BAB VII Senyawa Organik
C. Pembuatan Senyawa Gugus Fungsi
CH3
c. CH3 – CH2 – CH2 – OH + Na → 2. Tuliskan hasil reaksi dari:
a. Oksidasi 2-metil butanol.
b. 2 -metil butanol dengan pereaksi Fehling. c. 2 -metil butanol dengan pereaksi Tollens.
3. Mengapa asam karboksilat mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan alkohol (dengan Mr yang hampir sama)?
4. Bagaimana titik didih ester dibandingkan dengan asam karboksilat isomernya? Jelaskan! 5. Tuliskan hasil reaksi dari (CH3)3 CBr + Mg →
C. Pembuatan Senyawa Gugus Fungsi
Kamu telah mempelajari sifat-sifat dari gugus fungsi, sekarang bagaimana cara membuat senyawa dari gugus fungsi-gugus fungsi tersebut?
1. Alkohol
a. MetanolMetanol dibuat dari CH4 (metana) dengan dua tahap. Pada tahap 1 gas metana dipanaskan dengan uap air membentuk gas CO dan H2.
CH4(g) + H2O(g)
←⎯⎯⎯⎯→
CO(g) + 3 H2(g)Pada tahap 2 gas CO dan gas H2 direaksikan membentuk metanol. CO(g) + 2 H2(g) 2 3 o ZnO, Cr O 450 C, 200 atm
⎯⎯⎯⎯⎯→ CH
3OH(g) b. EtanolEtanol pada umumnya disebut alkohol padi-padian atau alkohol minuman karena dapat dihasilkan dari fermentasi tepung atau padi-padian dan buah, misal anggur.
Perhatikan contoh pembuatan etanol dari jagung berikut ini. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengubah jagung menjadi tepung. Selanjutnya tepung jagung dicampur enzim alpha-amylase. Adonan dipanaskan pada suhu di atas 100 °C untuk mengurangi bakteri pembusuk. Adonan didinginkan
dan ditambahkan enzin gluco-amylase untuk mengubah adonan menjadi dektrosa. Kemudian dekstrosa diberi ragi untuk proses perubahan menjadi etanol dan karbon dioksida.
2. Pembuatan Eter
a. Eter yang paling penting secara komersial ialah etoksi etana. Etoksi etana dibuat dari etanol dan asam sulfat, dengan reaksi seperti berikut. CH3CH2OH + HOCH2CH3 2 4 o H SO 140 C
⎯⎯⎯→ CH
3CH2OCH2CH3 + H2O b. Sintesis WilliamsonPembuatan dengan sintesis ini melalui dua langkah yaitu sebagai berikut.
Langkah pertama yang dilakukan adalah alkohol dikonversi menjadi alkoksidanya melalui pengolahan dengan logam reaktif (natrium atau kalium). Langkah selanjutnya adalah mereaksikan alkoksida dengan alkil halida.
Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut. 2 C2H5OH + 2 Na
→
2 C2H5ONa + H2C2H5ONa + CH3Br
→
C2H5 – O – CH3 + NaBr3. Pembuatan Aldehida
Aldehida dibuat dengan menggunakan oksidator O2 dari udara dengan katalis Cu dan Ag. Adapun di laboratorium aldehida dapat dibuat dari reaksi oksidasi alkohol primer dengan suatu oksidator, dan aldehid yang terbentuk harus segera disuling karena aldehida akan bereaksi lebih lanjut membentuk asam karboksilat. Contoh: C4H9OH C3H7 C O H + H2O Butanol Butanal
4. Pembuatan Keton
Keton dalam industri dibuat dengan oksidator O2 dari udara dengan katalis Cu dan Ag.
CH OH CH3 CH3 + O2 2 CH3 C CH3 + 2 H2O O 2 2-propanol propanon
Keton juga dapat dibuat di laboratorium melalui reaksi oksidasi alkohol sekunder dengan oksidator K2Cr2O7 dalam suasana asam.
CH3 CH2 CH CH3 OH
CH3 CH2 C CH3 + 2 H2O O
5. Pembuatan Asam Karboksilat
Pembuatan asam karboksilat yang paling sederhana adalah pembuatan asam metanoat dan asam etanoat. Secara industri asam metanoat dibuat dengan mereaksikan CO dan NaOH dengan reaksi seperti berikut.
CO + NaOH ⎯⎯⎯→200 Co HCOONa
HCOONa + HCl ⎯⎯⎯→katalis HCOOH + NaCl
Pembuatan asam etanoat secara industri, dapat dilakukan dengan reaksi oksidasi etanol dari buah anggur atau sari buah lainnya dengan katalis enzim.
Adapun pembuatan asam etanoat di laboratorium dapat dilakukan melalui reaksi oksidasi etanol dengan oksidator K2Cr2O7 atau KMnO4. Perhatikan reaksi berikut.
6. Pembuatan Ester
Pembuatan ester disebut reaksi esterifikasi. Reaksi ini memerlukan bantuan katalis H2SO4 pekat. Adapun reaksi yang terjadi adalah seperti berikut.
CH3 C OH(aq) + CH3CH2OH(l)
O
CH3 C O CH2 CH3(l)+ H2O(l)
O
Asam etanoat Etanol etil etanoat
Lakukan percobaan berikut agar kamu lebih jelas mengenai pembuatan ester. CH3 CH2 OH CH3 C H CH3 C OH O O
Kegiatan 7.3
Pembuatan Ester A. TujuanMempelajari pembuatan ester. B. Alat dan Bahan
- Penangas air - Asam metanoat
- Tabung reaksi kecil - Asam sulfat pekat
- Sumbat gabus - Isobutanol
- Tabung reaksi pipa samping - Asam butanoat - Etanol
C. Cara Kerja
1. Masukkan 5 mL isobutanol dalam tabung reaksi pipa samping, kemudian tambahkan 1 mL asam metanoat dan 1 mL asam sulfat pekat. Tabung reaksi pipa samping dihubungkan pada tabung reaksi berisi air. Tutup mulut tabung dengan sumbat gabus.
↑
2. Panaskan campuran tersebut dalam penangas air. Cium bau yang dihasilkan melalui pipa samping tabung tersebut dengan mengibaskan tangan.
3. Ulangi langkah 1 sampai dengan 2 untuk larutan: a. etanol + asam metanoat
b. etanol + asam butanoat D. Hasil Percobaan
E. Analisa Data
1. Apakah fungsi asam sulfat dalam percobaan di atas?
2. Tuliskan persamaan reaksi pada pembuatan ester dalam percobaan di atas! 3. Apakah kesimpulan dari percobaan ini?
Perlakuan No.
1. Asam metanoat + isobutanol 2. Etanol + asam metanoat 3. Etanol + asam butanoat
Bau Ester yang terbentuk
CH3CH2CH2CH2OH + H – Cl → CH3CH2CH2CH2 – Cl + H – OH
1-Butanol Butil Klorida
7. Pembuatan Haloalkana
Haloalkana dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut.
a. Alkohol bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkana.
R – OH + H – X → R – X + H – OH
Alkohol Alkil Halida
Contoh
b. Alkohol direaksikan dengan tionil klorida. Cl
ROH + Cl →S ← Cl ⎯⎯→ RCl + HCl↑ + SO2↑
Tionil Klorida
Pada pembuatan dengan cara ini, dihasilkan hidrogen klorida dan belerang dioksida yang berupa gas dan mudah menguap dari campuran reaksi, sehingga akan meninggalkan alkil klorida.
c. Alkohol direaksikan dengan fosfor halida. 3 ROH + PX3 → 3 RX + H3PO4
→
Pada pembuatan dengan cara ini dihasilkan produk samping asam fosfat yang mempunyai titik didih agak tinggi. Oleh karena itu, alkil halida mempunyai titik didih rendah sehingga alkil halida mudah dipisahkan melalui penyulingan.
d. Alkana direaksikan dengan gas halida melalui reaksi substitusi. R – H + X2 ⎯⎯⎯⎯⎯→sinar matahari R – X + HX
Contoh
CH4 + Cl – Cl ⎯⎯→UV CH3Cl + HCl
Metana Metil Klorida
e. Adisi asam halida terhadap alkuna atau alkena dengan aturan Markovnikov.
R HC = CH R' + HX R CH2 CH R' X
Atom H dari asam halida akan berikatan dengan atom C dari alkena atau alkuna yang mengikat lebih banyak atom H, atau atom halida akan berikatan dengan atom C dari alkena atau alkuna yang mengikat lebih sedikit atom H. Jika atom H yang diikat oleh ikatan rangkap sama banyaknya, maka atom X akan terikat pada atom yang mengikat unsur alkil lebih panjang (karena semakin panjang alkil semakin kuat menolak elektron).
Contoh
1. CH2 = CH2 + HCl CH2 CH2
H Cl
Etena Asam Klorida Kloroetana
2. CH3CH = CH2 + HBr CH3CHCH3 Br
Propena Asam bromida 2-bromopropana
3.
Senyawa gugus fungsi banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita pelajari kegunaan beberapa senyawa gugus fungsi.
1. Alkohol
a. MetanolDalam industri, metanol diubah menjadi formaldehid atau digunakan untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar.