3.4 Metode Pelaksanaan
3.4.4 Pemeliharaan
Kultur Thalassiosira sp. Skala Laboratorium
Pada kultur Thalassiosira sp. di PT. Matahari Sakti Situbondo untuk kultur skala laboratorium dilakukan secara bertingkat pada skala 10 ml, 20 ml, 200 ml, 2 liter, dan 10 liter.
a. Kultur Skala 10 ml
Pada testub agar kultur 10 ml, air media yang digunakan telah di sterilkan dengan autoclave dan testub diisi air media sebanyak 9 ml. Kegiatan kultur dilakukan di dalam laminari air flow yang telah di sterilkan dengan cara menyemprotkan alkohol. Setelah itu nyalakan bunsen lalu panaskan jarum ose setalah panas ambil sampel dari media agar sebanyak 3-4 jarum ose lalu tutup botol dan homogenkan. Testube agar yang berisi bibit kemudian di simpan di rak kultur,
22
bibit yang ada di testube agar dipelihara selama satu minggu sebelum di panen.
Media kultur skala 10 ml dapat diliha pada lampiran 3.
b. Kultur Skala 20 ml
Pada kultur skala 20 ml, dilakukan di laminari air flow yang telah disterilkan dengan menggunakan alkohol. Sebelum melakukan kultur nyalakan bunsen lalu ambil testube yang berisi air steril dekatkan mulut testube ke bunsen kemudian ambil bibit sebanyak 2 ml dari botol testube agar. Setelah itu tutup testub kemudian homogenkan bibit dan air yang ada di testub lalu simpan testub di rak kultur. Jangka waktu pemeliharaan algae selama 1 minggu untuk bisa di panen.
Media kultur skala 20 ml dapat dilihat pada lampiran 3.
c. Kultur Skala 200 ml
Kultur skala 200 ml dikerjakan di dalam laminari air flow. Sebelum melakukan kultur, laminari air flow dan tangan terlebih dahulu disemprot dengan alkohol kemudian bunsen dinyalakan. Erlenmeyer yang telah di autoclave diisi dengan air media yang telah disterilkan di autoclave sebanyak 180 ml. Selanjutnya bibit dituang ke dalam erlenmeyer sebanyak 20 ml ( 1 botol testube). Erlenmeyer kemudian ditutup dengan alumunium foil lalu mulut erlenmeyer dipanaskan di atas api bunsen kemudian media erlenmeyer disimpan di rak kultur. Algae dipelihara selama 2 hari pada suhu 25℃ dan di homogenkan setiap 2 kali/ hari yaitu pada pagi dan sore hari. Kultur skala 200 ml menggunakan media Erlenmeyer dapat dilihat Lampiran 3.
d. Kultur Skala 2 liter
Kultur skala 2 liter menggunakan wadah toples dan dikultur setelah bibit selesai dikultur di erlenmeyer. Kultur skala 2 liter dilakukan dengan cara
23
mensterilkan tempat kerja dengan alkohol lalu memasang perangkat aerasi dan mengisi toples dengan air laut yang telah di treatment dengan menggunakan chlorin cair sebanyak 0,3 ml/toples, setelah pemberian chlorin cair air didiamkan selama 24 jam.
Keesokan harinya aerasi dinyalakan dan ditambahkan thiosulfat sebanyak 1 ml/toples diamkan selama ± 15 menit setelah itu cek netral dengan menggunakan chlorin tes. Apabila air telah netral, maka dilakukan pemberian pupuk dengan cara memipet pupuk NP, EDTA, silikat, dan vitamin masing – masing sebanyak 1 ml/toples. Setelah pemberian pupuk selanjutnya dilakukan penambahan bibit dari kultur skala 200 ml, untuk satu toples ditambahkan bibit sebanyak 200 ml dan tutup toples pada saat selesai penambahan bibit. Pada rak kultur dilengkapi dengan lampu sebanyak 3 susun dan pipa aerasi. Kultur media toples dipelihara selama 2 hari pada suhu ruangan yang disesuaikan dengan suhu AC di ruangan kultur (25℃). Kultur skala 2 liter menggunakan toples dapat dilihat pada lampiran 3.
e. Kultur Skala 10 liter
Pada kultur skala 10 liter menggunakan wadah plastik dan dikultur setelah bibit selesai dikultur di toples. Kultur skala 10 liter dilakukan dengan cara mensterilkan tempat kerja dengan alkohol lalu menyiapkan plastik yang akan digunakan untuk kultur. Isi plastik dengan air laut bersih sebanyak 10 liter yang telah disaring lewat cartridge menggunakan selang. Setelah dilakukan pengisian air pada plastik, lalu pasang perangkat aerasi dan tambahkan chlorin cair sebanyak 3 ml/plastik lalu diamkan selama 24 jam.
Keesokan harinya nyalakan aerasi dan tambahkan thiosulfate sebanyak 1,5 ml/plastik lalu diamkan ± 15 menit setelah itu cek netral menggunakan clorin test/
24
autotest, apabila air media sudah netral, maka dilakukan pemberian pupuk dengan cara mengambil pupuk NP, EDTA, silikat dan vitamin masing – masing sebanyak 5 ml/plastik sedangkan untuk pupuk AGP sebanyak 1 ml/plastik. Untuk penambahan bibit dilakukan setelah selesai pemberian pupuk. Bibit diambil dari kultur toples sebanyak 400 ml/plastik kemudian plastik yang telah berisi bibit di tutup dengan menggunakan kapas steril. Pada rak kultur dipasangi lampu sebanyak 3 susun dan pipa aerasi. Pada kultur di plastik algae dipelihara selama 2 hari pada suhu yang disesuaikan dengan suhu AC yang ada di ruangan sekitar 25℃. Kultur skala 10 liter menggunakan plastik dapat dilihat pada lampiran 3.
Kultur Algae Thalassiosira sp. Skala Outdoor a. Kultur Skala Intermediet Volume 5 ton
Pada kultur skala intermediate bak beton yang digunakan untuk kultur diisi dengan air laut sebanyak 5 ton (5000 liter). Setelah itu dilakukan pemberian chlorin sebanyak 250 ml lalu diamkan selama 24 jam. Keesokan harinya dinyalakan aerasi dan ditambahkan thiosulfate sebanyak 4 gram/ton lalu diamkan selama 15 menit kemudian cek netral dengan menggunakan chlorin test. Jika sudah netral lakukan penebaran pupuk NaNO3 200 gram, DSP 50 gram, KNO3 75 gram, FeCl 15 gram, EDTA 25 gram, silikat 75 gram, dan vitamin 25 ml. Selanjutnya bibit dari plastik dimasukkan ke dalam bak sebanyak 200 liter dan dipelihara selama 24 jam setelah itu dikultur di pada bak skala 10 ton. Kultur skala intermediate bak beton dapat dilihat pada lampiran 3.
25
b. Kultur Skala Massal Volume 10 ton
Kultur skala massal dilakukan dengan cara mengisi bak beton dengan air yang dialirkan langsung dari bak sand filter dan di saring menggunakan cartridge sebanyak 8 ton. Setelah dilakukan pengisian air, maka selanjutnya penambahan chlorin cair sebanyak 50 ml/ton lalu diamkan selama 24 jam. Keesokan harinya tambahkan thiosulfate sebanyak 40 gram kemudian diamkan selama 15 menit lalu cek netral dengan menggunakan chlorin test. Setelah air netral, timbang pupuk NaNO3 400 gram, DSP 100 gram, KNO3 150 gram, FeCl 30 gram, EDTA 50 gram, silikat 150 gram, dan vitamin 50 ml larutkan masing- masing di ember lalu tebar di bak beton. Selanjutnya tebar bibit dengan cara ditransfer dari bak intermediate ke bak massal sebanyak 2 ton. Kultur skala massal dipelihara selama 2-3 hari sebelum diberikan pada larva. Kultur skala massal dapat dilihat pada Lampiran 3.