang dituju adalah masyarakat yang melakukan persembahyangan atapun ngayah di pura puseh desa setempat. Guna mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah anorgani, organik dan berbahaya.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan penyerahan tong sampah 3 katagori adalah Bendesa Adat dan pemangku pura puseh desa adat setempat.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penyerahan tong sampah 3 katagori pada ketiga pura puseh desa adat setempat dilakukan oleh seluruh anggota Bidang Indonesia Bersih beserta Kordes. Dalam penyeraahan tong sampah 3 katagori yang diserahkan ke Pura Puseh Desa adat sudah merupakan program kerja wajib yang ditentukan oleh pusat. Selanjutnya program tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-RM XIII Udayana.

(25)

Dalam pelaksanakan program Penyerahan Tong Sampah 3 Katagori pada ketiga pura puseh desa adat setempat tidak ditemukan permasalahan yang menghambat terlaksananya program tersebut.

g. Solusi

Dibutuhkan juga kesadaran oleh masyarakat untuk menjaga kebersihannya dan juga lingkungan.

h. Dampak

Penempatan Tempat Sampah 3 Kategori diharapkan dapat memberikan pengetahuan masyarakat mengenai cara pengolahan sampah yang baik dan masyarakat lebih menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.1 Penyerahan Tong Sampah di Pura Desa Adat Anggungan

Gambar 3.2 Penyerahan Tong Sampah di Pura Desa Adat Samuan

2. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan SD di Desa Carangsari a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan sosialisasi pola hidup sehat dan bersih (PHBS) di lingkungan masyarakat dan sekolah diawali dengan melakukan koordinasi dengan kepala sekolah di masing-masing SD yang dituju kemudian mempersiapkan perlengkapan penunjang dalam proses sosialisasi PHBS.

(26)

dan 2 SD, dan kempat dilaksanakan pada jumat, 5 agustus 2016 pada pukul 10.00 WITA bertempat di SD N 3 Carangsari dengan peserta kelas 1 dan 2 SD.

b. Lokasi

Sosialisasi PHBS berlokasi pada 4 SD yang berada di Desa Carangsari. Adapun keempat SD tersebut yaitu SD N 1 Carangsari, SD N 2 Carangsari, SD N 3 Carangsari, dan SD N 4 Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju pada program tersebut adalah para siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat adalah siswa siswi kelas 1 dan 2 sekolah dasar serta para guru pada sekolah tersebut.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan sosialisasi Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dilakukan oleh seluruh anggota bidang Indonesia Bersih. Dalam proses sosialisasi, langsung diberikan oleh narasumber dimana narasumber tersebut merupakan salah satu anggota KKN-RM XIII Udayana. Interaksi terjadi antara narasumber dengan siswa siswi serta dilakukannya praktek langsung.

f. Permasalahan

Permasalahan yang ditemukan dilapangan adalah susahnya mengatur kondisi siswa siswi pada saat penyampaian materi dan pada saat mengatur siswa siswi melakukan praktek langsung.

g. Solusi

Solusi yang dapat dilakukan dengan permasalahan tersebut adalah dengan lebih mendekatkan dengan para siswa dan siswi agar materi yang sampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat dijalankan dengan baik.

h. Dampak

(27)

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.3 Program PHBS di SD N 5 Carangsari

Gambar 3.4Program PHBS di SD N 1 Carangsari

3. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dengan Pengadaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Dan Keasrian Lingkungan

a. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan pengadaan Togadi ke empat SD di desa carang sari dilakukan pada hari jumat tanggal 19 agustus 2016, dari pukul 10.00 WITA sampai 11.00 WITA.

b. Lokasi

SD N 1 Carangsari, SD N 5 Carangsari,SD N 2 Carangsari dan SD N 3 Carangsari. c. Sasaran

Sasaran yang terlibat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungana dalah seluruh orang yang beraktifitas dalam SD tersebut.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat adalah warga sekolah dimana Kepala Sekolah langsung menerima Toga yang di berikan.

e. Pelaksanaan

(28)

Bersih. Dalam proses penyerahan Toga langsung diberikan oleh bidang Indonesia Bersih ke Kepala Sekolah atau staff guru di SD di Desa Carangsari tersebut.

f. Permasalahan

Pada pemberian tanaman Toga waktu yang dijadwal tidak sesuai dengan surat yang dikirimkan.

g. Solusi

Agar mahasiswa lebih bisa membagi menjadi beberapa kelompok sehingga penyebaran Toga bisa diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

h. Dampak

Para siswa jadi lebih mengenal tanaman obat keluarga dan fungsi dari tanaman tersebut serta dapat memanfaatkan tanaman tersebut juga dapat memberikan keasrian lingkungan SD.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.5 Pengadaan Toga di SD N 1 Carangsari

Gambar 3.6Pengadaan Toga di SD N 2 Carangsari

4. Bersih-Bersih dan Gotong Royong di Area Beji dan Lingkungan Desa Carangsari a. Waktu Pelaksaan

Pelaksanaan Bersih-Bersih Dan Gotong Royong Di Area Beji Dan Lingkungan Desa Carangsari dilaksanakan pada hari jumat, 19 agustus 2016 pada pukul 16.00 WITA sampai dengan pukul 18.30 WITA.

b. Lokasi

(29)

c. Sasaran

Sasaran yang dituju pada program tersebut adalah masyarakat dan krama banjar Senapan serta muda mudi Puri Carangsari.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam program tersebut adalah masyarakat dan krama banjar senapan serta muda mudi puri yang bersama-sama melaksanakan gotong royong pembersihan Beji.

e. Pelaksanaan

Pelaksanaan program tersebut diawali dengan melakukan kordinasi dengan Bendesa Adat Carangsari kemudian dilanjutkan dengan kordinasi dengan Kepala Desa dan melakukan kordinasi dengan Kelian Banjar Senapan dan juga pihak STT Banjar Senapan tempat dimana area Beji berada yang dilaksanakan oleh anggota Indonesia Bersih serta anggota lainnya besama-sama melaksanakan kegiatan gotong royong. Kegiatan diawali degan pembersihan di pekarangan Beji dan melakukan penanaman tanaman hias guna memperindah lingkungan Beji.

f. Permasalahan

Pelaksanaan pogram tersebut menemui kendala yaitu dimana susahnya mengumpulkan masyarakat untuk bersama-sama membersihkan areal Beji.

g. Solusi

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan para Mahasiswa melaksanakan sosialisasi di banjar Senapan agar masyarakat lebih memperhatikan masalah kebersihan yang menjadi tanggung jawab bersama.

h. Dampak

Dampak yang dirasakan setelah program tersebut berjalan adalah terciptanya lingkungan Beji yang bersih dan asri, serta juga menumbuhkan rasa gotong royong diantara masyarakat tersebut.

(30)
[image:30.612.97.500.69.394.2]

Gambar 3.7 Beji sebelum dibersihkan Gambar 3.8 Beji sesudah dibersihkan

Gambar 3.9 Mahasiswa melakukan bersih - bersih beji

Gambar 3.10 Mahasiswa dan pemuda setempat melakukan bersih - bersih beji

5. Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Keterbukaan Informasi misalnya KTP, Kartu KK, dllyang dilakukan di Kantor Desa Carangsari

a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa kemudian survey keadaan kantor desa yang didampingi oleh pegawai kantor desa.

(31)

Untuk pelaksanaan penyediaan informasi publik dan pembagian Raskin dilaksanakan di Kantor Desa Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah warga yang melaksanakan proses administrasi baik dalam hal surat - menyurat maupun sekedar informasi mengenai keperluan administrasi. Sedangkan sasaran untuk Raskin warga yang telah memiliki surat pemberitahuan dari desa dan membayar sebesar Rp. 24.000 untuk pengambilan raskin.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari adalah Perbekel Desa Carangsari, Kaur Kesra, Kaur Pemerintahan dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Program ini dilaksanakan oleh seluruh anggota bidang Program Indonesia Melayani dengan berdiskusi secara berkala dengan Perbekel Desa Carangsari. Pelaksanaan pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari dimulai dari penyerapan ide dari Perbekel dan masing – masing Kaur terkait serta meninjau kesediaaan administrasi yang telah ada. Selanjutnya ide tersebut mulai dirangkai menjadi sebuah konsep dimana konsep tersebut akan dituangkan oleh Mahasiswa KKN-RM XIII Udayana menjadi sebuah Banner sebagai hasil dari diskusi.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari ini antara lain:

(32)

- Kurang memahami syarat mengenai kelengkapan administrasi sehingga sulitnya masyarakat dalam proses administrasi seperti KTP, KK, surat keterangan, dll.

g. Solusi

- Meletakkan banner di lokasi yang strategis di kantor desa agar dapat dilihat oleh warga yang membutuhkan informasi mengenai KTP dan KK.

- Syarat – syarat dalam kelengkapan KK dan KTP telah dicantumkan dalam banner sesuai

h. Dampak

Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik di Kantor Desa Carangsari berdampak positif bagi masyarakat Desa Carangsari dan warga dapat lebih mudah memproses administrasi tanpa harus bolak - balik.

[image:32.612.101.500.357.536.2]

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.11 Mahasiswa membantu dalam kegiatan pembuatan KTP di

Kantor Desa Carangsari

Gambar 3.12 Penyerahan banner alur pembuatan KTP dan KK

6. Pembuatan Database Administrasi Desa a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan database administrasi desa diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan Kaur Kesra kemudian dilakukan diskusi untuk analisis administrasi desa yang didampingi oleh kaur kesra.

(33)

Jumat, 19 Agustus 2016. Saat pengerjaan program tersebut dilakukan koordinasi dengan Kaur Kesra membahas data yang disimpan di dalam database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari.

b. Lokasi

Untuk pelaksanaan pembuatan database administrasi desa dalam bentuk excel dilaksanakan di kantor Desa Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah pihak administrasi yang ada di Kantor Desa Carangsari agar dapat meningkatkan kelengkapan database administrasi desa.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari adalahKaur Kesra Bapak Made Wijaya, Kaur Pemerintahan Bapak Ketut Partika dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembuatan database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Program ini dilaksanakan oleh anggota bidang program Indonesia Melayani dengan berdiskusi dengan Kaur Kesra dan Kaur Pemerintahan. Pelaksanaan.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan pembuatan database adminisrasi desa di Kantor Desa Carangsari ini antara lain:

- Belum terselesainya proyek renovasi di kantor desa. Sehingga staf desa lebih berfokus pada proyek renovasi di kantor desa.

- Kurang memahami syarat mengenai administrasi desa di Desa Carangsari.

g. Solusi

Penggunaan database berbasis IT pada administrasi desa lebih di tingkatkan agar mempermudah untuk mencari data – data administrasi.

(34)

Pembuatan database administrasi desa di Kantor Desa Carangsari berdampak positif bagi perangkat pemerintahan Desa Carangsari dalam pengelolaan data administrasi.

[image:34.612.92.503.173.327.2]

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.13 Pembuatan database penduduk di Desa Carangsari

Gambar 3.14Database penduduk dalam bentuk Ms. Excel

7. Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT dilakasanakan di Kantor Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan kepala desa kemudian melakukan sosialisasi administrasi desa berbasis IT dengan kaur kesra.

Sosialisasi dilaksanakan pada hari Jumat, 19Agustus 2016. Selama pengerjaan program tersebut dilakukan koordinasi dengan kaur kesra di Desa Carangsari.

b. Lokasi

Untuk pelaksanaan Sosialisasi Administrasi Berbasis IT dilaksanakan di kantor Desa Carangsari

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah kaur kesra dan kaur pemerintahan yang sering mengurusi administrasi desa.

d. Pihak Terlibat

(35)

Dalam pelaksanaan sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana pelaksanaan. Program ini dilaksanakan oleh anggota bidang program Indonesia Melayani dengan berdiskusi dengan Kaur Kesra Desa Carangsari.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari ini antara lain, Kurangnya pemahaman perangkat desa dalam penggunaan IT dalam administrasi desa.

g. Solusi

Melakukan pengajaran mengenai administrasi desa berbasis IT kepada pegawai kantor desa, guna meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur desa mengenai penggunaan IT.

h. Dampak

Sosialisasi administrasi berbasis IT di Kantor Desa Carangsari berdampak positif bagi aparatur Desa Carangsari yaitu aparatur desa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam administrasi desa berbasis IT.

[image:35.612.100.516.441.597.2]

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.15 Sosialisasi administrasi desa berbasis IT

Gambar 3.16 Sosialisasi administrasi desa berbasis IT

8. Sosialisasi Dan Pengenalan Pendidikan Seksual Usia Dini Di 4 SD Carangsari a. Waktu Pelaksanaan

(36)

lingkungan desa carangsari yang telah kami berikan sosialisasi. Pertama pada tanggal 9 Agustus 2016 sosialisasi diberikan di SDN 2 Carangsari, kemudian dilanjutkan pada tanggal 11 Agustus 2016 di SDN 5 Carangsari. Pada tanggal 12 Agustus 2016 sosialisasi dilanjutkan di SDN 1 Carangsari dan yang terakhir pada 15 Agustus 2016 sosialisasi dilaksanakan di SDN 3 Carangsari

b. Lokasi

Lokasi dilakukan di 4 SD yang ada di Desa Carangsari yaitu SD 1,2,3 dan 5 Carangsari.

c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah anak SD kelas 3 dan 4 di Desa Carangsari, menimbang latar belakang pelaksanaan program.

d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaanpengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini adalah mahasiswa KKN desa carangsari, kepala sekolah, guru dan siswa kelas 3 dan 4 di lingkungan desa Carangsari

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pengenalan dan pendidikan seksualitas usia dini berjalan dengan lancar dimana antusias siswa sangat baik, terlihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan yang telah kami canangkan

f. Permasalahan

Sejauh ini masalah yang kami hadapi dalam kegiatan ini adalah jumlah masing-masing kelas yang berbeda ditiap SD tersebut dan adanya beberapa kegiatan (penilaian Sekolah) yang dilakukan di SD tersebut.

g. Solusi

Solusi dari permasalahan yang kami hadapi adalah dengan menggabungkan beberapa kelas (missal kelas 3 dengan kelas 4) pada sekolah dengan jumlah siswa yang sedikit. Untuk permasalahan selanjutnya, solusi yang kami ambil adalah dengan mengambil hari yang lowong untuk dilakukan kegiatan sehingga tidak mengganggu aktivitas di sekolah tersebut dan menjaga atensi dari siswa yang menjadi peserta.

(37)

Diharapkan dengan dilakukannya sosialisasi pendidikan seksual usia dini tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak SD dalam menjaga tubuhnya dan mengerti pentingnya menjaga perlindungan diri namun juga para orangtua agar lebih mampu membimbing anak-anak mereka untuk tidak tertutup mengajarkan pendidikan seksualitas usia dini.

[image:37.612.99.499.190.373.2]

Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 3.17 Sosialisasi dan pengenalan pendidikan seks usia dini kepada siswa

sekolah dasar

Gambar 3.18Penyerahan poster pendidikan seks usia dini kepada guru

SD N 2 Carangsari

9. Pemasangan Stiker Tanda Kawasan Tanpa Rokok ( KTR ) a. Waktu Pelaksanaan

Pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” diawali dengan berkoordinasi dengan Kepala Desa mengenai tempat pemasangan, kemudian memulai pembuatan pada tanggal 12 agustus. Pemasangan dilakukan di kantor desa dan sekolah-sekolah menimbang sesuai perda bahwa tempat-tempat umum seperti kantor, sekolah adalah Kawasan Tanpa Rokok dan pemasangan dilaksanakan pada tanggal 19 agustus. program ini mendapat tanggapan yang porsitife dari pihak kantor desa maupun sekolah.

b. Lokasi

Untuk tempat pelaksaan program ini dilaksanakan di kantor desa dan SD di lingkungan desa Carangsari

c. Sasaran

Sasaran dalam mempertegas kembali Kawasan Tanpa Rokok dibeberapa tempat umum seperti Kantor Desa dan Sekolah yang ada di Desa Carangsari adalah masyarakat dan pelaku instansi yang berada di kawasan tersebut.

(38)

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan dan pemasangan stiker “Kawasan Tanpa Rokok” ini adalah mahasiswa KKN RM Desa Carangsari, Kepala Desa, Guru dan kepala sekolah di SD yang terdapat di lingkungan Deasa Carangsari

e. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan program pemasangan stiker tanda “Kawasan Tanpa Rokok” mendapat apresiasi yang baik dari pihak Kepala Desa maupun dari pihak Sekolah Dasar yang menjadi sasaran program kami di lingkungan Desa Carangsari. Dimana sticker yang kami berikan berjumlah 10 sticker dengan pembagian pemasangannya 6 buah di Kantor Desa dan 4 buah dimasing-masing Sekolah Dasar. Penyerahan kami lakukan pada hari yang sama tanggal 19 Agustus 2016.

f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan Sticker “Kawasan Tanpa Rokok” ini adalah sebagai berikut :

- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kawasan tanpa rokok

- Belum selesainya proyek renovasi Kantor Desa sehingga pemasangan sticker kawasan tanpa rokok belum maksimal

- Kurangnya dana yang dialokasikan untuk pembuatan sticker kawasan tanpa rokok, sehingga jumlah sticker yang dibuat tidak mencangkup secara maksimal. g. Solusi

Sebaiknya apa yang telah terpasang dan menjadi tanda larangan agar diikuti bagi semua pihak yang melihatnya sehingga kawasan yang sudah tertanda larangan dapat menjadi kawasan yang tertib dan juga nyaman.

h. Dampak

Pembuatan stiker Kawasan Tanpa Rokok memberikan pengaruh positif terhadap sikap dan prilaku masyarakat khususnya bagi masyarakat yang merokok dikawasan tanpa rokok.

(39)
[image:39.612.99.499.72.234.2]

Gambar 3.19 Pemasangan stiker KTR di Kantor Desa Carangsari

Gambar 3.20Pemasangan stiker KTR di SD N 2 Carangsari

10. Pembuatan Papan Nama Kelian Banjar, Larangan Berburu, Larangan Memulung, dan Papan Nama Banjar.

a. Waktu Pelaksanaan

Perencanaan pembuatan papan informasi atau papan di setiap banjar Desa Carangsari diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan dilanjutkan koordinasi ke kelian dinas masing-masing banjar untuk memastikan keperluan terhadap papan di masing-masing banjar.

Koordinasi dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Agustus 2016. Setelah data dikumpulkan dilakukan pemesanan papan informasi atau papan diakhir minggu. Penyerahan papan informasi atau papan dilakukan pada hari Rabu tanggal 24 Agustus 2016.

b. Lokasi

Untuk penyerahan papan informasi atau papan dibagikan ke setiap kelian dinas masing-masing banjar dan diletakan sesuai dengan keinginan masing-masing banjar. c. Sasaran

Sasaran yang dituju adalah masyarakat secara umum. Baik masyarakat di lingkungan tersebut dan masyarakat yang sekiranya melewati lingkungan Banjar tersebut. d. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembuatan papan informasi atau papan ini adalah Kepala Desa Carangsari, Bendesa adat, kelian dinas, kelian adat masing-masing Banjar dan Mahasiswa KKN-RM XIIIUniversitas Udayana.

(40)

Pelaksanaan pembuatan papan informasi atau papan ini terbilang lancar. Hal ini ditunjukkan dengan sikap kooperatif dan antusias yang baik dari masing-masing Banjar. f. Permasalahan

Adapun kendala atau masalah yang dialami selama proses pembuatan papan informasi dan papan adalah perlunya waktu untuk mengumpulkan data dari masing-masing Banjar, mengingat keperluan masing-masing-masing-masing Banjar ini berbeda satu sama lain. Disamping itu masalah yang dihadapi adalah waktu pemesanan papan informasi dan papan yang terbilang cukup lama karena jumlah yang banyak.

g. Solusi

Koordinasi terhadap Kelian Dinas masing-masing Banjar dilakukan lebih intens, Pemesanan dilakukan di tempat yang berbeda.

h. Dampak

Pembuatan papan informasi atau papan di masing-masing Banjar di Desa Carangsari terbilang sangat membantu. Baik itu bagi Kelian Dinas ataupun dari masyarakat umum untuk menegaskan dan mentaati kembali aturan-aturan atau informasi yang termuat dalam papan informasi atau papan tersebut.

(41)
[image:41.612.96.503.73.246.2]

Gambar 3.21 Pembuatan dan penyerahan papan nama Banjar di

[image:41.612.95.491.598.715.2]

Banjar dinas Samuan Kangin

Gambar 3.22 Penyerahan papan dilarang memulung kepada Bendesa Adat

Anggungan

1.1.2 Program Pokok Non Tema

Program pokok non tema hanya terdapat satu program yaitu program KK Dampingan. 1. Program KK Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan dari program ini secara khusus adalah untuk mensinergiskan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki desa dampingan.Salah satu kegiatan KKN RM yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat adalah program pendampingan keluarga (keluarga dampingan).Kegiatan keluarga dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Pada KKN RM periode XIII mendapatkan keluarga dampingan yang tersebar di sepuluh yang terdapat di Desa Carangsari. Keluarga-keluarga yang menjadi KK dampingan terdiri dari Rumah Tangga Pra Sejahtera, yang terdiri dari 16 keluarga yang didampingi oleh masing-masing satu mahasiswa terdiri dari:

No Nama Mahasiswa KK Dampingan Banjar/Dusun

1 Luh Fitriana Ida Ayu Ketut Indrimas Pemijian 2 Ari Asta Sugama I Made Jarna Mekar Sari 3 Yulita Sari Dewi I Ketut Kertayasa Senapan 4 Sanistia Putri I Gusti Putu Susila Pemijian

(42)

7 Budha Astawa I Made Marwa Bedauh 8 Putra Wiguna Ida Bagus Putu Tirta Pemijian 9 Suryadinatha Utama I Nyoman Sueta Telutug 10 Diah Pradnyadewi I Ketut Suardika Bedauh

11 Tyasani Taras I Made Brati Samuan Kangin 12 Surya Ananta I Made Jiwa Senapan

13 Amanda Rianika I Wayan Siwi Antara Mekar Sari 14 Indra Sathya I Ketut Mawi Samuan 15 Yoga Suastika I Made Nastra Wibawa Sangut

16 Lowis siwandana I Nyoman Jirna Samuan Kangin

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh dari pendekatan secara mendalam dengan mengunjungi masing-masing KK dampingan secara rutin. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga dampingan sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga tersebut, yaitu:

a. Masalah Perekonomian

Perekonomian dari KK Dampingan dapat dikatakan kurang mencukupi untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seluruh anggota keluarga. Jika dilihat dari besarnya pendapatan keluarga dibandingkan dengan pengeluaran kebutuhan sehari-hari, sebagian besar KK dampingan mengalami kesulitan dari segi materi. Selain itu, pengeluaran dari KK dampingan tidak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari, namun juga kebutuhan pendidikan anak, kesehatan, sosial budaya atau yang disebut dengan menyama beraya. b. Masalah Permodalan Usaha

(43)

c. Masalah Kesehatan

Pada umumnya, KK Dampingan yang ada di Desa Carangsari memiliki beberapa masalah kesehatan yang dapat mengganggu perkerjaan mereka. Beberapa diantaranya memiliki keluhan sakit kaki, punggung, dan pinggang karena bekerja berat setiap hari seperti angkat angkut barang, menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan petani. Masalah kesehatan yang dimiliki oleh KK dampingan ini seringkali tak diobati karena adanya keterbatasan biaya dan pemikiran bahwa sakit tersebut akan hilang dengan sendirinya.

d. Masalah Kebersihan Lingkungan

Masalah kebersihan lingkungan yang seringkali dialami oleh KK dampingan di Desa Carangsari adalah kurangnya kesadaran memisahkan sampah organik dan anorganik, limbah cucian yang masih dibuang ke lingkungan sekitar dan hewan peliharaan yang masih dipelihara tanpa dikandangkan atau diikat sehingga seringkali masuk ke rumah. Untuk itu, peserta KKN RM berusaha memberikan sosialisasi dan edukasi bagi KK dampingan agar dapat menjaga kebersihan lingkungannya.

e. Masalah Pendidikan

Beberapa dari KK dampingan yang didampingi oleh peserta KKN RM periode XIII memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya yang dimiliki KK dampingan untuk membayar biaya sekolah. Namun, dengan adanya dana bantuan operasional sekolah (BOS), keterbatasan biaya tersebut dapat sedikit teratasi.

Selain karena faktor biaya, sebagian KK dampingan juga belum mengetahui mengenai pentingnya pendidikan tinggi. Hal ini menyebabkan pemikiran beberapa masyarakat belum terbuka untuk menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

(44)

BAB IV PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari uraian kegiatan KKN-RM Periode XIII tahun 2016, adapun hal-hal yang dapat kami simpulkan antara lain:

Program kerja KKN-RM dibagi menjadi 3 bidang program kegiatan diantaranya Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib dan 2 program bantu. Program kerja bidang Indonesia Melayani terdiri dari 3 program pokok yaitu pembuatan standar operasional prosedur dan keterbukaan informasi misalnya ktp, kartu kk dll, pembuatan database administrasi desa, sosialisasi administrasi desa berbasis IT, tujuan dari dilaksanakannya program ini adalah sebagai panduan bagi aparatur desa agar dapat memudahkan masyarakat dalam pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan semangat bekerja dan kedisiplinan dari para staff kantor desa Carangsari. Program kerja bidang Indonesia Bersih terdiri dari 4 program kegiatan yaitu pengadaan tempat sampah 3 kategori ( organik. Anorganik, berbahaya ), sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, pemanfaatan lahan pekarangan yang dilakukan dengan pengadaan TOGA, bersih-bersih beji dan gotong royong di area beji dan lingkungan desa Carangsari dimana tujuan dari dilaksanakannya program ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman di lingkungan desa Carangsari serta membantu menumbuhkan rasa peduli akan kebersihan lingkunngan. Program kerja bidang Indonesia Tertib terdiri dari 3 program kerja yaitu pembuatan stiker ajakan tertib lingkungan dengan melakukan pemasangan stiker KTR, pembuatan papan nama kelian banjar, larangan berburu, larangan memulung, dan papan nama banjar, sosilaisasi pendidikan seksual usia dini, program ini bertujuan untuk meningkatkan kembali ketertiban dan kenyaman masyarakat dari tergerusnya kesadaran akan ketertiban.Program bantu untuk program KKN-RM adalah pembuatan visi misi desa Carangsari, pembuatan banner 10 budaya malu dan pembuatan papan nama kantor desa Carangsari.

1.2 Rekomendasi

(45)

dilaksanakan pada KKN RMXII Unud terutama pada program peningkatan taraf kesehatan penduduk, dan tingkat produktifitas dari potensi alam yang dimiliki Desa Carangsari

Gambar

Gambar 3.1 Penyerahan Tong Sampah di
Gambar 3.3 Program PHBS di SD N 5
Gambar 3.5 Pengadaan Toga di SD N 1
Gambar 3.7 Beji sebelum dibersihkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teh hijau berasal dari Cina dan sudah berasosiasi dengan banyak kultur dalam Asia seperti Jepang dan Korea Selatan dan sekarang di negara barat sudah banyak

Dalam menganalisis laporan keuangan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan dan menganalisis dua atau lebih periode dari laporan keuangan tersebut, hal ini

Mengangkat suatu event dari komunita/sanggar-sanggar seni tari jaipongan yang masih eksis di kota Bandung, merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena sekaligus membantu

 Bagaimana merancang kampanye yang efektif agar kebudayaan Batik ini dapat dilestarikan melalui pelatihan keterampilan belajar membuat Batik oleh anak. sekolah

[r]

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan perawatan kaping pulpa direk dengan bahan kalsium hidroksida tipe hard setting di Rumah Sakit

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu aplikasi desktop yang dapat menangani masalah pengorganisasian data di dalam sistem penjualan, pembelian, absensi,

Bagi Bapak Eko Susilo, inovasi yang telah dilakukannya diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi proses produksi usaha “Sehati”, namun juga dapat bermanfaat bagi orang